Nim : 2006541022
Kelas : A agroekoteknologi
Jawaban
1 . Komponen Biotik
Komponen ini merupakan anggota dari ekosistem yang berupa makhluk hidup, misalnya
mikroorganisme, jamur, protista, tumbuhan, hewan, dan manusia. Dalam lingkungan ini
terdapat hubungan-hubungan antarorganisme yang saling menguntungkan maupun
merugikan. Bahkan, terjadi persaingan dalam memenuhi kebutuhan masing-masing.
Adapun, contoh interaksi antar makhluk hidup tumbuhan sebagai protista berperan sebagai
produsen, hewan dan manusia berfungsi sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme
dan jamur sebagai dekomposer.
Komponen Abiotik
Kemudian, abiotik adalah komponen benda tidak hidup. Walaupun begitu, keberadaan
komponen ini hampir tidak memengaruhi secara langsung keberadaan dan penyebaran
organisme tertentu.
Adapun, contoh komponen abiotik adalah suhu, air, kelembapan, angin, pH (derajat
keasaman), garam-garaman, mineral, topografi, dan energi (radiasi).
2.
a . Dekompesor ( pengurai )
Peran penting organisme dalam tanah adalah sebagai dekompesor. Organisme di dalam
tanah dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang
berasal dari sisa makhluk hidup, misalnya daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting,
dan jasad hewan yang telah mati. Dekompesor ini dapat dilakukan oleh bakteri, fungi, dan
cacing.
Bakteri di dalam tanah bisa menguraikan material organik yang berasal dari sisa
makhluk hidup yang telah mati dan akan diuraikan menjadi zat nitrat. Zat nitrat atau
kimia yang masuk ke dalam tanah akibat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan.
Semakin banyak organisme di dalam tanah maka akan semakin cepat aktivitas penguraian
Tanah dapat dikatakan memiliki kondisi normal apabila tanah memiliki senyawa
organik dan aktivitas organisme yang tinggi. Pada saat itu, organisme tanah dapat melawan
organisme penyakit yang masuk ke dalam tanah. Secara alami organisme tanah
dapat terkendali.
Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, yaitu keadaan
tingkat kehalusan tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan komposisi kandungan pasir,
debu, dan liat dalam tanah. Macam-macam tekstur tanah misalnya tanah bertekstur halus
atau tanah liat, tanah bertekstur sedang atau tanah lempung, dan tanah bertekstur kasar
3 . Berbagai macam interaksi terjadi antara berbagai komponen biota tanah. Sebagian
interaksi bersifat sporadic dan berumur pendek, tetapi sebagian lagi ada yang bersifat lebih
setabil. Interaksi antar organism tanah dapat bersifat positif (komensalisme, sinergi,
mutualisme), dan bersifat negative (predasi, kompetisi, amensalisme).
Istilah simbosis sebenarnya diberlakukan untuk semua asosiasi antara dua orgaisme atau
populasi hidup. Jika idak terjadi perubahan lingkungan, asosiasi tersebut dapat bersifat
stabil. Namun demikian sering kali dinyatakan bahwa istilah simbiosis ditunjukan untuk
menggambarkan asosiasi yang memberikan keutungan kedua belah pihak, padhal istilah
yang benar untuk ini adalah mutualisme atau simbiosis mutualisme.
4 . Makrofauna tanah merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang berperan penting
dalam perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi. Dalam dekomposisi bahan organik,
makrofauna tanah lebih banyak berperan dalam proses fragmentasi (comminusi) serta
memberikan fasilitas lingkungan (mikrohabitat) yang lebih baik bagi proses dekomposisi
lebih lanjut yang dilakukan oleh kelompok mesofauna dan mikrofauna tanah serta berbagai
jenis bakteri dan fungi. Peran makrofauna tanah lainnya adalah dalam perombakan materi
tumbuhan dan hewan yang mati, pengangkutan materi organik dari permukaan ke dalam
tanah, perbaikan struktur tanah, dan proses pembentukan tanah. Makrofauna yang dapat
mempengaruhi sifat fisika tanah diantaranya adalah: semut, rayap, jangkrik dan cacing
tanah. Semut hewan tanah yang berperan penting dalam perombakan bahan organik.
Akumulasi bahan organik dari sisa makanan dan metabolisme akan meningkatkan aktivitas
mikroorganisme dan enzim tanah sehingga pergerakannya akan mempengaruhi struktur dan
aerasi tanah.
5. Menurut seorang Profesor Fisika Lingkungan dari Institut Teknologi Zurich (ETH) Swiss,
mengatakan bahwa “siklus karbon di Bumi adalah sebuah siklus yang sangat dinamis”.
Artinya siklus tersebut merupakan gejala alam yang seimbang. Fungsi siklus karbon adalah
sebagai termostat (pengatur suhu) bumi. Bila komponen dari daur karbon terganggu maka,
akan terjadi ketidakseimbangan terhadap ekosistem dan lingkungan, yang mana hal ini
dapat menyebabkan global warming ( pemanasan global ), merusak lapisan ozon pada
atmosfer dan perubahan cuaca yang tak dapat di prediksi lagi , iklim yang berubah ubah
dan suhu muka bumi yang semakin memanas
Hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga keseimbangan pada daur karbon bisa dilakukan
dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar Fossil, pengembalian fungsi hutan,
reboisasi atau penghijauan lahan, mengurangi penggunaan rumah kaca , menjaga
kelestarian trumbu karang, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor