Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERBAIKAN NILAI

MATA KULIAH ILMU PENYAKIT DALAM VETERINER 1

Prof.Dr.drh.N Suartha,MSi

TOPIK PENYAKIT RESPIRASI

PENYAKIT BRONCHITIS PADA ANJING

Disusun Oleh :

Makrina Weni Misa 1609511125

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan paper mata kulia Ilmu Penyakit Dalam Veteriner 1
dengan judul Penyakit Bronchitis pada Anjing di topik penyakit Respirasi sebagai bahan
pertimbangan dosen pengampuh mata kulia Ilmu Penyakit Dalam Veteriner dan kesempatan luar
biasa yang berikan kepada penulis untuk memperbaiki nilai mata kulia

Akhir kata Penulis mengucapkan banyak terimakasi kepada Dosen koordinator matakulia
yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan paper ini

Penulis menyadari paper ini jauh dari sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari Koordinator dan dosen pengampuh mata kulia Ilmu Penyakit Dalam
Veteriner 1 untuk menilai kelayakan paper ini

Denpasar,2 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ I


DAFTAR ISI.............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG.................................................................................... 4
1.2.RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 4
1.3.TUJUAN PENULISAN ................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PENYAKIT BRONKHITIS.................................................. 6
2.2.ETIOLOGI PENYAKIT BRONKHITIS ........................................................ 6
2.3.PATOGENESA PENYAKIT BRONKHITIS.................................................. 6
2.4.GEJALA KLINIS PENYAKIT BRONKHITIS ............................................... 6
2.5.DIAGNOSA PENYAKIT BRONKHITIS....................................................... 8
2.6.PENGOBATAN PENYAKIT BRONKHITIS ................................................. 8
BAB III
3.1.KESIMPULAN ............................................................................................. 9
3.2.SARAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

3
BAB1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG

System pernapasan merupakan system yang vital bagi mahluk hidup. Sistem pernapasan
memiliki sistem yang cukup kompleks yang disusun oleh sistem-sistem organ, antara lain
ronga hidung, faring, laring, trachea, bronchus, paru-paru (bronchiolus, alveolus). Sistem-
sistem ini tentunya saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Apabila ada salah satu sistem yang terganggu maka kelancaran sistem pernapasan
akan terganggu. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor atau agen penyebab seperti
infeksi bakteri, virus, parasit, jamur dan juga agen-agen non infeksius seprti debu, asap
kendaraan, asap pabrik, rokok.
Dalam dunia veteriner, dewasa ini banyak penyakit yang menyerang sistem
pernapasan pada hewan, terutama hewan-hewan kecil seperti anjing dan kucing. Salah satu
di antaranya adalah Bronchitis yang menyerang salah satu sistem organ dari sistem
pernapasan bagian bawah yaitu paru-paru tepatnya Bronchus.
Broncus memiliki fungsi sebagai kaliber jalan udara pada sistem pernapasan yang
membawa udara dari trachea ke paru-paru. Apabila terjadi gangguan peradangan pada
bronchus maka penyakitnya disebut Bronchitis.
Berdasarkan agen penyebabnya bronchitis dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu
bronchitis akut dan bronchitis kronik. Bronchitis akut disebabkan oleh agen infeksius
seperti virus dan bakteri, sedangkan bronchitis kronik bisa disebabkan oleh jamur, debu.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksudkan dengan bronkitis?
2. Bagaimana penyebab bronchitis?
3. Apa gejala klinis dari bronchitis
4. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit bronchitis ?
5. Bagaimana cara mengobati bronchitis ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian bronchitis.

4
2. Untuk mengetahui penyebab bronchitis.
3. Untuk mengetahui gejala klinis dari bronchitis.
4. Untuk mengetahui cara mendiagnosa penyakit bronchitis
5. Untuk mengetahuicara mengobati bronchitis

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN PENYAKIT BRONKITIS

Bronkhitis merupakan suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit
ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna.
Bronkhitis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas,
sedangkan bronkhitis kronis merupakan penyakit lanjutan dari bronkhitis akut yang berlangsung
lama.
2.2. ETIOLOGI
Bronkhitis secara umum dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, alergi serta
parasit. Dimana bila pada bronkhitis akut sebagian besar dikarenakan oleh polusi udara seperti
asap rokok maupun asap pabrik di sekitar lingkungan hewan tersebut berada. Sedangkan infeksi
virus yang biasa disebabkan oleh Coronavirus dari famili Coronaviridae dan bakteri dapat
mempengaruhi penurunan kerja sistem imun.
2.3. PATOGENESA

Secara umum, agen penyakit masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan atas. Hal ini
memicu terjadinya inflamasi yang menyebabkan keluarnya mukus yang dapat menyumbat saluran
udara, sehingga oksigen tidak dapat dikirim ke alveoli untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Pada penderita bronchitis ditemukan adanya hipersensitivitas bronchus. Sebagian radikal


bebas di udara yaitu radikal hidroksida akan sampai ke alveoli. Partikel ini merupakan oksidan
yang dapat merusak parenkim paru -paru.

Kerusakan parenkim paru – paru terjadi karena kerusakan pada dinding alveolus. Partikel
yang terdapat dalam udara yang terkena polusi mempunyai dampak yang besar terhadap
pembersihan oleh sistem mukosillier.

Sebagian partikel tersebut mengendap pada lapisan mukus yang melapisi mukosa bronkus
sehingga menghambat aktivitas silia. Pergerakan cairan yang melapisi mukosa bronkhus akan
sangat berkurang., sehingga mengakibatkan meningkatnya iritasi pada epitel mukosa bronkhus.

2.4. GEJALA KLINIS

6
Batuk, sulit bernafas (megap-megap), terdengar suara ngorok, bersin-bersin, ampak lesu,
serta dari hidung keluar leleran encer, biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis.Pada
awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna
putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.Pada
bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi
selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu. Sesak nafas terjadi jika saluran
udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.

1 Bronkhitis Akut.
Bronkhitis akut paling banyak disebabkan oleh virus, dan menginfeksi epitelium
dari bronkus, sehingga menyebabkan radang dan meningkatkan sekresi pada
mukus. Batuk merupakan suatu gejala yang paling umum pada penyakit ini. Batuk
ini merupakan proses dari pengeluaran lendir pada paru-paru. Gejala yang lain
termasuk, sakit pada kerongkongan, bunyi sengau.Sekitar 90% penyebab dari
bronkitis akut yaitu virus seperti rhinovirus, adenovirus dan influenza. Dan sekitar
10 % disebabkan oleh bakteri, seperti Mycoplasma Pneumoniae, Chlamydia
Pneumoniae dan Bordetella Pertussis.
2 Bronkhitis Kronis.
Bronkitis kronis adalah penyakit lanjutan dari bronchitis akut yang berlangsung
lama pada bronchi dan bronchiolis. Bronkitis kronis, termasuk tipe penyakit
obstruktif yang bersifat kronis akibat dari timbunan dahak pada saluran bronkus.
Gejala batuk yang ditimbulkan biasanya berlangsung 3 bulan bahkan lebih hingga
sedikitnya 2 tahun. Gejala lainnya termasuk bunyi wheezing pada saat bernafas dan
dispenue. Dahak yang dikeluarkan berwarna kuning atau hijau dan biasanya
bercampur darah.Bronchitis kronis disebabkan karena adanya iritasi yang berulang-
ulang pada epithelium saluran pernapasan dari bronchi, menyebabkan radang
kronis, edema dan peningkatan produksi dari mucus oleh sel goblet.Udara yang
masuk dan keluar dari paru-paru diblok karea edema dan banyaknya mucus di
dalam bronkus. Kebanyakan penyebab bronchitis kronis yaitu asap rokok serta
polusi udara.Kelenjar mukosa dan sel goblet dirangsang untuk menghasilkan
mukus yang lebih banyak. Produksi mukus yang berlebihan memudahkan
terjadinya infeksi dan memperlambat proses penyembuhan.

7
2.5.DIAGNOSA

Dilihat dari gejala klinisnya, kemudian dilakukan rontgen. Adanya perubahan radiografi
penyakit saluran napas dikombinasikan dengan anamnese untuk anjing yang berusia lebih
tua dengan batuk dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 2-3 bulan.

(Gambar rontgen paru-paru anjing yang terkena bronchitis kronis, paru-paru lebih kecil
dari normal).
Prosedur ini dimungkinkan adanya pengumpulan cairan serta sel-sel pada paru-paru.
Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk menentukan jenis perubahan seluler
terjadi di paru-paru. Jika infeksi bakteri atau parasit ada, hasilnya akan membantu dalam
menentukan terapi apa yang mungkin paling efektif.

2.6.PENGOBATAN
1. Bronkodilator (teofilin, aminofilin, pentoxifylline, dan terbutaline) Bronkodilator
membantu untuk melebarkan atau membuka saluran udara oleh relaksasi otot-otot di
sekitar dinding saluran napas. Keefektifan obat ini minimal untuk kebanyakan anjing. Efek
samping dari bronkodilator pada anjing dapat menyebabkan muntah,mual,
2. kortikosteroid (prednisolone, prednisone, dan methylprednisolone).
Kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan
pembengkakan pada dinding saluran napas. Efek samping dari kortikosteroid mencakup
peningkatan nafsu makan, peningkatan buang air kecil, peningkatan rasa haus, dan
kecemasan (mondar-mandir, gelisah. Terapi semprot kortikosteroid sangat efektif, namun
kesembuhan pasien untuk jenis perawatan ini tidak dapat diprediksi
8
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan agen penyebabnya bronchitis dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu bronchitis
akut dan bronchitis kronik. Secara umum, agen penyakit masuk ke tubuh melalui saluran
pernapasan atas. Hal ini memicu terjadinya inflamasi yang menyebabkan keluarnya mukus yang
dapat menyumbat saluran udara Bronchitis akut disebabkan oleh agen infeksius seperti virus dan
bakteri, sedangkan bronchitis kronik bisa disebabkan oleh jamur, debu. Dua kelas obat yang
biasanya digunakan yaitu bronkodilator (teofilin, aminofilin, pentoxifylline, dan terbutaline) dan
kortikosteroid (prednisolone, prednisone, dan methylprednisolone).

3.2. SARAN

Anjing dengan bronkitis kronis mempunyai saluran udara yang sensitif, dan pada saat
menghirup udara yang bercampur dengan partikel yang berbahaya dari lingkungan tertentu dapat
memperburuk kondisi anjing.Disarankan bahwa paparan asap (rokok atau perapian), debu (karpet
penyegar, kutu bubuk), dan semprotan (insektisida, hair spray, parfum, dan produk pembersih)
dihilangkan atau diminimalkan

9
DAFTAR PUSTAKA

Yunus, Faisal.2009. Penatalaksanaan Bronkhitis Khronik. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia Unit Paru RSUP Persahabatan, Jakarta

Fener FJ.1993.Veterinary Virology,Secon Edition.academic pres,inc.San Diego.Kalifornia


https://mydokterhewan.blogspot.com/2015/02/bronchitis-pada-hewan.html

10

Anda mungkin juga menyukai