Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

STRATEGI PEMBELAJARAN

Skor nilai:

PENELITIAN DI SEKOLAH SMK

DISUSUN OLEH:

Nama:Tri Une Lumban gaol(5193131010)

Binsar Manik(5193131016)

DOSEN PENGAMPU : Uli Basa SidabutarS.kom,M.P.d

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunian-Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan tugas mini riset
Strategi Pembelajaran ini tepat pada waktunya. Selesainya riset mini ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:

Dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada penulis
sehingga termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.

Demikianlah tugas riset mini ini, penulis berharap miniriset ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi tentang tugas ini..

Medan, November 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A.    Latar Belakang Masalah..............................................................................
B.   Fokus Masalah..............................................................................................
C.     Rumusan Masalah.......................................................................................
D.    Tujuan Penelitian.........................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................
A.    Pengertian Komunikasi................................................................................
B.     Pengertian Komunikasi Organisasi.............................................................
C.    Hakekat dan Peran Komunikasi dalam suatu organisasi untuk
mewujudkan kinerja lembaga yang optimal........................................................
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................
A.    Pendekatan dan Rancangan Penelitian........................................................
B.      Kehadiran Peneliti......................................................................................
C. Lokasi Penelitian.............................................................................................
BAB IVTEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN......................
A.    Temuan Umum Penelitian...........................................................................
B.     Temuan Khusus Penelitian.........................................................................
C.    Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................................
Bab VPENUTUP....................................................................................................
A.    Kesimpulan..................................................................................................
B.     Saran - saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Komunikasi dalam suatu organisasi sangatlah penting. Salah satu faktor penentu
suksesnya organisasi adalah komunikasi.Komunikasi yang baik akan memperlancar jalannya
organisasi,sebaliknya jika komunikasi kurang baik dapat menyebabkan macetnya
organisasi.Sebagai contoh dalam suatu sekolah,Jika Kepala sekolah lupa meyampaikan kapan
masuk kembali sekolah setelah libur,maka akan banyak guru atau siswa yang tidak hadir pada
awal  permulaan sekolah sehingga aktivitas pembelajaran akan terkendala.Hal demikian
menyebabkan sekolah tidak berfungsi semestinya.

Untuk menghindari hal ini maka para pemimpin organisasi harus memahami dan
menyempurnakan kemampuan organisasi sehingga  komunikasi dalam organisasi tersebut
menjadi efektif. Efektifnya komunikasi organisasi  dalam suatu sekolah akan membantu
pelaksanaan tugas para guru maupun kepala sekolah .

Setiap organisasi termasuk sekolah tidak terhindar dari konflik organisasi.Untuk


menghindari dan memecahkan konflik ini perlu adanya komunikasi yang efektif,baik
komunikasi verbal maupun non verbal.Dengan adanya komunikasi ini maka diharapkan dapat
memaksimalkan segala aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

MAN 1 Medan adalah salah satu lembaga pendidikan yang ada di Kota Medan yang
mempunyai mutu pendidikan yang berkualitas baik dan tidak jarang mendapat prestasi yang
amat membanggakan dan setiap tahunnya menghasilkan siswa-siswa yang diterima
diberbagai perguruan tinggi favorit di Indonesia.

Perestasi MAN 1 ini tidak terlepas dari kinerja para stakeholder yang berkompeten
sehingga MAN 1 Medan sampai sekarang menjadi salah satu madrasah unggulan yang ada di
Kota Medan. Sebagaimana kita ketahui dalam sebuah keberhasilan pasti ada orang yang
paling berpengaruh di dalamnya, dalam hal ini Kepala sekolah MAN 1 Medan adalah orang
yang paling berpengaruh dalam menunjang keberhasilan yang diraih MAN 1 Medan.

Keberhasilan seseorang dalam memanejerial sebuah lembaga tidak terlepas dari


structural dan komunikasi yang baik. Keefektifan komunikasi yang disampaikan biasanya
akan menghasilkan suasana yang nyaman sehingga tujuan organisasi mudah tercapai.

Dari penomena-penomena yang telah dijabarkan di atas penulis tertarik meneliti


bagaimana komunikasi organisasi yang diterapkan oleh kepala sekolah MAN 1 Medan. Dan
mengambil judul “ Efektifitas Komunikasi Organisasi Kepala Sekolah Di Man 1 Medan.”

B.   Fokus Masalah


Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini difokuskan bagaimana Komunikasi
Organisasi Kepala Sekolah MAN 1 Medan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
C.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi kepala sekolah dengan para guru dan staf di MAN 1 Medan?
2. Bagaimana komunikasi kepala sekolah dengan para siswa MAN 1 Medan?

D.    Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang
dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana komunikasi kepala sekolah dengan para guru dan staf
MAN 1 Medan.
2. Untuk mengetahui Bagaimana komunikasi kepala sekolah dengan para siswa MAN 1
Medan.

BAB II

KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah proses individu mengirimkan stimulus yang biasanya dalam
bentuk     verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Hovland, Janis dan Kelly,
Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan terte ntu,sehingga
dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan ,dipelihara,dan diubah Forsdale, Komunikasi
adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya ,dalam    kelompok,dalam
organisasi dan dalam masyarakat menciptakan,mengirimkan dan    menggunakan informasi
untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain Brent D Ruben, Komunikasi adalah
proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan,diterima     dan diberi arti
William D Seller, Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara
sipengirim dan sipenerima pesan untuk mengubah tingkah laku.Komunikasi adalah proses
penyampaian atau penerimaan pesan dari suatu orang kepada     orang lain,baik langsung
maupun tidak langsung,secara tertulis,lisan,maupun bahasa nonverbal.

B.     Pengertian Komunikasi Organisasi


Komunikasi Organisasi menurut Goldhaber yaitu,”organizational communications is
the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent
relationship to cope with environmental uncertainty “ atau Komunikasi Organisasi adalah
proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling
tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Defenisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu :proses,pesan,jaringan,
keadaan saling tergantung,hubungan,lingkungan dan ketidak pastian.

C.    Hakekat dan Peran Komunikasi dalam suatu organisasi untuk


mewujudkan kinerja lembaga yang optimal.
Sekolah merupakan suatu organisasi yang terdiri dari berbagai komponen seperti :
Kepala Sekolah,guru,Komite Sekolah ,siswa ,pegawai dan Yayasan (bagi sekolah swasta ).
Jadi yang  akan dibahas dalam makalah ini adalah Hakekat dan Peran Komunikasi dalam
suatu sekolah untuk mewujudkan kinerja sekolah yang optimal untuk mencapai tujuan
sekolah yang sudah ditentukan. Fungsi dan peranan komunikasi di sekolah adalah sebagai
berikut :

1.      Fungsi informatif

Komunikasi sebagai fungsi informatif maksudnya bahwa melalui komunikasi yang


baik diharapkan semua pihak di sekolah memperoleh informasi yang baik dan akurat serta
tepat waktu,sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.Kepala sekolah
sebagai menejer dapat meningkatkan kemampuan menejerialnya untuk memimpin
sekolah.Guru sebagai ujung tombak pencapaian tujuan sekolah dapat menambah wawasannya
dalam bidang pendidikan dan pengajaran.Pegawai sekolah sebagai tatausaha sekolah lebih
mudah melaksanakan tugasnya tanpa harus dihantui keraguan.Demikian juga dengan siswa
akan lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

2.      Fungsi  Regulatif

Komunikasi sebagai fungsi regulatif di sekolah mencakup peraturan –peraturan yang


berlaku di sekolah.Fungsi Regulatif ini dipengaruhi dua hal,yaitu :
 Atasan ,dalam hal ini Kepala Sekolah yang berwenang mengendalikan semua
informasi yang disampaikan,dan memberikan instruksi atau perintah.

 Message atau pesan Regulatif berorientasi pada kerja ,artinya guru maupun pegawai
membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak
boleh untuk dilaksanakan.

3.      Fungsi Integratif

Komunikasi sebagai fungsi integratif merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
sekolah untuk menyediakan saluran yang memungkinkan kepala sekolah, guru,siswa dan
pegawai melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.Saluran komunikasi ini dapat dibuat
seperti buletin,televis, infocus maupun hal lain yang dapat membantu efektifitas kinerja
sekolah.

4.      Fungsi persuasif

Kekuasaan dan kewenangan tidak selalu membawa hasil yang maksimal sesuai
dengan yang diharapkan.Dengan demikian maka kepala sekolah dapat melakukan cara
persuasi kepada bawahannya.Hal ini akan menimbulkan kepedulian yang lebih tinggi
terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,sehingga guru maupun karyawan lainnya
akan bekerja secara sukarela .Sukarela dalam hal ini bukan berarti tidak digaji tetapi
merupakan loyalitas kerja.

5.      Fungsi emosi

Komunikasi sebagai fungsi emosi artinya dengan komunikasi yang baik selruh
komponen yang ada pada sekolah tersebut dapat mengontrol emosi,ataupun mengendalikan
stress.

6.      Fungsi Motivasi

Komunikasi sebagai fungsi motivasi artinya bahwa kepala sekolah harus mampu
memanfaatkan komunikasi dalam memberi motivasi kepada bawahannya.

7.      Fungsi kontrol


Komunikasi juga berfungsi sebagai kontrol terhadap kinerja sekolah.Melalui
komunikasi kepala sekolah dapat mengontrol kerja para guru dan pegawai,sehingga
mengetahui sebatas mana hasil kinerja sekolah . Contoh Laporan Kerja

Jika fungsi komunikasi di atas  dapat berjalan dengan baik maka kinerja sekolah akan lebih
optimal sehingga tujuan sekolah akan lebih cepat tercapai.Untuk mengefektifkan semua
fungsi komunikasi ini maka sebaiknya seorang kepala sekolah  membuka komunikasi yang
bersifat terbuka.Komunikasi yang bersifat terbuka akan memperlancar proses penyampaian
pesan baik dari atasan maupun dari bawahan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A.    Pendekatan dan Rancangan Penelitian


Fokus penelitian ini adalah efektifitas komunikasi organisasi kepala sekolah MAN 1
MEDAN. Untuk mengungkap substansi penelitian ini diperlukan pengamatan mendalam dan
dengan latar yang alami (natural setting). Dengan demikian pendekatan yang diambil adalah
pendekatan kualitatif yakni metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek
yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan analisa data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.

B.      Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peran peneliti sangat penting yakni sebagai
instrumen kunci. Hal ini dapat difahami bahwa keabsahan data nanti akhirnya diserahkan
pada subyek penelitian, apakah data yang diperoleh maupun analisisnya benar-benar sesuai
dengan persepsi/pandangan subyek. Oleh karena itu kehadiran peneliti berperan sebagai
perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan sekaligus melaporkan
hasil penelitian.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan. Jalan William
Iskandar Medan Tembung 20222 Sumut.

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.    Temuan Umum Penelitian

1.      Sejarah Singkat Keberadaan MAN 1 Medan

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan pada awal berdirinya merupakan Sekolah Persiapan
Institut Agama Islam Negeri (SPIAIN). Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri ini
berdiri tanggal 1 Februari 1968 bertempat di gedung Sekolah Hakim Jaksa Negeri di jalan
Imam Bonjol. Selanjutnya Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri ini dipindahkan ke
gedung Yayasan Pendidikan Harapan dengan siswa berjumlah 19 orang. Direktur Sekolah
Persiapan Institut Agama Islam Negeri yang pertama adalah Drs. H. Mukhtar Ghaffar yang
dikukuhkan dengan Surat Keputusan Panitia Nomor:08/SP-IAIN/1968 tanggal 27 Maret
1968.

Terhitung tanggal 1 April 1979 pemerintah merubah seluruh Sekolah Persiapan


Institut Agama Islam Negeri (SPIAIN), Pendidikan Hakim Institut Agama Islam Negeri
(PHIAIN), Sekolah Guru Hakim Agama (SGHA) menjadi Madrasah Aliyah Negeri. Sekolah
Persiapan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara juga berubah menjadi Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) dengan gedung tetapnya berada di kompleks IAIN Medan di jalan
Sutomo Ujung. Pada tahun 1980 dan 1981 telah dibangun gedung Madrasah Aliyah Negeri
Medan di jalan Williem Iskandar. Selanjutnya Madrasah Aliyah Negeri Medan dipindahkan
ke lokasi baru tersebut.

Pada tahun 1984, Drs. H. Mukhtar Ghaffar diangkat menjadi pengawas pendidikan
agama Kanwil Depag Provinsi Sumatera Utara. Sebagai penggantinya adalah Drs. H. Nurdin
Nasution. Selanjutnya terjadi pergantian kepemimpinan di Madrasah Aliyah Negeri Medan
dengan uraian sebagai berikut:

1. Tahun 1979 s/d 1984 dipimpin oleh Drs. H. Mukhtar Ghaffar.


2. Tahun 1984 s/d 1987 dipimpin oleh Drs. H. Nurdin Nasution.
3. Tahun 1987 s/d 1993 dipimpin oleh Drs. H. Musa HD.
4. Tahun 1993 s/d 1996 dipimpin oleh Drs. H. Suangkupon Siregar.
5. Tahun 1996 s/d 2000 dipimpin oleh Drs. H.Miskun.
6. Tahun 2000 s/d 2007 dipimpin oleh Dra. Hj. Fatimah Ibrahim.
7. Tahun 2007 s/d 2011 dipimpin oleh  Burhanuddin S.Ag, M.Pd.
8. Sekarang H. Ali Masran Daulay, S.Pd,MA

Pada masa kepemimpinan Drs. H. Musa HD terjadilah perubahan Madrasah Aliyah


Negeri Medan menjadi Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan. Ketika terjadi perubahan tuntutan
kebutuhan terhadap kualitas guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan
mensyaratkan lulusan diploma II, maka Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 tahun
dilikuidasi oleh pemerintah menjadi Madrasah Aliyah Negeri pada tahun 1992. Sejak itulah
Madrasah Aliyah Negeri Medan berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan.

2.    Visi, Misi, Tujuan, dan Target Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan


Visi Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan adalah:“Bertaqwa, Berilmu Pengetahuan
Serta Populis”.

Adapun yang menjadi indikator visi Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan adalah sebagai
berikut:

a) Mampu menjadi muslim sejati, yaitu yang mampu menjalankan perintah Allah swt. dan
meninggalkan segala larangan-Nya, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah
kepada yang munkar.
b) Menguasai kecakapan akademik yang berguna untuk melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi atau untuk hidup di tengah masyarakat.
c) Menguasai keterampilan dan kecakapan nonakademis sesuai dengan minat dan bakatnya.
d) Dikenal oleh masyarakat umum sehingga menjadi ikon dan penggerak dalam
masyarakat.

Misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan adalah menyiapkan siswa yang bercirikan:

a) Memiliki akhlak yang terpuji.


b) Mampu mengamalkan dan menyampaikan ajaran Islam.
c) Mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
d) Produktif mengisi pembangunan nasional.
e) Meningkatkan profesionalisme guru.
f) Melaksanakan gembelajaran sistematis yang berorientasi dengan penggunaan  teknologi
informasi dan berteknologi.
g) Meningkatkan peran serta orangtua siswa dan masyarakat dalam pengelolaan
pendidikan.

Tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan Sasaran tujuan Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan
adalah guru, pegawai, dan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan. Melalui tujuan tersebut
diharapkan guru, pegawai dan siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Melaksanakan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.


b) Meningkatkan kualitas  akhlak terpuji siswa.
c) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan pendidikan.
d) Meningkatkan kompetensi siswa melalui pengembangan diri dan kecakapan hidup (life
skill).
e) Melakukan pengadaan dan perbaikan sarana prasarana pembelajaran.
f) Mengembangkan sistem informasi madrasah dengan berbasis jaringan.
g) Meningkatkan peran orangtua dan masyarakat dalam memajukan   madrasah.

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Madrasah
Aliyah Negeri 1 Medan disusun target-target sebagai berikut:

a) Semua ruang belajar memiliki proyektor  secara permanen.


b) Semua ruang belajar memiliki komputer dan jaringan internet.
c) Terpenuhinya alat-alat laboratorium standar untuk fisika, kimia,  biologi, bahasa, tata
busana dan komputer.
d) Bahasa Inggris menjadi bahasa komunikasi kedua dalam pembelajaran.
e) Tersedianya bahan ajar yang berbentuk digital untuk semua mata pelajaran.
f) Guru, pegawai dan siswa melaksanakan 3 tertib Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan yaitu
tertib masuk, tertib proses dan tertib keluar.
g) Proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan bernuansa pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dan mengacu pada Permen
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
h) Sistem informasi dan administrasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan berbasis jaringan.
i) Siswa lulus Ujian Nasional (UN) 100 persen setiap tahun.
j) Siswa lulus perguruan tinggi negeri mencapai 90 persen dari jumlah lulusan per tahun.
k) Siswa lulus di perguruan tinggi yang berada di luar negeri baik biaya mandiri maupun
beasiswa.

B.     Temuan Khusus Penelitian


Adapun temuan khusus penelitian ini berkaitan dengan penerapan komunikasi
organisasi kepala sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan. Temuan ini diperoleh melalui
wawancara dengan kepala madrasah, wakil kepala madrasah, kepala urusan tata usaha, guru
mata pelajaran, dan siswa. Selain itu, temuan khusus penelitian diperoleh melalaui observasi
dan data dokumen.

Kepala madrasah selain sebagai seorang administrator dan supervisor juga harus
menjalankan fungsi-fungsi organisasi terutama dalam menerapkan komunikasi organisasi
pada madrasah yang dipimpinnya. Hal ini bertujuan agar seluruh komponen madrasah yang
terlibat dalam seklah tersebut dapat berlangsung dengan baik. Adapun komunikasi yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1. Komunikasi kepala sekoalah dengan bawahan (wakil kepala madrasah )dan para guru
Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan

Dalam menjalankan fungsi pengorganisasian ini, Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1


Medan berkomunikasi dengan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum dan Wakil
Kepala Madrasah Bidang MGMP yang berfungsi mengkoordinasikan masing-masing
kelompok musyawarah guru mata pelajaran pada masing-masing rumpun mata pelajaran.
Wakil Kepala Madrasah Bidang MGMP dibentuk karena tugas dan fungsi Wakil Kepala
Madrasah Bidang Kurikulum terlalu luas.

Untuk mengetahui bagaimana aktivitas pengorganisasian komunikasi Madrasah


Aliyah Negeri 1 Medan, penulis melakukan wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah
Negeri 1 Medan di ruang kepala madrasah pada tanggal 19 nopember 2014, yang
menjelaskan sebagai berikut:

Beliau (kepala sekolah) MAN 1 Medan biasa berkomunikasi dengan tegas dengan
wakil kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan waktu yang
ditetapkan supaya biasa dan menjadi contoh bagi guru-guru yang lain, kadang disertai dengan
lelucon supaya lebih membina suasana.

Wawancara tentang komunikasi   dilanjutkan dengan Wakil guru 19 Nopember 2014,


yang menjelaskan sebagai berikut:

Bahwa kepala madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dalam berkomunaksi dengan para
guru tegas dan selalu menjaga keharmonisan antara kepala dengan tenaga fungsional
sehingga setiap guru merasa nyaman dan terbebani tanggung jawab sehingga proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik .

Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan salah seorang siswa yang sedang
bermain setelah bel istirahat, yang menjelaskan bahwa:

Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan dalam menyampaikan sesuatu tegas dan
tidak jarang para siswa ditanya bagaimana kegiatannya disekolah dengan komunikasi yang
sederhana sehingga para siswa tidak merasa kaku berkomunikasi dengan kepala sekolah.
Peroses ini terjadi tidak jarang sewaktu kepala sekolah bertemu dengan siswa kadang waktu
istirahat dan ketika ada kegiatan siswa.

C.    Pembahasan Hasil Penelitian

1. Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri


1  Medan dengan wakil kepala sekolah dan guru-guru.

Mencermati temuan pertama, Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah
Aliyah Negeri 1  Medan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, Komunikaasi
organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1  Medan dengan para
wakilnya dan semua tenaga pendidik sudah efektif dan bisa memanejerial sekolah tersebut
dengan baik sehingga MAN 1 Medan sampai sekarang masih masuk kategori sekolah yang
mutu pendidikannya baik di kota Medan.

2. Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah


Negeri 1  Medan dengan siswa.

Mencermati temuan kedua, Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala


Madrasah Aliyah Negeri 1  Medan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara,
Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1  Medan
dengan siswa sudah efektif dan bisa membuat siswa-siswa merasa nyaman dan tidak kaku
dalam menyampaikan keinginan mereka dengan kepala sekolah tersebut dengan baik,
sehingga MAN 1 Medan setiap tahunnya mengirim bisa mengirim alumninya keperguruan
tinggi terenama di Indonesia ini tidak terlepas dengan komunikasi kepala sekolah yang baik
dan episien.

Bab V

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 
Medan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, Komunikaasi organisasi yang
diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1  Medan dengan para wakilnya dan semua
tenaga pendidik sudah efektif dan bisa memanejerial sekolah tersebut dengan baik sehingga
MAN 1 Medan sampai sekarang masih masuk kategori sekolah yang mutu pendidikannya
baik di kota Medan.

Komunikaasi organisasi yang diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 


Medan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, Komunikaasi organisasi yang
diterapkan oleh kepala Madrasah Aliyah Negeri 1  Medan dengan siswa sudah efektif dan
bisa membuat siswa-siswa merasa nyaman dan tidak kaku dalam menyampaikan keinginan
mereka dengan kepala sekolah tersebut dengan baik, sehingga MAN 1 Medan setiap
tahunnya mengirim bisa mengirim alumninya keperguruan tinggi terenama di Indonesia ini
tidak terlepas dengan komunikasi kepala sekolah yang baik dan episien.

B.     Saran - saran


Mudah penelitian ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis keritik dan
saran yang sipatnya membangun sangat penulis harapkan yang bisa membuat riset penulis
ini bisa lebih sempurna. terimaksih

DAFTAR PUSTAKA

Arni Muhammad , Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara : Jakarta 2008

Usman Husaini, Manajemen Teori,Praktik,dan Riset Pendidikan Edisi 3, Bumi


Aksara : Jakarta 2006

http://ikaoktaviani1705.blogspot.com/2013/01/upaya-meningkatkan-
efektivitas.html diakses 23:43 tanggal 20 November 2014.
http://ibugurusejati.blogspot.com/2013/01/efektivitas-komunikasi.html diakses
pada tanggal 20 november 2014 jam 23: 38.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2001
Nasution S., Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif Bandung: Tarsito,
1996

Anda mungkin juga menyukai