Anda di halaman 1dari 21

BAB I

Pembaharuan di Dunia Islam

Tajdid adalah pembaharuan dalam kehidupan keagamaan, baik berbentuk pemikiran


maupun gerakan, sebagai reaksi atau tanggapan terhadap tantangan internal maupun
eksternal yang menyangkut kenyakinan dan urusan social umat islam. Pembaharuan
dalam islam meliputi seluruh bidang kehidupan, yaitu
1. Dibidang akidah dan ibadah
Pembaharuan untuk memurnikan ajaran islam dari unsur-unsur asing dan
kembali kepada ajaran yang murni dan utuh sehingga iman menjadi suci dank
arena terus diperbaharui.
2. Bidang muamalah duniawiah
Pembaharuan sebagi upaya modernisasi dalam aspek social, ekonomi, politik,
pendidikan, budaya dan sebagainya sepanjang tidak bertentangan tidak
bertentangan dengan panduan Al-Qur’an dan hadis.

Tokoh Pembaharuan pada priode klasik sampai modern


1. Ibnu Taimiyah (1263-1328)
Corak pemikirannya bersifat emperis dalam arti bahwa ia mengakui kebenaran
itua hanya ada dalam kenyataan, bukan dalam pemikiran, seklaigus rasional
dalam arti ia tidak mempertentangkan antara akal dan yang jelas alqur’an dan
hadis yang sahih.
2. Muhammad Ibn Abdul Wahhab (1730-1971)
Inti gerakkan pembaharuannya adalah
 Pembaharuan islam yang paling utama disandarkan pada persoalan
tauhid, yang dibagi menjadi 3 : tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, dan
tauhid al-asma wa al-sifat.
 Wahab sangat tidak setuju dengan para pendukung tawassul. Menurutnya,
Ibadah adalah cara manusia berhubungan dengan tuhan.
 Sumber-sumber syari’ah islam adalah al-qur’an dan sunnah.
 Wahab menyatakan pentingnya Negara dalam memperlakukan secara
paksa syari’ah dalam masyarakat yang otoritas tertinggi ada ditangan
khalifah atau imam yang harus bertindak atas dasar saran ulama dan
komunitasnya.
3. Jamaluddin al-Afghani (1838/1839-1897)
Pembaharuannya :
Pertama, dari sudut pandang Islam tradisioanal, Jamaludin mengemukakan
pentingnya kepercayaan pada akal dan hukum alam, yang tidak bertentangan
dengan kepercayaaan pada tuhan.
Kedua, Jamaludin berhasil mendukung kebangkitan nasionalisme di mesir dan
india.
Ketiga, Jamaludin menyatakan ide tentang persamaan antara pria dan wanita.

4. Mahammad Abduh (1448-1905)


Tiga perantara yang menjadi sasaran pembaruanya.
 Pembaruan di bidang pendidikan di pusatkan di Al-azhar. Alasannya
bahwa Al-azhar adalah pusat pendidikan mesir dan dunia islam
 Pembaruan di bidang hukum yaitu memperbaiki kesalahan pandangan
masyarakat, bahkan pandangan para mufti tentang kedudukan mereka
sebagai hakim.
 Wakaf juga merupakan institusi yang menjadi perhatianya
5. Rasyid Ridha (1865-1935)
Ide-ide pembaharuan penting yang di bawanya adalah dalam bidang agama,
bidang pendidikan, dan bidang politik.

Gerakan Pembaharuan islam di Indonesia (1900-1940)


1. Jami’atul Khair
Adalah organisasi islam pertama di Indonesia ( 15 juli 1905 ) didirikan oleh orang-
orang arab di Indonesia. Organisasi ini mengutamakan gerakanya pada bidang
pendidikan.

2. Serikat Islam
Berdiri di solo 11 nopember 1912. Organisasi ini mengubah haluan menjadi
organisasi yang bergerak di bidang politik.

3. Muhammadiyah
Didirikan oleh K.H.Ahmad Dahlan di Yogyakarta 18 nopember 1912, yang
bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, social budaya dan kesehatan.ada
beberapa alas an muhammadyah berdiri, antara lain :
Tidak murninya islam di Indonesia, Pendidikan Islam tidak maju, Kemiskinan
rakyat, adanya missi dan Zending Kristen, Umat Islam bersifat fanatisme sempit,
taklid buta, masih diwarnai konservartisme, formalism dan tradisionalisme.
BAB II
MUHAMMADIYAH :
LATAR BELAKANG BERDIRI DAN TUJUANNYA

Yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyah, yaitu factor intern dan dan ekstren.
Faktor intren yang berhubungan dengan pribadi Ahmad Dahlan itu sendiri selaku
pendiri Muhammadiyah. Faktor ekstern adalah hal –hal yang terjadi diluar diri Ahmad
Dahlan, meliputi aspek social, keagamaan, pendidikan, dan politik bangsa.

A. Intelektualitas dan Religiositas K.H Ahmad Dahlan

Setelah menunaikan haji pertama dan kedua, Ahmad Dahlan mempunyai obsesi
besar tentang masa depan Islam yang mampu membebaskan masyarakat seperti
yang diperankan Rasulullah dan para Salafiun. Islam harus dipahami dari sumber
utamanya yaitu Al-Qur’an dan Al Sunnah. Dalam memahami sumber ajaran Islam,
Ahmad Dahlan mengajukan metodelogi pemahaman yang tradisional-fungsional.
Untuk keperluan ini, akal fikiran yang bebas, dan akal nurani yang jernih serta
membiarkan Al-Qur’an berbicara sendiri dalam memecahkan problem. Dalam
perspektif pemahaman ini, pemahaman terhadap ayat Al-Qur’an tidak sekedar
pada tataran kognitif, tetapi menurut aktualisasi nyata sehingga masyarakat
dapat merasakan perubahan yang lebih baik. Dengan cara demikian, risalah Islam
sebagai Hudan dan rahmatan li al-‘alamin terjadi di dalam masyarakat.

A. Realitas Sosio-Agama Di Indonesia


Yang dihadapi Ahmad Dahlan adalah sistempendidikan yang bersifat duhotomik,
pendidikan tradisional pesantren dan pendidikan modern barat. Hal yang
mendorong Ahmad Dahlan mendirikan lembaga pendidikan yang memadukan
kedua hal tersebut, maka ada perpaduan antara semangat islam dan semangat
barat yang mengembangankan ilmu pengetahuan.

B. Realitas sosio-politik
Realitas politik bangsa yang dihadapi Ahmad Dahlan dapay dipisahkan menjadi
dua periode yakni politik hindia belanda sebelum C.S Hurgronje dan setelah
Hurgrje menjadi penasehat colonial belanda. Periode pertama, belanda
menerapkan kebijakan agar umat islam tidak memberontak dengan mempersulit
pengamalan ajaran islam . periode kedua, belanda menerapkan kebijakan ganda,
satu pihak memberikan kebebasan terutama ibadah mahdhah, di pihak lain
melarang kegiatan-kegiatan yang bersifat pencerdasan dan kesadaran politik.
C. Realitas politik islam hindia belanda
Realitas politik bangsa yang dihadapi Ahmad Dahlan dapat dipisahkan menjadi
dua priode yakni politik Hindia Belanda sebelum C.S Hurgronje dan setelah
horgonje menjadi penasehat kolonal Belanda. Priode pertama, Belanda
menerapkan kebijakan agar umat Islam tidak berontak dengan mempersulit
pengalaman ajaran Islam. Priode kedua, Belanda kembali menerapkan kebijakan
ganda. Satu pihak memberikan kebebasan beragama terutama ibadah mahdah,
dipihak lain melarang kegiatan –kegiatan yang bersifat pencerdasan dan
kesadaran politik.

D. Proses Berdirinya Muhammadyah


 Kontak pertama dengan Budi Utomo melalui Djojosumarto, seorang yang
sudah di kenal baik oleh Ahmad Dahlan karena sama-sama dari
Kalimantan
 Melakukan sosialisasi ajaran Islam

Sebelum muhammadyah resmi dideklarasikan, ada lima langkah yang diambil oleh
Ahmad Dahlan sebagai proses awal untuk mendirikan muhammadyah. Langkah-langkah
ini adalah,
 Diskusi dengan guru-guru kwekscool;
 Diskusi dengan orang-orang dekat untuk mencari nama yang tepat bagi
organisasi yang akan didirika;
 Mengajukan permohonan kepada Hoofdbestuur budi eotomoagar
mengusulkan kepada pemerintah hindia belanda untuk berdirinya
muhammadyah.
 Mengadakan rapat-rapat persiapan peresmian muhammadyah; dan
 Memproklamasikan berdirinya muhammadyah.

Sejak berdirin (9112) hingga sekarang (2004), muhammadyah telah mengalami


perubahan tujuan sebanyak 7 kali. Tujuan yang terakhir hasil muktamar ke-44 tahun
2000 di Jakarta adalah “ menegakan dan menjujung tinggih agama islam sehingga
terwujud, masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

BAB III
Muhammadiyah Identitas, Landasan Normatif dan Oprasional

Identitas perjuangan Muahammadiayah, terdiri dari :


1. Muhammadyah sebagai gerakan islam, maksudnya semua kegiatan yang di
lakukuan berdasarhan ajaran islam yang telah di yakini kebebaranya.
2. Muhammadyah sebagai gerakan dakwa amar makruf nahi mungkar,
maksudnya berdakwa merupakan kewajiban yang sasaranya individu atau
peroorangan dan masyarakat.
3. Muhammdyah sebagai geraka tajdid,maksudnya selalu mengadakan
penbaharuan-pembaharuan yang baik dalam islam (furifikasi) maupun bidang
mu’amala duniawiyah.

Landasan normatif bagi pelaksanaan dan aktifitas Muhammadiyah meliputi


a. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Mengandung tujuh pikiran :
- Pertama, Hidup manusia harus berdasar tauhid Allah, bertuahn dan
beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah
- Kedua, Hidup bermasyarakat merupakan sunatullah
- Ketiga, Hanya dengan hukum Allah tata kehidupan social dapat berjalan
dan berkembang secara positif
- Keempat, penempatan Islam sebagai sumber hukum tertinggi merupakan
kewajiban manusia
- Kelima, agama islam adalah agama seluruh utusan Allah, yang mana
pengamalannya dengan ittiba rasul
- Keenam, Organisasi merupakan alat realisasi ajaran Islam dalam hidup
social
- Ketujuh, Tujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur, yang diridhoi Allah SWT

b. Kepribadian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persrikatan yang merupakan gerakan Islam, dan dasar
amal usaha Muhammadiyah:
a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dana taat kepada Allah
b. Hidup manusia bermasyarakat
c. Mematuhi ajaran agama Islam dengan berkenyakinan bahwa ajaran islam
itu satu satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagian dunia dan akhirat
d. Menegakkan dan memjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat
adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan insan kepada manusia
e. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW
f. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi

Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah


“ Berpegang teguh akan ajaran Allah dan rasulnya, bergerak membangun disegenap
bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhoi
Allah”

Sifat Muhammadiyah
a. Beramal dan berjaung untuk perdamaian dan kesejahteraan
b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiah
c. Lapang dada, luas pandangan dengan dengan memegang teguh ajaran Islam
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
e. Mengindahkan segala hukum, undang undang peraturan serta dasar dan
falsafah Negara yang sah
f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
tauladan yang baik
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat
h. Kerjasama dengan golongan islam manapun juga dalam usaha menyiarkan
dan mengamalkan agama islam serta membela kepentingannya
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur yang diridhoi allah
j. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana

C. Matan kenyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah

MKCH Muhammadiyah ditetapkan dalam sidang Tanwir tahun 1969 di Ponogoro.


Pada tahun 1970, tepatnya pada tanwir di Jogjakarta.
Fungsi dan misi Muhammadiyah
“ Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara RI yang bersifat Palsafah pancasila,
untuk bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil, makmur dan dirihdoi
Allah SWT “ baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”
Untuk mencapai tujuan muhammdyah,maka semua aktifitasnya harus berlandaskan
pada oprasionalnya yang meliputi AD/ART muhammadyah, khitah perjuangan
muhammadyah, visi misi muhammadyah, dan keputusan-keputusan muhammdyah baik
keputusan siding tanwir maupun muktamar .

BAB IV
Badan Pembantu Pimpinan Dan Organisasi Otonom Dalam
Muhammadiyah
Ada delapan majelis dalam Muhammadiyah
1. Majelis Tarjih dan pengembangan Pemikiran Islam (MT-PPI)
2. Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK)
3. Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan (Majelis Diktilitbang)
4. Majelis Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI)
5. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen)
6. Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM)
7. Majelis Ekonomi (ME)
8. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan.
Yang berfungsi mendukung dan melaksanakan kegiatan – kegiatan dalam rangka
tercapainya tujuan Myhammadiyah, sesuai dengan bidang garapannya masing-masing.
Ada tujuh lembaga dan satu badan penbina dan pengawas keuangan. Lembaga ini
hanya dibentuk ditingkat pusat saja, sedangkan badan dapat dibentuk sampai tingkat
wilayah, kalau ada daerah yang ingin memiliki badan Pembina dan pengawas keuangan
diperbolehkan asalka mendapatkan izin dari PWM setempat.

Majelis Tarji dan pengembangan pemikiran islam berdiri pada tahun 1928, dan memiliki
fungsi membimbing pengamalan ajaran islam, meningkatkan kualitas ulama, membrikan
fatwa agama, mempergiat pengkajian dan penelitian. Selain itu juga berperan dalam
mentarji dalail agama untuk dipilih yang paling kuat, dan mengembangkan
pembaharuan pemikiran keagamaan.

Majelis Tabligh dan dakwah Khusus berdiri pada tahun 1971, memiliki fungsi menyusun
kebijakan dalam bidang tablik, mengkoordinasi korp mubaligh, mememlihara wakaf,
masjid, musollah seagai sarana ibadah dan meningkatkan mutu kehidupan umat,
menyelenggarakan pendiidkan dan kaderisasi mubaligh, dan melakukan penelitian
dakwah.

Majelis wakab dan kehartabendaan berdiri pada tahun 1972, memiliki fungsi
menggiatkan wakaf umat, mengusahakan serfitikasi tanah dan bagunan wakaf milik
persyarikatan

Majelis ekonomi dibentuk oleh Muhammadiyah dengan tugas utama merumuskan


system ekonomi islam, menggiatkan kegiatan ekonomi warga Muhammmadiyah,
mendorong terbentuknya organisasi perekonomian islam diluar persyarikatan, dan
sebgai Fasilitator pengembangna eknomi antara berbagai pihak.
Majelis kesehatan dan pembinaan kesejahteraan social yang berikan tugas oleh
persyarikatan untuk menanamkan hidup tolong menolong, menyelenggarakan
pendidikan kesehatan sehingga tersedia tenaga kesehatan, menyelenggarakan usaha-
uasaha pertolongan (RS PKU, klonik kesehatan, klinik bersalain)

Majelis pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Di beri
tugas oleh perserikatan untuk menyelenggaraakan pendidikan dalam rangka
menyeiapkan sumber daya manusia yang memiliki jiwa muhammasiyah,mempertebal
akidah, tekun ibadah, akh kul karimah dan menguasai IPTEKS

Majelis hikmah bertugas mengadakan kajian-kajian politik, memberikan pertimbangan


kepada pimpinan perserikantan tentang perkembangan polotik yang sedang tejadi, dan
mempertinggi kecerdasan politik.

Majelis pengembangan kader dan sumber daya insani diberi amanah oleh perserikatan
untuk menyusun konsep perkaderan dan mengoprasionalakn dilingkugan keluarga,
sekolah dan organisasi, mengembangkan studi lanjut, mengadakan darul alqani dan
kegiatan sejenis, pendataan kader, mempublikasikan pedoman kaderisasi,
menyelenggarakan forum ideopolitor.

Lembaga Hikmah bertugas untuk mengadakan kajian – kajian polotik, yang berkaitan
dengan perjuangan Muhammadiyah , menyelenggarkan pendidikan politik kader
perserikatan dll.

Lembaga Hubungan Luar Negeri, lembaga ini didirikan dengan tujuan mengembangkan
SDM dalam membangun jaringan internasional, pengembangan pemikiran keislaman
dunia, solidaritas umat Islam dunia, dan membentuk network kader Muhammadiyah di
luar negeri.

Lembaga penegakan superpisi hukum dan HAM memiliki program


a. Pendidikan dan sosialisasi hukum
b. Pemberdayaan SDM dan HAM
c. Pembinaan dan pemberdayaan pranata hukum
d. Advokasi, bantuandan konsultasi hukum

Lembaga seni budaya memiliki program


a) Pengembangan media sarana dan prasarana
b) Pendidikan dan latihan
c) Pengkajian dan pengembangan
d) Penguatan kelembagaan

Pengembangan Tenaga Profesi mempunyai tugas


a) Membuat data base
b) Melakukan kajian dengan analisi SWOT SDM Muhammadiyah
a) Pendidikan dan pelatiha profesi
b) Bekerjasama dengan lemabga lain untuk meningkatkan profesionalitas
kekaryaan dalam muhammadaiyah

Lembaga studi dan pemberdayaan lingkungan hidup mengarahkan pada kegiatannya :


a) Pengkajian dan penelitian
b) Pendidikan dan pelatihan untuk melestariakan dan pemberdayaan lingkungan
c) WorkShop teknilogi lingkungan
d) Penerbitan jurnal dan buku tentang lingkungan dan peran persrikatan
e) Membentuk komunitas peduli lingkungan

Lembaga pemeberdayaan buruh tani dan nelayan diarahkan memberikan penguatan


dan pembelaan kaum buruh, tani dan nelayan dalam terstruktur social yang
terpinggirkan dan terdzomili.

Badan Pembina dan pengawasa keaungan (BPPK), badan ini dengan tugas menyusun
system pengelolahan keuangan perserikatan, mengelola dan mengawasi keuangan.

Untuk tercapainya tujuan perserikatan, muhammadiyah juga didukung oleh organisasi


otonom yakni aisyiah, NA, pemuda IMM, IRM,TS putra muhammadiyah dan HW.

Aisyiyah berdiri berdiri pada tahun 1917 dengan mengemban tugas untuk
membeimbing kaum wanita sadar agama dan berorganisasi, menghimpun wanita
wanita untuk berkifrah secara aktif dalam kehidupan agama, berbangsa dan bernegara

Pemuda muhammadiyah berdiri pada tahun 1932 dengan mengemban tugas untuk
melekukan kegiatan yang mengarah pada kesadaran putra mumammadiyah sebagai
pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha muhammadiyah.

NA berdiri pada tahun1919 dengan tugas pokok mengarahkan putra –putra


muhammadiyah untuk memahami dan mengamalkan islam, mengajak dan
mengarahkan orang lain menuju terbentuknya putrid yang berakhlak mulia. Bidang
garap NA adalah keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian.
IMM berdiri pada tahun 1963 merupakan organisasi otonom yang bergerak dalam
bidang agama, masyarakat dan kemahasiswaan memiliki fungsi sebagai organisasi
kader, dakwah dan bagian dari mata rantai perjuangan muhammadiyah islam Indonesia.

IRM semula bernama IPM, berdiri sejak tahun 1961 dengan fungsi meningkatkan
kesatuan akidah islamiyah seliruh remaja muslim, mengembangkan potensi remaja
muslim dalam bidang keterampilan dan penguasaan IPTEK, mempersiapkan kader
perserikatan, umat dan bangsa

PF putra muhamadiyah berdiri pada tahun 1963 dengan tugas untuk membina pencak
silat yang berwatak serta bekepribadian Indonesia, bersih dari ilmu sesat dan syirik.
Untuk perjuangan agama serta bangsa dan Negara, dan sikap mental dan gerak langka
anak murid harus merupakan tindakan – tindakan kesucian.

BAB V
MUHAMMADIYAH DAN KEINDONESIAAN
Amal Usaha yang menjadi trade malk Muhammadiyah adalah lembaga pendidikan dari
tingkat TK samapai perguruan tinggi menyebar ke seluruh pelosok tanah air

Ahamad Dahlan meletakkan tiga fondasi atau dasar pendidikan, yaitu pendidikan
Akhlak, individu dan social

Ciri Khusus pendidikan Muhammadiyah terletak pada kurikulum keislaman dan


kemuhammadiyahan

Kepedulian Ahmad Dahlan terhadap masalah-masalah social terutama fakir miskin dan
mustad’afin yang semakin menderita hidupnya, diwujudkan dalam bentuk mendirikan
panti asuhan anak yatim. Selain itu Muhammadiyah juga mengembangkan seni budaya
yang islami.

Muhammadiyah juga ikut mengembangkan bidang ekonomi dengan dimiliki BUMM


dan Koperasi muhammmadiyah, BMT, dan BPRS.
Maajelis Pembina Ekonomi membeina ekonomi melalui 3 jalur
1. Mengembangkan badan usaha milik Muhammadiyah yang memperesentasikan
kekuatan ekonomi organisasi Muhammadiyah
2. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah
3. Memberdayakan anggota Muhammadiyahdi bidang ekonomi dengan
mengembangkan usaha – usaha milik anggota Muhammadiyah

Gerakan ekonomi Muhammadiyah bisa dijalankan dengan:


 Mendirikan koperasi diberbagi jajaran jenis koperasi sebagai sarana untuk
melakukan perkuatan ekonomi umat
 Mendirikan BUMN
 Lembanga keuangan
 Sharing dalam berbagai perusahaan yang bonafide dan kompetif
 Membangun jaringan informasi bisnis
 Membangun jaringan kerjasama bisnis

Muhammadiyah sejak awal terlibat aktif dalam persoalan kebangsaan dan kenegaraan,
misalnya ikut serta dalam perumusan dasar Negara. Sikap politik Muhammadiyah telah
jelas, bahwa muhammadiyah tidak berpolitik praktis, namun dalam kondisi tertentu
harus mengambil sikap politik yang jelas, misalnya melenyapkan penjajahan, menumpas
PKI, mengusulskan kepada pemerintah untuk memasukkan nilai –nilai islam dalam
undang-undang.
Dalam era reformasi, Muhammadiyah ikut mendorong terwujudnya pemerintah yang
bersih, melakukan gerakan moral untuk memberantas KKN, dan terlibat aktif
mensuskseskan pemilihan presiden secara langsung pada tanggal 5 juli 2004. Selain itu,
Muhammadiyah memberikan dorongan kepada putra terbaik Muhammadiyah, Amin
Rais untuk melanjutkan reformasi di Indonesia dengan menjadi presiden RI.

KEPUTUSAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH

Pedoman hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma
Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola pada
tingkahlaku Warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga
tercermin kepribadian Islami menuju menuju terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar benarnya.

Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah memiliki beberapa sifat:


 Mengandung hal –hal yang pokok/prinsip dan penting dalam bentuk acuan nilai
san norma
 Bersifat pengayaan
 Aktual
 Memberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang bersifat
keteladanan
 Ideal
 Rabbani
 Taisir

Tujuannya
Terbenetuknya prilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang
menunjukkan teladan yang baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar – benarnya

Kehidupan Pribadi Warga Muhammadiyah


1. Dalam aqidah
- Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadarn
iman beruapa tauhid kepada Allah Subhanawataallah
- Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadi menjadikan iman dan tauhid
sebagai sumber seluruh kegiatan hidup
2. Dalam Akhlak
- Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani prilaku Nabi
dalam mempratifkan akhlak mulia
- Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup
harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas serta menjauhkan diri
dari prilaku riya
- Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlak yang
mulia dan menjauhkan diri dari akhlak yang riya
- Setiap warga muhammadiyah dituntut untuk menunjukan akhlak yang
mulia
- Setiap warga muhammadiyah dimanapun bekerja dan menunaikan tugas
harus menjauhkan diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta hal – hal
yang lain yang merugikan public, dan membawa kehancuran dalam
kehidupan dunia ini

3. Dalam Ibadah
- Setiap warga muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan
jiwa, hati kearah terbentuknya pribadi yang muttaqin dengan ibadah yang
tekun dan menjauhkan diri dari nafsu yang buruk
- Setiap warga muhammdiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan
sebaik – baiknya dan menghidup suburkan amal Nawafhil

4. Dalam Muamalah Duniawi


- Setiap warga muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi
dan khalifah di muka bumi
- Setiap warga muhammadiyah senantiasa berfikir burhani, bayani, dan
irfani
- Setiap warga muhammadiyah harus memiliki etos kerja yang islami

B. KEHIDUPAN DALAM KELUARGA


- Keluarga merupakan tiang utama kehidap umat dan bangsa sebagai
tempat sosialisasi
- Keluarga – keluarga di lingkungan muhammadiyah dituntut untuk benar –
benar mewujudkan keluarga sakinah

FUNGSI KELUARGA
- Melaksanakan fungsi kaderisasi
- Mensosialisasikan nilai – nilai ajaran islam
- Keluarga – keluarga dalam muhammdiyah di tuntut keteladanan dalam
mempraktikkan hubungan yang islami.

C. KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
- Islam mengajarkan agar tiap muslim menjalankan persaudaraan dan
kebaikan dengan sesama
- Setiap keluarga dan anggota keluarga muhammadiyah harus
menunjukkan keteladanan dalam bersikap baik terhadap tetangga
- Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga dianjuran untuk
bersikap baik dan adil
- Dalam hubungan – hubungan social yang lebih luas, setiap anggota
muhammadiyah baik sebagai individu, warga maupun jamaah dan jamaiah
harus menunjukkan sikap – sikap social
- Melaksanakan gerakan jamaah dan dakwah jamaah sebagai wujud dari
melaksanakan dakwah islam di tengah – tengah masyarakat

D. KEHIDUPAN BERORGANISASI
- Tanggung jawab seluruh warga dan pemimpin muhammadiyah untuk
benar – benar menjadikan organisasi sebagai gerakan dakwah islam yang
kuat dan unggul dalam berbagai bidang kehidupan
- Setiap anggota, kader dan pemimpin muhammadiyah berkewajiban
memelihara, melangsungkan gerak dan langkah perserikatan dengan
penuh komitmen yang istiqamah
- Dalam menyelesaikan masalah dan konflik di perserikatan hendaknya
mengutamakan musyawarah dan mengacu pada peraturan – peraturan
organisasi
- Menggairahkan ruh al islam dan ruh al jihad dalam seluruh gerakan
Persyerikatan
- Setiap anggota pemimpin persyerikatan hendaknya menunjukkan
keteladanan
- Dalam lingkungan persyerikatan hendaknya dikembangkan disiplin tepat
waktu
- Para pemimpin muhammadiyah hendaknya gemar mengikuti kajian –
kajian keislaman
- Setiap anggota pemimpin Muhammadiyah hendaknya menjauhkan diri
dari fitnah
- Pemimpin Muhammadiyah hendaknya mempunyai jiwa pembaharuaan
dan jiw adakwah yang tinggi
- Pemimpin harus menunjukkan akhlak pribadi muslim dan mampu
membina keluarga yang Islami

E. KEHIDUPAN DALAM MENGELOLA AMAL USAHA


- Bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus mengarah kepada
terlaksananya maksud dan tujuan perserikatan dan seluruh pimpinan serta
pengelola amal usaha kewajiban untuk melaksanakan misi utama
Muhammadiyah itu dengan sebaik – baiknya sebagai misi dakwah
- Setiap pimpinan dan pengelola amal usaha Muhammadiyah di berbagai
bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan amal usaha dengan
pengolahannya secara keseluruhan sebagai amanat umat yang harus
ditunaikan dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik – baiknya
- Pemimpin amal usaha dalam mengelola amal usahanya harus tunduk
kepada kebujaksanaan perserikatan dan tidak menjadikan amal usaha itu
terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan menjadi fitnah
dalam kehidupan dan bertentangan dengan amanat
- Pemimpin amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah
yang mempunyai keahlian tertentu di bidang amal usaha tersebut
- Pemimpin amal usaha Muhammadiayah senantiasa berusaha
meningkatkan dan mengembangkan amal usaha yang menjadi
tanggungjawabnya dengan penuh kesungguhan
- Pemimoin amal usaha berkewajiban melaporkan pengelola amal usaha
yang menjadi tanggungjawabnya
- Pemimpin amal usaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana
kehidupan Islami
- Karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah
yang bekerja sesuai engan keahliannya dan lain-lain

F. KEHIDUPAN DALAM BERBISNIS


- Kegiatan bsnis barang dan jasa haruslah berupa barang dan jasa yang
halal dalam pandangan syariat atas dasare sukarela
- Dalam melakukan kegiatan bisnis ekonomi pada prinsipnya setiap orang
dapat menjadi pemilik organisasi bisnis
- Prinsip sukarela dan keadilan merupakan prinsip penting yang harus
dipegang, baik dalam lingkungan intern maupun ekstren
- Hasil dari aktivitas bisnis ekonomi itu akan menjadi harta kekayaan pihak
yang mengusahakannya
- Harta yang diperoleh dan dimiliki degan jalan usaha adalah harta yang
paaaaaaling terpuji
- Harta dari hasil usha bisnis ekonomitidak boleh dihambur – hambuarkan
dengan cara mubazir dan boros
- Diwajibkan untuk member infaq dan shadaqoh sebagai perwujudan rasa
syukur atas nikmat rezeki yang dikaruniai Allah kepadanya
G. KEHIDUPAN DALAM MENGEMBANGKAN PROFESI
- Profesi meruapan bidang pekerjaan yang dijalani setiap orang sesuai
dengan keahliannya yang menuntut komitmen, skil, dan tanggungjawab
- Menjunjung tinggi nilai – nilai kehalalan dan kebaikan, amanah,
kemanfaatan, dan kemaslamatan yang membawa pada keselamatan hidup
dunia dan akhirat
- Dalam menjalankan profesi hendaknya menjauhkan diri dari korupsi,
kolusi, nepotisme, kebohongan dan hal-hal yang batil lainnya
- Dalam menjalankan profesi hendaknya menjalankan prinsif kerjasama

H. KEHIDUPAN DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA


- Warga Muahammadiyah perlu mengambil bagian dan tidak boleh apatis
dalam kehidupan politik.
- Beberapa prinsip dalam berpolitik harus ditegakkan dengan sejujur –
jujurnya dan sesungguh sungguhnya.
- Berpolitik dalam dan demi kepentingan umat dan bangsa sebagai wujud
ibadah kepada Allah, insane dan sesame
- Para politisi Muhammadiyah berkewajiban menunjukkan keteladanan diri
yang jujur. Benar, dan adil
- Berpolitik dengan kesalihan, sikap positif,
- Menggalangkan silaturahmi dan ukhuwah antar politisi dan kekuatan
politik
I. KEHIDUPAN DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN
- Harus dikelola, dipelihara, dan tidak boleh dirusak
- Berkewajiban untuk melakukan konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya
- Dilarang melakukan usaha-uasaha dan tindakan-tindakan yang
menyebabkan kerusakan lingkungan alam
- Memasyarakatkan dan mempraktikkan budaya bersih, sehat, dan indah
lingkungan disertai dengan kebersihan fisik dan jasmani
- Melakukan tindakan – tindakan amal ma’ruf dan nabi munkar dalam
menghadapi kezaliman, keserakahan,.
- Melakukan kerjasama-kerjasama dalam dan aksi – aksi praktis dengan
berbagai pihak.

J. KEHIDUPAN DALAM MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN dan TEKNOLOGI


- Setiap warga Muhammadiyah wajib untuk menguaasai dan memiliki
keunggulan dalam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Setiap warga muhammadiyah harus memiliki sifat-sifat ilmuan
- Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
bagian tidak terpsahkan dengan imam dan amal sholeh
- Setiap warga Muhammadiyah dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki
mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kepada masyarakat
- Menggairahkan dan menggembirakan gerakkan mencari ilmu
pengetahuan dan pengeusaan teknologi baik melalui pendidikan maupun
kegiatan – kegiatan di lingkungan keluarga dan masyarakt

K. KEHIDUPAN DALAM SENI DAN BUDAYA


- Islam adalah Agama fitrah
- Rasa seni sebagi penjelmaan rasa keindahan dalam diri manusia
merupakan salah satu fitrah
- Menghidupkan sastra Islam sebagai bagian dari strategi membangun
peradaban dan kebudayaan Muslim

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH


MUQADDIMAH
Adapun Perserikatan Muhammadiyah beranggaran dasar sebagai berikut :
BAB I terdiri diri 3 pasal :
Nama, Pendiridan, Tempat Kedudukan

BAB II,
Indentitas, Asas, dan Lambang

BAB III,
Maksud dan tujuan serta usaha

BAB IV,
Keanggotaan

BAB V
Susunan dan penetapan organisasai

BAB VI
Pimpinan

BAB VII
Unsur pembantu pimpinan

BAB VIII
Organisasi otonom
BAB IX
Permusyawaratan

BAB X
Rapat

BAB XII
LAPORAN

BAB XIII
Anggaran rumah tangga

BAB XIV
Pembubaran
BAB XV
Perubahan

BAB XVI
Penutup

ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH

Pasal 1, Tempat kedudukan


Pasal 2, Lambang dan bendera
Pasal 3, Usaha
Pasal 4, Keanggotaan
Pasal 5, Ranting
Pasal 6, Cabang
Pasal 7, Daerah
Pasal 8, Wilayah
Pasal 9, Pusat
Pasal 10,Pimpinan pusat
Pasal 11,Pimpinan wilayah
Pasal 12,Pimpinan Daerah
Pasal 13,Pimpinan cabang
Pasal 14,Pimpinan Ranting
Pasal 15,Pemilihan Pimpinan
Pasal 16,Masa Jabatan Pimpinan
Pasal 17,Ketentuan Luar Biasa
Pasal 18,Penasehat
Pasal 19,Unsur Pembantu Pimpinan
Pasal 20,Organisasi Otonom
Pasal 22,Muktamar Luar Biasa
Pasal 23, Tanwir
Pasal 24, Musyawarah Wilayah
Pasal 25,Musyawarah Daerah
Pasal 26,Musyawarah Cabang
Pasal 27,Musyawarah Ranting
Pasal 28,Musyawarah Pimpinan
Pasal 29,Keabsahan Musawarah
Pasal 30,Keputusan Musawarah
Pasal 31, Rapat Pimpinan
Pasal 32,Rapat Kerja Pimpinan
Pasal 33, Rapat Kerja Unsur Pembantu Pimpinan
Pasal 34,Pengelola Keuangan dan Kekayaan
Pasal 35,Pengawasan Keuangan dan Kekayaan
Pasal 36,Laporan
Pasal 37,Ketentuan lain – lain
Pasal 38,Penutup

Anda mungkin juga menyukai