Anda di halaman 1dari 1

Klasifikasi ROM Suratun, et al (2006), menyatakan bahwa ada beberapa klasifikasi latihan

ROM, yaitu:
1) Latihan ROM pasif, yaitu latihan ROM yang dilakukan pasien dengan bantuan dari orang lain,
perawat, ataupun alat bantu setiap kali melakukan gerakan. Indikasi : pasien usia lanjut
dengan mobilitas terbatas, pasien tirah baring total, kekuatan otot 50%.
2) Latihan ROM aktif, yaitu latihsn ROM yang dilakukan mandiri oleh pasien tanpa bantuan
perawat pada setiap melakukan gerakan. Indikai :mampu melakukan ROM sendiri dan
kooperatif, kekuatan otot 75%.
Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital
dan lamanya tirah baring dan juga perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien, agar
tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada pasien .

Kekuatan otot merupakan suatu hal penting untuk setiap orang, karena kekuatan otot
merupakan suatu daya dukung gerakan dalam menyelesaikan tugas-tugas. Setelah umur
30 tahun, manusia akan kehilangan kira-kira 3-5% jaringan oto total per dekade.
Kekuatan otot akan berkurang secara bertahap seiring bertambahnya umur. Penurunan
fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan, yaitu: penurunan kemampuan
mempertahankan keseimbangan tubuh, hambatan dalam gerak duduk ke berdiri,
peningkatan resiko jatuh, perubahan postur.

Anda mungkin juga menyukai