Anda di halaman 1dari 10

Jurnal KESMAS, Vol. 10, No.

3, Maret 2021 95

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA


PETUGAS LLAJ DINAS PERHUBUNGAN KOTA MANADO
Muhammad Isra Alf L Supit*, Paul A T Kawatu*, Angela F C Kalesaran*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Kelelahan kerja merupakan suatu masalah yang sering di temui di kalangan tenaga kerja. Stres kerja
adalah salah satu faktor yang menyebabkan kelelahan kerja. Stres kerja disebabkan oleh beberapa faktor
dorongan yaitu Perubahan pola kerja yang dialami dapat berupa peraturan kerja, deskripsi pekerjaan
yang tidak jelas dan kemajuan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan. Kondisi kerja yang berulang-
ulang, membosankan, ketidakpastian tugas serta keterbatasan komunikasi dan umpan balik dapat
menyebabkan kebingungan, putus asa dan stres bagi individu. LLAJ merupakan Dinas Perhubungan
memiliki tugas dan fungsi untuk penetapan rencana umum lalu lintas dan angkutan jalan, manajemen
rekayasa lalu lintas, perizinan angkutan umum, pembinaan sumber daya manusia penyelenggara sarana
dan prasarana lalu lintas angkutan umum serta penyelidikan terhadap pelanggaran perizinan angkutan
umum. Berdasarkan hasil observasi awal Ada beberapa petugas yang mengalami keluhan dalam bekerja
seperti mudah emosi, nyeri punggung, panasnya terik matahari, kendaraan yang ramai, mengantuk,
kurang berkonsentrasi, dan merasa nyeri pada bagian punggung. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara Stres kerja dengan Kelelahan Kerja pada Petugas LLAJ Dinas
Perhubungan Kota Manado. Jenis Penelitian menggunakan penelitian Observasional Analitik dengan
pendekatan studi potong lintang yang dilakukan pada bulan Juli - September 2020, dengan populasi dan
sampel yaitu Petugas LLAJ berjumlah 45 Petugas. Instrumen penelitian yaitu menggunakan kuesioner
yakni Alat ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) dan Kuesioner Stres Kerja yang telah di uji
validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji korelasi fischer exact. Hasil penelitian Stres
kerja dengan Kelelahan Kerja nilai rata-rata 11.11 dan nilai ρ= 0.049 (<0.05). Kesimpulan dari hasil
penelitian tersebut terdapat Stres kerja berpengaruh terhadap Kelelahan Kerja pada pekerja, dan
terdapat hubungan yang signifikan antara Stres Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Petugas LLAJ
Dinas Perhubungan Kota Manado

Kata Kunci : Stres Kerja, Kelelahan kerja, Petugas LLAJ

ABSTRACK
Fatigue from work is a problem that is often encountered in the workforce. Job stress is one of the factors
that cause work fatigue. Job stress is caused by several encouraging factors, namely changes in work
patterns experienced in the form of work regulations, unclear job descriptions and advances in
technology used in work. Repetitive, tedious working conditions, uncertainty of tasks and limited
communication and feedback can cause confusion, hopelessness and stress for individuals. LLAJ is the
Department of Transportation which has the task and function of establishing a general plan for road
traffic and transportation, traffic engineering management, licensing for public transport, fostering
human resources for administering public transport traffic facilities and infrastructure as well as
investigating violations of public transport licensing. Based on the results of preliminary observations,
there are several officers who experience complaints at work such as emotional irritability, back pain, hot
sun, busy vehicles, drowsiness, lack of concentration, and feeling pain in the back. This research was
conducted to determine the relationship between work stress and work fatigue on road traffic officers at
the Manado City Transportation Agency. This type of research used Analytical Observational research
with a cross-sectional study approach which was carried out in July - September 2020, with a population
and sample of 45 LLAJ officers. The research instrument used a questionnaire, namely the Work Fatigue
Feeling Measurement Tool (KAUPK2) and the Job Stress Questionnaire which had been tested for
validity and reliability. Data analysis used fischer exact correlation test. The results of the research work
stress with Work Fatigue an average value of 11.11 and the value of ρ = 0.049 (<0.05). The conclusion
from the results of this study is that work stress has an effect on Work Fatigue in workers, and there is a
significant relationship between Job Stress and Work Fatigue in City Transportation Service Officers of
the City Transportation Service.

Keywords: Job Stress, Work Fatigue, LLAJ Offices


Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 96

PENDAHULUAN kelelahan, data tersebut semakin


Di kalangan pekerja, kelelahan kerja memperjelas bahwa kontribusi kelelahan
merupakan permasalahan umum yang bekerja pada terjadinya kecelakaan dapat
biasa terjadi. Kelelahan kerja dikatakan besar.
memperlihatkan kondisi tubuh manusia Faktor-faktor yang mempengaruhi
yang meliputi mental dan fisik yang penyebab adanya kelelahan bekerja adalah
berbeda, produktivitas kerja dan misalnya karakter pekerja yang motonon,
berkurangnya daya tahan tubuh dalam intensitas serta ketahanan mental dan fisik
melaksanakansebuah tugas yang tinggi, cuaca, ruang kerjaa, seperti
(Suma’mur,2013). Lelah yang pencahayaan dan kebisingan serta
disebabkan oleh kerja ialah bagian dari lingkungan kerja yang tidak memadai,
kelelahan yang biasa terjadi yang faktor psikologis seperti rasa tanggung
memiliki tanda dilihat dari berkurangnya jawab, ketegangan dan konflik, penyakit
semangat serta niat pekerja seperti kurangnya gizi.
melaksanakan tugasnya dan bisa Kementerian Tenaga Kerja Jepang
mengurangi produktivitas kerja yang telah melaksanakan penelitian terhadap
diakibatkan oleh intensitas atau tekanan 12.000 perusahaan yang melibatkan sekitar
dan lamanya kerja fisik yang 16.000 pekerja yang secara acak dipilih
dilaksanakan pada hari kerja. Kondisi dengan hasil yang memperlihatkan bahwa
lingkungan lokasi kerja, alasan mental, terdapat 65% pekerja mengeluhkan
gizi dan status kesehatan (Tarwaka, kelelahan fisik karena kerja rutin, 28%
2014). mengeluhkan kelelahan mental, serta 7%
Kelelahan dari bekerja masih mengeluhkan stress berat dan merasa
dirasakan hingga saat ini dan menjadi tersisih. (Ahmad, 2015).
alasan terjadinya kecelakaan kerja di Di Indonesia kecelakaan kerja
suatu perusahaan, dalam jumlah dariitahun keetahun semakinnbertambah
persentase, faktor kelelahan bekerja jumlahnya, padaatahun 2006 sebanyak
memberi persentase sebanyak 50% 70.069, tahun 2007 sebanyak 83.714, di
terhadap adanya kecelakaan kerja tahun 2008 sebanyak 96.736, tahun 2009
(Maurits, 2012). Berdasarkan gagasan sebanyak 96.314, tahun 2010 sebanyak
dari International Labour Organization 98.711, serta di tahun 2011 menggapai
(ILO) memaparkan dataabahwa diidunia angka yang sangat tinggi yakni 99.491
tiap tahunnya tterdapat sebanyakkdua (Tarwaka, 2014).
jutaapekerja yang meninggalldunia Stres kerja disebabkan oleh beberapa
akibat kecelakaannkerja dengan alasan faktor dorongan. Keadaan ini bisa memicu
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 97

stress jika kemampuan dan sumber daya juga tingkattstress kerjaa yang dirasakan
yang dimiliki orang bersangkutan tidak oleh perawatt di tempat bekerja.
cukup untuk membantu dorongan harapan
untuk sukses. Berubahnya pola kerja yang METODE
dialami bisa meliputi aturan kerja, jobdes Jenis penelitian ini menggunakan
yang tidak jelas, dan kemajuan teknologi penelitian observasi analitik dengan
yang dipakai pada pekerjaan. Kerja yang menggunakan pendekatan studi potong
berlebih, tidak pastinya tugas yang diberi, lintang (cross sectional) untuk
serta terbatasnya alur koordinasi bisa mempelajari dinamika korelasi dengan
mengakibatkan kebingungan, putus asa, dan faktor resiko dan efek, Penelitian ini
stress bagi individu yang ikut di dalamnya. dilakukan pada petugas LLAJ di Dinas
Permasalan yang muncul dalam bekerja Perhubungan Kota Manado. Populasi
akibat seorang tidak ingin melaksanakan dalam penelitian ini adalah seluruh
suatu tugas atau bermasalah dengan petugas LLAJ yang berstatus ASN Dinas
individu lainnya, keluarga, dan sosial. Rasa Perhubungan Kota Manado dengan
tanggung jawab yang dimiliki dapat jumlah total petugas LLAJ adalah 45.
memicu stress. Hal tersebut diperlihatkan Jadi sampel dalam penelitian ini
dengan semakin besarnya tingkat menggunakan total sampling. Maka
tanggugng jawab yang ada pada individu, jumlah sampel penelitian sebanyak 45
maka semakin tinggi pula peluang stress petugas LLAJ berstatus ASN Dinas
pasti terjadi. (Tarwaka, 2010). Hasil Perhubungan Kota Manado.
pengamatan yang dilaksanakan oleh Undap
(2016) bahwa adanya kaitan antara HASIL DAN PEMBAHASAN
kelelahan kerja dengan stress kerja pada Karakteristik Responden
perawat unit gawat darurat (UGD) dan Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Jenis Kelamin
Umum Daerah Kota Blitung. Jenis Kelamin N %
Laki-laki 43 95,6
Hasilppenelitian yangg dilaksanakan Perempuan 2 4,4
Total 45 100
olehhWidyasari (2010) yyang
mengungkapkan bahwaa adanya kaitan Pada ttabel 1, Data dari hasil penelitian
antaraakelelahan bekerja dengannstress didapatkan kategori jenis kelamin pada
kerjaapada pperawat. Karena semakin
Petugas LLAJ di Dinas Perhubungan
beratt tingkat kelelahannyang dirasa atau Kota Manado responden laki-laki
dialamii oleh perawatt maka semakin tinggi sebanyak 43 respondenn (95.6%) ddan
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 98

responden pperempuan ssebanyak 2 sehingga dalam hal ini kemampuan


responden (4.4%). organ akan menurun.
Secaraaumum wanitaa hanyaa Berdasarkan karakteristik masa kerja
memiliki kkekuatan fisik 2/3 ddari responden dapat dilihat pada Tabel 3
kemampuannfisik ataupun kekuatan berikut ini:
otot laki-laki, namun pada halltertentu
wanitaalebih tteliti ddari laki-laki. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Dengann demikiann untukk mendapat Masa Kerja
hasill kerjaayang cocok, makaaharus Masa Kerja N %
<5 Tahun 0 0
diusahakannpembagian ttugas aantara 6-10 Tahun 0 0
> 10 Tahun 45 100
laki-laki serta pperempuan. Hallini Total 45 100
harus disesuaikan ddengan
kkemampuan, kebolehanndan bbatasan Berdasarkan kategori masa kerja menurut

tiap individu (Tarwaka, 2010). Tarwaka, 2011, Pada tabel 3, Menunjukkan

Berdasarkan karakteristik umur responden bahwa kategori masa kerja > 10 tahun

dapat dilihat pada dibawah ini: sebanyak 45 responden (100%). Yang


berarti Semua responden berada pada masa

Tabel 2. Distribusi Responden kerja yang sudah lama.

Berdasarkan Umur Masaakerja juga berpengaruh


Umur N % terhadap beban kerja atau tekanan kerja
36-45 Tahun 4 8,9
46-55 Tahun 37 82,2 yang dimana tekanan yang suatu waktu
56-65 Tahun 4 8,9
tertentu mengakibatkan berkurangnya
Total 45 100
produktivitas kerja yang juga merupakan
Berdasarkan pembagian kategori umur pengaruh dari kejenuhan kerja. Keadaan ini
menurut Depkes, RI (dalam Palilingan, tidak hanya disebabkan oleh beban kerja
2020) Pada tabel 2, Menunjukkan bahwa yang berat atau tterlalu kerasnyaabeban
kategori Umur yang paling banyak tetapi jjuga karena tekanannyang
berada pada umur 46-55 Tahun yaitu 37 tterakumulasi tiap harinya padaasuatu
responden (82.2%), umur 36-45 tahun masaayang ppanjang (Gumilar 2018).
sebanyak 4 responden (8.9%) dan umur Berdasarkan karakteristik Riwayat
> 56 tahun 4 responden (8.9%). Umur Pendidikan responden dapat dilihat pada
berkaitan dengan kinerja karena pada Tabel 4 berikut ini:
umur yang meningkat akan diikuti
dengan proses degenerasi dari organ
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 99

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan sedangkan yang mengalami stres kerja


Riwayat Pendidikan sebanyak 5 orang (11,1%), Untuk
Riwayat N % kategori responden yang tidak
Pendidikan
SMA 23 51,1 mengalami stress kerja hal ini
Perguruan Tinggi 22 48,9
Total 45 100 dipengaruhi dari masa kerja yang
dilakukan. Sebagian besar responden
Pada tabel 4, Menunjukkan bahwa memimiliki masa kerja lebih dari 10
kategori Riwayat Pendidikan berimbang tahun.
baik antara SMA dan Perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan responden
Kategori Pendidikan SMA sebanyak 23 telah memiliki pengalaman dan
responden (51.1%) dan Kategori keterampilan serta penyesuaian dengan
Pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak lingkungan kerja. Semakin bertambah
22 responden (48.9%). masa kerja responden maka
Berdasarkan gagasan dari Smett pengetahuan, pengalaman dan
(1994), yakni respons tterhadap stress ketrampilan dalam bekerja akan
beragam antara oorang yyang ssatu semakin bertambah sehingga stres akan
dengan yyang lainnya. Faktorryang bisa semakin berkurang. Sedangkan
mengubah dampak sstressor, yakni responden yang mengalami stres akibat
faktor umur,ttahap kkehidupan, jjenis kerja diakibatkan karena responden
kelamin, temperamen,faktor-faktor mengalami hal-hal yang dapat memacu
genetic, terjadinya stress kerja, seperti ttegang
kecerdasan,ppendidikan,suku,kebudayaa ddan sakittotot,ppada lleher, bbahu,
n,status ekonomi, serta kondisi ffisik serta pinggang, semangat kerja
(Smet dalam Gadis, 2020). menurun, perubahan kebiasaan
merokok, kemampuan untuk mengingat
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan sesuatu menurun, cemas, khawatir
Stres Kerja dalam menghadapi masalah pekerjaan,
Stres Kerja N %
terasa
Tidak mengalami
40 88,9
Stres Kerja membosankan,mengalamiigangguannti
Mengalami Stres
5 11,1
Kerja dur akibat tterlalu llelah kerja.
Total 45 100
Stres kerja dapat menyebabkan

Berdasarkan hasil dari tabel 5, beberapa dampak terhadap pekerja,

mengenai stres kerja responden salah satunya adalah dampak perubahan

menunjukkan sebanyak 40 responden fisiologi, dimana perubahan fisiologi

(88,9%) tidak mengalami stres berupa kelelahan Tarwaka (2015).


Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 100

Tabel 6. Distribusi Responden memerlukan adanya kesadaran diri dari


Berdasarkan Kelelahan Kerja responden Contohnya para responden
Kelelahan Kerja N % diperbiasakan untuk melakukan peregangan
Tidak mengalami
Kelelahan Kerja 22 48,9 otot seperti menggerakkan kepala, tangan
Mengalami Kelelahan dan kaki disela-sela pekerjaan ataupun saat
23 51,1
Kerja
Total 45 100 istirahat. Tujuan dari kegiatan ini supaya
tubuh tidak terlalu lama dalam keadaan
Pada tabel 6, Menunjukkan bahwa
statis yang tterjadi bberulang kkali.
kategori yang tidak mengalami kelelahan
Selainnitu jjuga responden ssebaiknya
kerja sebanyak 22 responden (48,9%) dan
membiasakanndiri uuntuk menggunakan
yang mengalami kelelahan kerja sebanyak
waktu iistirahat yang sudah diberi dengan
23 responden (51.1%). Responden merasa
baik. faktor penyebab dan mendatangkan
lelah dikarenakan sering mengalami lupa
ketegangan bagi tubuh manusia.
terhadap sesuatu hal, tidak mudah untuk
Kelelahan merupakan mekanisme
mengemukakan pendapat, tidak dapat
perlindungan tubuh agar terhindar dari
memusatkan perhatian pada waktu bekerja,
kerusakan lebih lanjut, sehingga terjadi
tidak berminat terhadap sesuatu, sulit
pemulihan setelah melakukan istirahat.
mengingat-ingat apa masalah yang perlu
Kelelahan diatur dari sentral oleh otak pada
segera anda atasi, merasa ragu-ragu
susuan syaraf pusat, biasanyaamenunjukan
terhadap kemampuan diri sendiri, merasa
keadaan yangg beragam darii tiap iindividu,
tidak mampu memaksa diri sendiri untuk
namun semuanya bbermuara kkepada
melakukan pekerjaan dengan sebaik-
kehilangannefisiensi serta menurunnya
baiknya, merasa malas berhadapan dengan
kkapasitas kerja sserta daya tahan
orang lain, merasa tidak perlu bekerja
tubuh.Faktor yyang mempegaruhi
dengan terampil, merasa tidak mampu
kelelahann kerja yaitu ffaktor llingkungan
bekerja secara baik, merasa tidak ada
kkerja yanggtidak memenuhii syaratt
kesegaran pada diri anda, merasa tidak
Kesehatanndan KeselamatannKerja (K3)
mampu bergerak cepat dan terampil,
sseperti pekerjaann yang terlalu berlebihan
merasa tidak berdaya lagi untuk bergerak,
serta penggunaan waktuuyang berlebih.
merasa waktu bekerja pada pagi hari
kelelahan tersebut bisa beresiko secara
banyak kesalahan, merasa kecerdasan
berlanjutan apabila ttidak terdapat
menurun.
penanganan. Dan berakibat pada stress
Kelelahan kerja dapat menimbulkan efek
kerja, ppenyakit akibattkerja, serta
yang kurang baik bagi pekerja namun efek
kecelakaannkerja (Tarwaka,2015).
tersebut dapat dicegah akan tetapi
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 101

ANALISIS BIVARIAT
Hubungan Antara Stres Kerja dengan Kelelahan Kerja
Tabel 7. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja
Kelelahan Kerja

Tidak Mengalami Total p value


Stres Kerja Mengalami kelelahan kelelahan

N % N % N %

Tidak 22 100 18 78,3 40 88,89


Mengalami 0,049
Mengalami 0 0 5 21,7 5 11,11
Stres

Total 22 100 23 100 45 100

Berdasarkan tabel 7, hasil uji korelasi itu bisa mungkinnterjadi akibat rresponden
antara stres kerja dengan kelelahan kerja bisa mengendalikannatau memanajemennst
pada Hasil uji Fischer Exact menunjukkan res.
nilai p = 0,049. Nilai p < 0,05 Hal ini Kelelahannkerja adalah sebuah
menunjukkan bahwa jika responden polaayang muncul ppada sebuah situasi
mengalami stres kerja maka potensi yyang secaraaumum tterjadi ppada tiap
mengalami kelelahan kerja juga akan oorang, yang sudah ttidak ssanggup llagi
meningkat.Stress yyang dirasakan ooleh untukk melaksanakan aktivitas.
seorang dipengaruhi olehhtekanan Stress kroniss berpengaruhh pada
internalddan eksternal. pperasaan kelelahannkerja pada uurutan
Contohnya, kondisiifisik, tingkah ppertama sedangkan ppengukuran
laku, llingkungan ffisik, waktuureaksi stress akutt berpengaruhh
karakteristikkpekerja, llingkungan ssosial kepada urutan ketiga serta stress
bbudaya, dll (Sedarmayanti, 2011). Stress kronisspada urutannkelima. Stress bisa
di tingkatan yyang normall biasa tterjadi berpengaruhh pada kelelahannkerja, tetapi
pada waktuubeberapa menit. Stresspada ttingkat pengaruhnyaatidak ssama untuk
ttingkat ringan biasa tterjadi beberapaajam, tiap pekerja (Sedarmayanti, 2011).
kondisi iini ttidak aakan memunculkan Perasaan lelah yang secara berulang
penyakit terkecuali apabila dihadapii terjadi bisa mengakibatkan individu
secaraa berulang. menghentikan tugasnya ataupun
Responden padaapenelitian iini mengambillwaktuuistirahat. Perasaan lelah
sebagian besar mengalamii tingkatt stress yyang dialami oleh responden
yanggnormal, dimana ttingkat stress menunjukkan menurunnya tenaga dalam
tersebut hhanya berlangsung ssesaat. Hall melaksanakan suatu pekerjaan.
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 102

