Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TENTANG FISIOTERAPI DADA,POSTURAL


DRAINAGE,CLAPPING,VIBRASI DAN LATIHAN NAPAS DALAM

OLEH :

KELOMPOK : 1 (SATU)

ANGGOTA :

-AHDIATI (01)

-ALMAS FILZAH (02)

-AMARDIN (03)

POLOTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN BIMA

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
BAB II

PEMBAHASAN

TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI :

A. Fisioterapi dada : postural drainage , clapping vibrasi , latihan nafas dalam.

B. latihan batuk efektif ,posisi semi fowler dan fowler serta macam macam pengaturan
posisi

C. pengisapan lendir (melalui hidung)

D. Memberikan oksigen melalui nasal kanul dan simple masker

A. FISIOTERAPI DADA

Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan


drainase postural, clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem
pernafasan, misalnya penyakit paru paru obstruksi kronis (Bronkhitis kronis), Asma dan
Emfisema) .

Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi
penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini
walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya
mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang
terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah mengembalikan dan
memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari
bronkus dan untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret.

B. FISIOTERAPI DADA MELIPUTI BEBERAPA RANGKAIAN :

POSTURAL DRAINAGE
Tindakan postural drainage merupakan tindakan dengan menempatkan
pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan.
Tindakan postural drainase diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan
vibrating (vibrasi/getaran). • Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior
dan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada daerah tersebut yang dilakukan pada
saat pasien ekspirasi .
 Indikasi Klien Postural Drainase

Mencegah penumpukan sekret pada :

- Klien yang melakukan tirah baring yang lama

- Klien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik dan bronkiektasis.

- Mobilisasi secret yang tertahan

 Persiapan Pasien Untuk postural drainase :


- Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang
- Terangkan cara pelaksanaan kepada klien secara ringkas tetapi lengkap
- Periksa nadi dan tekanan darah
- Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk
mengeluarkan secret.

 Cara Melakukan Postural Drainase :


- Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur
malam untuk meningkatkan kenyamanan tidur
- Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih
dari 40 -60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit

 Gambar posisi postural drainase :


 PROSEDUR POSTURAL DRAINAGE
- Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase
- Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat
- Letakkan bantal sebagai penyangga
- Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit
- Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area yang
didrainase
- Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk efektif.
Tampung sekresi dalam sputum pot
- Istirahatkan pasien, minta klien minum sedikit air
- Ulangi untuk area tersumbat lainnya
- Tindakan tidak lebih dari 30 – 60 menit.

 Postural Drainage dapat dihentikan bila :


- Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
- Klien mampu bernapas secara efektif
- Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret

Vibrasi
Vibrasi merupakan kompresi dan getaran manual pada dinding dada dengan
tujuan menggerakkan secret ke jalan napas yang besar.

 Cara Melakukan Vibrasi


- Vibrasi dilakukan hanya pada waktu klien ekspirasi.
- Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di area yang
didrainase,satu tangan di atas tangan yang lain
- Instruksikan klien untuk napas lambat dan dalam melalui hidung hembuskan
melalui mulut dengan bibir dimonyongkan selama proses vibrasi, tujuannya
memperpanjang fase ekspirasi
- Ketika klien menghembuskan napas getarkan telapak tangan, hentikan saat
klien inspirasi. Lakukan vibrasi 5 kali ekspirasi.
- Hentikan getaran saat klien inspirasi

Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuannya untuk melepaskan
sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dapat dilakukan
dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.
 Cara Clapping/Perkusi :
- Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunakan handuk untuk mengurangi
ketidaknyamanan
- Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
- Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
- Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan
membentuk mangkok
- Kembalikan posisi klien dengan nyaman
- Evaluasi respon klien
- Dokumentasikan hasil pemeriksaan

LATIHAN NAPAS DALAM


Teknik napas dalam adalah suatu bentuk latihan napas yang terdiri
dari pernapasan abdominal (diagfragma) dan purs up breathing

 Prosedur teknik pernapasan dalam :


- Atur posisi nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk ditempat tidur
atau dikursi dengan posisi berbaring
- Fleksikan lutut pasien untuk merileksasikan otot abdomen.
- Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga.
- Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin tetapi dalam
kondisi rileks dan cegah lengkung punggunggung.
- Konsentrasi dan rasakan gerakan turunnya abdomen dan konsentrasi dari otot
abdomen ketika respirasi.
- Gunakan latihan ini setiap kali merasakan napas pendek dan tingkat secara
bertahap selama 5-10 menit, 4 kali dalam sehari, latihan teratur akan membantu
pernapasan tanpa usaha. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi duduk tegap,
berdiri dan berjalan.
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai