Anda di halaman 1dari 14

METODE HARGA POKOK PESANAN

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh: KELOMPOK 2

1. Marta Theresia Napitupulu (7191142009)


2. May Saroh (7193342002)
3. Rahel May Carry Sibuea (7193342019)
4. Ramania Sthefany Rolenta Parhusip (7193342024)
5. Salsabilla Amelia Zain (7191142012)

B Reguler 2019
S1 PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Akuntansi Kos. Terimakasih
juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tulisan ini..
Tulisan dalam makalah ini berisi ulasan-ulasan tentang “metode harga pokok pesanan”.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
tulisan ini menjadi lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima Kasih.

Medan, 24 febuari 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Sistem Harga Pokok Pesanan


B. Penggolongan Biaya dalam Metode Harga Pokok Pesanan
C. Karaktersitik Metode Harga Pokok Pesanan
D. Proses Akuntansi Biaya dalam Metode Harga Pokok Pesanan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Harga pokok produksi dapat membantu perusahaan dalam menetapkan harga jual. Ketepatan
dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi mutlak dibutuhkan karena apabila terjadi
kesalahan dalam perhitungan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, oleh karena itu
perhitungan harga pokok produksi harus dilakukan secara tepat. Harga pokok produksi
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas biaya dalam
memproduksi suatu produk. Penetapan harga pokok produksi yang terlalu rendah akan
menyebabkan harga jual menjadi rendah sehingga perusahaan tidak memperoleh laba atau
keutungan yang optimal. Akuntansi biaya berfungsi untuk mengukur harga pokok produksi
tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen. Akuntansi biaya menyediakan informasi
biaya yang memungkinkan manajemen melakukan pengolahan alokasi berbagai sumber
ekonomi.

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Harga pokok
produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Untuk
mendapatkan informasi biaya yang berhubungan dengan kegiatan atau usaha dalam memperoleh
pendapatan, diperlukan adanya suatu sistem pengumpulan biaya secara sistematis. 2 Biaya harus
dicatat dan diklasifikasikan sedemikian rupa, sehingga dipakai sebagai dasar untuk analisis dan
pengawasan bagi manajemen. Sistem pengumpulan biaya produksi yang tepat, tentu akan
menghasilkan informasi biaya produksi yang tepat pula, yang pada akhirnya akan menghasilkan
informasi harga pokok produksi yang akurat. Sebaliknya, jika sistem pengumpulan biaya
produksi kurang tepat, maka informasi harga pokok produksi yang dihasilkan juga tidak akurat
atau tepat. Rincian dari pembebanan biaya diuraikan dalam laporan harga pokok produksi.
Berdasarkan laporan harga pokok produksi, perusahaan dapat mengetahui berapa biaya yang
telah dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk. Pengumpulan harga pokok produksi
ditentukan berdasarkan sifat produksi dari produk yang dihasilkan, apakah bersifat terus menerus
atau terputus-putus. Produksi yang dilakukan secara terus menerus menggunakan metode harga

1
pokok produksi proses (Process Cost Method) sebagai dasar pengumpulan harga pokok produksi.
Produksi yang dilakukan secara terputus-putus menggunakan metode harga pokok pesanan (Job
Order Cost Method) sebagai dasar pengumpulan harga pokok produksi.

B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian sistem metode harga pokok pesanan?


 Bagaimana penggolongan biaya dalam metode harga pokok pesanan?
 Apa karakteristik metode harga pokok pesanan ?
 Bagaiman proses akuntansi biaya dalam metode harga pokok pesanan?

C. Tujuan Penulisan

 Untuk mengetahui dan memahami mengenai konsep dasar akuntansi biaya


 Untuk mengetahui penggolongan biaya dalam metode haraga pokok pesanan
 Untuk mengetahui dan memahami mengenai karakteristik metode harga pokok
pesanan
 Untuk mengetahui proses akuntansi biaya dalam metode harga pokok pesanan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga
pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk per satuan.

Menurut (Mulyadi, 2014), metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan
biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan
produk atas dasar pesanan. Kartu harga pokok berfungsi sebagai rekening pembantu yang
dgunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.

Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga
pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan
harga pokok pesanan dimana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara
terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain,
penentuan harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.

B. Penggolongan Biaya dalam Metode Harga Pokok Pesanan

Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.Biaya produksi langsung dibebankan
kepada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak
langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

3
Menurut Mulyadi (2015:13) terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya,:

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama
obyek pengeluaran merupakan dasar yaitu penggolongan biaya. Misalnya nama obyek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek
pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami,
biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga,
biaya zat warna.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan Dalam perusahaan
industri, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi
administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
a. Biaya produksi Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya pemasaran Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk.
c. Biaya administrasi dan umum Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dan pemasaran produk.

C. Karakteristik Metode Harga Pokok Harga

Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesenan tersebut seperti yang
dijelaskan mempengaruhi pengumpulan biaya produksinya. Untuk itu perlu menggunakan cara
system economic order quantity. Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga
pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan
memiliki karakteristik harga pokok pesanan sebagai berikut :

1. Perusahaan memproduksi bermacam-macam produk berdasarkan spesifikasi pemesan


dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
2. Adapula kelompok dari biaya produksi yang berhubungan dengan produk, yaitu biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

4
3. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung termasuk bagian dari biaya produksi
langsung. dan biaya overhead pabrik termasuk dalam istilah biaya produksi tidak
langsung atau yang lebih dikenal dengan system activity based coasting.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5. Saat pesanan telah selesai diproduksi, harga pokok produksi dihitung per unit caranya
dengan membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

D. Proses Akuntansi Biaya dalam Metode Harga Pokok Pesanan

PT Lestari Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2018 perusahaan mendapat
pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV Kinanti dengan harga yang
dibebankan adalah Rp2.500 per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima
pesanan sebanyak 50 spanduk dari CV Lancar dengan harga Rp425.000 per buah. Pesanan dari
CV Kinanti diberi kode pesanan ELANG-0 dan pesanan dari CV Lancar diberi nomor ELANG-
02.

Data Kegiatan dan Produksi

a. Pada tanggal 11 November 2014 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni
sebagai berikut:

Bahan Baku

Kertas untuk brosur Rp2.150.000

Kain putih 200 meter Rp3.750.000

Bahan Penolong

Bahan Penolong B1 Rp450.000

Bahan Penolong B2 Rp550.000

b. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-01 dan
ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut:

5
Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses pesanan ELANG-01,
sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses pesanan ELANG-
02.

c. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut.

1. Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp9.000.


2. Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp9.000.
3. Upah tidak langsung adalah Rp2.500.000.
4. Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp4.000.000.
5. Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp2.250.000.

d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar
150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02. Biaya
overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai
berikut.

1. Biaya pemeliharaan gedung Rp500.000


2. Biaya depresiasi gedung pabrik Rp1.000.000
3. Biaya depresiasi mesin Rp1.500.000
4. Biaya pemeliharaan mesin Rp250.000
5. Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp750.000

e. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan ELANG-01 telah
selesai dikerjakan.

f. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa untuk
pesanan ELANG-02 masih dalam proses penyelesaian.

g. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah diserahkan kepada
pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.

DIMINTA

Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan Metode Harga Pokok
Pesanan.

Metode Harga Pokok Pesanan

Jurnal-Jurnal yang diperlukan:

1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong


Persediaan Bahan Baku 5.900.000 –
Utang Dagang – 5.900.000
Persediaan Bahan Penolong 1.000.000 –

6
Utang Dagang – 1.000.000

2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong


BDP – Biaya Bahan Baku 5.900.000 –
Persediaan Bahan Baku – 5.900.000
BOP – Sesungguhnya 1.000.000 –
Persediaan Bahan Penolong – 1.000.000

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

a. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang

Gaji dan Upah 14.150.000 –


Utang Gaji & Upah – 14.150.000

b. Pencatatan Distribusi Biaya TK

Biaya TK Langsung 5.400.000 –


Biaya TK Tidak Langsung 2.500.000 –
Biaya Pemasaran 4.000.000 –
Biaya Administrasi & Umum 2.250.000
Gaji & Upah – 14.150.000

c. Pembayaran Gaji & Upah

Utang Gaji & Upah 14.150.000 –


Kas – 14.150.000

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik


BDP – Biaya Overhead Pabrik 8.100.000 –

7
BOP yang Dibebankan – 8.100.000
BOP yang Sesungguhnya 4.000.000 –
Persediaan Bahan Bangunan – 500.000
Akum. Depr. Gedung Pabrik – 1.000.000
Akum. Depr. Mesin – 1.500.000
Persediaan Suku Cadang – 250.000
Persekot Asuransi – 750.000
BOP yang Dibebankan 8.100.000 –
BOP yang Sesungguhnya – 8.100.000

Selisih BOP:

Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang
dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi. Berdasarkan soal di atas,
selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :

BOP yang Sesungguhnya:

Jurnal No. #2 Rp1.000.000

Jurnal No. #3b Rp2.500.000

Jurnal No. #4 Rp4.000.000

Jumlah BOP yang Sesungguhnya Rp7.500.000

BOP yang Dibebankan Rp. 8.100.000

(Selisih pembebanan lebih)

Jurnal Selisih BOP

BOP yang Sesungguhnya 600.000 –


Selisih BOP – 600.000

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01)


Persediaan Produk Jadi 8.000.000 –
BDP- Biaya Bahan Baku – 2.600.000
BDP- Biaya TK Langsung – 2.160.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik – 3.240.000

8
 

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02)


Persediaan PDP 12.400.000 –
BDP- Biaya Bahan Baku – 4.300.000
BDP- Biaya TK Langsung – 3.240.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik – 4.860.000

7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual


Harga Pokok Produksi 8.000.000 –
Persediaan Produk jadi – 8.000.000
Piutang Dagang 12.500.000 –
Harga Pokok Produksi – 12.500.000

Kompleksnya penghitungan dengan metode penetapan harga pokok pesanan pada sebuah
produk, tentunya akan lebih mudah diatasi dan dihitung jika Anda menggunakan sistem
akuntansi online yang secara otomatis akan mengolah data yang telah Anda simpan pada setiap
pencatatan transaksi yang telah Anda lakukan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/p7k1a40/44-Penggolongan-Biaya-Produksi-Di-dalam-metode-
harga-pokok-pesanan-biaya/

http://eprints.polsri.ac.id/4811/3/BAB%20II.pdf
10
https://manajemenkeuangan.net/metode-harga-pokok-proses/

11

Anda mungkin juga menyukai