BATALYON 54 / PROMOTER
AKADEMI KEPOLISIAN
2021
A. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid 19 (Corona Virus Disease) telah mengubah tatanan hidup
manusia, termasuk di bidang keamanan dan ketertiban di masyarakat. Tidak sedikit
masyarakat yang mengalami berbagai macam permasalahan menyangkut situasi
Kamtibmas. Dalam hal ini Polri telah berkomitmen untuk tetap mendorong penguatan
Keamanan dan Ketertiban di masyarakat guna memperkecil rasio angka kejahatan di
Indonesia. Komitmen tersebut di antaranya melalui berbagai upaya yaitu preemtif,
preventif, dan represif. Hal ini terealisasi melalui berbagai kebijakan Kapolri yang telah
disetujui oleh Presiden Joko Widodo yaitu program Promoter yang kala itu dicetuskan
oleh Mantan Kapolri yang saat ini menjadi Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi Prof.
Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.,. Program tersebut telah terbukti
berhasil menekan angka kriminalitas di Indonesia. Program serupa kini dicanangkan oleh
Kapolri yang baru Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si dengan program Polri
Presisi. Sejalan dengan hal itu Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan Konsep
era Normal Baru (New Normal), dimana konsep ini juga sangat berpotensi mendukung
kebangkitan masyarakat di masa pandemi.
Kondisi normal baru dalam bidang keamanan menuntut masyarakat untuk aktif
dan memiliki andil sebagai upaya pemulihan kondisi kamtibmas. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan saat ini yaitu dengan menciptakan wadah kreativitas dan inovasi baru
pada generasi muda supaya dapat menjadi generasi emas yang dapat turut andil dalam
proses pembangunan bangsa yang aman dan tertib. Adaptasi usaha dalam berbagai aspek
harus dilakukan, misalnya pada proses pembuatan, metode kerja, implementasi, sistem
informasi, bahkan rancangan di masa depan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
negara jangka panjang. Dengan latar belakang tersebut maka Akademi Kepolisian
mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional dengan tema “Peran Generasi
Muda dalam Kreativitas serta Inovasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”. Karya tulis
bersifat gagasan tertulis mengenai ide kreasi - inovasi dalam bidang keamanan dan
ketertiban bagi masyarakat. Dengan diadakannya lomba ini diharapkan dapat
menghimpun ide kreatifitas generasi muda untuk mendorong terciptanya pengembangan
teknologi, sumber daya manusia, serta kerja sama antara Polri bersama masyarakat guna
mendorong terciptanya Kamtibmas yang kondusif.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan LKTI adalah :
1. Mendorong generasi muda bangsa untuk menuangkan ide yang kreatif dan inovatif
dalam mendukung terciptanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
2. Menghimpun ide kreasi dan inovasi generasi muda dari berbagai bidang sebagai
wujud peran aktif pemuda dalam menciptakan kondisi Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat yang kondusif.
3. Meningkatkan kepekaan generasi muda terhadap situasi Keamanan dan Ketertiban di
Masyarakat.
4. Mengangkat ide kreativitas dan inovasi generasi muda bagi pengembangan sumber
daya manusia Polri serta menentukan arah kebijakan pemerintah dalam bidang
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
5. Mewujudkan program Polri yang transparan, akuntabel, dan humanis dalam
pengembangan Kreasi dan Inovasi generasi muda bangsa.
C. TEMA
Tema pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Porsimaptar 2021: “Peran Generasi Muda
melalui Kreativitas, Inovasi, serta Teknologi di Era Normal Baru Pandemi Covid-19
untuk Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Masyarakat”.
b. Keluaran
Terciptanya gagasan/ide/ replika berteknologi yang dapat dikembangkan dan
bermanfaat bagi Pemerintah dan Polri untuk menciptakan Kamtibmas yang
kondusif dan modern.
E. KRITERIA LOMBA
Karya tulis dapat mengambil berbagai sub tema dengan tetap berfokus kepada tema dan
tujuan sesuai kriteria Lomba Karya Tulis Ilmiah yang dituju sebagai berikut :
1. Sosial dan budaya
2. Teknologi
3. Pendidikan
4. Hukum
5. Kesehatan
6. Politik
7. Ekonomi
F. Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode Pelaksanaan
Zoom, Live Streaming Youtube
b. Tahapan Kegiatan
1) Pendaftaran Peserta dan Pengumpulan Bukti Pembayaran;
2) Pengumpulan Essay;
3) Pengumuman Hasil Seleksi;
4) Pengumpulan Bahan Presentasi;
5) Presentasi Essay;
6) Pengumuman Pemenang;
H. KETENTUAN PESERTA
1. Pelajar SMA/SMK dan sederajat yang masih aktif dibuktikan dengan scan Kartu
Tanda Pelajar;
2. Mahasiswa S1/D3/Instansi/Sekolah Kedinasan yang masih aktif dibuktikan dengan
scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau tanda pengenal;
3. Setiap tim terdiri dari terdiri dari 2-5 orang;
4. Setiap tim hanya diperbolehkan mengirimkan 1 (satu) karya;
5. Karya yang dikirim adalah karya asli yang belum pernah menjuarai ajang serupa
dan/ atau dipublikasikan;
6. Peserta diberikan kebebasan untuk menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa
Inggris
7. Pelanggaran dan plagiatisme akan diberikan sanksi tegas berupa diskualifikasi dan
hukuman yang sesuai dengan aturan Perundang-undangan yang berlaku.
J. LINK
Pendaftaran : https://forms.gle/wU4uDj8a1DWV5Jj7A
Pengiriman Essay : https://forms.gle/QG7GNi8AcZSq2QCZA
Pengiriman Presentasi : (Akan dikirimkan kepada peserta yang lolos ke tahap final)
L. SISTEM PEMBAYARAN
BANK TRANSFER
IDR (Indonesian Participant)
Bank : BRI
Nama Rekening : PORSIMAPTAR 2021
Nomor Rekening : 0083-01-002344-56-7
M. KETENTUAN ESSAY
1. Essay dikirimkan dalam bentuk soft file (pdf) dengan format nama file:
ESSAY_LKTI_PORSIMAPTAR 2021 _ KATEGORI (PELAJAR/MAHASISWA)_
NAMA KETUA ASAL SEKOLAH/INTITUSI.
2. Essay yang dikirimkan dengan menyertakan dokumen tambahan, yaitu :
a. Lembar Orisinalitas Karya yang ditandatangani oleh Ketua Tim
b. Scan Kartu Tanda Pelajar/Mahasiswa/Identitas setiap anggota.
P. KRITERIA PENILAIAN
Penilaian Karya Tulis
Nilai
No Kriteria Penilaian
Sumber informasi :
15
5 Kesimpulan
20
Penilaian Presentasi
NO. Kriteria Penilaian Parameter Penilaian Nilai
R. NARAHUBUNG
Panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Porsimaptar Akademi Kepolisian (AKPOL)
2021.
1. Contact Person :
a. Hanif Faranzandi : 082328120016
b. David Arya : 089698697514
2. Instagram : porsimaptarakpol
3. Email : lktiporsimaptar2021@gmail.com
S. PENUTUP
Pedoman ini merupakan ketentuan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah dalam lomba
Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Akademi Kepolisian (AKPOL) 2021.
Apabila ada perubahan mengenai petunjuk teknis dan lain-lain, maka panitia akan
memberikan informasi kepada setiap peserta melalui website maupun media informasi
yang disediakan.
FORMAT COVER
JUDUL
LOGO SEKOLAH /
INSTITUSI
Disusun oleh :
Nama Ketua
Nama Anggota 1
Nama Anggota 2
Nama Anggota 3
Nama Anggota 4
NAMA SEKOLAH/INSTITUSI
KOTA ASAL SEKOLAH/INSTITUSI
2021
FORMAT LEMBAR ORISINALITAS
Judul Karya :
Nama :
Asal Institusi :
Alamat Institusi :
No Telp./Hp :
Alamat Email :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa esai dengan judul :
(JUDUL ESAI)
KETUA TIM
CONTOH ESAI BERBAHASA INDONESIA
A. Judul
RONTEK (Roll On Detektor Narkoba)
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pada Tahun 2010, Kementerian Dalam Negeri telah merilis data luas
wilayah NKRI. Menurut Kemendagri, luas daratan NKRI adalah
1.910.931,32 km2 atau 35% dari total seluruh wilayah NKRI. Kemudian pada
tahun 2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa
wilayah laut Indonesia memiliki luas laut teritorial pedalaman seluas
284.210,9 km2, luas laut teritorial 12 mil seluas 279.322 km 2 dan luas Zona
Ekonomi Eksklusif seluas 2.981.211 km2 (Ramdhan dan Arifin, 2013).
Wilayah laut yang sangat luas ini tentu memiliki keuntungan dan kerugian.
Indonesia memiliki sebutan sebagai negara maritim dengan keuntungan
kekayaan laut sangat melimpah. Selain keuntungan, menjadi jalur lalu lintas
kejahatan internasional, termasuk menjadi lalu lintas perdagangan narkoba
merupakan kerugian dari sebuah negara maritim.
Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan
psikotropika, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika dibedakan ke dalam beberapa golongan, yaitu: Narkotika
Golongan I berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, tidak
digunakan untuk terapi (contoh: heroin, kokain, ganja), Narkotika Golongan
II berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan pada terapi
sebagai pilihan terakhir (contoh: horfin dan pertidin), dan Narkotika golongan
III berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan
dalam terapi (contoh: kodein).
Formula dari RONTEK merupakan bentuk pengaplikasian dari reagen
kimia yaitu reagen Marquis. Reagen Marquis merupakan reagen yang bisa
digunakan untuk mendeteksi adanya narkotika pada obat-obatan atau
makanan yang ada dipasaran. Hasil reaksi kimia pada pemberian reagen
Marquis adalah perubahan warna pada zat atau larutan yang diuji. Setiap
kandungan narkotika memberikan reaksi warna yang berbeda-beda (Winstock
et al, 2001).
Uji untuk mengetahui apakah obat-obatan atau makanan yang ada di
pasaran mengandung narkoba relatif mudah. Masyarakat bisa menggunakan
alat tertentu untuk mendeteksi apakah obat-obatan atau makanan yang akan
dikonsumsinya mengandung narkoba atau tidak. Adapun alat yang digunakan
untuk mendeteksi ini adalah “RONTEK”. Penggunaan alat “RONTEK”
diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendeteksi penyalahgunaan
narkoba.
Dengan dikembangkannya alat Detektor narkoba ini, diharapkan dapat
membantu pemerintah serta instansi terkait seperti BNN, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), Lembaga Forensik, dan industri makanan di
masyarakat untuk lebih peka terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba. Alat
ini berfunsi sebagai screening test yaitu tes awal pendeteksian narkoba untuk
membantu masyarakat mengindikasikan adanya kandungan narkoba dalam
suatu makanan yang beredar di masyarakat untuk kemudian diwaspadai dan
diteliti lebih lanjut oleh lembaga penanggulangan narkoba. Dengan
keungulan alat sederhana ini, penulis mengajukan karya “RONTEK” (Roll
On Detektor Narkoba).
2. Tujuan
Alat uji “RONTEK” yang dikembangkan oleh penulis bertujuan untuk :
a. Membantu upaya pemerintah dalam mencegah dan mengurangi
penyalahgunaan narkoba.
b. Membantu masyarakat agar terhindar dari resiko pengunaan narkoba
tanpa disadari.
c. Membantu masyarakat melakukan tes awal (screening test).
3. Manfaat
Alat “RONTEK” yang dikembangkan ini memiliki manfaat bagi masyarakat
yakni sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dan
persebarannya.
b. Meningkatkan pengawasan terhadap konsumsi makanan yang terindikasi
mengandung narkoba.
c. Mencegah dan mengurangi peredaran narkoba yang dimasukkan pada
makanan.
d. Memberikan rasa aman pada masyarakat terhadap kemungkinan adanya
makanan yang mengandung narkoba.
e. Mempermudah masyarakat dalam mendeteksi makanan yang terindikasi
mengandung narkoba.
C. Metode Penelitian
1. Temuan Alat
Alat dan bahan pembuatan "RONTEK”:
1) Tabung reaksi
2) Rak tabung reaksi
3) Beker gelas 200 ml
4) Pipet ukur 10 ml
5) Ball pipet
6) Pengaduk
7) Pipet tetes
8) Tempat roll on
(ungu)
MDMA(Methylene-dioxy-meth-amphetamine) / Ekstasi
(ungu menjadi biru
kehitaman)
Amphetamin / Metamphetamin
(kuning orange menjadi
coklat
Codein
(ungu)
Aspirin (Acetylsalicylic acid)
(merah)
Gula
(coklat tua)
c. Gambar alat
2. Keunggulan
Alat Detektor narkoba yang dikembangkan memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan penemuan-penemuan terdahulu, diantaranya:
a. Lebih sederhana dan mudah digunakan,
b. Alat dan bahan mudah didapat,
c. Harganya terjangkau,
d. Proses lebih cepat,
e. Sebagai upaya/tindakan pencegahan (preventif) dalam menanggulangi
narkoba,
f. Sebagai screening test sehingga memudahkan kinerja lembaga atau
laboratorium yang berwenang,
g. Menjadi acuan/rekomendasi dalam penyelidikan penyebaran narkoba
dalam makanan di masyarakat untuk instansi penanggulangan narkoba.
Gambar 3. Cara mengaplikasikan “RONTEK dan hasil uji pada beberapa sampel.
Sampel yang digunakan dalam uji “RONTEK” antara lain Cardio aspirin,
Konidin, Paracetamol, Ekstrak herbal binahong, dan permen Cimin. Hasil uji pada
beberapa sampel menunjukkan perubahan warna yang berbeda-beda. Penentuan
kandungan narkotika berdasarkan perubahan warna mengacu pada penelitian
Winstock et al (2001) yang meneliti pil ekstasi. Tiga dari lima sampel yang diuji
menunjukkan hasil positif adanya kandungan narkotika, sedangkan dua sampel
negatif. Hasil perubahan warna dan kandungan narkotika pada kelima sampel
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perubahan Warna dan Kandungan Narkotika pada Beberapa Sampel yang
Diuji
Perubahan
No Sampel Keterangan
Warna Larutan
1 Cardio Aspirin Merah (+) Aspirin (Acetylsalicylic
acid)
2 Parasetamol Tetap bening Negatif
3 Konidin Ungu → biru (+) MDMA(Methylene-dioxy-
kehitaman meth-amphetamine)
4 Permen Cimin Coklat (+) Gula
5 Ekstrak Herbal Ungu (+) Morfin
Binahong
E. Simpulan
“RONTEK” yang dibuat dengan mengapikasikan reaksi kimia reagen
Marquis dapat digunakan untuk menguji sampel-sampel yang diduga
mengandung narkotika. Dari hasil uji sampel menunjukkan hasil positif
mengandung narkotika. Sampel tersebut adalah cardio aspirin, konidin, dan
ekstrak herbal binahong. Penggunaan botol roll on memperudah dalam
pengaplikasiannya dan mengurangi risiko terkena kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Amriel, R.I. 2008. Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba. Jakarta. Penerbit
Salemba.
BNN. 2007. Pedoman Pelaksanaan P4GN. Badan Narkotika Nasional. Jakarta
Timur
____. 2007. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Sejak Dini. Badan Narkotika
Nasional. Jakarta Timur
____. 2014. Jurnal Data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Badan Narkotika Nasional. Jakarta.
Dirdjosisworo, S.. 1990. Hukum Narkotika Indonesia. Bandung. PT. Citra Aditya
Bakti.
Hawari, D.. 2000. Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA. Jakarta. FK UI.
Pakpahan, B.. 2013. Diplomasi Maritim Indonesia. Jakarta Selatan.
Pratama, D. F.. 2016. Kajian Yuridis Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana
Penyalahgunaan Narkotika oleh Pegawai Negeri Sipil. Surakarta.
Ramdhan, M & Arifin, T.. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam
Penilaian Proporsi Luas Laut. Jakarta.
Saokani, K.Waspada, Permen Isi Ganja Intai Anak SD di
Bandung.tersedia:http://news.liputan6.com/read/2093480/waspada-permen-
isi-ganja-intai-anak-sd-di-bandung.diakses: Senin, 7 Juli 2021 pukul 14:47
Subekti, T. Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia: Pandangan dari Sisi
Pengembangan Modal Insani.tersedia:
http://www.linkedin.com/pulse/penyalahgunaan-narkoba-di-indonesia-
pandangan-dari-sisi-taat-subekti.diakses: Senin, 8 Juli 2021 pukul 13:46
Thomson, R. B. & Thomson, B. F.. 2012. Illustrated Guide to Home Forensic
Science Experiments. Canada: O’Reilly Media.
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Jakarta. Sekretariat
Negara.
Winstock, A. R., Wolf, K., & Ramsey, J.. 2001. Ecstasy pill testing: harm
minimization gone too far?. Research report. Vol 96. 1139-1148.
CONTOH ESAI BERBAHASA INGGRIS
Extended Abstract
LITE-TIC POLICE ACADEMY: UTILIZATION OF SULFURIC ACID
WASTE TO FILTER DRUGS CONTAINED IN FOOD
FROM AKPOL TO THE SOCIETY
Abstract
Pipette Bottle
Material Picture :
Dirdjosisworo, S .. 1990.
Indonesian Narcotics Law.
Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.