PENDAHULUAN
Penghinaan ajaran agama adalah kegiatan mengusik ajaran sakral dalam suatu
permasalahan yang dihadapi umat islam di negeri ini. Kebebasan yang tidak
2000, 87)
1
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
ketua BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, M.H., Kadensus 88 Anti Teror
Robikin Emhas. Acara tersebut rencananya akan dibuka oleh Kadiv Humas
3
tersebut rakyat Indonesia hanya menggunakan peralatan seadanya untuk
melawan tentara Jepang tetapi mereka berhasil untuk mengibarkan bendera
merah putih. Kemudian Sukmawati melontarkan pertanyaan terkait bendera
hitam bertuliskan arab yang tidak ada pada peristiwa tersebut. Sukmawati
merasa kesal kepada orang yang ingin menjadikan negara Indonesia sebagai
negara khilafah. Selain itu, Sukmawati melontarkan pertanyaan terkait dengan
penghormatan terhadap perjalanan sejarah revolusi seperti Thomas Jefferson,
Thomas Alfa Edison yang berjasa terhadap kesejahteraan manusia.
Kasus penistaan agama ditinjau dari segi hukum yaitu melanggar pasal
156a KUHP berbunyi “Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima
tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaaan atau
melakukan perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan
terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.” Selain itu, penistaan agama
juga diatur dalam Penetapan Presiden Republik Indonesia nomor 1 tahun 1965
tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama. Penistaan agama
juga diatur dalam pasal 28 UU ITE yang berbunyi setiap orang dengan sengaja
dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan.
4
Dalam edisi online dari detik news tanggal 06 Desember 2019,
membawa bukti berupa video full acara forum diskusi. Pada pernyataan
tersebut telah diedit oleh media yang sengaja membenarkan bahwa Sukmawati
telah melakukan penistaan agama. Oleh karena itu, Irvan membawa bukti video
Rakhmat Nur Hakim mencatat bahwa Wakil Presiden Maruf Amin mengusulkan
Muhammad SAW dan Soekarno. Kedua tokoh tersebut memiliki zaman dan
selalu menempuh jalur hukum. Maruf Amin juga menyarankan agar Sukmawati
atas perkataanya.
(YLBHI) dan direktur program Institute for Criminal Justice Reform (ICJR),
5
bahwa pasal 156a adalah pasal karet. Beliau mengatakan bahwa Mahkamah
untuk merevisi pasal tersebut. Akan tetapi, dalam berita tertulis bahwa korlabi,
pelapor Sukmawati menutup jalan dialog dan tetap mendorong polri untuk
Noviandana bersedia untuk berdialog tetapi jalur hukum harus tetap berjalan.
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam agama. Oleh
karena itu, seharusnya negara melindungi keyakinan agama yang hidup dan
berkembang di masyarakat. Akan tetapi, dalam beberapa tahun ini Indonesia
dihadapkan pada munculnya kelompok-kelompok yang kehilangan toleransi
yang sejak lama sudah menjadi bagian dari identitas berharga bagi bangsa
Indonesia.
6
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA