Anda di halaman 1dari 3

Peraturan Presiden R.

I nomor 70 tahun 2012 tentang Revisi Kedua Peraturan Presiden nomor 54


tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal 50 menggolongkan jenis kontrak
pengadaan barang dan jasa pemerintah berdasarkan:

a. Cara pembayaran;
b. Pembebanan tahun anggaran;
c. Sumber pendanaan; dan
d. Jenis pekerjaan

Berikut dijelaskan bentuk kontrak berdasarkan cara pembayaran, antara lain :

KONTRAK GABUNGAN LUMP SUM DAN HARGA SATUAN


Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan diuraikan dalam pasal 51 ayat (3) Perpres 70 yaitu
kontrak yang merupakan gabungan dua sifat kontrak yaitu lump sum dan harga satuan dalam 1 (satu)
pekerjaan yang diperjanjikan.

Yang patut diperhatikan sejak awal dalam Daftar Kuantitas dan Harga (DKH) penetapan item yang
bersifat Harga Satuan atau Lumpsum harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini penting terkait proses
sejak pemilihan penyedia yaitu pada proses koreksi aritmatik. Kekeliruan yang terjadi adalah hal ini tidak
dengan jelas tertuang dalam dokumen pemilihan/pelelangan.

KONTRAK PERSENTASE
Kontrak persentase : diuraikan dalam pasal 51 ayat (4) Perpres 70 yaitu merupakan kontrak pengadaan
konsultansi/jasa lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Penyedia jasa konsultansi/jasa lainnya menerima imbalan berdasarkan persentase dari nilai
pekerjaan tertentu; dan
b. Pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi
kontrak.

Kontrak persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan
pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan
persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/ pemborongan tersebut.
Kontrak Persentase merupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:

 Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya menerima imbalan berdasarkan persentase dari nilai
pekerjaan tertentu; dan

 Pembayarannya didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi
Kontrak.

Contoh :
Pembayaran biaya perencanaan didasarkan pada pencapaian prestasi/kemajuan perencanaan setiap
tahapnya, yaitu (maksimum):

tahap konsep rancangan 10%

tahap pra-rancangan 20%

tahap pengembangan 25%

tahap rancangan gambar detail dan penyusunan RKS serta RAB 25%

tahap pelelangan 5%

tahap pengawasan berkala 15%

Kontrak persentase dapat bersifat lumpsum dapat juga bersifat harga satuan, sangat tergantung pada
jenis pekerjaan. Untuk yang bersifat lumpsum biasanya diterapkan pada biaya langsung personil
sehingga untuk yang bersifat lumpsum personil dibayar berdasarkan output pekerjaan yang disepakati
bukan satuan waktu pekerjaan.
Bukan berarti biaya langsung personil tidak bisa bersifat satuan, bisa saja tergantung pada klausul
kontrak dimana PPK menganggap output pekerjaan tergantung pada tingkat kehadiran personil
bersangkutan sehingga pembayaran personil berdasarkan satuan waktu (bulan/Minggu/hari).
Untuk yang bersifat satuan umumnya juga untuk biaya non personil Diana dikenal metode
pembayaran at cost  berdasarkan riil pengeluaran.
Sehingga untuk jenis kontrak persentase dapat bersifat gabungan (lumpsum dan satuan), lumpsum
murni ataupun harga satuan murni.

KONTRAK TERIMA JADI


Kontrak terima jadi : diuraikan dalam pasal 51 ayat (5) Perpres 70 merupakan kontrak pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
b. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan bahwa
pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang ditetapkan.

Kontrak terima jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh
bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik
sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan
Sistem ini lebih tepat digunakan untuk membeli suatu barang atau industri jadi yang hanya diperlukan
sekali saja, dan tidak mengutamakan kepentingan untuk alih (transfer) teknologi selanjutnya.
Jika boleh disimpulkan Kontrak Terima Jadi atau Turn Key ini bersifat lumpsum murni yaitu termin fisik
dan pembayaran hanya 1 kali yaitu pada saat progres fisik 100%.

Anda mungkin juga menyukai