Makalah Kel 2 Akuntansi Perbankan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

KLIRING

Dosen Pengampu :

Haryani Pratiwi Sitompul, SE., M.Si.

Ramdhansyah, SE., M. Acc

Mata Kuliah: Akuntansi Perbankan

Disusun Oleh: Kelompok 2

1. Sinta Marito Silalahi (7193342001)


2. Salsabilla Amelia Zain (7191142012)
3. Marrysabell Natalita Sitepu (7193342026)
4. Grace Angel Putri Sihombing (7191142011)
5. Gusti Tri Wahyuni Sitorus (7193342006)
6. Cindy Nelly Mariska Sinaga (7193342017)

PROGRAM S1 PENDIDIKANAKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,

serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang KLIRING. Dan juga

kami berterima kasih kepada dosen mata kuliahAkuntansi Perbankan yang telah memberikan

tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang Akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang

yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan.

Medan,Februari 2021

Kelompok 2

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

A. Pengertian Kliring.............................................................................................................3
B. Jenis Kliring......................................................................................................................4
C. Warkat Kliring..................................................................................................................4
D. Peserta Kliring...................................................................................................................5
E. Mekanisme Kliring...........................................................................................................6
F. Transaksi Kliring ..............................................................................................................8
G. Akuntansi Kliring (pencatatan kliring).............................................................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................13

A. KESIMPULAN.................................................................................................................13
B. SARAN.............................................................................................................................13

DAFTRA PUSTAKA..................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Didalam kehidupan sehari-hari masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,


kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan dalam bertransaksi yang semakin meningkat seiring
dengan globalisasi perekonomian dunia. Para penjual yang menginginkan usahanya terus
berkembang dengan carapembayaran yang dilakukan bermacam-macam. Karena cara
pembayaran yang bermacam-macam membuat bank memiliki inisiatif untuk mempermudah cara
pembayaran yang akan dilakukan oleh penjual dan pembeli. Salah satu fungsi utama dari bank
adalah melakukan pertukaran uang dalam bertransaksi.
Cara penyelesaian utang piutang yang menyangkut pada bank akan memerlukan biaya
yang besar, tenaga yang kurang efektif dan juga memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan
demikian cara kegiatan operasional perbankan akan terhambat. Oleh karena itu, muncul suatu
gagasan untuk membentuk lembaga kliring yang kemudian diselenggarakan oleh Bank Indonesia
sebagai bank sentral (pada tanggal 7 Maret 1967). Dengan adanya lembaga kliring, masalah
seperti waktu pertemuan, tempat, siapa yang hadir, besarnya dana yang dibutuhkan untuk
penyelesaian utang piutang dan sebagainya, telah ditentukan dan diorganisir. Tujuan yang
diinginkan dari terbentuknya lembaga kliring adalah untuk memajukan atau memperlancar lalu
lintas pembayaran giral serta layanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank. Dengan
demikian, perhitungan utang piutang diharapkan dapat dilakukan secara mudah, cepat, aman, dan
efisien.
Kliring antar bank adalah pertukaran warkat atau data elektronik antar bank atas nama
bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Warkat atau
data keuangan elektronik dimaksud merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku yang lazim digunakan dalam
transaksi pembayaran. Adapun sistem kliring antar bank meliputi sistem kliring domestik dan
lintas Negara. Pengaturan sistem kliring lintas Negara mencakup antara lain :
Penetapan persyaratan bagi Bank Indonesia atau bank dalam keanggotaan pada sistem kliring
yang bersifat regional atau internasional.

B.    Rumusan masalah
1
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1.     Cara pembayaran yang dilakukan bank dengan cara kliring
2.     Kurangnya pengetahuan tentang kliring
3.     Mekanisme yang digunakan dalam kliring
4.     Peranan bank terhadap fasilitas kliring

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan adalah untuk: menerangkan tentang
pengertian kliring, fungsi kliring, jenis-jenis kliring, mekanisme kliring dan semua yang
bersangkutan dengan kliring.

D.    Manfaat
Berdasarkan tujuan makalah di atas, maka manfaat penulisan ini adalah mengetahui apa itu
kliring dan mekanisme kliring didalam perbankan, dan dapat menjadi sumber pembelajaran bagi
pembaca serta menambah pengetahuan pada kami juga

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian kriling
Pengertian kliring menurut Pratnama Raharja (1997;132), yaitu : “Kliring adalah
Perhitungan utang-piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling
menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat
diperhitungkan “. Adapun pengertian kliring menurut Thomas suyatno (1999;81), yaitu :
“Kliring adalah sarana perhitungan warkat antar Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral”Berdasarkan pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa pengertian kliring adalah Sarana perhitungan utang-piutang antar bank
dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang guna
memperlancar.lalulintas pembayaran yang terdiri dari pengiriman uang,inkaso dan pembukaan
letter of credit.
Kliring adalah perhitungan utang piutang antara para peserta secara terpusat di satu
tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah
ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan
memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Pengertian kliring menurut PBI No.7/18/PBI/2005
tanggal 22 Juli 2005 ialah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antara
peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya
diselesaikan pada waktu tertentu. Data Keuangan Elektronik (DKE) adalah data transfer dana
dalam format elektronik yang digunakan sebagai dasar perhitungan dalam SKNBI. SKNBI
merupakan singkatan dari Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, yaitu Sistem Kliring Bank
Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan
secara nasional.
Dalam pelaksanaan kliring tentu saja Bank Indonesia memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Tujuan-tujuan tersebut yaitu memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral,
merupakan alternatif pelayanan jasa transfer dana yang kompetitif dengan cara mempermudah
dalam melakukan perhitungan, dan penyelesaian utang piutang secara aman, cepat dan efisien,
serta merupakan salah satu pelayanan bank kepada para nasabah-nasabahnya. Kliring adalah
sarana yang digunakan oleh bank untuk menjalankan fungsinya, yaitu untuk memudahkan
penyelesaian transaksi antarbank. Bank dapat saling memperhitungkan hutang piutang yang
terjadi akibat transaksi bisnis yang dilakukan masing-masing nasabahnya. Transaksi antara
3
nasabah bank tersebut menggunakan alat bayar berupa cek, bilyet giro, dan surat dagang lainnya
yang lazim diterima oleh bank.

B. Jenis Kliring
Ada tiga jenis-jenis kliring yang ada di perbankan yaitu:

1. Kliring umum adalah perhitungan warkat antar bank, diatur oleh Bank Indonesia.
2. Kliring lokal adalah perhitungan warkat antarbank yang masih dalam satu wilayah.
3. Kliring antar cabang adalah perhitungan warkat antar bank yang masih dalam satu
wilayah cabang bank peserta.

C. Sistem Kliring
Berdasarkan sistem penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan:
1. Sistem Manual yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaan
perhitungan,pembuatan bilyet saldo kliring,serta pemilihan warkat dilakukan secara
manual oleh setiap peserta.
2. Sistem Semi Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaan
perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi, sedangkan
pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
3. Sistem Otomasi yaitu, sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam peaksanaan
perhitungan pembutan bilyet saldo kliring, dan pemilihan warkat dilakukan oleh
penyelenggara secara otomasi.

D. Warkat Kliring
Warkat merupakan sebuah alat pembayaran non tunai untuk suatu rekening nasabah atau
bank melalui kliring atau yang diperhitungkan atas beban.

Warkat atau nota kliring adalah alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas giral,
yaitu sebagai berikut :

1. Cek
Cek merupakan sebagaimana yang sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) termasuk juga pada cek perjalanan, cek dividen, cek cinderamata
4
beserta cek lain yang penggunaannya dalam sebuah kliring yang disetujui oleh Bank
Indonesia.
2. Bilyet Giro
Pengertian bilyet giro yaitu sebuah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan
dana untuk pemindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang tertarik kepada rekening
pemegang yang disebut namanya.
3. Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)
Wesel bank untuk sebuah transfer yakni suatu wesel yang diterbitkan oleh bank khusus
sebagai sarana transfer yang telah diatur dalam KUHD.
4. Surat Bukti Penerimaan Transfer (SBPT)
Surat bukti pada penerimaan transfer ini adalah sebagai surat bukti penerimaan transfer
yang berasal dari luar kota yang dapat ditagihkan kepada berbagai bank peserta penerima
dana transfer yang dilakukan melalui kliring lokal.
5. Warkat Debet
Pengertian warkat debet ialah suatu warkat yang dipakai untuk bisa menagihkan dana
pada bank lain untuk bank atau nasabah yang menyampaikan warkat tersebut.Warkat
debet yang telah di kliringkan sebaiknya telah diperjanjikan terlebih dahulu dan
dikonfirmasi oleh bank terlebih dahulu yang menyampaikan suatu warkat debet kepada
bank yang akan menerima warkat debet tersebut.
6. Warkat Kredit
Pengertian warkat kredit yakni salah satu warkat yang dipakai untuk dapat
menyampaikan dana pada bank lain untuk nasabah atau bank yang menerima wakat
tersebut.
E. Peserta kliring
Peserta kliring adalah bank atau bank indonesia yang terdaftar pada penyelenggara untuk
mengikuti kliring. Peserta kliring dikelompokkan menjadi:

1. Peserta langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksanaan kliring secara langsung
dengan menggunakan identitasnya sendiri. Terdiri dari kantor pusat, kantor cabang, dan
kantor cabang pembantu yang tidak berada dalam wilayah kliring yang dengan kantor
induknya. Syarat:

5
a. Kantor Bank yang dapat menjadi peseta langsung:
a) Kantor cabang yang telah memperoleh izin pembukaan kantor dari BI
b) Kantor cabang pembantu dari bank yang kantor pusatnya diluar negeri dan telah
memperoleh izin kembukaan kantor dari BI.
c) Kantor cabang pembantu yang telah memperoleh izin dari BI untuk beroperasi
diwilayah kliring yang berbeda dari kantor cabang induk.
b. Kantor Bank mempunyai kantor lain yang memillki rekening giro disalah satu kantor
BI.
c. Lokasi kantor bank memungkinkan untuk mengikuti kliring secara tertib sesuai
jadwal kliring lokal ( waktu tempuh maksimal 45 menit).
2. Peserta tidak langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksaan kliring melalui dan
menggunakan idenitas peserta langsung yang menjadi induknya yang merupakan bank
yang sama.
F. Mekanisme Kliring
Pertemuan kliring dilakukan dalam dua tahap yaitu :
1. Kliring Penyerahan
Kliring Penyerahan adalah bagian dari suatu siklus Kliring guna memperhitungkan
warkat dan atau DKE yang disampaikan oleh Peserta. Dalam kliring penyerahan, peserta
kliring akan menyerahkan warkat-warkat/DKE kliringnya baik warkat/DKE debet
maupun warkat/DKE kredit kepada penyelenggara/peserta lawan transaksinya (lazimnya
disebut dengan warkat/DKE keluar (outward clearing) serta menerima warkat/DKE debet
maupun kredit dari penyelenggara/peserta lawan transaksinya (lazimnya disebut
warkat/DKE masuk (inward clearing).
Atas dasar penyerahan warkat/DKE kliring dimaksud, Penyelenggara akan melakukan
perhitungan kliring sehingga dapat menghasilkan Bilyet Saldo Kliring dan berbagai
bentuk laporan kliring yang dapat berguna bagi penyelesaian akhir transaksi kliring ke
rekening giro bank di Bank Indonesia dan pembukuan transaksi kliring ke rekening
nasabah bank.
Kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum kliring penyerahan adalah :

6
       Warkat di cap yang memuat sebutan “kliring” dan dicantumkan nomor kode
kelompok peserta
       Persetujuan penyelenggara dan peserta lain
Langkah-langkah selanjutnya adalah :
a. Warkat-warkat dikelompokkan sesuai peserta. Warkat-warkat tersebut dapat
digolongkan menjadi :
      Warkat kliring yang diserahkan oleh masing-masing peserta, yaitu :

i. Nota Debet Keluar yaitu warkat yang disetorkan oleh nasbah suatu bank untuk
keuntungan rekening nasbah tersebut.
ii. Nota Kredit Keluar yaitu warkat pembebanan ke rekening nasabah yang
menyetorkan untuk keuntungan rekening nasabah bank lain.

       Warkat kliring yang diterima dari peserta lain, yaitu :


i. Nota Debet Masuk yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain atas beban
nasabah bank yang menerima warkat.
ii.   Nota Debet Keluar yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain untuk
keuntungan nasabah bank yang menerima warkat.

b. Warkat debet dan kredit dirinci nilai nominalnya dalam suatu daftar.
c.   Nilai nominal dan banyaknya warkat dalam daftar kliring di jumlahkan.
d. Serah terima warkat kliring yang telah ditandatangani oleh wakil peserta kliring
e. Apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai dapat tidaknya warkat
diperhitungkan dalam kliring, maka keputusan akhir diserahkan kepada
penyelenggara.
f. Penyusunan neraca kliring penyerahan yang ditandatangani dan dibubuhi nama
peserta kliring dengan jelas.
g. Wakil peserta kliring kembali ke bank masing-masing untuk menentukan layak
tidaknya warkat-warkat yang diterima dari bank lain untuk diselesaikan.

2. Kliring Pengembalian (Retur)

7
Kliring Pengembalian adalah bagian dari suatu siklus kliring guna memperhitungkan
warkat dan atau DKE debet kliring penyerahan yang ditolak berdasarkan alasan yang ditetapkan
dalam ketentuan Bank Indonesia atau karena tidak sesuai dengan tujuan dan persyaratan
penerbitannya.

G. Transaksi Kliring
Transaksi yang diproses melalui fasilitas Kliring meliputi transfer debet dan transfer
kredit yang disertai dengan pertukaran fisik warkat, baik Warkat Debet maupun warkat kredit.

1. Warkat
2. Dokumen Kliring
Merupakan dokumen yang berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring
ditempat penyelenggara.
Dokumen kliring terdiri dari:
a.      Bukti penyerahan warkat debet kredit penyerahan ( BPWK)
b.     Bukti Penyerahan Warkat Kridit Kliring Penyerahan ( BPWK)
c.      Kartu Bach Warkat Kridit
d.     Kartu Bach Warkat Debet
e.      Lembar Substitusi
3.   Formulir Kliring
Formulir yang digunakan untuk proses perhitungan kliring lokal dengan manual meliputi:
a. Neraca kliring penyerahan/pengembalian. gabungan formulir ini disediakan oleh
penyelenggara dan digunakan oleh penyelenggara untuk menyusun rekapitulasi
neraca kliring penyerahn/pengembalian.
b. Neraca kliring penyerahan/pengembalian. Formulir ini disediakan oleh peserta dan
digunakan oleh peserta untuk menyusun neraca kliring penyerahan/pengembalian
atas dasar daftar warkat kliring penyerahan/pengembalian.
c.   Bilyet saldo kliring. Formulir ini disediakan oleh peserta dan digunakan digunakan
oleh peserta untuk menyusun bilyet saldo kliring berdasarkan neraca kliring
penyerahan dan neraca kliring pengembalian.

H. Akuntansi Kliring (pencatatan kliring)

8
Berikut ini adalah transaksi kliring beserta pencatatannya: peserta kliring adalah Bank Mega,
Bank Lippo, dan Bank Niaga Jakarta. Transaksi berikut ini merupakan transaksi yang
diselesaikan melalui kliring lokal.

1. Nasabah Bank BRI Jakarta dengan nama Denis Setiawan sudah menarik cek
no.011.000.12 sejumlahRp 50.000.000 dan cek no.011.000.13 sejumlah Rp 30.000.000
untuk membayar pembelian elektronik kepada nasabah giro Bank Mega Jakarta yang
bernama Drajat.
2. Bank Mega Jakarta telah menerima bilyet giro dari Erika untuk keuntungan nasabah giro
Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000 yang bernama Fahmi.
3. Telah menarik cek untuk membayar barang dagangan oleh Nasabah Niaga Jakarta yang
bernama Candra, kepada nasabah Bank Mega Jakarta sebesar Rp60.000.000 yang
bernama Yanti,
4. Bank BRI Jakarta telah diterima warkat debet masuk sebesar Rp20.000.000 untuk beban
nasabah giro Dwiwahyu. Bank Niaga Jakarta memberkan warkat melalui Bank Indonesia
Jakarta untuk keuntungan giro Fitri.
Diminta:
1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
2. Neraca kliring pada tiap-tiap bank peserta kliring
3. Neraca kliring yang perlu disajikan oleh Bank Indonesia selaku lembaga kliring
Jawab:

1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring

Pencatatan jurnal di Bank Mega Jakarta

Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

9
1. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 80.000.000  

    Cr. RAR Kliring   80.000.000

1. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 80.000.000  

    Cr. Giro Drajat   80.000.000

2. Kliring 1 Dr. Giro Erika 50.000.000  

    Cr. Giro Bank Indonesia   50.000.000

3. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 60.000.000  

    Cr. RAR Kliring   60.000.000

3. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 60.000.000  

    Cr. Giro Yanti   60.000.000

Pencatatan jurnal di Bank BRI Jakarta

Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp.) Kredit (Rp.)

1. Kliring 2 Dr. Giro Danis Setiawan 80.000.000  

    Cr. Giro BI   80.000.000

4. Kliring 2 Dr. Giro Dwiwahyu 20.000.000  

    Cr. Giro BI   20.000.000

Pencatatan Jurnal di Bank Niaga Jakarta

Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

2. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 50.000.000  

    Cr. Giro Fahmi   50.000.000

3. Kliring 2 Dr. Giro Candra 60.000.000  

10
    Cr. Giro BI   60.000.000

4. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 20.000.000  

    Cr. RAR Kliring   20.000.000

4, Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 20.000.000  

    Cr. Giro Fitri   20.000.000

2. Neraca kliring pada masing-masing bank peserta kliring.

Bank Mega

Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)

1. WDK 80.000.000 2. WKK 50.000.000

3. WDK 60.000.000    

    Menang Kliring 90.000.000

Jumlah 140.000.000 Jumlah 140.000.000

Bank BRI

Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)

    1. WDM 80.000.000

Kalah
100.000.000 4. WDM 20.000.000
Kliring

Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.000

Bank Niaga

11
Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)

2. WKM 50.000.000 2. WDM 60.000.000

4. WKM 20.000.000    

    Menang Kliring 10.000.000

Jumlah 70.000.000 Jumlah 70.000.000

3. Neraca kliring yang disajikan Bank Indonesia.

Bank Indonesia

Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)

Bank Lippo 100.000.000 Bank Mega 90.000.000

    Bank Niaga 10.000.000

    Menang Kliring 10.000.000

Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.000

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dalam makalah kali ini dimana bahwa Kliring adalah perhitungan utang
piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-
surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan dengan
mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
Ada tiga jenis-jenis kliring yang ada di perbankan yaitu kliring umum, kliring lokal dan
kliring antar cabang. Mekanisme kliring terdiri dari dua yaitu kliring penyerahan adalah bagian
dari suatu siklus kliring guna memperhitungkan warkat dan atau DKE yang disampaikan oleh
Peserta dan Kliring Pengembalian adalah bagian dari suatu siklus kliring guna memperhitungkan
12
warkat dan atau DKE debet kliring penyerahan yang ditolak berdasarkan alasan yang ditetapkan
dalam ketentuan Bank Indonesia atau karena tidak sesuai dengan tujuan dan persyaratan
penerbitannya.
Transaksi yang diproses melalui fasilitas Kliring meliputi transfer debet dan transfer
kredit yang disertai dengan pertukaran fisik warkat, baik Warkat Debet maupun warkat kredit.
Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yakni mencapai dan menjaga kestabilan nilai
rupiah. Hal ini mengandung dua aspek yakni kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang
dan jasa yang tercermin pada laju inflasi; serta kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata
uang negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar.

B. SARAN

Kami menyadari akan kekurangan dalam makalah ini, maka pembaca dapat menggali
kembali sumber-sumber lainnya, untuk menyempurnakannya. Jadi kami harapkan kritik yang
membangun dari anda sekalian, untuk kami lebih bisa baik dan sempurna lagi dalam
pembuatan makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://pakdosen.co.id/pengertian-kliring/

https://manajemenkeuangan.net/pengertian-kliring-adalah/

https://sarjanaekonomi.co.id/kliring/

https://www.academia.edu/37252090/KLIRING

13

Anda mungkin juga menyukai