DISUSUN OLEH :
AIGA LUTHFIYAH
MADRASAH ALIYAH
MA - AISYIYAH KOTA BINJAI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun yang berguna untuk menyempurnakan makalah ini dan
semoga bermanfaat.
Aiga Luthfiyah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.............................................................................. 2
D. Manfaat Pembelajaran................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengaruh APBN bagi perekonomian Indonesia............................ 3
B. Dampak APBN terhadap perekonomian Indonesia....................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................... 8
A. Kesimpulan.................................................................................... 8
B. Saran.............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran bisa dibaratkan
sebagai anggaran rumah tangga ataupun anggaran perusahaan yang memiliki dua
sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat utama
pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk
mengelola perekonomian negara. Sebagai alat pemerintah, APBN bukan hanya
menyangkut keputusan ekonomi, namun juga menyangkut keputusan politik.
Dalam konteks ini, DPR dengan hak legislasi, penganggaran, dan pengawasan
yang dimilikinya perlu lebih berperan dalam mengawal APBN. sehingga APBN
benar-benar dapat secara efektif menjadi instrumen untuk mensejahterakan rakyat
dan mengelola perekonomian negara dengan baik.
Dalam rangka mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara, sejak beberapa tahun yang lalu telah diintrodusir Reformasi
Manajemen Keuangan Pemerintah. Reformasi tersebut mendapatkan landasan
hukum yang kuat dengan telah disahkannya UU No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara, dan UU
No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara.
Di dalam perjalanannya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih berada
pada tahap perkembangan.seiring dengan berjalannya pemerintahan, pengeluaran
pemerintah atas kegiatan-kegiatan pemerintahan yang mencakup pengeluaran di
bidang politik maupun di bidang ekonomi yang mana semuanya sudah di
rencanakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam
mengelola sumber pendapatan dan pengeluaran pemerintah, pemerintah dalam ini
melakukan kebijakan-kebijakan baik kebijakan di bidang moneter maupun
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapatlah kita merumuskan suatu masalah
yang akan dijelaskan pada penjelasan berikutnya, yaitu:
1. Bagaimana sebenarnya pengaruh APBN terhadap perekonomian Indonesia?
2. Bagaimana dampak APBN bagi perekonomian Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengaruh APBN terhadap perekonomian indonesia.
2. Untuk memahami dan mengetahui dampak APBN bagi perekonomian
Indonesia.
D. Manfaat Pembelajaran
1. Mengetahui pengaruh APBN terhadap Perekonomian Indonesia.
2. Dapat memahami dan mengetahui dampak APBN bagi Perekonomian
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
infra-struktur, karena sejak 1998 praktis tidak ada investasi pemerintah di bidang
infra-struktur ini. Sebetulnya masih ada suatu rintangan fundamental, yakni
intermediasi sistim perbankan belum bisa bekerja secara normal, karena ketatnya
prudential rules yang baru dan masih ada trauma kredit macet.
Pemerintah sendiri harus memaksimalkan investasi lewat anggaran belanjanya,
misalnya untuk membangun infra-struktur yang tidak menguntungkan bagi
investor swasta. Tetapi, pengelolaan APBN ini masih mengandung permasalahan
sendiri, yang juga terkait dengan prinsip kehati-hatian (prudence).
3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.
Di level teknis sudah ada kesepakatan antara Pemerintah dan Bank Indonesia
untuk membawa tingkat inflasi jangka panjang ke kisaran 3% setahun. Untuk
tahun 2005 sasaran BI adalah 6% plus-minus 1%, untuk tahun 2006 5,5% plus-
minus 1% dan untuk tahun 2007 5% plus-minus 1%. Begitu juga untuk tahun
2008 dan 2009. Pengendalian inflasi masih menghadapi resiko intern dan ekstern
yang cukup besar.
Menkeu meramalkan pertumbuhan ekonomi hanya melorot 4,7 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi
di tahun 2009 akan kembali menurun dari 6 persen menjadi 4,7 persen. Namun,
besaran tersebut masih dalam kisaran proyeksi pemerintah yaitu 4,5 sampai 5,5
persen. “Pemerintah melihat perkembangan krisis dunia dan pengaruhnya bagi
kita, kami juga monitor terus bagaimana pengaruh kepada indikator-indikator
makro,” kata Menkeu.
Untuk saat ini pemerintah telah mengalokasikan dana stimulus fiskal pada
APBN 2009 sebesar Rp71,3 triliun. Jumlah itu setara 1,4 persen dari Produk
Domestik Bruto (PDB). Insentif itu digunakan untuk penghematan pajak sebesar
Rp43 triliun, subsidi pajak Rp13,3 triliun dan subsidi serta belanja negara untuk
dunia usaha sebesar Rp15 triliun. Dengan struktur pengalokasian dana seperti itu,
sekitar 80 persen dari total dana diperuntukkan dalam bentuk keringanan pajak.
Sisanya yang 20 persen dalam bentuk insentif non pajak termasuk di dalamnya
sektor infrastruktur.
“Dana untuk insentif keringanan pajak yang sekitar 80 persen sangat tidak
masuk akal karena akan mubazir dan tidak tepat sasaran. Begitu juga dengan tidak
5
Contohnya saat program P3R. Misalnya lagi, bila saat ini pemerintah
menganggap faktor manusia dianggap sebagai sumber daya yang strategis,
maka alokasi anggaran untuk sumber daya manusia melalui pendidikan
diperbanyak. Sebanyak 20 persen dari belanja negara, saat ini dialokasikan
untuk pendidikan
2. APBN dapat digunakan sebagai alat perbaikan perekonomian. Contohnya,
Pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi untuk meningkatkan
kepulihan ekonomi. Contoh stimulus tersebut adalah adanya kenaikan nilai
Penghasilan Tidak Kena Pajak. Dengan begitu, ada sedikit ruang bagi pegawai
untuk membelanjakan barangnya di tengah adanya krisis. Sebaliknya, pada
saat ekonomi terlalu over heating sehingga harga meningkat. Maka instrumen
fiskal dapat digunakan untuk mendinginkan ekonomi. Contohnya adalah
dengan memberikan bantuan alokasi dana pada pihak swasta.
3. APBN dapat memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan. Jika dalam
penyusunan APBN pemerintah menurunkan atau menghilangkan subsidi pupuk
bagi petani miskin, berarti harga sembako akan naik. Kenaikan harga sembako
akan diikuti dengan kenaikan harga barang lain yang banyak dibutuhkan
masyarakat. Itu berarti, APBN dapat memengaruhi perubahan harga secara
keseluruhan.
4. APBN dapat memengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. pengaruh APBN
terlihat dari penerapan kebijakan penerimaan pajak dan pengeluaran
pemerintah. Pemerintah yang menempuh kebijakan anggaran defisit (dalam arti
pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar daripada penerimaan
pemerintah), akan menambah pengeluaran pemerintah (antara lain dalam
bentuk subsidi). Kedua hal ini akan meningkatkan pendapatan dan daya beli
masyarakat. Akibatnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa cenderung
meningkat. Peningkatan permintaan akan mendorong sektor dunia usaha untuk
meningkatkan kapasitas produksinya.
5. APBN dapat memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan. Distribusi
pendapatan yang tidak merata dan tidak adil bisa menimbulkan kecemburuan
sosial. Kecemburuan sosial yang tinggi suatu saat bisa meledak dan
7
A. Kesimpulan
1. APBN adalah daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran. Tujuan
penyusunan APBN adalah sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan
negara agar terjadi keseimbangan yang dinamis dalam rangka
melaksanakan kegiatan-kegiatan kenegaraan demi tercapainya peningkatan
produksi, peningkatan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi serta pada akhirnya ditujukan untuk tercapainya masyarakat
adil dan makmur material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
2. Mulai tahun 2005, Pemerintah telah mengusulkan penyusunan RAPBN
dengan menggunakan format baru, yakni anggaran belanja terpadu
(unified budget). Sejalan dengan itu, format dan struktur APBN berubah
dari T-Account menjadi I-Account. Format dan struktur I-account yang
berlaku saat ini terdiri atas (i) pendapatan negara dan hibah, (ii) belanja
negara, dan (iii) pembiayaan.
3. APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi.
4. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi.
B. Saran
Bagi para penyelenggara negara sebagai pengelola anggaran negara
hendaknya menghindarkan diri dari praktek-praktek KKN karena KKN
secara materi akan sangat merugikan warga masyarakat.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bos.kemdiknas.go.id
2. http://id.wikipedia.org/
3. JAKARTA POS NATIONAL NETWORK.COM
4. Purnastuti, Losina, 2003. Ekonomi untuk kelas XI SMA/MA. Jakarta :
Idah Mustikawati