Anda di halaman 1dari 2

1.

Kajian sejarah sosial adalah setiap gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan
sosial atau komunitas atau kelompok. Sejarah sosial membahas tentang fakta-fakta
sosial antara lain kemiskinan, kriminalitas, perbanditan, kekerasan dan lain
sebagainya. Begitu pula sebaliknya kelimpahruahan, kesalehan, kekesatriaann,
migrasi, urbanisasi dan lain sebagainya. Kajian sejarah sosial dan terhadap sosiologi
keduanya saling melengkapi dan terletak dari kebutuhan masing-masing ilmu dengan
ilmu yang lainnya. Sejarah sering dipandang lemah secara teori karena sejarah hanya
bertugas menarasikan masa lampau. Sehingga sejarah meminjam teori-teori dari ilmu
sosial terutama sosiologi dalam menganalisis peristiwa sejarah.
2. Metode sejarah sosial dibagi menjadi dua yaitu metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Metode kualitatif yaitu menekankan sifat realita yang dibagun secara
sosial dan menekankan pada nilai. Metode kualitatif dapat dimaknai sebagai suatu
metode berganda dalam fokus yang melibatkan suatu pendekatam interpretatif dan
wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Contoh penggunaan metode kualitatif
yaitu pada sejarah lisan. Metode kuantitatif yaitu metode yang mendasarkan pada
kuantitas atau jumlah. Contohnya stattiatika, pertumbuhan penduduk, luas wilayah
dan lain sebagainya. Akan tetapi penggunaan metode kuantitif ini mempunyai
kelemahan yaitu sumber data tidak seakurat dan seobjektif yang diasumsikan dan
kesulitam dalam membedakn hard fact dan soft fact.
3. Dalam membangun rekontruksi sejarah sosial, metode kualitatif sangat berkontribusi.
Karena metode kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai baham
empiris seperti studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwatat hidup,
wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual, yang menggambarkan
momen rutin dan problematis serta maknanya dalam kehidupan individual dan
kolektif. Penelitian kualitatif menekankan sifat realita yang dibangun secara sosial,
hubungan yang intim antara peneliti dengan yang dipelajari, serta kendala situasuonal
yang membentuk penyelidikan.
4. Peristiwa-peristiwa sosial dapat didekati dengan teori-teori ilmu sosial karena sejarah
sosial menggunakan teori-teori ilmu sosial dalam menelaah peristiwa sosial. Berbagai
konsep dan teori ilmu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi banyak
berkaitan dengan bidang yang lebih khusus atau bidang pengalaman. Bahkan ilmu
alam banyak membantu menjelaskan tentang sejarah teknologi dan intelektual.
Sejarah banyak meminjam berbagai kerangka teoritis maupun konsep dari ilmu di luar
sejarah untuk memperkaya nuansa bidang yang di geluti.
5. Dinamika sosial adalah proses perubahan kelas-kelas masyarakat dari satu masa ke
masa yang lain. Di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok tertentu yang
terbentuk secara sengaja maupun tidak sengaja. Misalnya kelompok pemukiman
orang kaya dana kelompok pemukiman orang miskin, kelompok orang yang berkukit
hitam dan kelompok orang yang berkulit putih. Di dalam masyarakat indonesia juga
terdapat perbedaan kelas-kelas dalam masyarakat. Kelas-kelas tersebut terbentuk
karena ada hal yang dianggap penting masyarakat seperti kekayaan dapat berupa
tanah ataupun yang lainnya. Sehingga orang yg mempunyai tanah dianggap orang
terhormat. Masuknya agama hindu di indonesia juga menyebabkan adanya stratifikasi
sosial yaitu adanya pembagian kasta. Stratifikasi sosial dibagi menjadi 2 yaitu
stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup. Stratifikasi sosial tertutup
berarti sistem stratifikasi yang membatasi kemungkinan seorang anggota masyarakat
untuk berpindah dari lapisan satu ke lapisan yang lain. Stratifikasi sosial tertutup ini
dapat diperoleh melalui kelahiran. Sedangkan stratifikasi sosial terbuka yaitu sistem
stratifikasi masyarakat yang membebaskan anggota masyarakatnya untuk berpindah
dari lapisan satu ke lapisan yang lain. Stratifikasi sosial terbuka ini dapat diperoleh
melalui prestasi ataupun yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai