Anda di halaman 1dari 9

RESUME

TEORI DAN ANALISIS PRODUKSI

Untuk memenuhi tugas Studi Ekonomi Islam

Dosen Pengampu :

Firda Zulfa F. M. Sy,

Disusun oleh :
Kelompok 7
1. Ella Amalia (12402193369)
2. Eni Listiani (12402193374)
3. Muhammad (12402193377)

SEMESTER 1
JURUSAN EKONOMI SYARIAH 1H
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
AGUSTUS 2019
TEORI DAN ANALISIS PRODUKSI

Produksi merupakan mata rantai konsumsi yaitu menyediakan Barang dan jasa yang
merupakan kebutuhan konsumen. Produsen, sebagaimana konsumen bertujuan untuk
memperoleh maslahah maksimum melalui aktivitasnya. Jadi produsen dalam perspektif
ekonomi islam bukanlah seorang pemburu laba maksimum melainkan pemburu maslahah.

A. Atribut fisik dan nilai dalam produk.

Sebuah produk dihasilkan oleh produsen menjadi berharga bukan karena adannya
berbagai atribut fisik dari produk semata, tetapi juga adanya nilai yang dipandang berharga
oleh konsumen. Atribut fisik yang melekat pada suatu barang misalnya bahan baku
pembuatannya, kualitas keawetan barang tersebut , bentuk atau desain barang dan lain-lain.
Disisi lain nilai yang terkandung dalam suatu barang akan memberikan kepuasan psikis
kepada konsumen dalam memanfaatkan barang tersebut. Nilai ini dapat bersumber dari citra
atau merek barang tersebut, sejarah, reputasi produsen dan lain-lain.

Atribut fisik suatu barang pada dasarnya bersifat objektif, dapat diperbandingkan satu
sama lainnya, tetapi nilai yang melekat pada suatu barang bersifat subjektif.

B. Input produksi dan berkah

Kegiatan produksi membutuhkan berbagai jenis sumber daya ekonomi yang lazim
disebut input atau faktor produksi, yaitu segala hal yang menjadi masukan secara dan tidak
langsung dalamproses produksi.

Pada dasarnya, faktor produksi atau input ini secara garis besar dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis, yaitu input manusai(huma input) dan input nonmanusai(non human input).
Yang termasuk dalam input manusia adalah kerja/buruh dan wirausahawan, sementara yang
termasuk dalam input non manusia adalah sumber daya alam(natural resources),
kapital(financial capital), mesin, alat- alat, gedung dan input-input fisik lainnya (physical
capital).
Pengkategorian input menjadi input manusia dan non manusia ini setidaknya dilandasi
oleh 2 alasan yaitu:

1. Manusia adalah faktor produksi yang memiliki peran palung peting dalam
keseluruhan faktor produsi. Manusia dapat dikatakan sebagai faktor produksi yang
utama( main input), sementara input non manusia adalah input pendukung( supporting
input).
2. Manusia adalah makhluk hidup yang tentu saja memiliki berbagai karakteristik yang
berbeda dengan faktor produksi lainnya.

C. Kemuliaan Harkat Kemanusiaan Sebagai Karakter Produksi

Tujuan dari produksi dalam islam adalah untuk menciptakan mashlahah yang
optimum bagi konsumen atau bagi manusia secara keseluruhan. Dengan mashlahah yang
optimum ini, maka akan dicapai falah yang meruoakan tujuan akhir dari kegiatan ekonomi
sekaligus tujuan hidup manusia. Falah adalah kemuliaan hidup di dunia dan akhirat yang
akan memberikan kebahagiaan. Yang hakiki bagi manusia. Dengan memahami alur tujuan
kegiatan produksi ini, maka dapat diambil suatu substansi bahwa karakter penting produksi
dalam perspektif ekonomi islam adalah perhatiannya terhadap kemuliaan harkat
kemanusiaan, yaitu mengangkat kualitas dan derajat hidup serta kualitas kemanusiaan dari
manusia.Dalam pandangan konvensional tenaga kerja dan kapital memiliki kedudukan yang
setara dimana keduanya adalah substitusi sempurna. Substitusi antara manusia atau tenaga
kerja dengan kapital pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Substitusi yang bersifat alamiaih, siafat substitusi natural ini adalah untuk
mendapatkan maslahah yang lebih besar bagi manusia itu sendiri secara keseluruhan.
2. Substitusi yang dipaksakan, substitusi yang dipaksakan umumnya akan menimbulkan
kesengsaraan hidup manusia yang justru menurunkan harkat kemanusiaan manusia
yang tentu bertentangan dengan tujuan islam itu sendiri.
D. Eksplorasi dan Pembentukan Konsep Produksi

1. Eksplorasi Nilai dan Prinsip Islam dalam Produksi

Nilai dan prinsip pokok dalam produksi adalah amanah, prinsip kerja dan profesional.

a. Amanah untuk mewujudkan Mashlahah Maksimum


Amanah adalah salah satu nilai penting dalam islam yang diturunkan dari nilai
dasar khiilafah yang harus terus dijunjung tinggi. Pengertian amanah dalam konteks
ini adalah penggunaan sumber daya ekonomi untuk mencapai tujuan hidup
manusia(falah). Pemanfaatan sumber daya tersenut tidak boleh digunakan untuk
usaha usaha yang bertentanga tujuan khilfah itu sendiri, yaitu terciptanya
kemakmuran diatas bumi. Singkatnya amanah disini dimaknai sebagai usaha untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan cara yang sebaik –baiknya untuk
mencapai kemakmuran manusia dimuka bumi.
b. Profesionalisme
Setiap mulim ditumtut menjadi pelaku produksi yang profesional, yaitu memiliki
profesionalitas dan kompetensi di bidangnya. Segala sesuatu urusan harus
dikerjakan dengan baik karenanya setiap urusan diserahkan kepada ahlinya.
Produsen harus mempersiapkan karyawannya agar memnuhi standar minimum
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan produksi.
c. Pembelajaran Sepanjang Waktu untuk Efisiensi
Setiap agen muslim perlu terus menerus belajar dari sini tenaga kerja akan
memperoleh keahlian falam berproduksi sehingga kemampuan kerjanya meningkat.
Dengan semakin meningkatnya kemampuan maka jumlah barang yang diu
produksi semakin besaar sebab ia semakin efisien.
E. Produksi dengan Teknologi Konstan

Teknologi yang digunakan adalah teknologi yang memanfaatkan sumber daya manusia
sedemikian rupa sehingga manusia-manusia tersebut mampu meningkatkan harkat
kemanusiannya.

Sebagai konsekuensi dari kemunculan premis dasar ini, maka permasalahan produksi
bukanlah mencari teknologi berproduksi sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan
maksimum, melainkan mencari jenis output apa, dari berbagai kebutuhan manusia, yang bisa
diproduksi dengan teknologi yang sudah ada tersebut.

1. Kurva Isoinput
a. Input yang sama

Dengan jumlah input yang sama ini produsen bisa menghasilkan berbagai
kombinasi output sepanjang kurva tersebut. Dengan kata lain, kurva isoinput bisa
didefinisikan sebagai tempat kedudukan dari berbagai output yang berbeda yang bisa
dihasilkan oleh jumlah input yang sama.

b. Output yang Lebih Besar Memerlukan Input yang Lebih Besar

Secara intuisi dikatakan bahwa jumlah input yang lebih banyak yang dimasukkan
kedalam produksi akan menghasilkan jumlah output yang lebih banyak. Sebaliknya
juga bisa dikatakan dengan sama benarnya jika dikehendaki jumlah output yang lebih
besar, maka pasti memerlukan jumlah input yang lebih besar pula.

c. Kurva Isoinput yang Lebih Tinggi Menyediakan Input yang Lebih Tinggi

Bahwa semakin tinggi posisi kurva isoinput (IT), maka semakin besar input yang
tersedia bagi produsen untuk melakukan kegiatan produksi.

d. Transformasi Input

Disimpulkan bahwa kenaikan jumlah barang X yang diproduksi adalah


merupakan kompensasi atas turunnya jumalah barang Y yang diproduksi. Dengan
demikian terlihatlah disini ada substitusi dari barang X, yang meningkat, untuk barang
Y yang menurun. Sebagai implikasi dari adanya substitusi ini adalah input yang
dipakai untuk memproduksi barang Y ditransformasikan sebagai input yang
digunakan untuk memproduksi barang X.

e. Tingkat Marginal Transformasi Input

Tingkat input marginal/marginal rate of input transformation (MRTI)


menunjukkan besarnya jumlah input yang digunakan untuk memproduksi barang Y
yang ditarik dan kemudian digunakann untuk memproduksi barang X.

2. Implikasi Konsep Produksi Islam pada Kegiatan Produksi


a. Penurunan Input

Ketika output produksi meningkat, maka penggunaan input juga meningkat.


Namun, jumlah tambahan input untuk memproduksi satu unit output ini, yaitu
marginal input, semakin lama akan semakin menurun sebagai akibat dari adanya efek
learning curve. Penurunan ini akan berhenti dan berubah menjadi menaik ketika efek
learning curve sudah berhenti.

b. Efisiensi dan Tingkat Efisiensi Penggunaan input

Penurunan marginal input ini terjadi karena efek learning curve, maka dapat juga
dikatakan bahwa efek learning curve meningkatkan efisiensi. Namun efek learning
curve tidak terjadi teru menerus sepanjang waktu, tetapi learning curve mempunyai
batas-batas. Ketika kemampuan tenaga kerja telah mencapai tingkat jenuh maka efek
learning curve sudah menjadi nol. Dengan katalain, tenaga kerja sudah tidak bisa
meningkatkan kemampuan mereka diluar batas tersebut.

3. Kombinasi Output Maksimum

Ditunjukkan bahwa mashlahah yang diperoleh oleh produsen bersumber dari produksi
barang X dan barang Y yang dihasilkannya. Perlu dilihat disini bahwa fungsi mashlahah
diatasn sama seperti fungsi mashlahah yang ada pada teori konsumen. Hanya saja, dalam
kasus sekarang ini terma terma X dan Y menunjukkan jumlah barang yang diproduksi,
bukannya jumlah barang yang dikonsumsi.

F. Produksi dengan Modal Tetap

Di depan sudah dijelaskan argumen mengenai mengapa islam tidak memperkenankan


susbstitusi yang dipaksakan antara moden dan manusia(tenaga kerja). Sebagai implikasi dari
hal ini, maka di sini akan dieksplorasi lebih jauh mengenai teknologi berproduksi yang
memosisikan modal sebagai input tetap dan manusia (tenaga kerja) sebagai input variabel.

1. Fungsi Produksi

Fungsi produksi menunjukkan berapa besar output, dengan kandungan berkah


tertentu, bisa diproduksi dengan input input yang disuplai ke dalam proses produksi dan
dengan jumlah modal/kapital yang tertentu. Fungsi produksi seperti ini bisa dilihat di bawah
ini:

Q = T f(K, HK, L. E, M, B)

Sedangkan mengingat bahwa berkah melekat pada setiap input yang lain, maka fungsi
produksi bisa ditulis menjadi:

Q = BT f(BK,BL)

Foresubsmpt B dalam ekspresi di atas menunjukkan adanya kandungan berkah di


masing-masing input.

2. Produktivitas Rata-rata

Produktivitas rata rata biasanya selalu terkait dengan produktivitas dari suatu input.
Produktivitas rata-rata input ini menunjukkan kemampuan satu unit input tertentu dalam
menghasilkan output, secara rata rata.

3. Marginal Physical Product of Input dalam Islam

Marginal physiml product (MPP) adalah kenaikan jumlah output fisik sebagai akibat
dari adanya kenaikan salah satu input fisik, sementara jumlah input fisik lainnya adalah
konstan.

a. Penyebab Berubahnya Marginal Physical of Input


Sebagai ilustrasi adalah suatu proses produksi yang menggunakan dua tahap; tahap I
dan tahap

II. Dalam tahap I peralatan yang digunakan adalah peralatan I dan pada tahap II peralatan
yang digunakan adalah peralatan II. Asumsikan bahwa waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan pada masing-masing tahap adalah sama dan jumlah tenaga kerja yang di pakai
dalam proses produksi ini hanya satu. Dalam situasi seperti ini maka bisa dibayangkan
bahwasanya terdapat kapasitas peralatan yang menganggur. Ketika tenaga kerja sedang
menangani proses pada tahap I, maka peralatan II menganggur, begitupun sebaliknya.
Dengan cara seperti ini, maka jumlah produksi adalah 10 unit per hari.

Sekarang dengan tambahan tenaga kerja satu orang lagi, sementara hal-hal yang lain
tetap konstan, maka jumlah produksi bisa meningkat sebesar 18 unit dalam satu hari. Kita
lihat di sini terjadi adanya peningkatan output dari 10 unit menjadi 18 unit. Peningkatan ini
mudah ditelusuri asal muasalnya. Hal ini berasal dari terpakainya semua peralatan baik
peralatan I maupun peralatan II sepanjang waktu secara bergantian di antara semua tenaga
kerja yang ada. Ketika tenaga kerja pertama mengerjakan proses I dan menggunakan
peralatan I, pada waktu yang sarna pekerja kedua mengerjakan proses II dan menggunakan
peralatan II, atau sebaliknya. Hal ini terjadi terus menerus bergantian yang menyebabkan
semua peralatan terpakai sepanjang waktu. Dalam situasi seperti ini besarnya nilai produk
fisik marginal adalah 8 unit. Hal ini berarti bahwa tambahan satu unit tenaga kerja dalam
proses produksi mampu menambah 8 unit output. Ini bisa dikatakan bahwa tenaga kerja
terakhir yang masuk memberikan kontribusi dalam produksi sebesar 8 unit output per hari.

b. Penurunan Marginal Physical Product

Nilai produk marginal fisik dari suatu input akan mengalami penurunan sebagai
akibat dari penambahan jumlah input tersebut ke dalam produksi.

c. Hubungan antara Produktivitas Rata-rata dan Produktivitas Marginal


Hubungan antara produksivitas rata-rata dan produktivitas marginal akan
menunjukkan bahwa perilaku dari nilai produktivitas rata-rata akan mengalami kenaikan pada
awalnya dan kemudian akan mengalami penurunan ketika tambahan yang dihasilkan oleh
nilai marginal produk fisik sudah tidak mampu lagi mengkompensasi penurunan yang
disebabkan oleh penurunan nilai produktivitas rata-rata dari input yang bersangkutan.

Penurunan Keseimbangan Produsen Islami

Lampiran ini menjelaskan hubungan antara produksi dan biaya yang dalam bodi
belum sempat dieksplorasi. Sebelum mendiskuisikan lebih jauh mengenai produksi dan
kaitannya dengan biaya, perlulah di sini didefinisikan makna mashlahah dalam pandangan
produsen.

Mashlahah produsen adalah keuntungan yang mengandung berkah di dalamnya. Atau,


dengan kata lain adalah keuntungan yang diberkahi.

Dalam membicarakan produksi yang berkaitan dengan biaya. maka perlu


didefinisikan berbagai terma yang terkait:

1. Penggunaan input marginal dalam memproduksi suatu barang (marginal input usage
for producing good)
2. Jumlah input marginal yang harus dilepaskan dari suatu produksi barang disebabkan
harus memproduksi barang yang lain (marginal input foregone from producing good).

Anda mungkin juga menyukai