Anda di halaman 1dari 13

JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No.

2, September 2018: 491 - 503

ISSN : 2615-1995, E-ISSN : 2615-0654


J. Madani., Vol. 1, No. 2, September 2018 (491-503)
I L M U P E N G E TA H U A N , T E K N O LO G I , DA N H U M A N I O R A
©2018 Lembaga Kajian Demokrasi
dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN


SERTA PROSPEK BISNIS PT CITRA KARSA INTEGRITAS
DITINJAU DARI ASPEK BAURAN PEMASARAN

Syamruddin
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
dosen01343@unpam.ac.id

Abstrak

Dewasa ini kondisi bisnis, khususnya yang memiliki orientasi pada industri pengolahan bahan baku
menjadi produk yang bernilai tinggi sangat fluktuatif. Persaingan dunia usaha di sektor ini begitu ketat
sehingga para pelaku usaha perlu melakukan berbagai cara agar produknya bisa bersaing di pasaran.
Ketatnya persaingan bisnis tersebut membuat penulis sangat tertarik untuk meneliti kondisi yang
ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan prospeknya pada masa yang
akan datang. Untuk mengetahui kondisi perusahaan baik secara internal maupun eksternal, penulis
menggunakan Analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan serta
Peluang dan Ancaman yang ada pada perusahaan yaitu PT Citra Karsa Integritas. Berdasarkan Analisis
SWOT, peneliti juga mencoba melakukan Matriks menyangkut Strategi Pengembangan Usaha. Selain itu
dalam penelitian ini, penulis juga melakukan analisis melalui pendekatan teori general electric matriks,
yaitu dengan menggunakan kekuatan internal (business strength) dan kekuatan eksternal (industry
attractiveness). Dengan demikian akan dapat diketahui prospek bisnis PT Citra Karsa Integritas apabila
ditinjau dari aspek Bauran Pemasaran.

Kata Kunci : Analisis SWOT, Prospek Bisnis, Bauran Pemasaran

PENDAHULUAN bergerak dalam melayani pembuatan produk-


Latar Belakang produk yang dipesan oleh para pelanggan.
Perkembangan dunia usaha yang saat ini Sehingga PT Citra Karsa Integritas tidak
semakin kompetitif membuat para pelaku menyediakan produk yang sudah jadi dalam
bisnis terus berusaha bersaing agar bisnisnya bentuk barang, namun lebih mengedepankan
dapat tetap establish. Belum lagi berbagai jasa pembuatan produk sebagaimana yang
persoalan ekonomi dalam negeri yang mem­ diinginkan konsumen. Dengan mesin-mesin
buat lesunya permintaan masyarakat. Daya beli berkualitas tinggi yang dimiliki, maka produk-
yang semakin rendah ditambah pula ketatnya produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas
persaingan di industri mekanikal yang di yang sangat bagus.
antaranya pembuatan produk jadi dari bahan “Perkembangan zaman yang semakin
baku stainless. maju, sehingga membuat persaingan tidak ter­
PT Citra Karsa Integritas merupakan salah hindarkan lagi dalam dunia bisnis atau industri.
satu perusahaan yang bergerak di bidang pem­ Seperti halnya persaingan di dalam dunia bisnis
buatan produk-produk yang berbahan baku yang menyebabkan kegiatan manufaktur atau
dari stainless. Secara umum perusahaan ini non manufaktur (jasa) sangat membutuhkan

491
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

ke­mampuan baru agar perusahaan dapat ber­ si manajemen itu sendiri.” Sedangkan menu­
hasil secara kompetitif dengan berbagai upaya rut Sudjana (2007) bahwa “Manajemen me­
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan ru­pakan rangkaian berbagai kegiatan wajar
peningkatan pelayanan.” yang dilakukan seseorang berdasarkan nor­
“Selain itu industri jasa pada saat ini ma-norma yang telah ditetapkan dan dalam
meru­pakan sektor ekonomi yang sangat be­sar pelaksanaannya memiliki hubungan dan
dan pertumbuhannya pun sangat pesat. Per­ saling keterkaitan dengan lainnya.” Lain hal­nya
tumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh dengan pendapat Hasibuan (2014) yang men­
pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebe­ defenisikan “Manajemen adalah ilmu dan seni
lumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis mengatur proses pemanfaatan sumber daya
jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan manusia dan sumber-sumber lainnya secara
perkembangan zaman. Dipandang dari segi efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
konteks globalisasi, pesatnya pertumbuhan tertentu.”
bisnis jasa antar negara ditandai dengan me­ “Dari beberapa pendapat di atas, maka
ningkatnya intensitas pemasaran lintas negara disimpulkan bahwa manajemen merupakan
serta terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa suatu proses atau kegiatan mulai dari planning,
di dunia.” organizing, actuating, controlling (POAC) un­tuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebe­
Perumusan Masalah lumnya secara efektif dan efisien.”
Penelitian dilakukan pada PT Citra Kar­sa
Integritas. Selain melihat faktor-faktor inter­ 2. Pemasaran
nal dan eksternal perusahaan (Kekuatan, Kele­ Setiap perusahaan pasti akan menganut
mahan, Peluang, dan Ancaman), peneliti juga salah satu konsep atau filosofi dalam usa­ ha
menganalisis aspek-aspek Bauran Pemasaran pemasarannya. Perumusan tersebut dimaksud­
terhadap prospek bisnis perusahaan. kan agar dalam setiap kegiatannya dapat terarah
Adapun masalah yang dicoba untuk dija­ dan tergorganisir dengan baik sehingga dapat
wab pada penelitian ini adalah : menghasilkan perkembangan yang lebih baik
1. Bagaimana Kekuatan dan Kelemahan serta dari sebelumnya.
Peluang dan Ancaman yang ada pada PT Menurut Kotler (2014), yang men­defi­nisi­
Citra Karsa Integritas ? kan bahwa “Pemasaran diartikan sebagai suatu
2. Bagaimana strategi pengembangan usaha proses di mana perusahaan menciptakan nilai
berdasarkan Analisis Matrik SWOT ? bagi pelanggan dan membangun hubungan
3. Bagaimana prospek bisnis PT Citra Karsa yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan
Integritas ditinjau dari aspek Bauran menangkap nilai dari pelanggan sebagai im­
Pemasaran ? balannya.”
Sedangkan menurut William J. Stanton
Tujuan Penelitian & Charles Futrell dalam Bashu Swasta (2012)
Adapun tujuan penelitian ini adalah : mendefinisikan bahwa “Pemasaran merupakan
1. Mengetahui kondisi internal dan eksternal system keseluruhan dari adanya kegiatan yang
perusahaan. bertujuan untuk merencanakan, menentukan
2. Memperkirakan prospek bisnis perusahaan harga serta mendistribusikan barang atau jasa
dari aspek Bauran Pemasaran. serta ide kepada pasar sasaran yang dituju
3. Mengetahui strategi pengembangan usaha sehingga dapat mencapai tujuan organisasi
pada masa yang akan datang. dengan baik.”
Dari beberapa defenisi tersebut di atas,
Tinjauan Teori maka disimpulkan bahwa : “Pemasaran adalah
1. Manajemen suatu proses kegiatan untuk berinteraksi antara
“Pengertian manajemen banyak disampai­ individu dan kelompok untuk memperoleh apa
kan oleh beberapa ahli. Manajemen berasal yang mereka butuhkan dan mereka inginkan
dari kata to manage yang mengandung arti dengan menciptakan atau menawarkan produk
me­ngatur. Dalam hal ini pengaturan dilaku­ dan jasa kepada pelanggan.”
kan dalam proses tertentu berdasarkan fung­

492
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

3. Manajemen Pemasaran hadapi tantangan yang ada, sehingga pada


Seperti yang telah diketahui bahwa mana­ akhirnya usaha dapat bertahan dan ber­
jemen pemasaran memiliki peran yang sangat kembang.
penting didalam sebuah perusahaan mau­ • Kelemahan (Weakness), kelemahan yang
pun organisasi. Salah satu aspek yang ada dimiliki, di mana diharapkan dapat dimi­
didalamnya adalah merencanakan suatu ni­malkan dengan nilai lebih yang dimiliki
produk baru dan memilih pangsa pasar yang oleh perusahaan.
sesuai dengan kondisi suatu produk ter­ • Peluang (Opportunities), yaitu adanya
tentu serta memperkenalkan produk baru suatu peluang sehingga dapat mengambil
kepada pelanggan luas. Pengertian manaje­ kesempatan yang terdapat di pasar serta
men pemasaran menurut Kotler dan Keller dapat mengatasi kelemahan yang ada.
(2016) adalah “Manajemen Pemasaran seba­ • Ancaman (Threats), yaitu kecenderungan
gai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran yang tidak menguntungkan dan mengan­
dan meraih, mempertahankan, serta me­ cam kedudukan perusahaan dalam per­
numbuhkan pelanggan dengan menciptakan, saingan.
menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai Lebih lanjut Rangkuti (2001), mengemuka­
pelanggan yang unggul.” Lain halnya dengan kan bahwa menyatakan bahwa proses penyu­
pendapat Manap (2016) yang menyampaikan sunan perencanaan strategis melalui tiga ta­
bahwa “Manajemen Pemasaran merupakan hapan yakni: tahap pengumpulan data, tahap
suatu proses untuk meningkatkan efisiensi analisis dan tahap pengambilan keputusan.
dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang Model yang digunakan dalam tahap pengum­
dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan.” pulan data terdiri dari tiga yaitu matriks faktor
Dari beberapa definisi di atas, dapat disim­ strategi eksternal, matriks faktor strategi inter­
pulkan bahwa manajemen pemasaran meru­ nal, dan matriks profil kompetitif. Matriks
pakan rangkaian proses untuk menciptakan faktor strategi internal dapat diketahui dengan
suatu nilai guna membantu pencapaian tuju­an menyusun IFAS (Internal Strategic Factors
organisasi atau perusahaan. Kegiatan pema­ Analysis Summary) dan matriks faktor strategi
saran itu dilakukan melalui serangkaian proses eksternal dapat diketahui dengan menyusun
perencanaan, pengarahan, pengendalian, pene­ EFAS (External Strategic Factors Analysis
tapan harga, pemetaan distribusi, dan kegiatan Summary).
promosi. Selanjutnya adapun tahapan analisis dapat
dimulai setelah faktor-faktor strategis diketahui
4. Analisis Matriks SWOT melalui IFAS dan EFAS maka disusunlah
Salah satu alat yang dipakai untuk untuk Matriks SWOT, seperti berikut ini:
mengenali karakteristik perusahaan adalah
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and
Threat). Analisis SWOT merupakan alata
analisis yang dipergunakan untuk menyusun
pengembangan usaha berdasarakan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimi­
liki oleh perusahaan. Menurut Rangkuti
(2001), analisis SWOT adalah identifikasi ber­
bagai faktor secara sistematis untuk meru­
muskan strategi perusahaan dengan cara me­
maksimalkan kekuatan dan peluang. Na­mun
pada saat yang bersamaan dapat pula me­ 5. Prospek Bisnis
minimalkan kelamahan dana ancaman. Dalam berbagai literatur banyak sekali
Adapun penjabaran dari SWOT--Kekuatan, defenisi-defenisi yang menyangkut tentang
Kelemahan, Peluang, dan Ancaman--adalah prospek bisnis. “Prospek bisnis adalah kondisi
sebagai berikut : yang akan dihadapi oleh perusahaan selaku
• Kekuatan (Strengths), yaitu kekuatan atau pelaku usaha di masa yang akan datang dilihat
keunggulan yang dimiliki untuk meng­ dari potensi dan berbagai faktor pendorong

493
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

dan penghambatnya sehingga terlihat seberapa Partnership, dan Programming. Jadi Bauran
besar peluang keuntungan yang mungkin Pemasaran (Marketing Mix) secara keseluruhan
terjadi atau bisa juga sebaliknya seberapa besar terdiri dari 8P, yaitu :
kerugian yang mungkin terjadi.” 1. Produk (Product)
Selain itu disebutkan pula bahwa : “Pros­ Menurut Kotler dan Keller (2009), produk
pek bisnis suatu usaha akan menunjukan ke­ adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
cenderungan untuk meningkat atau menutup. ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan
Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang keinginan konsumen. Keputusan tentang
dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan produk ini mencakup penentuan bentuk pena­
dan kekuatan yang dimiliki pelaku usaha/ waran secara fisik, merk-nya, pembungkus,
entrepreneur perusahaan sehingga diperlukan garansi dan servis sesudah penjualan. Pengem­
perencanaan dan perumusan strategis perusa­ bangan produk dapat dilakukan setelah menga­
ha­an secara baik.” nalisa kebutuhan dan keinginan pasar­ nya.
Jika masalah ini telah diselesaikannya, maka
6. Bauran Pemasaran keputusan-keputusan tentang harga, distribusi,
Bauran pemasaran secara umum adalah dan promosi dapat diambil.
kumpulan dari variabel-variabel pemasaran
yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh 2. Harga (Price)
suatu badan usaha untuk mencapai tujuan Menurut Kotler dan Keller (2009), harga
pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Kotler adalah elemen dalam bauran pemasaran yang
(2009), bauran pemasaran adalah sejumlah alat- tidak saja menentukan profitabilitas tetapi
alat pemasaran yang digunakan perusahaan juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan
untuk meyakinkan obyek pemasaran atau proporsi nilai suatu produk. Pemasaran
target pasar yang dituju. Mc Carthy dalam produk perlu memahami aspek psikologis dari
Kotler dan Keller (2009) mengklasifikasikan informasi harga yang meliputi harga referensi
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menjadi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan
empat besar kelompok yang disebut dengan harga (price-quality inferences) dan petunjuk
4P tentang pemasaran yaitu Product (produk), harga (price clues). Pada setiap produk atau jasa
Price (harga), Place (tempat/distribusi) dan yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak
Promotion (promosi). menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor
Sedangkan menurut Stanton (2000), yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah harga tersebut antara lain biaya, keuntungan,
kom­binasi dari empat variabel atau kegiatan praktik saingan, dan perubahan keinginan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut
peru­sahaan yaitu produk, harga, kegiatan pula penetapan jumlah potongan, mark-up,
promosi, dan saluran distribusi. mark-down, dan sebagainya.
Keempat P di atas dikategorikan sebagai
Bauran Pemasaran yang lebih menitikberatkan 3. Distribusi (Place)
kepada barang. Dalam perkembangannya, Ada tiga aspek pokok yang berkaitan
Bauran Pemasaran pun meliputi 7P yang meni­ dengan keputusan-keputusan tentang distribusi
tikberatkan kepada jasa. Adapun ketujuh P (tempat). Aspek-aspek tersebut adalah :
tersebut adalah product, price, place, promotion, ➢ Sistem transportasi perusahaan; termasuk
process, people, dan physical evidence. Selanjut­ dalam sistem ini antara lain keputusan ten­
nya berkembang pula menjadi 8P yakni product, tang pemilihan alat transportasi (pesawat
price, place, promotion, process, people, physical udara, kereta api, kapal, truk, pipa), penen­
evidence, dan productivity. tuan jadwal pengiriman, penentuan rute
Agar lebih komprehensif, maka berikut ini yang harus ditempuh dan seterusnya.
akan dijelaskan satu per satu mengenai kedelapan ➢ Sistem penyimpanan; dalam sistem ini
P sebagaimana disebutkan di atas. Menurut bagian pemasaran harus menentukan letak
Morissan dalam Dewi (2011) menyatakan bah­ gudang, jenis peralatan yang dipakai untuk
wa konsep Marketing Mix diperluas menjadi menangani material maupun peralatan
8P, dengan penambahan People, Packaging, lainnya.

494
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

➢ Pemilihan saluran distribusi; menyangkut Namun dalam penelitian ini, penulis hanya
keputusan-keputusan tentang penggunaan membatasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
penyalur (pedagang besar, pengecer, agen, pada empat aspek, yaitu produk, price, place,
makelar), dan bagaimana menjalin kerja dan promotion. Adapun pengertian lain dari
sama yang baik dengan para penyalur keempat bauran pemasaran tersebut secara
tersebut. singkat dapat dijelaskan pula sebagai berikut:
1. Produk (Product) adalah segala sesuatu
4. Promosi (Promotion) yang ditawarkan kepada masyarakat untuk
Menurut Kotler dan Keller (2009), promosi dilihat, dipegang, dibeli atau di konsumsi.
adalah berbagai cara untuk menginformasikan, Produk dapat terdiri dari product variety,
membujuk, dan mengingatkan konsumen quality, design, feature, brand name,
secara langsung maupun tidak langsung tentang packaging, sizes, services, warranties, and
suatu produk atau brand yang dijual. returns.
2. Harga (Price), yaitu sejumlah uang yang
5. Orang-Orang (People) konsumen bayar untuk membeli produk
Menurut Dewi (2011), people merupakan atau mengganti hal milik produk. Harga
penyedia barang dan jasa yang melayani meliputi last price, discount, allowance,
konsu­men. People sedikitnya memiliki tiga hal payment period, credit terms, and retail
yaitu service personnel, the product themselves, price.
dan local resident. Dalam hal ini pelatihan, 3. Promosi (Promotion), yaitu berbagai ke­
pengendalian kualitas, standardisasi kualifikasi, giatan perusahaan untuk mengkomu­ni­ka­
dan sertifikasi kompetensi menjadi bagian yang sikan dan memperkenalkan produk pada
penting dalam menentukan keberhasilan suatu pasar sasaran. Variabel promosi meli­
pemasaran. puti antara lain sales promotion, adver­
tising, sales force, public relation, and direct
6. Kemasan (Packaging) marketing.
Menurut Morissan (2010), packaging ber­ 4. Tempat (Place), yaitu berbagai kegiatan
arti pengelompokan dua elemen atau lebih perusahaan untuk membuat produk yang
dari product experience ke dalam suatu produk. dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia
Packaging adalah kombinasi dari jasa dan daya bagi pasar sasaran. Tempat meliputi
tarik produk yang saling berkaitan dalam satu antara lain channels, coverage, assortments,
paket penawaran harga. Serangkaian produk locations, inventory, and transport.
yang dikemas dan dijual dengan menarik akan
membentuk pengalaman yang menarik pula. 7. Segmenting, Targeting, dan Positioning
Bagaimanapun juga, para penjual atau para
7. Program (Programming) pemasar tidak bisa lepas dari suatu metode
Menurut Morissan (2010), programming pe­masaran modern yang berdasarkan pada
adalah suatu teknik yang berkaitan dengan segmentasi, target, dan posisi. Suatu organisasi
packaging, yaitu pengembangan aktivitas yang beroperasi dalam suatu pasar, apakah
terten­tu, acara, atau program untuk menarik itu pasar konsumsi, pasar penyalur atau pasar
dan meningkatkan pembelanjaan, atau membe­ pemerintah selalu menyadari bahwa pada
ri­kan nilai tambah pada paket atau produk. hakekatnya ia tidak dapat melayani seluruh
Packaging memiliki kaitan dengan packaging pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan
yang melibatkan event special aktivitas atau ter­lalu banyak, sangat berpencar beraneka
program suatu produk untuk membuatnya ragam dalam tuntutan penjualannya. Mungkin
lebih beraneka ragam dan menarik. beberapa pesaing memiliki posisi yang lebih
baik dan lebih kuat untuk melayani beberapa
8. Kerja Sama (Partnership) segmen pasar tertentu sedangkan perusahaan
Suatu hubungan yang dijalin dengan usaha sendiri dari pada bersaing di mana saja, lebih
yang sejenis maupun usaha tidak sejenis yang baik menetapkan bagian mana yang paling
menciptakan benefit dari pihak-pihak tersebut. menarik untuk dimasuki secara efektif.
Jantung pemasaran strategis modern

495
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yang sangat penting karena akan menentukan siapa
merupakan kependekan dari Segmenting, yang akan membeli produk dari perusahaan.
Targeting, dan Positioning. Ketiga langkah ini Segmentasi dari target market dapat dibagi
dapat dijelaskan sebagai berikut : menjadi empat macam, di mana menurut
1. Segmentasi pasar (Segmenting), yaitu tin­ Kotler dan Armstrong (2008), sebagai berikut :
dakan membagi suatu pasar men­ jadi ➢ Undifferentiated (Mass) Marketing
kelompok-kelompok pembeli yang ber­ ➢ Differentiated (Segmented) Marketing
beda-beda yang mungkin membutuh­ ➢ Concentrated (Niche) Marketing
kan produk-produk dan atau kombinasi ➢ Micromarketing (Local atau Individual)
pemasaran yang terpisah. Marketing
2. Penentuan pasar sasaran (Targeting), yaitu Sementara itu defenisi Positioning menurut
suatu tindakan mengevaluasi keaktifan Kotler & Keller (2009) adalah suatu usaha peru­
daya tarik setiap segmen pasar dan memilih sahaan untuk memberikan gambaran (image)
salah satu atau lebih dari segmen pasar di dalam pikiran konsumen ketika melihat
tersebut untuk dimasuki. atau mendengar tentang produk atau brand
3. Penempatan produk (Positioning), yaitu dari perusahaan tersebut. Tujuan akhir dari
tindakan untuk menempatkan posisi ber­ Positioning adalah terbentuknya suatu proporsi
saing produk dan Bauran Pemasaran yang nilai (value) sebuah produk pada seorang kon­
tepat pada setiap pasar sasaran. sumen yang menciptakan suatu alasan meya­
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), kinkan mengapa mereka harus membeli produk
Segmentasi Pasar (Marketing Segmentation) tersebut.
di­defenisikan sebagai pembagian pasar men­
jadi kelompok-kelompok yang lebih kecil ber­
dasarkan kebutuhan, karakteristik, atau sifat METODOLOGI PENELITIAN
yang membutuhkan produk dan strategi pe­ Objek Penelitian
masaran masing-masing secara berbeda satu Dalam tulisan ini, penulis mengadakan
sama lain. penelitian pada PT Citra Karsa Integritas.
Beberapa tipe segmentasi pasar menurut Sedang­kan penelitian dilaksanakan mulai dari
Kotler dan Armstrong (2008), yaitu : Januari sampai dengan Juli 2018.
• Geografi (Geographic), sebagai contoh :
negara, kota benua. Populasi dan Sampel
• Demografi (Demographic), sebagai contoh : Sementara itu untuk populasi dalam pe­
umur, jenis kelamin, pendapatan. nelitian ini adalah para pelanggan PT Citra
• Psikografi (Psychographic), sebagai contoh : Karsa Integritas. Adapun jumlah sampel yang
kelas sosial, gaya hidup. diambil sebanyak 50 pelanggan.
• Sifat (Behavioral), sebagai contoh : skala
penggunaan produk, keuntungan yang Metode yang Digunakan
diinginkan dari produk, kesetiaan (loyalty) Adapun metode yang digunakan dalam
terhadap produk. penelitian ini adalah metode kualitatif. Selain itu
Selanjutnya, defenisi Targeting menurut juga metode yang digunakan dalam penelitian
Keegan dan Green (2008), adalah proses penge­ ini adalah metode deskriptif. Tujuannya agar
valuasian segmentasi dan pemfokusan strategi dapat diperoleh fakta yang melukiskan gam­
pemasaran pada sebuah negara, provinsi atau baran sebenarnya sehingga dapat dianalisis.
sekelompok orang yang memiliki potensi Se­dangkan metode analisis data adalah dengan
untuk memberikan respon. Sedangkan defenisi menggunakan indikasi variabel.
target pasar (market target) menurut Kotler dan
Armstrong (2008) adalah sekelompok pembeli Teknik Pengumpulan Data
(buyers) yang memiliki kebutuhan atau karak­ Untuk teknik pengumpulan data dalam
teristik yang sama yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu dengan cara melakukan sur­
promosi perusahaan. vei, observasi, dan wawancara. Selain itu teknik
Dari kedua defenisi tersebut di atas, pengumpulan data juga dilakukan dengan cara
Targeting merupakan sebuah proses yang menyebarkan kuesioner dan riset kepustakaan.

496
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

Selain itu dilakukan pula pengumpulan data yang menjual bahan baku berupa stainless
sekunder. sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Sehingga bahan baku mudah sangat di­
dapatkan dan harganya bisa bersaing.
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ➢ Potensi Kreatifitas
Hasil Penelitian Para karyawan PT Citra Karsa Inte­
Secara umum prospek bisnis masih bagus gritas memiliki potensi kreatifitas dan ke­
kendati perkembangan penjualan PT Citra ahlian dalam membuat produk-produk
Karsa Integritas mengalami fluktuasi. Dari jadi dari bahan stainless. Sebab produk
hasil studi yang dilakukan rata-rata per hari yang dihasilkan harus memiliki sentuhan
selama periode Januari sampai dengan Juli 2018 yang halus dan mempunyai cita rasa yang
sebagaimana tergambar dalam tabel berikut : tinggi dari sisi keindahan dan kerapihan.
➢ Pantang Menyerah
Tabel 1. Penjualan PT Citra Karsa Integritas
Rata-rata per Hari periode Januari s/d Juli 2018 Karyawan umumnya sangat gigih dan
Bulan Penjualan (Rp./Juta) pantang menyerah. Sebagian besar dari
Januari 11 mereka juga mampu bertahan kendati
Februari 15
order sedang sepi. Karena mereka banyak
Maret 13
belajar dari kondisi pada masa lalu, di mana
sulitnya mencari pekerjaan dan peluang
April 12
usaha sehingga menjadi pengalaman dan
Mei 10
bahan pembelajaran yang sangat berharga.
Juni 16
Juli 20
2. Kelemahan
Sumber : Hasil Studi
➢ Manajemen Usaha dengan Pola Pikir
Sederhana
Pembahasan Adapun sistem menajemen yang di­
1. Analisis SWOT gunakan masih dengan pola pikir yang
Penelitian ini mencoba menggali Kekuatan, sederhana sesuai dengan kondisi dan ke­
Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang ada mampuan yang dimiliki. Sehingga sering­
pada PT Citra Karsa Integritas. kali karena pola pikir yang masih sederhana
tersebut membuat perusahaan sulit untuk
1. Kekuatan bisa berkembang maju pesat. Hal ini tak
➢ SDM yang Cukup dan Handal lain karena kekurang pengetahuan yang
Sumberdaya manusia (SDM) meru­ dimiliki. Sistem yang dilakukan masih
pakan salah satu yang sangat penting dalam sebatas mengejar order untuk suatu waktu
menyiapkan produk yang berkualitas. tertentu sehingga tidak memaksimalkan
Umumnya, SDM yang ada pada PT Citra peluang yang ada yang berakibat pada
Karsa Integritas sudah memiliki keahlian tidak maksimalnya pengelolaan usaha se­
dalam cukup handal dalam membuat pro­ cara mandiri dan berkelanjutan.
duk-produk yang dipesan customer. ➢ Kurangnya Pengawasan Proses
➢ Harga Bersaing Produksi dan Kualitas
Pada saat produk tidak terlalu mem­ Pengendalian terhadap kualitas hanya
perlihatkan branding, maka harga menjadi dilakukan dalam kondisi waktu tertentu.
faktor yang sangat sensitif bagi konsumen. Belum adanya kendali mutu dan standar
Harga menjadi salah satu faktor penentu sehingga membuat produk yang dikerjakan
daya saing. Harga produk-produk yang kadangkala memiliki kualitas yang rendah.
dijual PT Citra Karsa Integritas hingga saat ➢ Pencatatan Keuangan yang Masih
ini masih terjangkau oleh konsumen dan Sederhana
memiliki daya saing yang tinggi di pasar. Pencatatan keuangan masih sebatas
➢ Lokasi dekat pemasok bahan baku uang masuk dan uang keluar (cash flow).
Tangerang yang merupakan daerah Belum dibuat sistem pengelolaan keuangan
yang cukup banyak memiliki pabrik-pabrik dalam Manajemen Keuangan yang modern.

497
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

Akibatnya sulit menentukan berapa besar 3. Peluang


keuntungan, berapa besar modal, berapa ➢ Produk telah Dikenal Masyarakat
besar nilai stok bahan baku, dan lain Produk-produk yang dihasilkan PT
sebagainya. Karena pencatatan keuangan Citra Karsa Integritas umumnya sudah
seperti manajemen rumah tangga, maka dikenal masyarakat. Hal ini tentu dapat
akan sulit mem-forecasting berapa target menjadi keunggulan tersendiri yang bisa
usaha yang akan dicapai pada tahun-tahun dimanfaatkan dengan baik agar dapat
berikutnya. menghasilkan berbagai ragam varian pro­
➢ Terbatasnya Akses Pasar duk berbahan stainless.
Akses pasar PT Citra Karsa Integritas ➢ Memiliki Sistem Pemasaran yang
sangat tergantung pada kemampuan pemi­ Terpusat
lik usaha untuk mendapatkan pesanan Karena sistem pemasaran yang terpusat
dari pelanggan. Pesanan yang ada selama maka akan memudahkan calon pelanggan
ini juga masih terbatas pada perorangan. untuk melihat produk-produk yang diha­
Padahal seharusnya kalau sudah pelanggan silkan. Selain itu juga rentang kendali antara
yang berbentuk distributor atau agen, maka bagian produksi dan pemasaran yang dekat
akan sangat memudahkan perusahaan ma­ menjadikan mudahnya melakukan pesanan
suk ke pasar yang sulit ditembus. sesuai dengan produk yang diinginkan.
➢ Manajemen Persediaan Bahan Baku ➢ Menjalin Kemitraan
Belum Teratur Saat ini besarnya perhatian pemerintah
“Masalah persediaan pada prinsipnya terhadap usaha kecil menengah mendorong
terdiri dari dua masalah, yaitu ketersediaan semakin dapat berkembangnya pasar-pasar
bahan baku dan jumlah minimal pembelian yang dimasuki PT Citra Karsa Integritas.
bahan baku. Ketersediaan bahan baku sulit Misalnya, kerja sama dengan banyak pe­
diprediksi untuk waktu-waktu tertentu. ru­sahaan swasta maupun pemerintah, di­
Pada kondisi seperti ini maka pemilik ha­rapkan mampu membuat perusahaan
usaha PT Citra Karsa Integritas mencari memperoleh pesanan yang lebih banyak
bahan baku ke berbagai wilayah.” lagi.
➢ Belum Adanya Kerja Sama Dengan ➢ Memiliki Website
Pelaku Bisnis Sejenis Semakin berkembangnya teknologi
Kerja sama yang belum ada dengan informasi membuat pasar bagi para usaha
pelaku bisnis sejenis membuat usaha tidak kecil menengah menjadi lebih luas. Saat ini
mampu berkembang secara maksimal. Se­ perusahaan masih menggunakan website
bab apabila ada kerja sama, paling tidak bila dalam men-display produk-produknya.
ada pesanan yang tidak mampu dikerjakan Namun, dengan perkembangan pasar
oleh perusahaan lain, maka PT Citra Karsa online akan memacu perusahaan membuka
Integritas bisa mengambil dan mengolah toko online.
pesanan tersebut. ➢ Perkembangan Ekonomi Kreatif
“Berkembangnya ekonomi kreatif
Tabel 1.1. Kekuatan dan Kelemahan
akan merupakan sebuah momentum yang
PT Citra Karsa Integritas tepat bagi PT Citra Karsa Integritas untuk
NO KEKUATAN NO KELEMAHAN memulai memikirkan strategi branding dan
SDM yang Cukup dan Manajemen Usaha dengan desain produk. Karena hal ini merupakan
1 1
Handal Pola Pikir Sederhana dua syarat utama untuk berkiprah di dunia
2 Harga Bersaing 2
Kurangnya Pengawasan Proses bisnis kreatif. Dan, industri pengolahan
Produksi dan Kualitas
barang jadi yang berbahan baku stainless
Lokasi dekat pemasok Pencatatan Keuangan yang
3
bahan baku
3
Masih Sederhana memiliki potensi yang besar untuk ber­
4 Potensi Kreatifitas 4 Terbatasnya Akses Pasar
kembang, dengan catatan produk yang di­
Manajemen Persediaan Bahan
buat memiliki kreatifitas yang tinggi.”
5 Pantang Menyerah 5
Baku Belum Teratur
Belum Adanya Kerja Sama 4. Ancaman
6
Dengan Pelaku Bisnis Sejenis ➢ Kekuatan Daya Tawar Pemasok Bahan

498
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

“Pemasok bahan baku memiliki ke­ Akibatnya, ketika ada pesanan namun
kuatan daya tawar yang tinggi karena pihak pe­
rusahaan tidak dapat mengerjakannya
ini menguasai pasar dan memiliki modal karena kemampuan keuangan yang kurang
yang banyak, sehingga PT Citra Karsa maksimal untuk mendapatkan bahan
Integritas memiliki keterbatasan modal baku, maka pesanan terpaksa tidak bisa
untuk memenuhi minimal pesanan yang dikerjakan.
ditetapkan oleh pemasok bahan baku.”
Tabel 1.2. Peluang dan Ancaman
➢ Pesaing PT Citra Karsa Integritas
Pesaing perusahaan dalam negeri NO PELUANG NO ANCAMAN
masih menjadi ancaman karena banyaknya Produk telah Dikenal Kekuatan Daya Tawar
1 1
industri serupa yang terus tumbuh. Se­ Masyarakat Pemasok Bahan
dangkan pesaing dari luar negeri adalah Memiliki Sistem
ma­ suknya barang-barang impor dengan 2 Pemasaran yang
Terpusat
2 Pesaing

harga yang jauh lebih murah membuat


3 Menjalin Kemitraan 3 Inflasi
PT Citra Karsa Integritas bisa mengalami
Bahan Baku yang Kadang Sulit
kesulitan untuk bersaing. 4 Memiliki Website 4
Diperoleh
➢ Inflasi Perkembangan Ekonomi Pembayaran yang Kurang
5 5
“Faktor kenaikan harga-harga setiap Kreatif Lancar
barang akan mempengaruhi daya beli 6
Harga Bahan Baku yang tidak
Stabil
ma­ syarakat. Dalam kondisi seperti ini
ten­tunya juga akan berpengaruh pada
usaha PT Citra Karsa Integritas terutama 2. Strategi Pengembangan Usaha PT Citra
dalam hal naiknya harga bahan baku dan Karsa Integritas
meningkatnya biaya operasional.” Berdasarkan Analisis Matriks SWOT
➢ Bahan Baku yang Kadang Sulit Dengan melihat faktor Kekuatan, Kele­
Diperoleh mahan, Peluang, dan Ancaman pada PT Citra
Bahan baku yang sulit diperoleh kare­ Karsa Integritas, maka dapat dirumuskan be­
na banyaknya permintaan pesanan dari berapa strategi pengembangan usaha yaitu se­
pelanggan membuat perusahaan ti­ dak bagai berikut :
mam­pu mewujudkan permintaan pe­lang­
gan. Sulitnya bahan baku diperoleh karena Tabel 2.1. Matriks Strategi Pengembangan Usaha
dalam waktu tertentu banyak industri pe­ PT Citra Karsa Integritas
ngolahan dari bahan baku stainless yang Berdasarkan Analisis SWOT

memperoleh pesanan dari konsumen se­ FAKTOR INTERNAL KEKUATAN KELEMAHAN


(STRENGTHS) (WEAKNESS)
hingga bahan baku terkadang sulit di­
1. SDM yang Cukup dan 1. Manajemen Usaha
peroleh sebab umumnya bahan baku dari Handal dengan Pola Pikir
stainless masih berbasis impor. 2. Harga Bersaing Sederhana
3. Lokasi dekat 2. Kurangnya
➢ Pembayaran yang Kurang Lancar pemasok bahan baku Pengawasan Proses
Pembayaran yang kurang lancar juga 4. Potensi Kreatifitas Produksi dan Kualitas
5. Pantang Menyerah 3. Pencatatan
menyebabkan perputaran bisnis peru­ Keuangan yang
sahaan sering terkendala. Ketika pesanan Masih Sederhana
4. Terbatasnya Akses
melimpah, sementara modal sangat sedikit Pasar
diakibatkan banyaknya pesanan yang be­ 5. Manajemen
Persediaan Bahan
lum dibayar membuat perusahaan tidak Baku Belum Teratur
mampu berbuat apa-apa. Karena tidak 6. Belum Adanya Kerja
Sama Dengan Pelaku
memiliki dana untuk membeli bahan baku. FAKTOR EKSTERNAL
Bisnis Sejenis
➢ Harga Bahan Baku yang tidak Stabil
Karena bahan baku yang masih
mengandalkan dari luar negeri, maka
fluktuasi harga bahan baku juga sering
terjadi. Kondisi ekonomi global membuat
harga bahan baku ikut terkena imbas.

499
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

PELUANG Tabel 3.1. Penelitian Bauran Pemasaran (Produk)


STRATEGI SO STRATEGI WO
(OPPORTUNITIES) Terhadap 50 Pelanggan PT Citra Karsa Integritas
Periode Januari s/d Juli 2018
1. Produk telah Dikenal 1. Memperkuat jaringan 1. Adanya
Masyarakat relasi pemasaran. pelatihan bisnis, Variabel-Variabel Bobot
2. Memiliki Sistem 2. Pembuatan kewirausahaan,
Pemasaran yang Toko Online dan manajemen 1. Keragamaan produknya 2
Terpusat pendaftaran link persediaan, branding, 2. Kualitas produknya terjamin 3
3. Menjalin Kemitraan di berbagai portal keuangan, network
4. Memiliki Website bisnis online. bisnis, dan product 3. Desain produknya yang bagus dan menarik 2
5. Perkembangan 3. Memperkuat quality control.
4. Ciri produknya yang lebih jelas 3
Ekonomi Kreatif diferensiasi dan 2. Pengalokasian dana,
kekhasan produk. pembuatan katalog, 5. Nama mereknya dikenal 2
4. Pembukaan jalur dan sampel produk
distribusi yang baru. baru. 6. Kemasan dan ukurannya baik 3
3. Pengembangan 7. Pelayanannya yang bagus 2
produk.
8. Adanya garansi dan imbalan 3
ANCAMAN
STRATEGI ST STRATEGI WT Nilai Rata-Rata 2,5
(THREATS)
1. Kekuatan Daya Tawar 1. Kebijakan 1. Membangun Sumber : Hasil Studi
Pemasok Bahan pemerintah dalam kekuatan di antara
2. Pesaing pembatasan impor produsen pembuat
3. Inflasi barang jadi yang produk berbahan Tabel 3.2. Penelitian Bauran Pemasaran (Harga)
4. Bahan Baku yang berbahan baku baku stainless. Terhadap 50 Pelanggan PT Citra Karsa Integritas
Kadang Sulit stainless. 2. Pentingnya kebijakan Periode Januari s/d Juli 2018
Diperoleh 2. Kerja sama produsen dari pemerintah yang
5. Pembayaran yang dalam penyediaan mendukung industri Variabel-Variabel Bobot
Kurang Lancar bahan baku. kecil menengah. 1. Daftar harga yang bervariasi dan jelas 3
6. Harga Bahan Baku 3. Perlunya promosi 3. Memperkuat modal
yang tidak Stabil bersama seperti bisnis dan akses 2. Potongan harga khusus 3
penyelenggaraan pasar dengan
3. Adanya syarat kredit yang mudah 2
pameran. dukungan institusi
lain. 4. Adanya diskon/rabat 3
5. Periode pembayaran yang lunak 2
Nilai Rata-Rata 2,6
3. Prospek Bisnis PT Citra Karsa Integritas Sumber : Hasil Studi
Ditinjau dari Aspek Bauran Pemasaran
Dalam Strategi Bauran Pemasaran, analisis
yang dilakukan adalah melalui pendekatan Tabel 3.3. Penelitian Bauran Pemasaran (Promosi)
Terhadap 50 Pelanggan PT Citra Karsa Integritas
teori general electric matriks, yaitu dengan Periode Januari s/d Juli 2018
menggunakan kekuatan internal (business Variabel-Variabel Bobot
strength) dan kekuatan eksternal (industry 1. Promosi Penjualan yang kontinyu 2
attractiveness). Bobot yang digunakan dalam 2. Periklanannya yang menarik 2
metode ini adalah sebagai berikut : 3. Tenaga penjualannya yang ramah 3
4. Kehumasan atau public relation-nya 2
High (H) 3
5. Pemasaran langsungnya 3
Medium (M) 2
Nilai Rata-Rata 2,4
Low (L) 1
Sumber : Hasil Studi

Berdasarkan hasil pembahasan menun­ Tabel 3.4. Penelitian Bauran Pemasaran (Distribusi)
jukkan bahwa penilaian terhadap Strategi Terhadap 50 Pelanggan PT Citra Karsa Integritas
Periode Januari s/d Juli 2018
Bauran Pemasaran adalah sebagai berikut :
Variabel-Variabel Bobot
1. Saluran pemasarannya 2
2. Cakupan pasarnya yang luas 2
3. Pengelompokan barangnya yang mudah dicari 2
4. Lokasinya yang mudah diakses 3
5. Persedian barangnya yang menarik 2
6. Transportasi yang tidak sulit 3
Nilai Rata-Rata 2,3
Sumber : Hasil Studi

500
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

Tabel 3.5. Penelitian Bauran Pemasaran yang menjadi faktor ancaman adalah ke­
Terhadap 50 Pelanggan PT Citra Karsa Integritas kuatan daya tawar pemasok bahan, pe­
Periode Januari s/d Juli 2018
saing, inflasi, bahan baku yang kadang sulit
Variabel-Variabel Bobot
diperoleh, pembayaran yang kurang lancar,
1. Produk 2,5 dan harga bahan baku yang tidak stabil.
2. Harga 2,6 4. Adapun strategi pengembangan usaha
3. Promosi 2,4 yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
4. Distribusi 2,3 Dari sisi produsen :
Nilai Rata-Rata 2,45 • Memperkuat jaringan relasi pema­
Sumber : Hasil Studi saran.
• Pembuatan Toko Online dan pendaf­
Dengan demikian berdasarkan hasil olah taran link di berbagai portal bisnis
data terhadap Bauran Pemasaran, maka di­ online.
peroleh data bahwa kekuatan dan peluang PT • Memperkuat diferensiasi dan kekhasan
Citra Karsa Integritas masih berada dalam produk.
tahap medium ke atas. Hal ini menunjukkan • Pembukaan jalur distribusi yang baru.
bahwa prospek bisnis PT Citra Karsa Integritas • Adanya pelatihan bisnis, kewira­usa­­
apabila ditinjau dari aspek Bauran Pemasaran haan, manajemen persediaan, bran­
masih bagus. ding, keuangan, network bisnis, dan
product quality control.
• Pengalokasian dana, pembuatan kata­
KESIMPULAN dan SARAN log, dan sampel produk baru.
Kesimpulan • Pengembangan produk.
Berdasarkan hasil penelitian dan pem­ • Kerja sama produsen dalam penye­
bahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan diaan bahan baku.
sebagai berikut : • Membangun kekuatan di antara pro­
1. PT Citra Karsa Integritas sebagai usaha dusen pembuat produk berbahan baku
kecil menengah mempunyai karakteristik stainless.
yang khusus, baik itu dari segi permodalan, Dari sisi pemerintah/institusi lain :
penjualan, pengelolaan, dan pengetahuan. • Kebijakan pemerintah dalam pem­
Perusahaan ini masih mampu berkembang batasan impor barang jadi yang ber­
dan maju apabila di-manage dengan baik. bahan baku stainless.
2. Dari segi faktor-faktor internal yaitu yang • Perlunya promosi bersama seperti
menjadi faktor kekuatan adalah sum­ penyelenggaraan pameran.
berdaya manusia yang cukup dan handal, • Pentingnya kebijakan dari pemerintah
harga bersaing, lokasi dekat pemasok bahan yang mendukung industri kecil me­
baku, potensi kreatifitas, dan pantang me­ nengah.
nyerah. Sedangkan yang menjadi faktor • Memperkuat modal bisnis dan akses
kelemahan adalah manajemen usa­ ha pasar dengan dukungan institusi lain.
dengan pola pikir sederhana, kurang­nya 5. Apabila ditinjau dari aspek Bauran Pema­
pengawasan proses produksi dan kua­ saran, prospek bisnis PT Citra Karsa Inte­
litas, pencatatan keuangan yang masih gritas masih bagus. Hal itu terlihat dari
sederhana, terbatasnya akses pasar, mana­ kekuatan bisnis yang masih berada di
jemen persediaan bahan baku belum tera­ ting­katan menengah ke atas jika melalui
tur, dan belum adanya kerja sama dengan pendekatan teori general electric matriks,
pelaku bisnis sejenis. yaitu dengan menggunakan kekuatan
3. Dari segi faktor-faktor eksternal yaitu yang inter­nal (business strength) dan kekuatan
menjadi faktor peluang adalah pro­duk ekster­nal (industry attractiveness).
telah dikenal masyarakat, memiliki sis­
tem pemasaran yang terpusat, men­ jalin Saran
kemitraan, memiliki website, dan per­ 1. Pemerintah perlu memberikan perhatian
kembangan ekonomi kreatif. Sedangkan yang lebih besar terhadap industri kecil

501
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

menengah, khususnya yang bergerak da­ & Ekonomi”, Edisi 4, Penerbit Erlangga,
lam pembuatan produk berbahan baku Jakarta, 2014.
stainless. Laksana, Fajar, “Manajemen Pemasaran”, Edisi
2. PT Citra Karsa Integritas perlu secara Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013.
berkala melakukan Analisis SWOT agar Lovelock & Wright, “Principle of Services
perusahaan mengetahui kekuatan, kele­ Marketing And Management”, Prentice
mah­an, peluang, dan ancaman yang ada. Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey,
3. Manajemen Keuangan, Manajemen Perse­ USA, 2012.
diaan Barang, Manajemen Produksi, dan Martono, Nanang, “Metode Penelitian
Manajemen Pemasaran perlu lebih dikelola Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
dengan baik. Data Sekunder”, Edisi Revisi 2, Penerbit
4. Kemampuan sumberdaya manusia yang RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2010.
sudah ada perlu di-upgrade lagi, terutama Morissan, “Periklanan: Komunikasi Pemasaran
yang berkaitan dengan kreatifitas dan Terpadu”, Penerbit Kencana Prenadamedia
desain. Group, Jakarta, 2010.
5. Aspek Bauran Pemasaran diharapkan tetap Naresh, K, Malhotra, ”Riset Pemasaran
menjadi perhatian manajemen kendati Pendekatan Terapan”, Edisi Keempat Jilid
prospek bisnis perusahaan dari aspek ini 2, PT Indeks, Jakarta 2010.
masih bagus. Porter, Michael E., “Strategi Bersaing
(Competitive Strategy)”, Penerbit Kharisma
Publishing Group, Tangerang, 2007.
DAFTAR PUSTAKA Pratisto, Arief “Cara mudah mengatasi masalah
Assauri, Sofjan, “Manajemen Pemasaran, Dasar, Statistik dan Rancangan Percobaan dengan
Konsep dan Strategi”, Penerbit PT Raja SPSS 12”, PT Elex Media Komputindo,
Grafindo Persada, Jakarta, 2007. Jakarta, 2004.
David, Fred R, “Manajemen Strategis Konsep”, Raco, J. R., “Metode Penelitian Kualitatif: jenis,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1995. karakteristik, dan keunggulannya”, Penerbit
Dewi, Ike Janita, ”Pemasaran Pariwisata Yang Grasindo, Jakarta, 2010.
Bertanggung Jawab”, Penerbit Kementerian Rangkuti, Freddy, “Analisis SWOT Teknik
Kebudayaan dan Pariwisata Republik Membedah Kasus Bisnis”, Penerbit
Indonesia, Jakarta, 2011. Gramedia, Jakarta, 2001.
Hasibuan, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Saladin, H. Djaslim, “Intisari Pemasaran dan
Penerbit Haji Masagung, Jakarta, 2016. Unsur-Unsur Pemasaran” Edisi Ketiga,
Keegan, Warren J., dan Mark C. Green, ”Global Penerbit Indah Karya, Bandung, 2003.
Marketing”, Penerbit Pearson Education, Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk,
London, 2008. “Perilaku Konsumen”, Edisi Ketujuh,
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, ”Manajemen Penerbit PT Indeks Puri Media Kembangan,
Pemasaran”, Edisi Ketigabelas, Penerbit Jakarta, 2008.
Erlangga, Jakarta, 2009. Sri Wahyudi, Agustinus, ”Manajemen Strategik:
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, ”Prinsip- pengantar proses berpikir strategik”, Penerbit
prinsip Pemasaran”, Edisi Ketigabelas, Jilid Binarupa Aksara, Jakarta, 2013.
1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2012. Stanton, William J, “Prinsip Pemasaran”, Jilid 1,
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, ”Prinsip- Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000.
prinsip Pemasaran”, Edisi Ketigabelas, Jilid Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Penerbit
2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2012. Alfabeta, Bandung, 2012.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Sudjana, “Metoda Statistika”, Edisi 6, Penerbit
”Manajemen Pemasaran”, Edisi Ketigabelas, PT Trasito, Bandung, 2005.
Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. Supranto, J., “Metode Riset”, Cetakan 2, Penerbit
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Rineka Cipta, Jakarta, 2012.
”Manajemen Pemasaran”, Edisi Ketigabelas, Swastha, Bashu dan T. Handoko, “Manajemen
Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2009. Pemasaran Moderen”, BPFE, Yogyakarta,
Kuncoro, Mudrajad, “Metode Riset untuk Bisnis 2005.

502
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 1, No. 2, September 2018: 491 - 503

Swastha, Basu dan Irawan, ”Manajemen


Pemasaran Modern, Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 2003.
Tjiptono, Fandy, ”Strategi Pemasaran”,
Edisi Ketiga, Penerbit CV Andi Offset,
Yogyakarta, 2008.

503

Anda mungkin juga menyukai