Anda di halaman 1dari 8

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


MATEMATIKA MATERI POKOK POLA BILANGAN DI SMP NEGERI REMBAN
KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh
𝐒𝐫𝐢 𝐑𝐚𝐡𝐚𝐲𝐮𝟏
𝐌𝐚𝐫𝐢𝐚 𝐋𝐮𝐭𝐡𝐟𝐢𝐚𝐧𝐚, 𝐌. 𝐏𝐝.𝟐 𝐝𝐚𝐧 𝐑𝐞𝐧𝐲 𝐖𝐚𝐡𝐲𝐮𝐧𝐢, 𝐌. 𝐏𝐝.𝟑

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok
Pola Bilangan di SMP Negeri Remban Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2018/2019”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apa saja jenis-jenis dan faktor-
faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi pokok pola bilangan
Kelas VIII SMP Negeri Remban?”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-
jenis kesalahan dan faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pola
bilangan kelas VIII SMP Negeri Remban. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan
konsep 47,61%, kesalahan prosedural 38,88%, kesalahan komputasi 41,22% dan kesalahan
kesimpulan akhir jawaban 34,11% Faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal statistika, yaitu: 1) siswa terbiasa tidak memahami rumus; 2) siswa belum
paham makna tanda/simbol rumus dan salah menerjemahkan makna rumus; 3) siswa tidak
teliti dan terburu-buru dalam proses pengerjaan soal; 4) siswa melakukan perhitungan
berdasarkan pada penalaran bukan pada konsep

Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Pola Bilangan.

1. Pendahuluan kemampuan mmoral, intelektual, sikap,


Pendidikan mempunyai peran yang keterampilan, dan mampu berfikir kritis yang
sanngat penting dalam kehidupan suatu didapatkan melalui proses belajar mengajar
bangsa, karena melalui pendidikan di sekolah (Dewi dalam Romzani, 2016:1)
diharapkan akan lahir sumber daya manusia Matematika memiliki banyak cabang-
yang berkualitas dan mampu membangun cabang ilmu, salah satu cabang ilmu
masyarakat kearah yang lebih baik. Sekolah matematika adalah aljabar. Tujuan
sebagai suatu pendidikan formal bertugas mempelajari aljabar diharapkan agar siswa
untuk menghasilkan peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan
berkualitas agar dapat berperan aktif dalam pemahaman mengenai materi pola bilangan.
masyarakat. Peserta didik yang berkualitas Materi aljabar diajarkan secara berjenjang
adalah peserta didik yang seimbang antara mengikuti daya pikir anak. Pola bilangan
2

merupakan salah satu pilar dari Kurikulum Hal ini mengingat matematika adalah ilmu
2013, satu dari delapan tujuan pembelajaran yang kompleks yang memuat objek-objek
matematika di SMP, yaitu pembelajaraan pembelajaran yang berkaitan satu sama lain.
menggunakan pola sebagai dugaan Objek-objek tersebut didefenisikan sebagai
penyelesaian masalah. Menurut Marion hal yang dihadapi secara langsung oleh siswa
(dalam Juliant dan Noviartati, 2016:112) yaitu meliputi fakta, konsep, prinsip dan skill
menjelaskan juga bahwa menyelasaikan (keterampilan). Sehingga, ketika siswa
masalah pola bilangan dapat membantu melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
peserta didik dalam mengembangkan soal matematika, maka berarti siswa telah
keterampilan penalaran. Menurut Anno melakukan kesalahan dalam memahami dan
(dalam Juliant dan Noviartati, 2016:112), menggunakan objek-objek matematika
Pembelajaran pola bilangan dapat tersebut. Apabila kesalahan-kesalahan yang
mengeksplorasi kemampuan berpikir peserta muncul baik berupa fakta, konsep, prinsip
didik. Maka dari itu perlunya mata pelajaran maupun skill tersebut tidak segera mendapat
pola bilangan sebagai pembelajaran yang perhatian dan tindak lanjut, maka akan
melatih nalar siswa. Artikel ini berdampak buruk bagi siswa. Mengingat
mendeskripsikan jenis dan penyebab dalam pelajaran matematika, materi yang
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal telah diberikan akan saling terkait dan saling
pola bilangan. menunjang bagi materi berikutnya.

Kesalahan siswa perlu adanya Menurut Watson yang dikutip Asikin


analisis untuk mengetahui kesalahan apa saja (2002;112) terdapat 7 kategori kesalahan
yang banyak dilakukan dan mengapa dalam mengerjakan soal, yaitu: 1) Data tidak
kesalahan tersebut dilakukan siswa. Melalui tepat, 2) Prosedur tidak tepat, 3) Data hilang,
analisis kesalahan akan diperoleh bentuk dan 4) Konflik level respon, 5) Manipulasi tidak
penyebab kesalahan siswa, sehingga guru langsung, 6) Masalah hirarkhi keterampilan,
dapat memberikan jenis bantuan kepada 7) Selain ketujuh kategori di atas. Menurut
siswa (Sahriah dalam Jumini, 2018:104). Soedjadi (dalam Juliant dan Noviartati,
2016:113) Kesalahan siswa dijabarkan
Menurut Jumini (2018:104)
menjadi 6, yaitu: kesalahan prosedur,
Kesalahan sebenarnya merupakan hal yang
mengorganisasikan data, pemanfaatan
wajar dilakukan. Namun, apabila kesalahan
simbol, memanipulasi data, membuat
yang dilakukan cukup banyak dan
kalimat dan menarik kesimpulan.
berkelanjutan, maka diperlukan penanganan.
Begitu juga dalam mempelajari matematika.
3

Hasil observasi yang dilakukan konsep, kesalahan fakta, dan kesalahan


peneliti di SMP Negeri Remban menemukan prinsip.
fakta bahwa ada beberapa kesulitan dan
Dengan adanya permasalahan di atas,
kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa
maka penulis termotivasi melakukan
dalam menyelesaikan soal pada pokok
penelitian untuk menganalisis kesalahan
bahasan pola bilangan. Kesulitan yang
siswa menyelesaikan soal matematika pada
dialami oleh siswa adalah antara lain:
pokok bahasan pola bilangan. Penelitian ini
kesulitan dalam menyatakan apa yang
penting dilakukan agar dapat mengetahui
diketahui dan ditanyakan, kesulitan dalam
kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan
mengkaitkan konsep matematika yang telah
siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok
dipelajari, kesulitan dalam proses penentuan
bahasan pola bilangan.
rumus fungsi suku ke-n, serta kesulitan
dalam mengkomunikasikan jawaban. Berdasarkan uraian di atas, maka
Kesulitan yang dialami siswa dalam peneliti berkeinginan untuk melakukan
memahami materi akan memungkinkan penelitian dengan judul “Analisis Kesalahan
terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
soal (Juliant dan Noviartati, 2016:112). Matematika Materi Pokok Bilangan di SMP
Selain itu, materi pola bilangan adalah salah Negeri Remban Kelas VIII Semester Ganjil
satu materi prasyarat untuk mempelajari Tahun 2018/2019”
materi barisan dan deret pada jenjang SMA.
II. Rumusan Masalah
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika
ternyata siswa masih melakukan banyak Berdasarkan latar belakang tersebut
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal di atas, maka rumusan masalah dalam
pola bilangan. penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
Menurut infomasi dari salah seorang berikut:
guru matematika pada sekolah tersebut, pada 1. Apa saja jenis-jenis kesalahan yang
umumnya masih banyak siswa yang hasil dilakukan siswa dalam menyelesaikan
belajar matematikanya rendah atau tidak soal Pokok Bilangan di SMP Negeri
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Remban Kelas VIII semester ganjil
Minimal) dalam memecahkan masalah tahun 2018/2019?
matematika pada materi pola bilangan dan 2. Apa saja faktor-faktor penyebab
diketahui penyebabnya siswa dalam kesalahan siswa dalam menyelesaikan
memecahkan masalah terdapat kesalahan soal pola bilangan di SMP Negeri
4

Remban kelas VIII semester ganjil tahun merupakan kelas yang memiliki prestasi
2018/2019? belajar matematikanya yang paling rendah
III. Metode Penelitian dari seluruh kelas VIII ditetapkan peneliti
untuk dijadikan subjek penelitian agar
Metode penelitian adalah cara yang
memperoleh informasi dan juga data
digunakan oleh peneliti dalam
mengenai jenis-jenis kesalahan siswa dalam
mengumpulkan data penelitiannya
menyelesaikan soal statistika. Adapun
(Arikunto, 2010:203). Data yang digunakan
rincian nilai ulangan harian siswa yang
dalam penelitian ini adalah data kualitatif.
sebagian besar masih di bawah standar
Menurut Arikunto (2010:21) data kualitatif
ketuntasan minimum dengan nilai minimal
adalah data yang diwujudkan dalam kata
76.
keadaan atau kata sifat. Sedangkan menurut
Sugiyono (2013:23), data kualitatif adalah IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
data yang berbentuk kalimat, kata dan
Hasil Penelitian
gambar. Agar penelitian kualitatif dapat
berkualitas maka data yang dikumpulkan Subjek dalam penelitian ini adalah
harus lengkap, yaitu data primer dan data siswa kelas VIII SMP Negeri Remban tahun
sekunder. Menurut Arikunto (2010:22), data pelajaran 2018/2019. Pelaksanaan penelitian
primer adalah data dalam bentuk verbal atau dilakukan pada tanggal 24 s.d 28 Agustus
katakata yang diucapkan secara lisan, gerak- 2018. Proses pelaksanaan penelitian
gerik atau perilaku yang dilakukan oleh dilakukan dengan memberi soal-soal
subjek yang dapat dipercaya. Sedangkan data matematika di kelas VIII. Soal tes yang
sekunder adalah data yang diperoleh diujikan pada siswa diambil dari soal-soal
dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, dan yang telah digunakan pada jian nasional, soal
lain-lainnya) foto-foto, film, rekaman video tersebut disesuaikan dengan kisi-kisi soal
dan benda-benda lainnya yang dapat yang telah dibuat dan berdsarkan silabus
memperkaya data primer. kelas VIII terkait dengan materi Pola
Subjek dalam penelitian ini adalah Bilangan. Soal tes digunakan untuk
siswa kelas VIII.3 SMP Negeri Remban. mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa
Jumlah siswa kelas VIII.3 adalah 18 orang. dalam menyelesaikan soal-soal materi pola
Siswa laki-laki berjumlah 11 orang dan bilangan dan untuk mengetahui penyebab
perempuan berjumlah 7 orang. Berdasarakan siswa melakukan kesalahan tersebut
informasi yang didapatkan bahwa dari ketiga dilakukan wawancara pada siswa yang
kelas yang ada bahwa kelas VIII.3 melakukan kesalahan.
5

Pada pelaksaan tes yang telah berdasarkan hasil analisis data jawaban siswa
dilakukan, peneliti memperoleh data jawaban adalah kesalahan konsep, kesalahan
siswa. Data hasil jawaban siswa tersebut prosedural, kesalahan komputasi, kesalahan
disajikan pada tabel berikut: kesimpulan akhir jawaban.
Tabel 4.1 Data Jawaban siswa
2. Faktor-Faktor Penyebab Kesalahan Siswa
Soal Siswa Kesalahan Kesalahan Kesalahan Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Pola Bilangan
No yang Konsep Prosedura Komputas Kesimpul
Tidak l i an Akhir
Menja Jawaban Berdasarkan penelitian Niken, dkk
wab
Soal (2012:102), faktor-faktor yang menyebabkan
B S B S B S B S
1 8 3 7 8 2 5 5 2 8 kesalahan dalam menyelesaikan soal pola
2a 2 9 7 13 3 12 4 14 2
2b 3 5 10 6 9 12 3 12 3 bilangan yaitu:
3 5 3 10 2 11 2 11 3 10
4 5 7 6 6 7 6 7 6 7 a. Siswa kurang memahami konsep Pola
5a 8 7 3 3 7 2 8 7 3
5b 7 6 5 5 6 4 7 4 7 Bilangan, disebabkan karena siswa tidak
Rata 5,4 5,7 6,8 6,1 6,4 6,1 6,4 6,8 5,
-rata 2 1 5 4 2 4 2 5 71
Pers 30, 31, 38, 34, 35, 34, 35, 38, 31,
bisa menangkap konsep dengan benar, dia
enta 11 72 05 11 66 11 66 05 72
se % % % % % % % % % belum sampai kepemahaman yang hanya
Rata
-rata tahu contoh-contoh tetapi tidak dapat
Keterangan:
mendeskripsikan.
B = Tidak Melakukan Kesalahan b. Siswa terburu-buru, kurang berkonsentrasi
S = Melakukan Kesalahan dan kurang teliti dalam mengerjakan soal,
Berdasarkan hasil dari jawaban siswa disebabkan karena siswa ingin cepat
pada tabel 4.1 di atas terlihat rata-rata mengumpulkan hasil jawabannya.
banyaknya yang melakukan kesalahan dalam c. Siswa kurang memahami teknik berhitung
menyelesaikan soal Pola Bilangan. matematika, disebabkan karena siswa kurang
latihan dalam menggunakan operasi dan
V. Pembahasan
prosedur
Berdasarkan hasil analisis data yang d. Siswa cenderung putus asa sebelum
telah dilakukan, peneliti dapat menentukan mengerjakan soal, disebabkan karena
jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa ketidaklengkapan pengetahuan akan
dan faktor-faktor penyebab kesalahan dalam menghambat kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal pola bilangan. memecahkan masalah matematika.
VI. Kesimpulan
1. Jenis-Jenis Kesalahan dalam menyelesaikan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Soal Pola Bilangan
pembahasan yang diperoleh, dapat diambil
Jenis-Jenis Kesalahan dalam
suatu kesimpulan kesalahan dalam
menyelesaikan Soal Pola Bilangan
6

menyelesaikan soal Pola Bilangan kelas VIII Kesalahan melakukan komputasi


SMP Negeri Remban Tahun Pelajaran sebesar 35,66%
2018/2019 di peroleh: d. Kesalahan kesimpulan akhir
1. Kesalahan siswa yang ditunjukkan jawaban
dari kesalahan-kesalahan dalam Kesalahan menarik kesimpulan
menjawab soal pola bilangan, sebagai sebesar 31, 72%
berikut: 2. Faktor-faktor penyebab siswa
a. Kesalahan Konsep melakukan kesalahan dalam
Kesalahan konsep dalam menyelesaikan soal pola bilangan
menyelesaikan soal tes sebesar yaitu:
38,05%. Kesalahan konsep yang a. Kesalahan konsep
dilakukan siswa, yaitu: Faktor penyebab siswa
1) Siswa tidak memahami rumus melakukan kesalahan konsep
yang ada di dalam soal yang karena siswa lupa dan siswa tidak
diberikan memahami rumus yang ada
2) Siswa salah memahami rumus dalam soal dan penyebab siswa
yang ada didalam soal yang melakukan kesalahan dalam
diberikan memahami tanda/simbol rumus
b. Kesalahan Prosedural dikarenakan siswa belum paham
Kesalahan prosedural dalam makna tanda/simbol rumus yang
menyelesaikan soal tes sebesar mereka tulis sehingga siswa salah
35,66%. Kesalahan prosedural menafsirkan tanda/simbol rumus
yang dilakukan, yaitu: tersebut dan siswa juga belum
1) Siswa terbalik dalam paham dan belum bisa
membuat lankah-langkah membedakan konsep dan
penyelesaian. pengertian mengenai ukuran
2) Siswa tidak membuat rumus pemusatan data berkelompok
dalam melakukan langkah- serta siswa tidak ditanamkan
langkah penyelesaian. gurunya konsep mengenai ukuran
3) Siswa menghilangkan salah pemusatan data berkelompok.
satu langkah-langkah b. Kesalahan prosedural
penyelesaian. Faktor penyebab siswa
c. Kesalahan Komputasi melakukan kesalahan prosedur
karena siswa tidak teliti dan
7

terburu-buru sehingga siswa salah 1. Bagi Guru


dalam proses menyelesaikan soal a. Pada saat perancangan pelaksaaan
yang diberikan. kegiatan belajar mengajar untuk
c. Kesalahan komputasi materi Pola Bilangan sebaiknya uru
Kesalahan komputasi yang menggunakan metode/model
dilakukan siswa dalam pembelajaran yan tepat untuk
menghitung nilai mean, median, menjelaskan materi tersebut kepada
dan modus data berkelompok siswa agar siswa mengerti dan
karena siswa tidak cermat dan memahami materi pola bilangan
tidak teliti dalam melakukan b. Guru harus lebih banyak
perhitungan, siswa melakukan membarikan contoh atau latihan soal
perhitungan berdasarkan yang bervariasi kepada siswa terkait
penalarannya bukan berdasarkan materi pola bilangan dengan kondisi
konsep, dan siswa lupa soal yang berbeda dengan maksud
menghitung kembali hasil agar siswa lebih mengerti dan lebih
perhitungannya dikarenakan memahami materi tersebut
waktunya sudah habis. 2. Bagi Siswa
d. Kesalahan kesimpulan akhir a. Apabila belum mengerti atau belum
jawaban memahami materi yang dijelaskan
Faktor penyebab kesalahan guru, sebaiknya siswa jangan malu
kesimpulan akhir jawaban yang untuk bertanya khususnya materi
dilakukan siswa dalam pola bilangan.
menyelesaikan soal yang b. Memperbanyak latihan soal
diberikan karena terkendala c. Menambahkan sumber-sumber
waktu yaitu siswa ingin cepat- lainya
cepat dan terburu-buru d. Siswa harus lebih cermat dan teliti
dikumpulkan jawabannya. dalam melakukan jawaban dan
Artinya siswa kurang bisa jangan melakukan hasil perhitungan
mengatur waktu dengan baik hanya berdasarkan penalaran tetapi
dalam pengerjaannya. harus berdasarkan pada konsep.
VII. Saran 3. Bagi Pembaca atau Peneliti lainya
Berdasarkan kesimpulan yan telah a. Peneliti tentang analisis ini penting
diungkapkan diatas peneliti mengemukakan untuk dikembangkan agar dapat
beberapa saran: mengetahui keberhasilan
8

pembelajaran yang dilakukan, Sahriah, Sitti, dkk. 2013. Analisis Kesalahan


peneliti mingkin dapat menganalisis Siswa dalam Menyelesaikan Soal
lebih lanjut tentang kesalahan- Matematika Materi Operasi Pecahan
kesalahan yang siswa lakukan dalam Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP
menyelesaikan soal-soal pola Negeri 2 Malang. Jurnal Pendidikan
bilangan berdasarkan yang peneliti Matematika Universitas Negeri
temukan. Malang, 1 (1), 1-8.
VIII. Daftar Pustaka Wijaya, Aris Arya dan Masriyah. 2013.
Analisis Kesalahan Siswa dalam
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Menyelesaikan Soal Cerita Materi
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Sistem Persamaan Linear Dua
Jakarta: Rineka Cipta.
Variabel. E-Journal UNESA, 2 (1), 1-
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian 8.
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Askin, M. 2012. Daspron Pembelajaran


Matematika I. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.

Niken, dkk. 2012. Penerapan Pembelajaran


Matematika Melalui Model
Pembelajaran Reciprocal dalam
Mengatasi Kesalahan Siswa
Menyelesaikan Soal Matematika
Kelas IX SMP Negeri 1 Pakusari
Pokok Bahasan Statistika Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013.
Kadikma, 3(3), 95-108.

Romzani. 2016. Analisis Kesalahan Sisiwa


Dalam Menyelesaikan Soal-Soal
Dimensi Tiga Kelas XI.1 SMA Negeri
3 Lubuklinggau. Skripsi.
Lubuklinggau: STKIP-PGRI
Lubuklinggau. Tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai