Anda di halaman 1dari 46

MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA

“LAPORAN PENDAHULUAN, STRATEGI PELAKSANAAN, , DAN ASUHAN


KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH”

DISUSUN OLEH :

PERNANDO HENDRAWAN

1914301035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI STR KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus ( masalah utama )


Seorang laki-laki berusia 27 tahun, tamat SMA, sempat bekerja tetapi di PHK. dibawa oleh keluarga
ke RSJ kerena selalu berdiam diri dan tidak mau melakukan kegiatan, klien mengatakan merasa tidak
berharga dan tidak punya
kemampuan apa-apa, kakak-kakak klien sukses

A.DEFINISI

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau kemampuan diri
yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998). Harga diri
rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang  berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas
kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang percayaan diri,
harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal
dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :
 Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.
 Rasa bersalah terhadap diri sendiri. 
 Merendahkan martabat.
 Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri.
 Percaya diri kurang.
 Menciderai diri.

II. Proses Terjadinya Masalah (Preddisposisi, presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber
koping, mekanisme koping)
1. Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis, kegagalanyang berulang, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak
realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran.
Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis kelaminnya.Misalnya seseorang wanita
dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurangobyektif dan rasional sedangkan pria dianggap
kurang sensitive, kurang hangat, kurang ekspresif dibandingkan wanita. Sesuai dengan standar
tersebut, jika wanita atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat menimbulkankonflik diri
maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri.
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahanstruktur sosial. Orang tua yang
selalu curiga pada anak akan menyebabkananak menjadi kurang percaya diri, ragu dalam mengambil
keputusan dandihantui rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu. Control orang yang berat pada
anak remaja akan menimbulkan perasaan benci kepada orang tua.Teman sebaya merupakan faktor
lain yang berpengaruh pada identitas.Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan diakui oleh
kelompoknya,
d. Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon secaraumum, yang dapat pula
berdampak pada keseimbangan neurotransmitter diotak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat
mengakibatkan klienmengalami depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri
dikuasaioleh pikiran-pikiran negatif dan tidak berdaya.
2. Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yangdihadapi individu dan ia tidak
mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapatmempengaruhi komponen.Stressor yang dapat
mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagiantubuuh, tindakan operasi, proses patologi
penyakit, perubahan struktur dan fungsitubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan
pengobatan. Sedangkanstressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan
dankurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, pola asuh yangtidak tepat,
misalnya selalu dituntut, dituruti, persaingan dengan saudara,kesalahan dan kegagalan berulang, cita-
cita tidak terpenuhi dan kegagalan
bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam
kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan danindividu mengalaminya
sebagai frustasi. Ada tiga jenis transisi peran:
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitandengan pertumbuhan.
Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalamkehidupan individu atau keluarga dan norma-
norma budaya, nilai-nilai sertatekanan untuk menyesuaikan diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggotakeluarga melalui kelahiran
atau kematian.
c. Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari sehat ke keadaansakit. Transisi ini dapat
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahanukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh,
perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh
dapatmempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitasdiri, peran dan harga
diri.

Faktor Presipitasi

 Citra tubuh yang tidak sesuai


 Keluhan fisik
 Ketegangan peran yang dirasakan
 Perasaan tidak mampu
 Penolakan terhadap kemampuan personal
 Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

3. Penilaian terhadap stressor

Meliputi penentuan arti dan pemahaman terhadap pengaruh situasi yang penuh dengan stress bagi
individu. Penilaian terhadap stressor meliputi respon kognitif, efektif, fisiologis, perilaku, dan respon
social. Penilaian adalah dihubungkan dengan evaluasi terhadap pentingnya suatu kejadian yang
berhubungan dengan kondisi sehat.

 respon kognitif merupakan bagian kritis dari model ini. Faktor kognitif memainkan peran sentral dalam
adaptif. Mencatata kejadian yang menekan memilih pola koping yang digunakan, serta emosional,
fisiologis, perilaku, dan reaksi social seseorang
 respon afektif merupakan membangun perasaan penilaian terhadap stressor respon afektif utama adalah
reaksi tidak spesifik atau umumnya reaksi kecemasan yang diekspresikan dalam bentuk emosi.
 respon fisiologi merefleksikan interaksi beberapa neurin dokrin yang meliputi hormone
adrenokortikotropik, insulin,fasopresin, oksitosin, epineprin, dan neurotransmitter.
 respon perilaku merupakan hasil dari emosional dan fisiologis.

4. Mekanisme koping
Koping didefinisikan sebagai strategi untuk memanajemen tingkah laku kepada pemecahan
masalah yang paling sederhana dan realistis, berfungsi untuk membebaskan diri dari masalah yang
nyata maupun tidak nyata, dan koping merupakan semua usaha secara kognitif dan perilaku untuk
mengatasi, mengurangi, dan tahan terhadap tuntutan-tuntutan. Koping adalah proses yang dilalui oleh
individu dalam menyelesaikan
Strategi koping menunjuk pada berbagai upaya, baik mental maupun perilaku, untuk menguasai,
mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan.
Strategi koping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menanggani dan menguasai
situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan
perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan diwawancara dan observassi pada pasien .
Tanda dan gejala harga diri rendah dapat ditemukan melalui wawancara engan pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana pandangan/penilaian anda tentang diri sendiri?
2. Bagaimana penilaian anda terhadap diri sendiri yang mempengaruhi hubungan anda dengan orang lain
?
3. Apa yang menjadi harapan anda ?
4. Apa saja harapan yang telah anda capai?
5. Apa saja harapan yang belum berhasil anda capai ?
6. Apa upaya yang anda lakukan untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi ?

Tanda dan gejala HDR yang dapat dilakukan dengan observasi sebagai berikut :
1. Penurunan produktivitas
2. Pasien tidak berani menatap lawan bicara
3. Pasien lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
4. Bicara lambat dan nada suara lemah

B. Analisis Data
NO DATA MASALAH
1. Data Subjektif :
a. klien merasa terkucilkan di dalam keluarganya Harga diri rendah
b. klien mengatakan bahwa ia tidak berharga dalam kronis
hidupnya
Data Objektif
a. Klien tidak beani manatap lawan bicaranya
b. Klien lebih banyak menundukan kepala saat
berinteraksi
c. Klien Bicara lambat dengan nada suara lemah

C. Pohon Masalah
Isolasi Sosial = Menarik diri

Gangguan konsep diri = harga diri rendah


Masalah Utama

Koping individu tidak efektif

D. Diagnosis
Harga diri rendah kronis karena kurangnya pengakuan dari orang lain

E. Catatan Perkembangan
NO Hari/tanggal Pukul Implementasi Evaluasi TTD
.
1. 08.00 Ds: klien mengatakan orang S : Klien
tuanya tidak peduli dengan mengatakan
dirinya dirinya tidak
Do : klien tampak gelisah, berguna
murung, dan tidak mau bicara O : Klien tampak
Dx : Resiko harga diri rendah selalu murung
kronis b.d kurang mendapat dan diam
kasih sayang A : masalah harga
Tindakan : diri rendah belum
1. Membina hubungan saling teratasi
percaya P : Intervensi
2. Komunikasi terapeutik dengan dilanjutkan
pasien
- Menyapa klien dengan ramah
baik
Verbal maupun non verbal.
- Memperkenalkan diri dengan
Sopan.
- Menanyakan nama lengkap
dan
namapanggilan yang disukai klien.
- Menjelaskan tujuan
pertemuan.
- Jujur dan menepati janji.
- Menunjukan sikap empati dan
Menerima klien apa adanya
- Memberikan perhatian
terhadap
Kebutuhan dasar klien
3. Memberikan pujian yang
realistis dan
hindarkan memberikan penilaian
negative

Rencana Tindak Lnajut :


Klien dapat Mengenal aspek positif diri
dan latihan kemampuan pertama

2. 08.00 Ds : Klien mengatakan tidak ada S : klien


yang perduli padanya mengatakan
Do : klien tampak murung dan masih merasa
selalu diam dirinya tidak
1. Diskusikan dengan klien aspek berguna
positif yang dimiliki klien dan O : klien terlihat
kemampuan yang dimiliki klien suka menyendiri
2. Bersama klien buat daftar A : masalah harga
tentang aspek positif dan
diri rendah belum
kemampuan yang dimiliki klien
3. Beripujian yang realistis dan
teratasi
hindarkan member penilaian P : intervensi
yang negative. dilanjutkan
4. Diskusikan kemampuan yang
dapat dilakukan klien .
5. Diskusikan kemampuan yang
dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.
6. Rencakan waktu latihan
kemampuan yang sudah dipilih
klien.
3. 08.00 1. Evaluasi kegiatan yang telah di S : klien
latih klien dan beri pujian mengatakan
sudah mulai
percaya diri
O : klien sudah
mulai keluar
kamar dan
menyapa perawat
A : masalah
sedikit teratasi
P : pertahankan
intervensi
4. 08.00 1. Diskusikan masalah yang S : klien
dirasakan dalam merawat pasien. mengatakan
2. Jelaskan tentang Pengertian, dirinya sudah
tanda, gejala, dan proses terjadinya tenang dan ingin
harga diri rendah. membuka diri
3. Jelaskan cara merawat harga diri
O : klien sudah
Rendah terutama memberikan
bias mangatakan
pujian semua hal yang positif
masalah-masalah
pada pasien.
yang ia hadapi
dan berani untuk
mengatasinya
A : masalah
teratasi
P : pertahankan
STRATEGI PELAKSANAAN
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 27 tahun, tamat SMA, sempat bekerja tetapi di PHK. dibawa oleh keluarga ke RSJ
kerena selalu berdiam diri dan tidak mau melakukan kegiatan, klien mengatakan merasa tidak berharga dan
tidak punyakemampuan apa-apa, kakak-kakak klien sukses

Diagnosa : Harga diri rendah

SP 1 MELAKUKAN TINDAKAN POSITIF (MERAPIKAN TEMPAT TIDUR)


Fase Orientasi
“selamat pagi dek, perkenalkan saya perawat soni arifan jaya , biasa dipanggil soni. Nama adek siapa?
biasa dipanggil siapa dik ? Bagaimana perasaan adik saat ini ? Apa yang membuat adik merasa capek ?
jadi adik kesepian dan merasa tidak berarti ? bagaimana kalau besok pagi kita membicarakan .? dimana
kita bisa bercakap-cakap? berapa lama dik ?bagaimana kalau 30 menit ? tujuan kita bercakap-cakap kan
agar adik dapat menilai kembali “

Fase kerja
“sebelumnya saya ingin menanyakan penilain adik tentang diri sendiri. kemarin adik mengatakan merasa
capek dan tidak berarti. Apa yang menyebakan adik merasa seperti itu?jadi adik merasa semua kesalahan
ini karena adik sendiri. Ada lagi hal yang tidak menyenangkan yang adik rasakan ?bagaimana hubungan
adik dengan keluarga adik maupun dengan teman-teman?ada lagi yang adik rasakan ? kalo saya boleh
tau adik memiliki harapan dan cita-cita apa untuk orang disekitar adik ? adik ingin kasih sayang yang
seperti apa ? baiklah, sekarang bagaimana kalo kita kembangkan kemampuan adik agar dapat mencapai
harapan adik tersebut. Coba sebutkan kemampuan apa yang adik miliki? bagus dik, ada lagi? kita
buatkan daftar nya ya. wah bagus sekali ya ada lima kegiatan yang dapat dik senja kerjakan, Coba senja
pilih kegiatan mana yang bisa dilakukan sesuai keinginan adik senja hari ini. Mari kita kekamar adik
untuk merapikan tempat tidur. Sekarang kita pindahkan bantal dan selimut lalu angkat sprei, dan
kasurnya kita balik sekarang kita pasang lagi spreinya kemudian mulai dari bagian atas. Baguuus!!
Sekarang bagian kaki, pinggir, tarik dan masukkan. Lalu ambil bantal, letakkan dibagian atas. Jika sudah
kita lipat selimut dan letakkan di bagian bawah”
“Pintar sekali, senja bisa mengikuti langkah-langkahnya.Sekarang kita masukkan pada jadwal harian yaa,
mau berapa kali sehari adik merapikan tempat tidur ?” .Baiklah berarti setelah bangun tidur di pagi hari
dan sebelum tidur dimalam hari ya. .Jika sudah dikerjakan berikan tanda ceklis pada daftar hariannya ya,
M artinya mandiri, B artinya dibantu, dan T artinya tergantung . adik senja isi jika tidak melakukan nya “

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan senja setelah latihan merapihkan tempat tidur ? .Baiklah jangan lupa ulangi
kembali langkah-langkah merapihkan tempat tidur sesuai jadwal yang telah dibuat tadi.Besok saya akan
datang lagi kesini, kita latihan kegiatan yang kedua. Senja mau jam berapa ? Baiklah kalau begitu saya
akan menemui adik jam 10 yaa. Sampai jumpa”

SP II MELAKUKAN TINDAKAN YANG POSITIF (MENYAPU)


Fase Orientasi
“Selamat pagi senja, waahh terlihat tampak rapih pagi hari ini .Bagaimana perasaan nya hari ini ? apakah
adik masih merasakan perasaan negatif sampai saat ini Bagus sekali artinya senja sudah tidak merasakan
perasaan negatif lagi. Bagaimana dengan kegiatan merapihkan tempat tidurnya ?. Rapih sekali ya senja.
Sekarang mari kita lihat jadwalnya yaa .Wahh bagus sekali senja telah melakukan kegiatan sesuai
jadwal… nanti tetap teruskan yaa. Sekarang kita lanjutkan latihan kegiatan yang kedua yaa Wahh ingatan
senja bagus yaa. Latihan kali ini selama 10 menit yaa .Baiklah mari kita sapu kamar senja”

Fase Kerja
“Menurut senja apa persiapan untuk menyapu lantai? .Benar sekali, Bagaimana cara menyapu senja
biasanya dirumah?.Baiklah senja jadi menyapu dilakukan dari arah sudut ruangan, kemudian dilakukan
juga dibawah meja dan kursi, bila perlu meja dan kursinya digeser agar dapat menyapu pada bagian
lantainya dengan lebih bersih, begitu juga dikolong tempat tidur perlu disapu. Sekarang kita mulai
berlatih yaa..Wah bagus sekali, Senja. Menurut Senja bagaimana perbedaan setelah ruangan ini disapu
dan sebelum disapu?adik benar. Sekarang mari kita tambahkan kegiatan menyapu kedalam jadwal
kegiatannya. Senja mau jam berapa saja kegiatan menyapu dilakukan? .Baiklah untuk kegiatan menyapu
dilakukan 2 kali sehari, Jangan lupa kegiatan merapihkan tempat tidur tetap dimasukkan kedalam jadwal
harian, jangan lupa diberi tanda ceklis yaa”

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan senja setelah latihan menyapu ruangan? .Baiklah senja jangan lupa kegiatan
menyapu dan merapihkan tempat tidur dilakukan sesuai jadwal yang telah dibuat tadi ya .Besok saya
akan kembali lagi kesini, kita latihan kegiatan yang ketiga yaitu menggambar. Senja mau jam
berapa ? .Baik, kalau begitu sampai jumpa”

SP 3 MELAKUAKA N KEGIATAN POSITIF (MENGGAMBAR)


Fase Orientasi
“Selamat pagi senja, bagaimana perasaan nya hari ini? .Bagus sekali, bagaimana untuk jadwal kegiatan
sebelumnya, apakah sudah terlaksana ? .mari kita lihat jadwal kegiatannya ya, merapikan tempat tidur
sudah, menyapu kamar sudah, selanjutnya kita lakukan kegiatan ketiga yaitu menggambar ya sesuai
kesepakatan kemarin. .Guna nya menggambar agar adik semakin terampil dalam menyalurkan hobi dan
semakin percaya diri baik dalam kelurga maupun lingkungan adik sendiri nantinya, apakah adik mengerti
? .sesuai dengan janji kemarin ya, kegiatan ini hanya berlangsung 30 menit ya dik”

Fase Kerja
“Hari ini senja ingin menggambar apa ? .persiapan yang telah disiapkan apa saja ? .Wahh bagus sekali,
jadi bisa kita mulai ya dik.
(30 menit kemudian)
“bagus sekali gambar senja,sepertinya kamu pintar ya untuk menggambar. Bagaimana jika kegiatan ini
kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian juga ya. Untuk waktu senja mau kapan saja ? baiklah kalau
begitu mau senja. Tapi untuk kegiatan lainnya tetap dilaksanakan ya dik sesuai jadwal kegiatannya.”

Fase Terminasi
“bagaimana perasaan senja setelah latihan menggambar ? .sekaranag coba ulangi langkah-langkah untuk
menggambarnya .benar sekali senja, terus lakukan sesuai jadwal ya. Besok saya akan kembali lagi ke
kamar senja untuk kegiatan yang keempat ya. .senja mau jam berapa ? baiklah jam 11 siang saya akan
kembali kesini lagi ya. Sampai jumpa senja “

SP IV MELAKUKAN KEGIATAN POSITIF (MENGHIAS KAMAR )


Fase Orientasi
“selamat siang adik, bagaimana perasaannya kali ini ? masih ada perasaan negative nya ? .bagus sekali
jika tidak merasakan perasaan tersebut. Bagaimana dengan jadwal kegiatan hariannya ? apakah benar ?
kita lihat dahulu sekarang dan jadwalnya ya, merapikan kamar tidur sudah, menyapu kamar sudah,
menggambar sudah. iya senja, semua telah kamu lakukan, untuk seterusnya kegiatan yang sudah
terjadwal dikerjakan sesuai jam nya ya. Sampai sekarang apa yang senja rasakan dengan kegiatan yang
telah ada ini ?”
“saya juga jadi senang kalo senja juga senang. Kalau begitu hari ini kita lanjutkan latihan keempat ya
menghias kamar senja. iya senja, tujuannya supaya kemampuan kreatifitas adik juga lebih terasah dan
lebih percaya diri menunjukkan kepada orang lain bahwa senja juga bisa melakukan yang lebih lagi.”

Fase Kerja
“hari ini senja mau menghias kamar dengan apa ? baiklah, persiapan apa saja yang sudah dipersiapakan
oleh senja ? baiklah kalau begitu kita mulai dengan membuat burung nya ya”.

(15 menit kemudian)

“senja cepat tanggap ya . sekarang kita akan menghias kamar senja ya dengan hasil tangan senja sendiri
ya Wah bagus sekali. Sekarang kita tambahkan kedalam jadwal kegiatan keseharian adik ya . senja mau
jam berapa ? baiklah kalo begitu, dilakukannya seminggu sekali saja ya . Untuk kegiatan yang sudah
tertulis tetap dilanjutkan ya senja tiap harinya .”

Fase Terminasi

“bagaimana perasaan senja dengan adanya hiasan dikamar senja sekarang ? sekarang coba kita ulangi
langkah membuat burung origami dan bintang ya ya benar sekali senja. Jangan lupa jadwal menghias
kamarnya dilakukan sesuai jadwal yaitu jam 14.00 tiap seminggu sekali, dan kegiatan lainnya. besok
saya akan kembali lagi untuk mengevaluasi plaksanaan jadwal kegiatan harian yang telah senja lakukan .
senja mau jam berapa ? baiklah senja, sampai jumpa besok ya !
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

PENGKAJIAN Nama : Tn. S


KEPERAWATAN TL/ Umur : Rajabasa, 27 Th
AWAL Penanggung : Ny.S/ Ibu pasien
PASIEN RAWAT INAP Jawab (tuliskan
PSIKIATRI hub dengan
pasien)
( Dilengkapi dengan 24 Pendidikan : SMA
jam pertama pasien masuk Pekerjaan : Tidak Bekerja
ruang rawat) Agama : Islam

Tanggal Masuk: Jam: 10.30 Ruang Rawat : KUTILANG


11 AGUSTUS 2021
Tanggal pengkajian:
12 AGUSTUS 2021

I. ALASAN KE RUMAH SAKIT


Keluhan Utama :
Klien selalu berdiam diri dan tidak mau melakukan kegiatan.
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Pernah dirawat ? □ Tidak □ Ya, jika ya jelaskan tempat dan waktu perawatan
Jelaskan :
2. Penyakit yang pernah dialami : ………………………………………………………………………………………
3. Riwayat operasi :…………………………………………………………………………………………………………..
4. Riwayat alergi : □ Tidak □ Ya, Sebutkan……………………………………………………………………
Reaksi Alergi………………………………………………………………………………………………………………….
5. Riwayat penggunaan/ketergantungan terhadap zat
( waktu,jenis,frekuensi,jumlah dan lama penggunaan )
□ Obat-obatan □ Rokok □ NAPZA □ Lainnya, Sebutkan.
Jelaskan :
III. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? □ Tidak □ Ya
2. Pengobatan sebelumnya □ Berhasil □ Kurang berhasil □Tidak berhasil
3. Riwayat pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniyaya fisik ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Aniaya seksual ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Penolakan ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Kekerasan dlm keluarga ꙱ ꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Tindakan kriminal ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Jelaskan :
Masalah keperawatan :

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Jelaskan : klien sempat berdiam diri akibat terkena PHK
masalah keperawatan : Harga diri rendah situasional

IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : □ Ya □ Tidak
( jika Ya hubungan keluarga,gejala,riwayat pengobatan )
Genogram
Laki-Laki
Perempuan X
meninggal
↖. Klien/pasien
----- tinggal dalam
satu rumah
bercerai

Keterangan Genogram
Klien adalah anak satu-satunya, klien tinggal dengan ayah
dan ibunya Dalam keluarga klien tidak ada riwayat gangguan
jiwa, …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………….………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………… Masalah Keperawatan …………………………………………………………….…

V. PERSEPSI KESEHATAN
Klien mengatakan kesehatan itu sangat penting dan jika sakit langsung segera
memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS.
Masalah Keperawatan:
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keluhan fisik :
□ tidak □ ya , jika ya sebutkan : …………………………………………………………………………..
TD : 130/80 …mmhg nadi : 72…………x/m RR 18..............x/m
Suhu 37,5..............◦c

2. Penilaian Nyeri
Keluhan nyeri : □ tidak □Ya, Jika ya Skor nyeri................../10
□ nyeri kronis: Lokasi :……………kualitas :…………….frekuenis :……….durasi :…………………
□ nyeri akut : Lokasi :……………kualitas :…………….frekuenis :……….durasi :…………………
Nyeri hilang : □ minum obat □istirahat □mendengar music □berubah

Sumber: wong baker pain rating scale


Skala Nyeri
□ sedikit sakit □ Agak □ Menggangu □ Sangat □ Tak
Mengganggu aktifita Menggangu tertahankan
s
Masalah keperawatan : …………………………………………………………………
3. Skrining Status Nutrisi (berdasalkan malnutrition screening tool/MST)
Berat badan : 43…………kg tinggi badan 160...........cm
Sudah dilaporkan ke tim terapi gizi : □ Tidak □ Ya, Tanggal&jam :…………………………………………..
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score adalah jumlah score yang
dilingkari)

No Parameter Score
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6
bulan terakhir?

a. Tidak penurunan berat badan

b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar

c. Jika Ya berapa penurunan berat badan tersebut

1-5 kg

6-10 kg

11-15 kg

>15 kg

Tidak yakin penurunannya

2. Apakah asupan makanan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?

a. Tidak

b. Ya

Total score

3.Pasien dengan diagnosa khusus : □ tidak □ Ya (□DM □Ginjal □Hati □Jantung


□Paru □Stroke □Kangker □Penurunan Imunitas □Geriatri □ Lain-lain: ……….

Bila score ≥ 2/ pasien dg diagnosis/kondisi khusus lakukan pengkajian lanjut oleh ahli gizi
Masalah keperawatan :…………………………………………………………………………………………………………..

4. Penilaian Fungsional (berdasarkan status fungsional barthel ADL Indeks)


□Mandiri □Perlu Bantuan, sebutkan.................................................□Ketergantungan total
(bila ketergantungan total kolaborasi ke DPJP untuk konsul ke rehabilitasi medik)

NO FUNGSI PENILAIAN SCORE

1. Mengendalikan rangsang Tak terkendali/tak teratur (perlu


pembuatan tinja pencahar)
Kadang-kadang tidak terkendali
(1xseminggu)
Terkendali teratur

2. Mengendalikan rangsangan Tak terkendali/pakai masker


berkemih
Kadang-kadang tak terkendali (hanya
1x/24 jam)
Mandiri

3. Butuh pertolongan orang lain


Membersihkan diri (seka Mandiri
muka,sisir rambut,sikat gigi)
4. Penggunaan jamban,masuk dan Tergantung pertolongan orang lain
keluar(melepaskan,memakai
celana,membersihkan,menyiram. Perlu pertolongan beberapa kegiatan
tetapi Sebagian masih dapat dikerjakan
Mandiri

5. Makan Tidak mampu

Perlu ditolong memotong makanan

Mandiri

6. Berubah sikap dari berbaring ke tidak mampu


duduk
perlu bantuan untuk duduk (2 orang)

Bantuan minimal 1 orang

Mandiri

7. Berpindah atau berjalan Tidak mampu

Bisa (pindah) dengan kursi roda

Berjalan dengan bantuan orang lain

Mandiri

8. Memakai baju Tergantung orang lain

Sebagian dibantu (mis: Mengancing)

Mandiri

9. Naik turun tangga Tidak mampu

Butuh pertolongan

Mandiri

10. Mandi Tergantung orang lain

Mandiri

Total score

Katagori : □20 Mandiri □5-8 : ketergantungan berat □12-19 : ketergantungan ringan


□0-4 = ketergantungan total □9-11 = ketergantungan sedang
Masalah keperawatan : ……………………………………………………………………………………………
VI. RESIKO JATUH/CEDERA (Berdasarkan Edmonson Scale)
□Tidak □Ya, jika Ya pasang stiker warna kuning dilengan yang dominan
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score=  score yang dilingkari )
Parameter Score

Usia ≥ 50 tahun

50-79 tahun

≥ 80 tahun

Status mental Sadar penuh dan orientasi waktu baik

Agitasi/cemas

Sering bingung
Bingung dan disorientasi
Eliminasi Mandiri untuk BAB dan BAK

Memakai kateter/astomy

BAB dan BAK dengan bantuan

Gangguan eliminasi (inkonensia,banyak BAK dimalam


hari,sering BAB dan BAK)
Inkonensia tetapi bisa ambulasi mandiri

Medikasi Tidak ada pengobatan yang diberikan

Obat-obatan jantung

Obat psikiatri termasuk benzodiazepine dan anti depresan


atau

Meningkatnya dosis obat yang dikonsumsi /ditambahkan


dalam 24 jam terakhir
Diagnosis Bipolar /gangguan scizoaffective

Penyalahgunaan zat terlarang dan alcohol

Gangguan depresi mayor

Dimensia /delitrium

Ambulasi/ Ambulasi stabil dan langkah stabil atau pasien imboil


Keseimbangan
Penggunaan alat bantu yang tepat(tongkat,woker,tripod,dll)

Vertigo/hipotensi ortostatik/kelemahan

Langkah tidak stabil,butuh bantuan dan menyadari


tidakkemampuannya
Langkah setabil,butuh bantuan dan tidak menyadari
ketidakmampuannya
Nutrisi Hanya sedikit mendapatkan asupan makanan/minum dalam
24 jam terakhir
Nafsu makan baik

Gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur

Ada gangguan tidur yang dilaporkan keluarga pasien/staf

Riwayat Jatuh Tidak ada riwayat jatuh

Ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir

TOTAL SKOR

KATEGORI RESIKO

Kategori : < 90 = Resiko rendah (RR) > 90 = Resiko tinggi (RT)


Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………..

VII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukaiadalah mata karena bisa melihat
Masalah Keperawatan
Identitas diri :
Klien mengatakan malu dengan keluarga dan teman-temannya karena di PHK
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah situasional

b. Peran :
Klien dirumah berperan sebagai anak tunggal
Masalah Keperawatan
Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang,merasa bosan
Masalah Keperawatan…………………………..…………………………………..
c. Harga diri :
Klien mengatakan merasa malu terhadap teman-teman dan
Keluarga karena saat ini tidak bekerja dan saudara nya sudah sukse

Masalah Keperawatan : harga diri rendah situasional

2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien tahu dan yakin bahwa Allah ituada, klien beragama Islam
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. Kegiatan ibadah :
Klien beribadah 5 waktu dengan teratur, klien tidak mengikuti
kegiatanpengajian di luar.
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….......
Masalah Keperawatan: Distress Spiritual

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : ibu dan ayah…………………...
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat/sekolah:
Sebelum klien sakit ,klien sering ikut bergotong royong di desanya
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
selama klien rawat jalan/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu
berkomunikasi

VIII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
□ Bersih □ Tidak rapi □ Cara berpakaian tidak seperti biasanya
□ Rapi □ Kotor □ Penggunaan pakaian tidak sesuai
Jelaskan:
Klien tampak lusuh dan jarang merawat diri

Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

2. Pembicaraan
□ Sesuai □ Cepat □ Keras □ Apatis □ Inkoheren
□ Mendominasi □ Mengancam □ Lambat □ Gagap □ Membisu
□ Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien tampak tidak mampu memulai percakapan dan harus perawat terlebih dahulu yang
bertanya ataupun memulai percakapan
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

3. Aktifitas motorik/perilaku
□ Normal □ Agitasi □ Konflusif □ Lesu/tidak bersemangat □ Grimasem
□ Tegang □ Gelisah □ Tremor □ Melamun/banyak diam □ Sulit diarahkan
□ TIK
Jelaskan :
Klien tampak lesu dan tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya dan klien lebih suka
mengurung diri daripada jalan-jalan dengan temannya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
Alam perasaan
□ Sesuai □ Putus asa □ Sedih □ Merasa tidak mampu
□ Marah □ Ketakutan □ Labil □ Gembira berlebihan
□ Tertekan □ Khawatir □ Malu □ Tidak berharga/berguna
Jelaskan :
Karena sedang tidak bekerja
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

4. Interaki selama wawancara


□ Kooperatif □ Bermusuhan □ Curiga □ Tidak kooperatif
□ Kontak mata kurang □ Mudah tersinggung □ Defensif
Jelaskan : klien tampak kurang kontak mata saat diajakberinteraksi
Masalah Keperawatan:Isolasi sosial

5. Afek
□ Sesuai □ Datar □ Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan: Afek klien tumpul, selama interaksi klien tidak mampu untuk memulai
percakapan, dan menjawab pertanyaan seperlunya saja
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial

6. Persepsi
□ Halusinasi □ Pendengaran □ Penghidu □ Penglihatan □ Pengecapan
□ Perabaan
Jelaskan: Tidak ada masalah
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………

8. Proses pikir
□ Sesuai □ Sirkumsial □ Flight of ideas □ Pengulangan pembicaraan
□ Tangensial □ Bloking □ Kehilangan asosiasi
Jelaskan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………

9. Isi Pikir
□ Sesuai □ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Pikiran magis □ Ide yang terkait □ Depersonalisasi □ Agama
□ Waham □ Kebesaran □ Curiga □ Nihilistik Jelaskan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah keperawatan:…………………………………………………………………….
10. Tingkat kesadaran
□ Compos mentis □ Apatis □ Stupor □ Bingung □ Sedasi
Disorientasi : □ Tidak □ Ya □ Waktu □ Tempat □ Orang
Jelaskan:……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………

11. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka pendek □ Gangguan daya ingat jangka pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini □ Konfabulasi
Jelaskan: Klien masih dapat mengingatkan masalalunya……………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :…………………………………………………………………...

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


□ Konsentrasi baik □ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Mudah beralih □ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:Klien berhitung dengan lancar, 15-5 =10………………...........……………
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :…………………………………………………………………..

13. Kemampuan penilaian


□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Jelaskan: Klien mampu menilai antara masuk kamarsetelah makan atau membiarkan kursi
tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………..

14. Daya tilik diri (insight)


□ Mengingkari penyakit yang diderita □ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan: Klien tau dan sadar bahwa dirinya sedang berada dala rumah sakit jiwa
………………………………………………………………………….............................
………………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :……………………………………………………………………

IX. SUMBER KOPING


Klien mengatakan jika memiliki masalah tidak pernah bercerita dengan orang
lain, klien memilih memendamnya sendiri ……………………………………………...
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial……………………………………………………..

X. PERSIAPAN PULANG / DISCHARGE PLANNING


NO Komponen yang dibutuhkan Ya Tidak
1 Tempat tinggal
2 Care giver
3 Layanan kesehatan masyarakat (puskesmas/CMHN)
4 Group support
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
Masalah Keperawatan:……………………………………………………………………..

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
Therapy medis:
1. Fluphenazine : 2,5-10 mg/hari dikonsumsi 2-3 kali sehari dengan dosis maksimum 40 mg/hari
2. Haloperidol : 0,5-2 mg dikonsumsi 2-3 kali sehari dengan dosis maksimum 30 mg/hari
3. Perphenazine : 4-8 mg dikonsumsi 3 kali sehari dengan dosis maksimum 64 mg/hari
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
XII. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( tulis pemeriksaan penunjang)
1. pemeriksaan skrining yang sehubungan dengan penggunaan alkohol atau obat-obatan tertentu.
2. pemeriksaan pencitraan, termasuk computerized tomography (CT) atau magnetic resonance
imaging (MRI), untuk melihat adanya perubahan pada struktur otak
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

A. DATA FOKUS

DS :
1. Klien mengatakan tidak berharga
2. Klien mengatakan tidak punya kemapuan apa-apa
3. Klien mengtaka kakak-kakak klien sukses
DO :
1. Klien tampak berdiam diri
2. Klien tampak tidak mau melakukan kegiatan
B. ANALISIS DATA

NO DATA MASALAH
1. DS Harga diri rendah situasional
1. Klien mengatakan tidak berharga
2. Klien mengatakan tidak punya kemapuan apa-
apa
3. Klien mengtaka kakak-kakak klien sukses

DO :
1. Klien tampak berdiam diri
2. Klien tampak tidak mau melakukan kegiatan

2.
DS :
Isolasi sosial
1. klien tidak mampu untuk memulai percakapan
duluan,
2. menjawab pertanyaan seperlunya saja
DO :
1. klien tampak kurang kontak mata saat diajak
berinteraksi

Defisit perawatan diri


DS :
1. klien mengtakan tidak mau melaukan
kegiatan
DO ;
1. klien terlihat tidak rapih
2. badan nya kotor dan bau
3. rambut berketombe
4. gigi dan kuku terlihat kotor
C. POHON MASALAH

Isolasi sosial Akibat

Harga diri rendah situasional Care problem

Koping individu tidak efektif Sebab


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


RM No. : …………………… Ruangan : …………………..

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Gangguan TUM: Klien memiliki
konsep diri: konsep diri yang
harga diri positif
rendah.
TUK:
1. Klien dapat 1. klien mampu membina hubungan 1. Bina hubungan saling percaya dengan meng-gunakan prinsip
mengenal aspek saling percaya komunikasi terapeutik :
positif diri dan  Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
latihan kemampuan verbal.
pertama.  Perkenalkan diri dengan sopan.
 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
disukai klien.
 Jelaskan tujuan pertemuan.
 Jujur dan menepati janji.
 Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

2. klien mampu mengenal aspek 2.1. Diskusikan dengan klien tentang:


positif dan kemampuan yang  Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,
dimiliki: lingkungan.
o Aspek positif dan  Kemampuan yang dimiliki klien.
kemampuan yang dimiliki
klien. 2.2 Bersama klien buat daftar tentang:
o Aspek positif keluarga.  Aspek positif klien, keluarga, lingkungan.
o Aspek positif lingkung-an  Kemampuan yang dimiliki klien.
klien. 2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian
negatif.
3. Klien menyebutkan 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
kemampuan yang dapat dilaksanakan.
dilaksanakan. 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.
3.3. Diskusikan kemampuan yang akan dipilih
4. klien memilih satu kemampuan 3.4. Latih kemampuan yang dipilih klien, beri pujian
untuk dilatih 4.1. Rencanakan waktu latihan kemampuan yang sudah dilatih
5. Klien membuat rencana kegiatan bersama klien:
harian kemampuan yang sudah 4.2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.
dilatih
2. Klien dapat latihan 1. Klien menyampaikan manfaat 1. Evaluasi kegiatan pertama, yang telah dilatih dan berikan
kemampuan kedua kemampuan pertama yang sudah pujian
dilatih
2. klien memilih satu kemampuan 1. Diskusikan kemampuan yang akan dipilih
kedua untuk dilatih 2. Latih kemampuan kedua yang dipilih klien, beri pujian
3. Klien membuat rencana kegiatan 1. Rencanakan waktu latihan kemampuan kedua yang sudah
harian kemampuan kedua yang dilatih bersama klien (alat dan cara):
sudah dilatih 2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.

3. Klien dapat latihan 1. Klien menyampaikan manfaat 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua, yang telah dilatih dan
kemampuan ketiga kemampuan kedua yang sudah berikan pujian
dilatih
2. klien memilih satu kemampuan 1. Diskusikan kemampuan ketiga yang akan dipilih
ketiga untuk dilatih 2. Latih kemampuan ketiga yang dipilih klien, beri pujian
3. Klien membuat rencana kegiatan 1. Rencanakan waktu latihan kemampuan ketiga yang sudah
harian kemampuan ketiga yang dilatih bersama klien:
sudah dilatih 2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.

4. Klien dapat latihan 1. Klien menyampaikan manfaat 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah
kemampuan kemampuan pertama, kedua dan dilatih dan berikan pujian
keempat ketiga yang sudah dilatih
2. klien memilih satu kemampuan 1. Diskusikan kemampuan keempat yang akan dipilih
keempat untuk dilatih 2. Latih kemampuan keempat yang dipilih klien, beri pujian
3. Klien membuat rencana kegiatan 1. Rencanakan waktu latihan kemampuan yang sudah dilatih
harian kemampuan yang sudah bersama klien:
dilatih 2. minta klien menuliskan dalam jadwal kegiatan harian.
5. Klien Keluarga mampu 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
mendapatkan 1. Menjelaskan tentang harga diri
dukungan untuk rendah
meningkatkan 2. Menjelaskan cara merawat klien 2. Jelaskan tentang:
harga diri: dengan harga diri rendah  pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga
keluarga mampu diri rendah (gunakan booklet)
mengenal masalah  Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama
rendah diri klien memberikan pujian semua hal yang positif pada pasien
dan memberi  Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang
tanggungjawab dipilih pasien: bimbing dan beri pujian
kegiatan yang  Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
dipilih memberikan pujian

6. Klien mendapatkan 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
dukungan untuk kemajuan pasien setelah latihan melaksanakan kegiatan pertama. Beri pujian
meningkatkan kemampuan pertama
harga diri: keluarga 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
mampu melatih klien melatih kemampuan kedua  Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan
kemampuan kedua kegiatan kedua yang dipilih pasien
dipilih  Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian

7. Klien mendapatkan 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
dukungan untuk kemajuan pasien setelah latihan melaksanakan kegiatan pertama dan kedua. Beri pujian
meningkatkan kemampuan pertama dan kedua
harga diri: keluarga 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
mampu melatih klien melatih kemampuan ketiga  Melatih pasien dalam melakukan kegiatan ketiga yang
kemampuan ketiga dipilih pasien
yang dipilih  Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian

8. Keluarga mampu 1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
melakukan follow kemajuan pasien setelah latihan melaksanakan kegiatan pertama, kedua dan ketiga. Beri pujian
up ke PKM, kemampuan pertama, kedua dan
mengenali tanda ketiga
kambuh,
melakukan rujukan 2. Keluarga mampu mendampingi 2. Latih keluarga untuk
klien melatih kemampuan keempat  Melatih pasien dalam melakukan kegiatan keempat
yang dipilih pasien
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi
pujian

3. Keluarga mampu menjelaskan 3. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan


tanda-tanda kambuh, cara
melakukan rujukan/ follow up ke
puskesmas
4. keluarga menyatakan 4.Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
akan membantu klien pujian
melakukan kegiatan sesuai
jadwal
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien
melakukan kegiatan yang dipilih oleh pasien. Latih kemampuan
yang lain, sebanyak-banyaknya. Beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga mmbimbing pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


No CM : …………………… Ruangan : …………………..

Dx Perencanaan
No
Tgl Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx
n
Isolasi sosial TUM: Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain

TUK:
1. Klien dapat 1. klien menunjukkan tanda-tanda 1.1.Bina hubungan saling percaya dengan:
mengidentifikasi percaya kepada / terhadap  Beri salam setiap berinteraksi.
isolasi sosial yang perawat:  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
dialami latihan o Wajah cerah, tersenyum tujuan perawat berkenalan
berkenalan o Mau berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaan  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
o Bersedia mengungkapkan kllien
masalahnya  Buat kontrak interaksi yang jelas
o Bersedia mengungkapkan  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
masalahnya klien

2. klien dapat menyebutkan 2.1 Tanyakan pada klien tentang:


minimal satu penyebab menarik  Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
diri dari:  Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di
o diri sendiri ruang perawatan
o orang lain  Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
o lingkungan  Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya

3. klien dapat menyebutkan 3.1.Tanyakan pada klien tentang :


keuntungan berhubungan sosial,  Manfaat hubungan sosial.
misalnya  Kerugian menarik diri.
o banyak teman 3.2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
o tidak kesepian sosial dan kerugian menarik diri.
o bisa diskusi Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
o saling menolong, perasaannya
dan kerugian menarik diri,
misalnya:
o sendiri
o kesepian
o tidak bisa diskusi

4. klien dapat melaksanakan 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
hubungan sosial secara bertahap 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
dengan: berkomunikasi dengan :
o Perawat dan klien lain  Perawat lain
 Klien lain
4.3 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
2. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.2 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
berkenalan degan hubungan sosial secara bertahap 1.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
beberapa orang dengan: beberapa orang/Kelompok berkomunikasi dengan kelompok/beberapa orang
saat melakukan kegiatan 1.3 Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
(latih 2 kegiatan)
1.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
1.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
1.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
3. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) &
berkenalan dengan hubungan sosial secara bertahap bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
lebih banyak orang dengan: beberapa orang saat 1.2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
lain melakukan kegiatan baru kegiatan baru)
1.3.1.3.
1.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
berkenalan > 5 orang, berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
4. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.1 Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat
berkenalan dan hubungan sosial saat melakukan melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian
bersosialisasi saat kegiatan di luar ruangan/luar 1.2. Latih cara bicara sosial: belanja ke warung, meminta
melakukan kegiatan rumah/ libatkan dalam TAKS sesuatu, menjawab pertanyan
di luar ruangan/luar 1.3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
rumah berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi
1.4. Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
Klien mampu klien dapat melaksanakan 1.4. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat
bersoisalisasi secara hubungan sosial secara mandiri melakukan kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian
mandiri 1.5. Latih kegiatan harian
1.6. Nilai kemampuan yang telah mandiri
1.7. Nilai apakah isolasi sosial teratasi
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien,
dukungan keluarga masalah dalam merawat pasien jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
untuk defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan  Penyebab klien tidak bersosialisasi
kemampuan  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di rumah
sosialisasi dan sakit dalam bersosialisasi dan kemajuan yang telah
melatih klien dialami oleh klien
berkenalan  Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi
5.2. Menjelaskan cara-cara 2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan
membantu klien dalam keluarga dalam mengajarkan klien bersosialisasi :
bersosialisasi  Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)
 Jelaskan cara merawat isolasi sosial
 Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
5.3. Keluarga mempraktekan 3. Anjurkan keluarga untuk membantu klien seuai jadwal
cara bersosialisasi pada klien dan beri pujian

6. keluarga dapat 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
mendampingi klien kemampuan dalam berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
berdiskusi saat merawat/melatih klien Beri pujian
melakukan 2 berosialisasi
kegiatan 6.2. Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
membantu klien dalam berhias pasien berbicara
 makan,
 sholat bersama
 lain-lain: ............................
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
pujian :
6.3. Keluarga mempraktekan  Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
cara berhias pada klien bercakap-cakap
 Ingatkan klien waktu bercakap-cakap.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
bercakap-cakap
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
untuk merawat/melatih pasien dalam RT. Beri pujian
meningkatkan melakukan kegiatan sosial
sosialisasi: keluarga 7.2. Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial
melatih klien membantu klien dalam  berbelanja,
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sosial  meminta sesuatu
sosial  dll ........................
3. Latih keluarga mengajak pasien melakukan kegiatan
sosial:
 Belanja
 Meminta sesuatu
 Dll ................
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan
berhias pada klien pujian

8. keluarga memahami 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
cara follow up kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT,
merawat/melatih pasien berbelanja. Beri pujian
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian/RT,
berbelanja
8.2. Menjelaskan cara-cara follow 2. Jelaskan perawatan berkelanjutan
up ke PKM, tanda kambuh, dan  follow up ke PKM,
rujukan  tanda kambuh,
 rujukan
8.3. Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
membantu klien sesuai jadwal pujian

Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara  Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien secara merawat pasien dengan masalah pasien dalam bersosialisasi. Beri pujian
mandiri Isolasi sosial  Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Klien : …………………… DX Medis : …………………..


RM No. : …………………… Ruangan : …………………..

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Defisit TUM: klien dapat
perawatan diri mandiri dalam
perawatan diri

TUK:
1. Klien dapat 1. Klien menunjukkan tanda-tanda 1. Bina hubungan saling percaya :
mengenal DPD percaya kepada perawat:  Beri salam setiap berinteraksi.
dan latihan o Wajah cerah, tersenyum  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
personal hygiene o Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
o Ada kontak mata  Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
o Menerima kehadiran perawat  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaannya  Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi
klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan
empati
 Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui pentingnya 2. Diskusikan dengan klien:
perawatan diri, klien menyebutkan:  Penyebab klien tidak merawat diri
o Penyebab tidak merawat diri  Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan
o Manfaat menjaga perawatan diri fisik, mental, dan sosial.
o Tanda-tanda bersih dan rapi  Tanda-tanda perawatan diri yang baik
o Gangguan yang dialami jika  Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa
perawatan diri tidak diperhatikan dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
3. Klien mengetahui cara-cara 3.1.Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri selama
melakukan perawatan diri: ini
3.1. klien menyebutkan frekuensi  Mandi
menjaga perawatan diri:  Gosok gigi
o Frekuensi mandi  Keramas
o Frekuensi gosok gigi  Berpakaian
o Frekuensi keramas  Berhias
o Frekuensi ganti pakaian  Gunting kuku
o Frekuensi berhias
o Frekuensi gunting kuku
3.2.klien menjelaskan cara menjaga 3.2.Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan
perawatan diri: benar :
o Cara mandi  mandi
o Cara gosok gigi  gosok gigi
o Cara Keramas  Keramas
o Cara Berpakaian  Berpakaian
o Cara berhias  Berhias
o Cara gunting kuku  Gunting kuku
3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
4. klien mempraktekkan perawatan diri 4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
dengan dibantu oleh perawat:  Mandi
o Mandi  Gosok gigi
o Gosok gigi  Keramas
o Keramas  Ganti pakaian
o Ganti pakaian  Berhias
o Berhias  Gunting kuku
o Gunting kuku 4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
perawatan diri
4.3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi,
sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per
minggu), potong kuku (satu kali per minggu)
2. Klien dapat latihan 1. Klien mampu menyebutkan 1.1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
merias diri o perawatan diri yang sudah
dilakukan 1.2. Jelaskan cara dan alat untuk berhias
o cara berhias: 1.3. Latih cara berhias setelah kebersihan diri: sisiran, rias
 Wanita: berhias/berhias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria
 Laki-laki: mencukur jenggot 1.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri
dan kumis dan berhias

3. Klien dapat latihan 1. Klien mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berhias. Beri
merias diri o perawatan diri dan berhias yang pujian
sudah dilakukan 2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum
o cara/adab makan dan minum: 3. Bantu/latih klien saat makan dan minum :
 menyiapkan makan  menyiapkan makan
 cuci tangan sebelum makan  cuci tangan sebelum makan
 duduk dimeja makan  duduk dimeja makan
 berdoa sebelum makan  berdoa sebelum makan
 tertib selama makan  tertib selama makan
 berdoa setelah makan  berdoa setelah makan
 merapihkan meja makan  merapihkan meja makan
 membersihkan alat makan  membersihkan alat makan
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berhias dan makan & minum yang baik

4. Klien dapat 1. Klien mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berhias, makan &
menyebutkan cara o perawatan diri, berhias dan minum. Beri pujian
BAB/BAK yang makan/minum yang sudah 2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
baik dilakukan  BAB/BAK di toilet
o cara/adab BAB/BAK:  Membersihkan diri setelah BAB/BAK
 BAB/BAK di toilet  Membersihkan/menyiram toilet setelah BAB/BAK
 Membersihkan diri setelah 3. bantu/Latih BAB dan BAK yang baik
BAB/BAK 4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
 Membersihkan/menyiram toilet kebersihan diri, berhias, makan & minum dan
setelah BAB/BAK BAB&BAK

Klien dapat merawat Klien mampu menyebutkan cara 1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan
diri secara mandiri merawat diri dengan baik diri, berhias, makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian
o Membersihkan diri 2. Latih kegiatan harian
o Berhias 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
o Makan/minum 4. Nilai apakah perawatan diri telah baik
o BAB & BAK
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan masalah 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat
dukungan keluarga dalam merawat pasien pasien, jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
untuk terjadinya defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan  Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri
perawatan diri:  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
keluarga mengenal rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan
masalah DPD dan kemajuan yang telah dialami oleh klien
melatih klien  Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
merawat diri meningkatkan kemampuan klien dalam perawatan
diri
5.2. keluarga menyiapkan sarana 2. Jelaskan sarana untuk membersihkan diri
perawatan diri klien: sabun mandi,  Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, diri klien
handuk, pakaian bersih, sandal, dan  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
gunting kuku, dll tersebut
5.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam memenuhi kebutuhan dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
perawatan dirinya  Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, dan gunting kuku)
 Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, dan gunting kuku.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
perawatan diri
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
5.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri dan anjurkan
perawatan diri/personal hygiene pada membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
klien
6. Klien mendapatkan 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian
untuk pasien membersihan diri
meningkatkan 6.2. keluarga menyiapkan sarana berhias 2. Jelaskan sarana untuk berhiasi
perawatan diri: klien: sisir, bedak & Lipstik (wanita),  Sarana yang diperlukan untuk berhias
keluarga melatih alat cukur (laki-laki),  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
klien berhias tersebut
6.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam berhias dilakukan keluarga dalam berhias :
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan berhias
 Ingatkan klien waktu berhias.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
berhias
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
6.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri dan berhias,
berhias pada klien anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
pujian

7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan dir dan berhias. Beri pujian
untuk pasien membersihan diri dan berhias
meningkatkan 7.2. keluarga menyiapkan sarana makan 2. Jelaskan sarana untuk makan dan minum
perawatan diri: dan minum  Sarana yang diperlukan untuk makan dan minum
keluarga melatih  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
klien makan dan tersebut
minum yang baik 7.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam makan dan minum dilakukan keluarga untuk makan dan minum:
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan makan
dan minum
 Ingatkan klien waktu makan dan minum.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
makan dan minum
 Berikan pujian atas keberhasilan klien
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri, berhias dan
berhias pada klien makan minum, anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian

8. Klien mendapatkan 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berhias dan makan-minum. Beri
untuk pasien membersihan diri, berhias dan pujian
meningkatkan makan/minum
perawatan diri: 8.2. keluarga menyiapkan sarana BAB & 2. Jelaskan sarana untuk BAB & BAK
keluarga melatih BAK  Sarana yang diperlukan untuk BAB & BAK
klien BAB dan  Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
BAK tersebut
8.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam BAB & BAK dilakukan keluarga untuk BAB & BAK:
 Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan makan
dan minum
 Ingatkan klien jika ingin BAB & BAK.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam BAB
& BAK
 Berikan pujian atas keberhasilan klien

8.4. Keluarga mempraktekan cara BAB 4. Latih cara merawat : kebersihan diri, berhias, makan
& BAK pada klien minum dan BAB & BAK, anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan pujian

Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara  Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien merawat pasien dengan masalah DPD pasien dalam perawatan diri: kebersihan diri,
secara mandiri berdandan, makan & minum, BAB & BAK. Beri
pujian
 Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke
PKM
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian

Anda mungkin juga menyukai