Anda di halaman 1dari 9

Laporan praktikum fisiologi tumbuhan

“Difusi osmosis dan dialisis”

Dosen Pengampu : ida ayu putri darmawati s.p.,m.si

Oleh :

Ardian riski
Nim :
2006541022

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021

daftar isi
cover i

daftar isi ii

bab I 1

pendahuluan 1

rumusan masalah 1

tujuan 1

metode 1

BAB II 2

Difusi 2

Osmosis 3

Dialisis 4

Perbedaan difusi osmosis dan dialisis 5

BAB III 6

Kesimpulan 6

Daftar pustaka 6

ii

BAB I

PENDAHULUAN
Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal, antara lain transport
zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem sirkulasi. Pada sistem
sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa. Sedang
sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa
berlangsung mengikuti atau melawan padatan (gradient) konsentrasi.
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang diperlukan
tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa: O2 dan CO2 dari udara diambil
melalui daun; air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu
akar. Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh permxkaan
tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara
difusi, osmosis dan transpor aktif.

1.1 RUMUSAN MASALAH


1. bagaimana proses difusi berlangsung ...?
2. bagaimana proses osmosis berlangsung...?
3. bagaimana proses dialisis berlangsung ...?
4. apa perbedaan diantara ketiga proses tersebut...?

1.2 TUJUAN
1. agar mahasiswa tahu bagaimana proses terjadinya osmosis, difusu dan dialisis
2. agar mahasiswa dapat membedakan anatara ketiga proses di atas

1.3 METODE
Praktikum ini dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap vidio youtube yang sudah
di sediakan oleh dosen pengampu mata kuliah, kemudian mahasiswa di haruskan membuat
kesimpulan dan mengamati proses yang terjadi dalam penjelasan vidio , materi yang sudah
di dapat dari menganalisis vidio kemudian di tuliskan dalam bentuk laporan praktikum

BAB II

PEMBAHASAN

1 . DIFUSI
Difusi merupakan perpindahan zat terlarut dari larutan yang berkonsentrasi tinggi menuju
konsentrasi rendah ,Pada vidio menunjukkan bahwa molekul zat terlarut berpindah dari
larutan yang memiliki konsentrasi tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah

Difusi atau pembauran adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi
hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini
terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid
atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

~Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

~Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

~Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

~Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.

~Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusin ya

* Difusi dan biologi


Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua
jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.

Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic (tidak
berpolar / berkutub). Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang
terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine
Tri-Phosphate).
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau
berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur
kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini
dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan
mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk
partikel spesifik.

2. Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput semipermiabel
dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi
pelarut (misalnya air) rendah (hipotonis) ke konsentrasi pelarut (misalnya air) tinggi
(hipertonis). Membran semipermeabel harus dapat dilewati oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.Osmosis merupakan
suatu fenomena alami, tetapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang
lebih cair. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor.

Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Faktor yang mempengaruhi Osmosis:

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat
daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak
yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui
satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih
cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh
potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk
dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas
daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama.

Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa
karena adanya peristiwa osmosis. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti
O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi
dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti
jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim,
2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air
melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeabel
terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya
osmosis, tetapi dinding sel yang turgid itulah yang menimbulkan tekanan.
Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut
sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air

3. dialisis

Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi
akibat difusi pada membran semi-permeabel. Molekul terlarut yang oke berukuran lebih kecil
dari pori-pori membran tersebut dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang lebih besar
akan tertahan di dalam kantung membran. Selulosa adalah salah satu jenis materi penyusun
membran dialisis yang cukup umum dipakai karena bersifat inert untuk berbagai jenis
senyawa atau molekul yang akan dipisahkan
Metode dialsis banyak digunakan dalam pemurnian protein (terutama enzim). Dalam proses
ini, dialisis digunakan untuk menghilangkan molekul garam, seperti amonium sulfat, sebelum
dilanjutkan dalam proses pemurnian berikutnya ataupun pada tahap akhir pemurnian.
Dialisis juga banyak digunakan dalam proses pencucian darah pada pasien penderita gagal
ginjal. Untuk kasus ini, peranan ginjal untuk menghilangkan senyawa beracun, garam dan
air berlebih digantikan dengan sistem buatan.

4. perbedaan difusi, osmosis dan dialisis

Difusi merupakan perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke rendah, sedangkan
osmosis zat pelarut nya yang berpindah dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi,
sedangkan dialisi molekul terlarutnya yang berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi

Hal yang membedakan ketiga ini adalah zat yang berpindah dan arah perpindahan

bukti diskusi kelompok :


5
BAB III
Kesimpulan
Difusi merupakan proses perpindahan molekul zat terlarut yang berpindah dari
konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah ,
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul zat pelarut seperti air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi melalui memebran
semi permiabel
Dialisis merupakan perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah menuju
konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran semi permiabel

Yang memebedakan diantara ketiga proses tersebut ialah zat yang berpindah dan
arah perpindahan

Daftar pustaka

Campbell, NA. JB. Reece, LG. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

J.W. Kimbal. 1987. Biologi. Edisi 5 (terjemahan). Jakarta :Erlangga.

Pratiwi, D.A. 2004. Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga.

Saktiono. 1989. Biologi Umum. Jakarta: Gramedia

Volk, W. 1988. Mikrobiologi dasar. Jakarta: Erlangga.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Difusi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Osmosis
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Difusi

Anda mungkin juga menyukai