Anda di halaman 1dari 11

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELOLA

JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK ANDI


DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI

PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) :Tn. T
2. Umur :59 Tahun
3. Alamat dan Telpon :kembahang, liwa
Komposisi Keluarga :

N Nama Sex Hub. Umur Pend Pek Status


O (TTL) Kes

1. Ny. E P Istri 57 thn SMP IRT SEHAT

2. Tn. S L Anak 30 thn SEHAT

3. Ny.R P Anak 25 thn SEHAT

Genogram

Keterangan :

4. Tipe keluarga:
Tipe Keluaga TN. R adalah keluarga usila yaitu yang terdiri dari suami, istri yang
sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.

5. Suku:
Keluarga klien berasal dari suku Lampung atau Indonesia kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang
digunakan yaitu bahasa lampung.

6. Agama
Seluruh anggota Tn. R beragama Islam dan taat beribadah, sering mengikuti
pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Tn. A dapat sembuh dari penyakit.

7. Status Sosek Keluarga:


Sumber pendapatan keluarga sejumlah Rp. 3.000.000,00

8. Aktivitas Rekreasi:
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang-kadang
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. R merupakan tahap VIII keluarga usia
pertengahan.

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Tn. R merupakan tahap VIII keluarga usia
pertengahan

11. Riwayat keluarga inti


a) Tn.R menderita sakit stroke dan memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu.
Oleh sebab itu Tn.R sulit untuk bergerak, karena stroke pada ekstremitas
kanan
b) Ny. E tidak mempunyai masalah kesehtan yang serius, dan tidak ada gangguan
dalam makan, istirahat, dan kebutuhan lainya.

12. Riwayat keluarga sebelumnya


Tn. R memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu

C. Lingkungan
13. Karakteristik rumah:
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan
memiliki sistem penerangan ruang yang baik.

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:


Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membangun
rumah dikerjakan saling gotong royong.

15. Mobilitas geografis keluarga:


Sejak menikah sudah mempunyai rumah sendiri dan tidak berpindah-pindah

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:


Kebiasaan Tn. R dilingkungan sekitarnya, yaitu Tn. R selalu berkumpul dan
berkomunikasi dengan tetangga pada waktu siang hari, dan setiap dengan
tetangganya selalu melakukan kumpulan arisan, kebiasaan lain dari masyarakat di
lingkungan sekitar rumah selalu melaksanakan kerja bakti.

17. Sistem pendukung keluarga:


Jumlah anggota keluarga yaitu 2 orang, ke puskesmas bersama, saling mendukung
satu sama lain.

D. Struktur keluarga
18. Pola kemunikasi keluarga:
Anggota keluarga menggunakan bahasa lampung dalam berkomunikasi sehari-
harinya. Komunikasinya berjalan baik
19. Struktur kekuatan keluarga:
Tn.R menderita penyakit stroke, anggota keluarga lainnya dalam saling
mendukung.

20. Struktur peran:


Formal : Tn.R sebagai kepala keluarga, Ny.E sebagai istri. Informal : Tn.A
dibantu anaknya juga membantu mencari nafkah.

21. Nilai dan norma budaya:


Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan
sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada
keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau petugas kesehatan yang terdekat

E. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif:
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa
ke puskesmas atau petugas kesehatan.

23. Fungsi sosialisasi:


Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik
dan lingkungan sekitar

24. Fungsi perawatan keluarga


Pemeriksaan fisik (Head to Toe) dan 5 Tugas kesehatan keluarga
Menurut Tn. R keluarganya sangat peduli dan sangat perhatian terhadap keadaan
kesehatannya. Tn. R selalu mendukung untuk selalu berobat ke puskesmas secara
teratur, dan anggota keluarga yang lain selalu mengingatkan hal-hal yang dapat
memperberat sakitnya, misalnya jangan terlalu lelah.

F. Stress dan koping keluarga


25. Stressor jangka pendek:
Tn. R mengatakan dirinya menderita penyakit stroke

26. Stressor jangka panjang:


Tn.R berharap dapat pulih dari strokenya

27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah:


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas dengan
petugas kesehatan.

28. Strategi koping yang digunakan:


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

29. Strategi adaptasi disfungsional:


G. Harapan Keluarga

Harapan Tn.R dapat sembuh dari sakitnya dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
ANALISIS DATA

DATA-DATA MASALAH KEPERAWATAN

DS : Gangguan mobilitas fisik


1. Keluarga mengatakan pasien susah
untuk bergerak.
2. Keluarga mengatakan semua aktifitas di
bantu.
3. Keluarga mengatakan pasien susah
beraktivitas.
4. Keluarga menyatakan berbicara kurang
jelas.
5. Klien mengatakan tangan dan kaki kanan
susah untuk di gerakan.

DO :
1. Pasien tampak pergerakan terbtas.
2. Pasien tampak semua aktifitas di bantu
keluarga.
3. Pasien tampak lemah sisi tubuh sebelah
kanan
4. Pasien tampak susah beraktifitas .
5. Pasien tampak sendi kaku
6. Klien tampak berbicara kurang jelas
atau pelo
7. Klien tampak susah menggerakan
tangan kanan dan kiri.
8. Saat pengkajian TTV klien :
-TD : 180/100 mmHg
-Suhu : 36,8˚C
-Nadi : 88 kali/menit
-Pernafasan : 23 kali/menit

DS :
- Keluarga mengatakan pasien susah
untuk bergerak
- Keluarga mengatakan pasien belum
mandi atau di lap.
Deficit perawatan diri
DO:
- Pasien tampak kurang bersih
- Pasien tampak mulut kotor dan
berbau.
- Pasien tampak semua aktifitas di
bantu
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Ganguan mobilitas fisik b.d kelemahan neuromuskuler


2. Deficit perawatan diri b.d kelemahan neuromuskuler
RENCANA KEPERAWATAN
PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan neuromuskular

NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1 Sifat Masalah (1) 3 Saat dikaji
3 x1= 1 pasien sudah
a. Gangguan kesehatan/ Aktual (3) 3
b. Ancaman kesehatan/ Risiko (2) mengalami
c. Tidak/ bukan masalah/ Potensial (1) stroke selama 2
tahun
2 Kemungkinan masalah dapat diubah / 0 Keluarga
0 x1=0 mengharapkan
diatasi (2) 3
a. Mudah (2) Tn.R bisa
b. Sedang/ sebagian (1) sembuh dari
c. Sulit (0) strokenya
3 Potensi masalah dapat dicegah (1) Karena mmiliki
a. Tinggi (3) 3 3 riwayat
x1=1 hipertensi
b. Cukup (2) 3
c. Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah (1) 2 Keluarga harus
2 x1 = 1 merawat pasien
a. Dirasakan oleh keluarga dan perlu 2
segera diatasi (2) dikarenakan
b. Dirasakan oleh keluarga tetapi tidak semua kegiatan
dibantu
perlu segera diatasi (1)
c. Tidak dirasakan oleh keluarga (0)
TOTAL SKOR
3
2. Deficit perawatan diri b.d kelemahan neuromuskular

NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1 Sifat Masalah (1) 2 2 Saat dikaji
2 x1=
d. Gangguan kesehatan/ Aktual (3) 3 3 pasien tampak
e. Ancaman kesehatan/ Risiko (2) kotor
f. Tidak/ bukan masalah/ Potensial (1)
2 Kemungkinan masalah dapat diubah / 1 1 Kemungkinan
1 x1= masalah pasien
diatasi (2) 3 3
d. Mudah (2) diubah dengan
e. Sedang/ sebagian (1) perawatan yang
f. Sulit (0) benar
3 Potensi masalah dapat dicegah (1) Masalah deficit
d. Tinggi (3) 2 2 2 perawatan diri
x1= disebabkan
e. Cukup (2) 3 3
f. Rendah (1) karena
lemahnya
neuromuskular
4 Menonjolnya masalah (1) 2 2 Keluarga
2 x1 =
d. Dirasakan oleh keluarga dan perlu 3 3 mengetahui
segera diatasi (2) perawatan diri
e. Dirasakan oleh keluarga tetapi tidak untuk Tn.R
perlu segera diatasi (1)
f. Tidak dirasakan oleh keluarga (0)
TOTAL SKOR 7
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tujuan Evaluasi
Diagnosis Rencana Rasional
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Tindak
an
Deficit Setelah
perawatan dilakukan
diri b.d selama
kelemahan 1x24 jam
neuromuskul
er

Anda mungkin juga menyukai