Menurunnya tenaga untuk bbergerak dapat Timurjaya Dayatama Sonder dengan nilai p
mengurangi kinerja kerja yang dicapai yang = 0,002. Hasil penelitian ini menunjukkan
berakibat menurunnya produktivitas kerja. bahwa semakin pekerja merasa lelah
Kelelahah kerja juga bisa meningkatkan cenderung mempunyai produktivitas kerja
resiko terjadinya kkecelakaan kkerja yang kurang baik.Hasil penelitian yang
ssehingga bisa merugikanndiri tenaga kerja dilakukan oleh Jacobs, Brian (2015)
ataupun perusahaan. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa ada hubungan antara
sejalan dengan penelitian oleh Widyasari stres kerja dengan kelelahan kerja pada
(2010) dari uji kendall’s tau-b diperoleh karyawan bagian sumber daya manusia di
koefisien korelasi 0,742 dengan nilai asymp PT. Bank Sulut Cabang Manado dengan
sig 0,00 lebih kecil dari 0,01 yang berarti nilai p= 0,046. Dimana responden yang
ada hubungan antara kelelahan dengan stres mengalami stres kerja memiliki peluang 5
kerja Perawat Rumah Sakit Islam kali lebih besar untuk mendapatkan
Surakarta. Hasill penelitiann lainnya yyang kelelahan kerja, maka hipotesis H1 diterima
dilaksanakan olehh Mulfiyanti, dkk (2013) dan H0 ditolak yaitu terdapat hubungan
memperoleh dataabahwa adanya antara stres kerja dengan kelelahan kerja
hubungannyang signifikan aantara stres .
kerjaa dengann kelelahannkerja (p= 0,001) KESIMPULAN
padaaperawat di di RSUD Tenriawaru Berdasarkannhasil ppenelitian yyang
Kelas B Kabupaten Bone Tahun 2018. dilaksanakan padaa petugas LLAJ dii
Penelitiannyang dilaksanakan olehh Dinas Perhubungan Kota Manado maka
Devintha, dkk (2017) memperlihatkan disimpulkan:
bahwaa hasil uji statistik untuk mengetahui 1. Petugas LLAJ dinas perhubungan
hubungan antara stres kerja dan kelelahan Kota Manado yang mengalami stres
diperoleh nilai p = 0,000 dengan nilai α = kerja sebesar 11,1%.
0,05. Jadi nilai p lebih kecil dari nilai α (p < 2. Petugas LLAJ dinas perhubungan
α), dengan demikian menunjukkan bahwa Kota Manado yang mengalami
adanya hubungan yang bermakna antara kelelahan kerja sebesar 51.1%.
stres kerja dengan kelelahan pada perawat 3. Terdapatt hubungannyang
di Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa ssignifikan aantara stres
Timur. kerjaadengan kelelahannkerja ppada
Hasil penelitian yang dilakukan petugas LLAJ dinas perhubungan
Palar, dkk (2017) menunjukkan bahwa ada Kota Manado dengan nilai p = 0,020
hubungan antara kelelahan kerja dengan
produktivitas kerja pada pekerja PT.
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 103

