Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Sarmadi,S.Pd.I, M.S.I
Disusun Oleh :
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bapak Sarmadi, S.Pd.I,
M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Makalah ini
disusun sebaik mungkin dengan merujuk kepada berbagai sumber baik buku,
jurnal, situs internet, dan terutama merujuk kepada Al-Quran dan Hadist juga
disertai dengan pendapat dan pemikiran dari penulis.
Terimakasih,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
.2 Identifikasi Masalah
Dari apa yang telah dijabarkan dalam latar belakang masalah, dapat kita
identifikasikan masalah yang terkait dengan pokok pembahasan makalah ini
yaitu sebagai berikut :
a) Konsep dan fungsi masjid dalam membangun budaya Islam
b) Konsep dan fungsi masjid kampus dalam membangun budaya Islam
c) Sumber historis, sosiologis, dan teologis tentang konsep dan fungsi
masjid kampus dalam membangun budaya Islam
d) Argumen tentang konsep dan fungsi masjid kampus dalam
membangun budaya Islam
.3 Rumusan Masalah
a) Bagaimanakah konsep dan fungsi masjid dalam membangun budaya
Islam ?
b) Bagaimanakah konsep dan fungsi masjid kampus dalam membangun
budaya Islam ?
c) Jelaskan mengenai sumber historis, sosiologis dan teologis tentang
konsep dan fungsi masjid kampus dalam membangun budaya Islam !
d) Jelaskan mengenai argumen tentang konsep dan fungsi masjid kampus
dalam membangun budaya Islam !
2
BAB II
KONSEP DAN FUNGSI MASJID KAMPUS MEMBANGUN
BUDAYA ISLAM
Masjid Quba dibangun oleh Rasulullah dan para sahabat dalam bentuk yang
sederhana, terbuat dari pelepah-pelepah kurma dan tumpukan batu, dengan
sebuah sumur yang digali untuk keperluan wudhu bagi para jamaah.
Lalu masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah adalah Masjid Nabawi,
masjid ini dibangun atas permintaan Ma’adh bin Afra yaitu seseorang yang
3
berasal dari Bani Najjar. Masjid ini bernama Masjid Nabawi (Masjid Nabi)
karena Rasulullah selalu menyebutnya dengan sebutan “masjidku”.
4
Secar spiritualitas, fungsi utama dari masjid adalah sebagai tempat umat
bersujud. Bersujud dalam konteks melaksanakan kewajiban penghambaan
kepada Allah. Didalam masjid umat Islam melaksanakan shalat dan ibadah
lainnya. Oleh karena itu masjid kampus tidak pernah sepi. Para mahasiswa
yang datang ke masjid kampus adakah mereka yang berusaha untuk menjaga
integritas terhadap agamanya. Salah satunya adalah untuk melaksanakan
shalat secara berjamaah maupun munfarid. Shalat adalah tiang agama, hal ini
berarti barang siapa yang meninggalkan shalat artinya meruntuhkan
agamanya. Bisa dikatakan bahwa peran dan fungsi utama masjid dalam
membentuk karakter mahasiswa adalah melalui aktivitas ibadah terutama
shalat.
5
menginat Allah, menerbitkan buletin dan jurnal tentang syariat dan
peribadatan.
6
sebagai calon sarjana serta kader dau dalam rangka mewujudkan
ukhuwah islamiyah, memelihara ajaran Islam dan ikut menciptakan
kampus religius.
7. Sub unit Pengkajian Islam
Unit pengkajian Islam berada di bawah naungan langsung
pembantu rektor III bidang kemahasiswaan. Program kerjanya
lebih berorientasi kepada pengkajian isu-isu aktual yang
berkembang di masyarakat. Isu tersebut dianalisis dari perspektif
keislaman kemudian didiskusikan di bawah bimbingan para dosen
PAI dan SPAI.
8. Kegiatan Hari Raya Islam
Kegiatan keagamaan sivitas akademika terutama para dosen serta
karyawan kampus selama ini dihubungkan dengan perayaan hari-
hari besar Islam. Kampus secara resmi mengadakan kegiatan hari-
hari besar Islam yang melibatkan seluruh sivitas akademika
contohnya perayaan Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Nuzulul Quran dan
Halal Bihalal setelah IduL Fitri. Acara ini selalu mengundang
pembicara tingkat nasional maupun regional. Akan tetapi undangan
pengajian umum bersifat lebih sukarela.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, peran dan fungsi paling penting
masjid kampus bagi pengembangan budaya Islam adalah mencegah lahirnya
benih-benih radikalisme di kalangan mahasiswa. Masjid kampus dapat menjadi
kontrol perilaku serta karakter mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan seperti
mentoring dan LDK.
