Anda di halaman 1dari 1

NAMA : BARUNA ZULGI NUGRAHA

NIM : 30301900070
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II
UJIAN AKHIR SEMESTER
DOSEN : Dr Saefrudin, M.Pd.I

1. Alasan kita perlu berdoa kepada Allah SWT karena Allah memang menyuruh umatnya untuk
berdoa kepada-Nya. Itu semua kita lakukan dikarenakan hanya kepada Allah lah kita meminta
dan hanya kepada Allah lah kita berserah diri, dengan begitu hati akan menjadi tenang bahwa
Allah selalu mendengar apa yang kita minta dan rasakan. Maka dari itu dalam setiap berdoa kita
juga harus melaksanakan perintah-perintah-Nya.
Berdoa kepada Allah memanglah sangat penting terutama bagi umat islam, tak hanya
menyampaikan keinginan dan harapan tetapi juga berdoa merupakan perbuatan ibadah yang
berpahala.
2. Maksud dari ayat 60 surat al Mu’min yakni permohonan untuk medapatkan manfaat dan
dijauhkan dari mudharat.
3. Bahwa puasa tidak terkena riya sebagaimana (amalan) lainnya terkena riya. Al-Qurtuby
rahimahullah berkata, “Ketika amalan-amalan yang lain dapat terserang penyakit riya, maka
puasa tidak ada yang dapat mengetahui amalan tersebut kecuali Allah, maka Allah sandarkan
puasa kepada Diri-Nya. Oleh karena itu dikatakan dalam hadits, ‘Meninggalkan syahwatnya
karena diri-Ku.’ Ibnu Al-Jauzi rahimahullah berkata, ‘Semua ibadah terlihat amalannya. Dan
sedikit sekali yang selamat dari godaan (yakni terkadang bercampur dengan sedikit riya) berbeda
dengan puasa.
4. a. Nisab adalah batasan antara apakah kekayaan itu wajib zakat atau tidak. Jika harta yang
dimiliki seseorang telah mencapai nisab, maka kekayaan tersebut wajib zakat. Jika belum
mencapai nisab, maka tidak wajib zakat.
b. Haul zakat adalah batas waktu atau masa dalam sebuah periode tahun hijriah dimana harta itu
harus dikeluarkan zakatnya. Zakat adalah kewajiban umat islam untuk menyisihkan sebagian
hartanya atas perintah Allah.
c. Amil dalam zakat adalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan, dan penyaluran atau distribusi harta zakat.
d. Muzakki adalah orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas kepemilikan harta yang
telah mencapai nishab dan haul.
Seorang Muslim wajib membayar zakat jika harta yang dimilikinya telah mencapai nishab.
Nishab zakat harta berbeda-beda, tergantung jenis harta bendanya.
e. Mustahiq adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Ketentuan tentang siapa saja yang
berhak menerima zakat telah diatur dengan jelas dalam QS at-Taubah [9] : 60.
5. Zakat dan pajak memiliki persamaan karena perintah mengeluarkan sebagian harta ini dijalankan
menurut aturan tertentu yang menaungi sebuah kelompok masyarakat. Zakat dibayar berdasarkan
syariat Islam, sedangkan pajak dibayarkan menurut undang-undang perpajakan yang berlaku
dalam sebuah negara.
Persamaan pajak dan zakat berikutnya adalah besarnya pembayaran ditentukan menurut
prosentase tertentu dan berlaku untuk orang-orang yang memenuhi syarat. Keduanya juga
berperan dalam membangun kesejahteraan kelompok masyarakat tertentu.
6. Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau yang diterima oleh Allah SWT.
Sedangkan menurut istilah syar’i, haji mabrur ialah haji yang dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, dan wajib, serta
menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan
semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah SWT.
ُ‫س لَهُ َج َزا ٌء إِاَّل ا ْل َجنَّة‬
َ ‫ا ْل َح ُّج ا ْل َم ْب ُرو ُر لَ ْي‬

“Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
Perihal mabrur, ada banyak pendapat ulama. Pertama, haji mabrur adalah haji yang tidak
tercampuri kemaksiatan, dan kata “al-mabrur” itu diambil dari kata al-birr yang artinya ketaatan.
Dengan kata lain haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan penuh ketaatan sehingga tidak
tercampur dengan dosa. Pendapat ini menurut Muhyiddin Syarf an-Nawawi, dipandang sebagai
pendapat yang paling sahih.

Anda mungkin juga menyukai