SARAN Health and Environment, Vol, 1,


No. 1 Jan-April 2014; 144-154
1. Bagii Petugas LLAJ uuntuk bisa
memperhatikanndan mematuhiisegala Gumilar. 2018. Pengaruh Gaji dan
Masa Kerja Terhadap Kinerja
peraturannkerja bbaik iitu pperaturan Karyawan pada PT Infomedia
yyang aada dii Dinas Perhubungan Nusantara di Bandung . Jurnal
Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Kota Manadoo ataupun pperaturan Bandung (online) http://
ddari ppemerintah. repository.unpas.ac.id/38321/1/C
D.pdf (Diakses tanggal 17 juli
2. Dengan adanya hhubungan aantara 2020)
stres kerjaadengan kkelelahan kkerja
ILO. 2013. Health and Safety In Work
maka petugas bisa mengatur waktu Place for Productivity. Geneva:
International Labour Office.
berolahraga, menjalin hubungan yang
baik antar petugas serta menciptakan Jacobs, Brian W., 2015. "Hubungan
antara Stres Kerja dengan
lingkungan kerja yang aman dan Kelelahan Kerja pada Karyawan
nyaman. Bagian Sumber Daya Manusia di
PT. Bank Sulut Cabang
Manado." Jurnal Adminis trasi
3. Selanjutnya perlu diteliti tentang Publik UNSRAT, vol. 4, no. 32,
aktivitas fisik dan status gizi dengan 2015.
produktivitas kerja pada petugas Maurits, L. 2012 Selintas Tentang
LLAJ dinas perhubungan Kota Kelelahan Kerja. Yogyakarta:
Amara Books.
Manado.
Mulfiyanti, Dewi Masyitha Muis,
Fridawaty Riva. 2019. Hubungan
DAFTAR PUSTAKA Stres Kerja Dan Beban Kerja
Dengan Kelelahan Kerja pada
Ahmad, A. 2015. Beban Kerja dengan Perawat di RSUD Tenriawaru
Kelelahan Kerja pada Pekerja Kelas B Kabupaten Bone Tahun
Industri Keripik Melinjo di Desa 2018. JKMM, Desember
Benda Indramayu. Singaraja: 2019,Vol. 2 No. 2. ISSN:2599-
Fakultas Kesehatan Masyarakat 1167
Universitas Wiralodra. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol.1, Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan
No. 3. Produktivitas Kerja, Suatu
2015.(http://ejournal.unwir.ac.id/ Tinjauan Dari Aspek Ergonomi
file.php?file=preview_jurnal&id= Atau Kaitan Antara Manusia
660&cd=0b2173ff6ad6a6fb09c9 Dengan Lingkungan Kerjanya.
5f6d50001df6&name=sudibyo_a Bandung: CV. Mandar Maju.
hmad_afiasi_vol1_no3_des_15.p
df diakses 3 desember 2015). Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri
Vol.1, No. 3 Dasar- dasar Pengetahuan
Ergonomi dan Aplikasi di
Gadis. W. Y. P, dan Abdul R. T. (2020). Tempat Kerja. Surakarta:
Hubungan Antara Stres Kerja Harapan Press
Dengan Tingkat Produktivitas
Tenaga Kerja di CV, “X”, The Tarwaka, 2014. Ergonomi Industri;
Journal of Occupational Safety, Dasar-Dasar Pengetahuan
Ergonomi dan Implementasi K3
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No. 3, Maret 2021 104

di Tempat Kerja. Surakarta.


Harapan Press.
Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri;
Dasar-Dasar Pengetahuan
Ergonomi dan Aplikasi di
Tempat Kerja Revisi Edisi II.
Surakarta. Harapan Press.
Undap, S. 2016. Hubungan antara
kelelahan kerja dengan stress
kerja pada perawat unit gawat
darurat (UGD) dan intensive care
(ICU) Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bitung. Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Widyasari, Jhohana Kurnia. 2010.
“Hubungan Antara Kelelahan
Kerja dengan Stres Kerja Perawat
Rumah Sakit Islam Surakarta”.
Skripsi Jurusan Diploma 4
Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran Universitas Negeri
Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai