Anda di halaman 1dari 14

Nama : Muliya

NIM : PO.71.20.1.19.062

Tingkat : 2B

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE (ANC)

A. PENGERTIAN

Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa


keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996).

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro,
SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

B. TUJUAN PERAWATAN SECARA UMUM

a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri
selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi
komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan social
(Kusmiyati, et al., 2008).

C. PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS


Perubahan psikologis pada kehamilan :
a) Perubahan psikologis pada trimester I
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan ibu
berharap dirinya tidak hamil.
3. Ibu selalu mencari tanda-tanda apakah ia benarbenar hamil. Hal ini dilakukan
hanya sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
5. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
b) Perubahan yang terjadi pada trimester II
1. Ibu sudah merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Ibu sudah dapat merasakan gerakan bayi.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
6. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya/pada orang lain.
7. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan
untuk peran baru.
8. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban oleh ibu.
c) Perubahan yang terjadi pada trimester III
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik.
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
4. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
6. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
7. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
8. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
D. KELUHAN-KELUHAN YANG MUNGKIN TERJADI
a) Tanda tidak pasti kehamilan
Berikut adalah tanda-tanda dugaan adanya kehamilan :
1) Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari
pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan
perkiraan persalinan.
2) Mual dan muntah (Emesis). Pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah
terutama pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas yang
fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan
berkurang
3) Ngidam. Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
4) Sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16
minggu.
5) Payudara tegang. Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama.
6) Sering miksi. Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester II, gejala ini sudah mulai
menghilang.
7) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
8) Pigmentasi kulit. Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit disekitar pipi (kloasma gravidarum),
pada dinding perut (striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam) dan
sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting, susu makin
menonjol, kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah manifes sekitar
payudara).
9) Epulis. Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.
10) Varises atau penampakan pembuluh darah vena. Karena pengaruh dari
estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama
bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi
di sekitar genitalia eksterna, kaki, betis dan payudara. Penampakan pembuluh
darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
b) Tanda dugaan kehamilan
1) Rahim membesar, sesuai dengan usia kehamilan.
2) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks, tanda
Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks dan teraba ballotement.
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian kemungkinan
positif palsu.
c) Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin dalam Rahim
2) Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagianbagian janin.
3) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
kardiotokografi, alat Doppler dan dapat dilihat dengan ultrasonografi.
E. PROSES PERAWATAN
a) DATA DASAR
1. Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi dapat
meningkat 10 – 15 DPM. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan
peningkatan volume episode singkope.
2. Varises
Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir)
3. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri.
4. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan dan peningkatan berat jenis serta hemoroid
5. Makanan/Cairan
(a) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi
(b) Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua
dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
(c) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah
28
(d) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
(e) Sedikit edema dependen
(f) Sedikit glikosuria mungkin ada
(g) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
6. Nyeri dan Kenyamanan Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara;
kontraksi Braxton Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
7. Pernapasan Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal Frekuensi
pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.
8. Keamanan
(1) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC),
(2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12 minggu)
atau fetoskop (17 - 20 minggu)
(3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.
(4) Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
(5) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
9. Seksualitas
(a) Penghentian menstruasi.
(b) Perubahan respon /aktivitas seksual 29
(c) Leukosa mungkin ada.
(d) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada
10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah
kartilago ensiform (pada 36 minggu).
(e) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas
lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar,
hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan
ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12
minggu
(f) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial
gravidarum.
(g) Tanda-tanda Goodell, Hegar Scodwick positif.

10. Integritas Sosial


(a) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
(b) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
(c) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
11. Penyuluhan/Pembelajaran.
12. Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak, stabilitas
ekonomik.
13. Pemeriksaan Diagnostik
(a) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit).
(b) Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
(c) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
(d) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
(e) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil vagina,
lesi, rabas abnormal.
(f) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
(g) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
(h) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi, diabetes
penyakit ginjal)
(i) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
(j) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
(k) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
(l) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan
antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus pengkajian
dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.

F. KELUHAN YANG UMUM DIALAMI IBU HAMIL PADA TRIMESTER I-III


1. TRIMESTER I
Keluhan pada ibu hamil trimester I
a) Mual muntah Disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum
b) Hipersalivasi Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan
cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi
otot-otot polos. Hal ini menyebabkan sekresi saliva menjadi lebih asam dan
lebih banyak
c) Sakit kepala
d) Cepat lelah
e) Hipersekresi vagina
f) Sering buang air kecil
2. TRIMESTER II
Keluhan pada Trimester II
(a) Sakit pinggang
(b) Kram kaki
(c) Varises
(d) Cloasma
3. TRIMESTER III
(a) Sering buang air kecil
Sering berkemih ini diakibatkan karena adanya penekanan pada kandung
kemih akibat berkembang dan bertambah besarnya janin dalam uterus ibu.
Dampaknya adalah membuat kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga
sebentar-sebentar ibu merasakan ingin buang air kecil. Ketidaknyamanan ini
dapat diatasi dengan lebih sering minum disiang hari dan membatasi minum 2
jam sebelum tidur agar waktu istirahat ibu tidak terganggu ( Manurung, 2011).
(b) Bengkak pada kaki
Secara fisiologis ibu hamil menanggung beban tambahan dan pembesaran
rahim akibatnya terjadi penekanan pada vena cava (pembuluh darah balik) yang
akan semakin memperlambat aliran darah balik pada pembuluh darah vena.
Sehingga terjadi gangguan pengeluaran cairan dari pembuluh darah ke daerah
jaringan disekitarnya. Keluhan bengkak pada kaki bisa diatasi dengan tidur
dengan posisi miring kekiri dan sebisa mungkin selalu meluruskan kaki saat
duduk (Asrinah, 2012).
© Sakit punggung
Pertambahan ukuran berat rahim akan mengubah titik gravitasi tubuh. Untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh peerut ibu yang semakin membesar akan
menarik otot punggung lebih kencang sehingga ibu hamil merasakan sakit pada
punggungnya. Cara mengatasinya yaitu dengan memperbaiki body aligment,
yaitu cara duduk, cara berdiri, cara bergerak dan teknik mengangkat beban
(Manurung, 2011).
G. PEMERIKSAAN FISIK (LEOPOLD MANEUVER)
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu
tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul
(kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil
atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,
selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang
berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Tanda-tanda vital
(1) Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih,
dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi
dan eklamsi.
(2) Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
(3) Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
(4) Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
(5) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah

- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna


kuning/jaundice pada sklera
- Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi

- Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,


pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
(6) Payudara
(a) Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,
agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
(b) Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
(c) Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
(d) Retraksi akibat adanya lesi
(e) Masa atau pembesaran pembuluh limfe

(7) Abdomen
(a) Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
(b) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan >
12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
(c) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :

 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil

 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus

 Konsistensi uterus

Leopold II :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri

 Menentukan letak punggung janin

 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold III :
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil

 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP

Tinggi Fundus Uteri berdasarkan minggu kehamilan

(8) Tangan dan kaki


(a) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
(b) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
(c) Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper

(9) Pemeriksaan panggul

Panggul : genital luar

(a) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina untuk
melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi,
jumlah, bau)
(b) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista

Panggul : menggunakan spekulum


(c) Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks
sudah membuka atau belum
(d) Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka

Panggul : pemeriksaan bimanual

(e) Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan
rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
(f) Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya
masa.

Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :

Dari Janin :

 Djj pada bulan ke 4-5

 Bising tali pusat

 Gerakan dan tendangan janin


Dari ibu :
 Bising rahim

 Bising aorta

 Peristaltik usus

Pemeriksaan Dalam

(1) Vaginal Toucher (VT)

(2) Rectal Toucher (RT)


Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari

 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya

 Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Trisemester I
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makan, ketidakmampuan makan dan factor biologis.

Trisemester II

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (kehamilan)

Trisemester III

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit

I.INTERVENSI KEPERAWATAN
Trisemester I
1. Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurang asupan makan, ketidakmampuan makan dan factor
biologis.
Tujuan : Setalah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan tubuh
akan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :
a. Pasien tidak lagi menunjukan bukti penurunan berat badan
b. Pasien dapat menghabiskan stengah atau seluruh porsi makan yang disediakan
c. Pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi bila makan
Intervensi dan rasional :
a. Timbang dan catat berat badan pasien pada jam yang sama setiap hari
Rasional : untuk mendapaykan pembacaan yang paling akurat
b. Pantau asupan dan haluaran pasien
Rasional : berat badan dapat meningkat sebagai akibat dari retensi cairan.

c. Hidangkan makan dalam porsi kecil tapi sering ( dibagi menjadi 6 porsi untuk 6
kali makan )
Rasional : tidak terjadi distensi lambung
d. Hidangkan makanan dalam bentuk menarik dan masih hangat Rasional :
meningkatkan nafsu makan
e. Semua benda yang menimbulkan mual dan muntah disingkirkan
Rasional : mencegah mual.
f. Sebelum makan anjurkan pasien untuk berkumur-kumur.
Rasional : mencegah mual
g. Beri posisi duduk atatu setengah duduk saat makan.
Rasional : melonggarkan abdomen dari penekanan diagfragma bila posisi
terlentang.
h. Auskultasi bising usus, kaji turgor.
Rasional : mengkaji efektifitas tindakan.
Trisemester II
1. Diagnosa : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh (kehamilan)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan citra
tubuh pasien tetap dipertahankan. ]
Kriteria hasil : Pasien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri.
Intervensi dan rasional
a. Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak efekefek
yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
b. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional: Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa yang
terjadi
c. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil
Rasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivitas yang
menyenangkan.
Trisemester III
1. Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan rasa
nyaman pasien terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Pasien menyatakan rasa nyaman dan segar
b. Pasien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan
Intervensi dan rasional :
a. Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan pasien dan metode untuk
mengatasinya
Rasional : Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea. Khususnya pada multigravida yang tidak mengalami
kelegaan dengan ikatan antara ibu dan bayi dalam kandungan
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan,
anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormone pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus.
d. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung kemih
Rasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas kandung
kemih, mengakibatkan sering berkemih
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Laboratorium
(a) Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)
(b) Urine ( Tes kehamilan, Protein, Glukosa, Analisis)
(c) Pemeriksaan Swab (Lendir Vagina dan Servik)
2) USG
(a) Jenis Kelamin
(b) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion (Masriroh, 2013)

Anda mungkin juga menyukai