Anda di halaman 1dari 11

“Makalah Perbedaan Evaluasi,

Pengukuran dan Penilaian”

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata Kuliah Evaluasi Hasil Belajar
Dosen Pengampu: Prof.Dr.Hamonangan Tambunan,ST.,M.Pd

Disusun oleh:
Nama:Binsar Manik
Nim:5193131016

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
November 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepda Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya karna berkat izin dan kehendak-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini pada Pembuatan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Evaluasi Hasil belajar“ . Adapun
masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu “ Perbedaan Antara
pengukuran,penilaian,dan evaluasi hasil belajar“ .
Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan penulisan mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah sederhana ini.Penulis
sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tapi dalam makalah ini
penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis yakin bahwa penulisan
makalah ini masih banyak memimiliki kekurangan, Oleh karena itu penulis
mengucapkan mohon maaf.
            Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih!

Medan, November 2020

Penulis
 DAFTAR ISI

Kata Pengantari.....................................................................................................   i
Daftar Isi...............................................................................................................   ii

BAB I  PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C.       Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
            A. Pengertian Evaluasi.............................................................................. 2
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi.................................................................. 2
C. Ragam Evaluasi.................................................................................... 4
D. Perbedaan antara Pengukuran penilain dan evaluasi..................................................................
5
E. Pengukuran...................................................................... 7          
F. Penilaian.............................................................. 8
G. Evaluasi.......................... 8

BAB  III PENUTUP
A.  Kesimpulan.......................................................................................... 9
B.  Saran.................................................................................................... 9

Daftar Pustaka.....................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Evaluasi dapat digambarkan sebagai pembuatan penetapan tentang nilai , untuk tujuan
tertentu, baik berupa gagasan, pekerjaan, solusi, metode, material dan lain–lain, yang melibatkan
penggunaan ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu tertentu itu akurat, efektif, hemat,
atau memuaskan, ketentuan itu baik yang kwantitatif atau kwalitatif. Dengan demikian maka
evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengajaran. Dan kegiatan ini merupakan
salah satu dari empat tugas pokok seorang guru.
Dalam praktek pengajaran keempat kegiatan pokok ini merupakan sebuah kesatuan yang
padu dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam melaksanakan tugas
mengajarnya seorang guru berusaha untuk menciptakan situasi belajar yang memungkinkan
siswa dapat belajar, memotivasi, mengajukan bahan ajar, serta menggunbakan metode dan media
yang telah disiapkan. Selain itu guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal , guru
memberikan bimbingan kepada siswa dengan berupaya untuk memahami kesulitan belajar yang
dialami siswa. Dari berbagai persoalan yang di hadapi dalam proses belajar mengajar evaluasi
memberikan sumbangan yang cukup berarti. fungsi evaluasi digunakan sebagai acuan untuk
memperbaiki kegiatan-kegiatan proses pembelajaran serta sebagai alat untuk menyeleksi dan
sebagai alat untuk memberikan motivasi belajar siswa.
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Evaluasi ?
2.      Apa tujuan dan fungsi evaluasi ?
3.      Apa saja ragam evaluasi ?
4.      Apa itu pengukuran ?
5.      apa itu penilain ?
6.      apa itu evaluasi?
7.      Apa itu perbedaan antara penilaian,pengukuran,dan evaluasi?
C.  Tujuan Penulisan                                                      
1.     Agar mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, ragam, syarat dan ragam alat    evaluasi.
2.      Agar mengetahui perbedaan antara Penilaian,pengukuran,dan evaluasi.
3.      Agar mengetahui apa itu Penilain,Pengukuran,dan evaluasi belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program.  Padanan kata evaluasi adalah assessnment yang menurut
Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessnment ada pula kata
lain yang searti dan relatif lebih masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan
ulangan.

Evaluasi memiliki arti lebih luas daripada penilaian. Dengan kata lain di dalam evaluasi
tercakup di dalamnya penilaian. Siapapun yang melakukan tugas mengajar, perlu mengetahui
akibat dari pekerjaan-nya. Pendidik harus mengetahui sejauhmana peserta didik telah menyerap
dan menguasai materi yang telah diajarkan. Sebaliknya, peserta didik juga membutuhkan
informasi tentang hasil pekerjaannya. Hal ini hanya dapat diketahui jika seorang pendidik (guru)
melakukan evaluasi. Sebelum melakukan evaluasi, maka guru harus melakukan penilaian yang
didahului dengan pengukuran. Pengukuran hasil belajar adalah cara pengumpulan informasi
yang hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk angka yang disebut skor. Penilaian hasil belajar
adalah cara menginterpretasikan skor yang diperoleh dari pengukuran dengan mengubahnya
menjadi nilai dengan prosedur tertentu dan menggunakannya untuk mengambil keputusan.
Evaluasi hasil belajar merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.

B. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi


1. Tujuan Evaluasi
a)  Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan
perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan  mengajar yang melibatkan dirinya
selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu.

b) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan
demikian, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai penetap apakah siswa tersebut termasuk
kategori cepat, sedang, atau lambat dalam arti mutu kemampuan belajarnya.
c)  Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal ini berart dengan
evaluasi, guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada
umumnya menunjukan tingkat usaha yang efisien, sedangkan hasil yang buruk adalah cermin
usaha yang tidak efisien.
d) Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan
kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat dijadikan
guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa.
e)      Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan
guru dalam proses mengajar-belajar. Dengan demikian, apabila sebuah metode yang digunakan
guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa yang memuaskan, guru sangat
dianjurkan mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang
serasi.
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.

2. Fungsi Evaluasi                                                                              

a) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisisan  buku rapor.

b)  Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.


c)  Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program
remedial teaching (pengajaran perbaikan).
d)  Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan konseling
(BK).
e)  Bahan  pertimbangan pengembangan  pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan
kurikulum, metode, dan alat-alat proses mengajar-belajar.
C. Ragam Evaluasi
1. Pre-test dan Post-test

Kegiatan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru.
Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan. Post test adalah kebalikan dari pretest, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru
pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa
atas materi yang telah diajarkan.

2. Evaluasi Prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
pengusaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
3. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan
mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.

4. Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir
penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang
mirip dengan evaluasi diagnistik, yakni untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.

5. Evaluasi Sumatif                     

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk
mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program
pengajaran.

6. UAN/UN

Ujian Akhir Nasional atau Ujian Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif
dalam arti sebagai alat penentu  kelulusan seseorang.

D. Perbedaan Pengukuran,Penilaian,dan Evaluasi       


Arti dari evaluasi, pengukuran, penilaian, dan tes sering kali membuat seeorang
bingung untuk membedakannya, padahal istilah-istilah tersebut tentu saja memiliki makna
yang berbeda-beda. Evaluasi, pengukuran, dan penilian masing-masing memiliki ruang
lingkup dan fokus yang berbeda. Dalam praktik evaluasi, seringkali istilah tes, pengukuran,
penilaian, dan evaluasi disalah artikan, secara konsepsional istilah tersebut berbeda satu
sama lain, tetapi memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Istilah “tes” berasal dari
Bahasa latin “testum” yang memiliki arti piring atau wadah yang terbuat dari tahah liat. 
Kemudian istilah tes digunakan dalam dunia psikologi, yang diartikan sebagai suatu cara
untuk menyelidiki seseorang, cara yang digunakan untuk menyelidiki seseorang yaitu
dengan memberikan suatu tugas pada seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah.
Menurut seorang ahli yanag bernama Sax, Sax menekankan bahwa tes merupakan tugas
atau serangkaian tugas, baik tugas dalam bentuk soal maupun perintah yang harus
diselesaikan atau dikerjakan oleh peserta didik, hasil tes tersebut kemudian digunkan untuk
menarik suatu kesimpulan mengenai seseorang.

S. Samid Hasan, menjelaskan bahwasannya tess merupakan alat pengumpul data


yang dirancang khusus dalam pembuatan butir-butir soalnya. Pengumpulan data tidak
hanya ada dalam kegiatan penelitian, tetapi dalam evaluasi pun juga memerlukan
pengumpulan data. Dalam evaluasi pembelajaran, tes berfungsi sebagai alat untuk
mengumpulkan data. Tes dapat berwujud pertanyaan oleh karena itu rumusan yang
digunakan dalam memilih jenis dan menuliskan pertanyaan, pola jawaban yang disediakan
harus berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari sini dapat disimpulkan bahwasannya
tes merupakan alat pengumpul data untuk mengukur aspek perilaku tertentu. Dengan
demikian tes berfungsi sebagai alat ukur, seperti hal nya dalam tes prestasi berlajar, aspek
perilaku yang diukur yaitu tingkat kemampuan pemahaman siswa dan penguasaan materi-
materi yang telah disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar.

  
E. Pengukuran
Pengertian pengukuran adalah suatu proses untuk menentukan kuantitas tentang suatu hal. Hal
tersebut dapat diartikan siswa, guru, gedung sekolah, dan lain sebagainya. Dalam proses
pengukuran ini, tentu saja memerlukan alat ukur, baik tes maupun non-tes.

Dalam sekolah, pengukuran berkaitan dengan tingkah laku siswa, pengukuran tidak menentukan
mengenai lulus atau tidaknya siswa, pengukuran hanya memberikan data kuantitatif tentang perilaku
siswa yang diukur derdasarkan kriteria tertentu.[

F. Penilaian
Penilaian merupakan alih Bahasa dari assessment, menurut Depdikbud, penilaian adalah
suatu kegiatan yang berisi mengenai berbagai informasi yang berkesinambungan dan menyeluruh
mengenai proses dan hasil pembelajaran yang telah dicapai siswa. Penilaian bersifat menyeluruh,
mencakup seluruh aspek dalam pembelajaran seperti aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai-nilai

. Kemudian menurut Gronlund, penilaian merupakan serangkain kegiatan yang sistematis


mulai dari pengumpulan data, analisis, dan interpretasi data/informasi mengenai sejauh mana
peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwasannya, penilaian merupakan proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar dan tingkat pencapaian peserta didik terhadap
tujuan pembelajaran, dalam rangka untuk pengambilan keputusan dengan kriteria dan pertimbangan
tertentu dalam membuat keputusan tentang nilai, kenaikan kelas, dan kelulusan peserta didik.
Pengambilan keputusan harus senantiasa mengarahkan peserta didik untuk melakukan perbaikan
dalam pencapaian hasil belajar.[3]
Penilaian merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan keberhasilan proses dan
hasil belajar. Kegiatan penilaian memberikan informasi kepada guru, yang nantinya informasi
tersebut berguna untuk meningkatkan kemampuan mengajar seorang guru dalam membantu
peserta didik untuk berkembang dan mencapai tujan pembelajaran secara optimal, sebab kemajuan
peserta didik merupakan indikator dari tercapainya tujuan pembelajaran

G. Evaluasi
Selanjutnya arti dari istilah evaluasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, evaluasi memiliki
arti suatu proses yang menghasilkan gambaran tentang oeserta didik, kemudian membuat
pertimbangan dengan nilai dan arti. Proses dan hasil evaluasi sangat dipengaruhi oleh beragam
pengamatan, latar belakang, dan pengalaman evaluator itu sendiri.
Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengetahui kualitas tentang sesyatu baik dari nilai maupun arti, berdasarkan pertimbangan dan
kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. [4]
Antara penilaian dan evaluasi memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya yaitu keduanya
memiliki arti memberikan nilai terhadap sesuatu, yang membedakan hanya ruang lingkup dan
pelaksanaannya. Ruang lingkup  penilaian lebih sempit, terbatas pada salah satu komponen saja,
seperti hasil belajar atau prestasi belajar peserta didik.

Pelaksanaan penilaian biasanya hanya dilakukan secara internal saja (guru) yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran. Sedangkan ruang lingkup evaluasi terkait seluruh komponen dalam suatu
sistem, contohnya evaluasi sistem pendidikan, sistem kurikulum, maupun sistem pembelajaran, dan
dapat dilakukan tidak hanya oleh pihak internal, tetapi juga dapat dilakukan oleh pihak eksternal
(konsultan yang mengevaluasi kurikulum).

Evaluasi dan penilaian bersifat lus dan menyeluruh, dimana pengukuran termasuk
didalamnya. Pengukuran memberikan gambaran mengenai sesuatu dalam bentuk angka-angka
yang menunujukkan suatu kemajuan atau progress, sedangan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. [5]
Apabila  dilihat dari segi maknanya, pengukuran, penilaian, dan evaluasi memiliki perbedaan arti
dan fungsi seperti yang telah dikemukakan diatas. Akan tetapi, semuanya tidak dapat dipisahkan di
dunia pendidikan. Sebab keterkaitan yang erat antara yang satu dengan yang lainnya.

1.  Pengukuran dan penilaian merupakan dua proses yang berkesinambungan.


2. Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu, yang menghasilkan skor dan dari hasil
pengukuran dapat dilaksanakan penilaian.
3. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Hakikat keduanya merupakan proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Perbedaanya terletak pada ruang lingkup dan
pelaksanaanya.
4. Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan, yaitu keduanya mempunyai
pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Di samping itu, keduanya merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data. [6]

Agar lebih jelas perbedaannya maka perlu dispesifikasi lagi untuk pengertian masing-masing:

1. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-
judgment atau tindakan dalam pembelajaran.
2. Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi
secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan
dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
3. Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan
instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran
sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris.[7]
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program.Tujuan Evaluasi ialah : Untuk mengetahui tingkat
kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu, untuk
mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya, untuk mengetahui
tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar, untuk mengetahui segala upaya siswa dalam
mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk
keperluan belajar
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran ,
sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih
memebatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan
belajar peserta didik (learning progres) , sedangkan evalusi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Di samping itu,  evaluasi dan penilaian pada hakikatnya  merupakan suatu proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian (value judgemen ) tidak
hanya didasarkan kepada hasil pengukuran (quantitativ description) , tetapi dapat pula
didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara (quqlitatif description 
.
B.  Saran
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca, khusunya pendidik, atau calon
pendidik  dapat memberikan perhatian lebih dalam hal yang berkaitan dengan evaluasi sehingga
seorang pendidik akan mempunyai dasar yang kuat dalam melakukan penilaian terhadap
siswanya. utamanya bagi pendidik ataupun calon pendidik untuk lebih memperdalam
pengetahuannya dalam hal evaluasi pembelajaran dan menerapkan proses evaluasi tersebut
secara benar dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA

      Dr. Suke Silverius. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
      Dr. Muhibbin Syah, M.Ed. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
      Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: Maliki Press.

Anda mungkin juga menyukai