Anda di halaman 1dari 15

Makalah Tentang

“Keamanan Pemberian Obat dan Cairan”

Dosen
Bu Susi Milwati

Disusun Oleh

1. Alicia Talita Putri ( 06 )


2. Ajeng Astia Febriana ( 15 )
3. Ba'nita Reva ( 24 )
4. Mery Ajizah ( 42 )

D-III Keperawatan Malang


Poltekkes Kemenkes Malang
Lawang, Malang
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puja syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat memnyelesaikan makalah tentang “ Keamanan
Pemberian obat dan Cairan”.

Makalah ini telah kami buat semaksimal mungkin dan dibantu beberapa rekan kami, oleh
karena itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada rekan kami yang telah ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari
susunan kalimat maupun tata bahasa dari makalah ini, oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran maupun kritik dari ibu Susi Milwati agar dapat kami perbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.I Pengertian Obat dan Cairan............................................,........4
2.2 Jenis dan Bentuk-bentuk Obat................................................4
2.3 Pengertian Pemberian Cairan.................................................5
2.4 Jenis Pemberian Obat dan Cairan..........................................6
2.5 Tujuan Komposisi Cairan Infus.............................................7

BAB III SKENARIO


3.1 Skenario.................................................................................8
3.2 Pembahasan..........................................................................10
PENUTUP...................................................................................................11
Daftar Pustaka...........................................................................................12
2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu obat terpenting perawat.
Obat adalah alat utama terapi utama yang digunakan oleh dokter untuk mengobati pasien yang
memiliki masalah kesehatan. Dalam pelaksanaanya, tenaga medis memiliki tanggung jawab
dalam keamanan obat dan pemeberian secara langsung kepada pasien.
Cairan adalah air dan campuran yang terdapat di dalamnya. Air merupakan sebagian
besar zat pembentuk tubuh manusia. Obat yang diberikan kepada seorang penderita harus di
tuliskan oleh dokter untuk penderita yang memerlukannya tercantum hal hal seperti :
1. Tunggal
2. Susunan obat yang diberikan
3. Petunjuk cara penggunaan
4. Nama dan alamat penderita
5. Tanda tangan dokter yang menulis resep

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian obat?
2. Apa pengertian cairam?
3. Bagaimana cara mengetahui jenis pemberian obat ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat
2. Untuk mengetahui pengertian cairan
3. Untuk mengetahui jenis pemberian obat dan cairan

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obat dan Cairan


Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau
menyembuhkan penyakit dan merupakan sebuah subtansi yang diberikan kepada manusia atau
hewan bahkan mencegah terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh.
Cairan obat adalah subtansi berbentuk cair yang digunakan sebagai obat dan
pemberiannya melalui pembuluh vena maupun berupa tetesan pada organ luar dengan tujuan
mengurangi penyakit ataupun sebagai pengobatan.

2.2 Jenis dan Bentuk-bentuk Obat

➢ Obat obat dalam bentuk padat


1. Bubuk
2. Tablet
3. Pil
4. Drase
5. Kapsul
6. Salep
➢ Obat obatan dalam bentuk cairan
1. Sirup
2. Tetesan atau Drop
3. Cairan Injeksi

4
2.3 Pengertian Pemberian Cairan
Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui
intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus.

2.4 Jenis Pemberian Obat dan Cairan


1, Pemberian Obat secara Oral
Adalah pemberian obat melalui mulut merupakan cara yang paling mudah dan sering
digunakan karena cara ini ialah cara yang sangat mudah , murah, aman dan nyaman bagi pasien.
Berbagai bentuk obat seperti:
• Tablet adalah obat yang padat dan berbentuk bulat pipih
Contoh: Paracetamol, promag dll..
• Kaplet adalah bentuk tablet yang dibungkus dengan lapisan gula dan biasanya diberi zat
warna yang menarik
Contoh: Corovit, Asam mefenamat dll..
• Kapsul adalah obat dalam bentuk bubuk,cair atau minyak dan dibungkus dengan gelatin
Contoh: Nature e, dll..
• Puyer adalah gabungan obat yang dihaluskan
Contoh: Obat panas dan pusing menghaluskan Paracetamol dan Assam mefenamat.
2. Pemberian Obat secara Parental
Bahwa obat obatan itu diberikan melalui jaringan tubuh yaitu kulit. Salah satu alat bantunya
yaitu spuit injeksi.
• Infus
adalah tindakan memasukkan cairan melalui intravena dengan menggunakan seperangkat alat
infus.
• Transfusi
Merupakan tindakan memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan seperangkat alat
tranfus pada pasien yang sedang membutuhkan darah.

5
4. Topical
adalah obat yang diberikan pada kulit atau mukosa. Pemberian obat topical dikemas dalam
bentuk:
• Lotion
Contoh: Caladine untuk mengurangi rasa gatal dikarenakan iritasi
• Liniment adalah cairan berminyak dipakai untuk kulit
Contoh: Minyak tawon
• Salep adalah salah satu obat dalam bentuk semi padatuntuk dipakai di kulit dan di selaput
lendir
Contoh: Salep kulit, Salep Mata

5. Pemberian Obat secara Rektal


Obat dapat diberikan melalui rektal. Obat dalam bentuk cairan yang banyak diberikan
melalui rektal yang sering disebut dengan enema. Obat tertentu dalam bentuk kapsul yang besar
dan panjang juga dibungkus atau dikemas untuk diberikan melalui anus atau rektum.
Contoh: Dulcolax, dll..

6. Inhalasi
adalah pemberian obat obatan melaluisaluran pernafasan langsung ke paru-paru, pemberian obat
melalui yakni :
• Alat inhalator ( alat penghirup )bertujuan agar suatu obat yang dihirup penderita dapat
tersalur ke saluran pernafasan pasien.
• Alat penguap bertujuan memberikan uap kepada seseorang yang penderita agar udara
yang dihirup lembab
• Zat asam jenis ini hanya boleh diberikan pasien sesuai petunjuk dokter.

6
2.5 Tujuan Komposisi Cairan Infus
Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai
tindakan pengobatan dan pemberian makanan

2.6 Benar dalam Pemberian Terapi Cairan


Pemasangan infus dan pemberian suntikan obat dilakukan pada pembuluh vena dengan
tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi dengan cepat di dalam tubuh, karena obat yang
dimasukkan melalui vena akan langsung masuk ke sistem sirkulasi darah, yaitu menuju ke
jantung, kemudian darah tersebut akan dipompa ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah arteri.
Sehingga darah dengan mengandung obat tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini
menyebabkan obat dapat bereaksi dengan lebih cepat dibandingkan dengan cara enternal atau
parental yang memerlukan waktu untuk absorbsi.

• Indikasi Terapi Intravena

1. Keadaan emergency (semisal pada tindakan CPR/RJP), yang memungkinkan pemberian


obat langsung kedalam vena.
2. Keadaan yang membutuhkan respon yang cepat terhadap pemberian obat
3. Mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus menerus melalui Intravena
4. Mendapat terapi obat yang tidak bisa diberikan melalui oral atau intramuskular
5. Membutuhkan koreksi/pencegahan gangguan cairan dan elektrolit
6. Sakit akut atau kronis yang membutuhkan terapi cairan
7. Mendapatkan transfusi darah
8. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum dilakukannya prosedur seperti pada
operasi besar dengan resiko pendarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan
jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat
9. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, semisal resiko dehidrasi
(kekurangan cairan), dan syok (mengancam nyawa) sebelum pembuluh darah kolaps
(tidak teraba) sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.

7
BAB III

3.1 Skenario Tentang Keamanan Pemberian Obat


Perawat : Baiklah, Pak/Bu perkenalkan ini orang dari farmasi. Namanya mbak
Nabila .Tadi setelah visite dokter Zahra .Pasien ibu Helmi mendapatkan terapi
obat minum Ceftriaxon Jadi mbak Zakia akan menjelaskan tentang
obat Ceftriaxon tersebut.
Keluarga : Iya Mbak!
Perawat : Silahkan Mbak Nabilah
Apoteker : Baik, Mbak. Pak/Bu sekali lagi saya perkenalkan diri saya. Nama
Saya Nabilah saya bertugas di ruang farmasi RS Mawar Husada. Mohon maaf
Pak/Bu siapanya pasien atas nama ibu Helmi ya?

Keluarga : Saya anak dari pasien mbak


Apoteker : Oh, anda adalah anak dari pasien ibu helmi
Keluarga : Iya mbak.

Apoteker menjelaskan tentang tujuan pemberian obat, Indikasi obat, rute


pemberian obat, aturan pakai obat, kontraindikasi obat,efek samping obat, Interaksi
Obat dengan makanan, dan interaksi obat dengan obat lain. Setelah keluarga
mengerti.
Apoteker : Baiklah Pak/Bu, saya sudah selesai memberikan penjelasan. Jika Bapak/Ibu

tidak ada pertanyaan lagi. Saya permisi dulu.


Keluarga : Iya mbak. terima kasih untuk penjelasannya.

8
Apoteker : Sama-sama Pak/Bu. Saya permisi dulu Pak/Bu. (Melihat ke pasien)

Ibu Helmi saya permisi dulu ya. Assalaamu Alaikum

Keluarga : Waalaikumussalaam.

Setelah Apoteker pergi.


Perawat : Pak/Bu, sesuai janji saya tadi. Saya akan memberikan obat minum kepada

Ibu Helmi apakah bapak dan ibu bersedia?

Keluarga : iya, silahkan Mbak.

Perawat melakukan identifikasi kembali untuk memastikan 5 benar dalam


pemberian obat. yaitu :
1. Benar OBAT
2. Benar PASIEN
3. Benar DOSIS
4. Benar RUTE PEMBERIAN
5. Benar WAKTU & FREKUENSI

9
Kemudian perawat juga melakukan pengkajian kemampuan menelan pasien
dengan menanyakan kepada keluarga. Setelah yakin pasien mampu menelan perawat
membawa obat dan air ke dekat pasien. Perawat memberikan obat kepada pasien dan
memastikan obat telah di telan. Setelah selesai perawat merapikan alat. Lalu meminta
keluarga pasien untuk menandatangani pada lembar pemberian obat. Perawat
kembali ke nurse station dan melakukan dokumentasi (Obat yg diberikan, dosis,
waktu, rute, waktu dan tanggal pemberian & nama serta tanda tangan pasien/keluarga
pasien dan perawat).

3.2 Pembahasan

Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medications) adalah obat yang sering
menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome).
High alert medications memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan komplikasi, efek
samping, atau bahaya yang dapat merugikan pasien. Hal inidapat dikarenakan adanya rentang
dosis terapeutik dan keamanan yang sempit atau karena insidens yang tinggi akan terjadinya
kesalahan.

Pihak rumah sakit harus mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obatan
tersebut. Bila obat-obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien, maka penerapan
manajemen yang benar penting/krusial untuk memastikan keselamatan pasien. Meningkatkan
Keamanan Obat Obatan Yang Harus Diwaspadai merupakan salah satu dari 6 (enam) Sasaran
Keselamatan Pasien.

10
PENUTUP

• Kesimpulan
Dari hasil makalah yang telah kami paparkan, dapat ditarik sebuah kesimpulan di antaranya:
1. Kita dapat memahami pengertian obat dan cairan
2. Dan kita dapat mengetahui jenis jenis obat serta cairan
3. Dapat mengetahui jenis jenis pemberian obat
4. Mengetahui cara pemberian terapi cairan dengan baik

• Saran
Kami memiliki saran bagi para pembaca, agar selalu menjaga keamanan dan kehati hatian dalam
memberikan pengobatan kepada pasien, dikarenakan apabila ada keteldoran itu bukanlah
masalah yang sepele dan menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan.

11
Daftar Pustaka

Bowhuizen, M. 1986. Ilmu Keperawatan. Jakarta : Buku Penerbit Kedokteran.


Nara. 2014. Keterampilan Dasar Kebidanan. http://nara.blogspot.co.id/2014/10/keterampilan-
dasar-kebidanan-2.html 18 maret 2016
Priharjo, Robert. 1995. Teknik Dasar pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta: EGC.
Stevens, P. J. M. 1999. Ilmu Keperawatan Jilid 2. Jakarta: EGC.
Uliyah, Musrifatul. 2015. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.
Ulziana, Cindy. Konsep Dasar Pemberian Obat dan Cairan. http://cindy-
ulziana.blogspot.co.id/2014/02/konsep-dasar-pemberian-obat-dan-cairan.html. 18 maret 2016
Azis. Pemberian obat-obatan dengan infuse atau drip. http://azismuslim-
dr.blogspot.com/2014/04/pemberian-obat-obatan-dengan-infus-drip.
7 april 2016

Anda mungkin juga menyukai