7
Pada era Madinah, terdapat tiga jenis masjid yang penting untuk
dijadikan bahan pembelajaran yaitu pertama, Masjid Quba atau
masjid pertama yang dibangun atas dasar ketakwaan. Kedua,
masjid dhirar atau masjid yang didirikan oleh orang-orang munafik
dengan maksud ingin merusak keimanan umat. Lalu ketiga, musala
pertama yaitu tempat yang dipakai untuk shalat dua hari raya,
shalat istisqa dan tempat penyembelihan hewan kurban.
1) Masjid Quba
Di dalam catatan sejarah Islam masjid ini disebut sebagai
masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah dalam
perjalanan hijrahnya ke Madinah. Masjid ini didirikan
sebagai tempat shalat berjamaah dan pendidikan Islam.
Pada awalnya, masjid ini merupakan bangunan yang kecil
dan sederhana berbentuk segi empat persegi panjang dan
belum menghadap ke Ka’bah, tetapi menhadap ke Baitul
Maqdis. Sekarang Masjid Quba menjadi salah satu tempat
ziarah para umat haji dari berbagai negara, baik sebelum
maupun sesudah ziarah ke Madinah. Bangunan yang
sederhana ini telah menjelma menjadi masjid yang megah.
2) Masjid Dhirar
Masjid dhirar merupakan masjid yang mendatangkan
kerugian dan mudharat bagi umat Islam. secara sosiologis,
masjid ini didirikan oleh orang-orang Islam yang dengan
tujuan yang disengaja atau tidak disengaja untuk
menyesatkan keimanan umat Islam ke arah kekafiran dan
sebagai sarana pemecah belah umat. Namun secara teologis
masjid ini didirikan oleh orang-orang munafik. Seperti
yang telah tercantum dalam QS. At-Taubah ayat 107
“ Dan (di antara orang – orang munafik itu ) ada orang-
orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
kemudaratan ( pada orang-orang mukmin), untuk
8
(membelokkan keimanan) ke arah kekafiran dan untuk
memecah belah di antara orang-orang mukmin, serta
menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi
Allah dan rasulNya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya
bersumpah “ Kami tidak menghendaki selain kebaikan”.
Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka
adalah pendusta.”
Perlu diketahui bahwa orang-orang munafik itu tidak
merasakan bahwa dirinya seorang munafik. Mereka
memandang kebaikan dari perspektif mereka, bukan dari
pandangan Allah. Mereka menyakini bahwa keyakinan
religius merekalah yang paling benar. Oleh karena itu
mereka berusaha berdakwah untuk menyebarkan keyakinan
religius mereka dengan cara paling efisien adalah
mendirikan masjid terlebih pula jika masjid mereka itu
telah diresmikan oleh Rasulullah yang kemudian akan
membuat umat menjadi nyaman beribadah di dalamnya.
Oleh karena itu Allah langsung mengingatkan kepada
Rasulullah bahwa masjid itu adalah masjid dhirar yang
dilarang beribadah di dalamnya.
9
masjid di tengah kehidupan masyarakat mempunyai dua sisi, yaitu
sisi yang mencerminkan kehidupan umat Islam di masa depan yang
akan lebih baik dan sisi yang menimbulkan permasalahan yaitu
persoalan pengelolaan masjid. Pengelolaan masjid ini berfungsi
sebagaimana seperti yang terjadi di zaman Rasulullah, yaitu
menjadi pusat umat dalam memelihara tujuan didatangkannya
syariat Islam.
Sejak zaman Rasulullah hingga saat masa kejayaan umat Islam,
masjid bahkan berfungsi sebagai pusat pendidikan, ekonomi,
politik dan kebudayaan Islam.
10
Tipe Masjid Quba haruslah dapat kita contoh untuk memakmurkan
masjid kampus, yaitu masjid yang didirikan dan dibina dengan
berlandaskan ketakwaan. Selain itu kita harus menghindari masjid
dhirar yaitu perbuatan munafik atau yang didirikan oleh orang-orang
munafik dengan tujuan-tujuan yang tidak baik, memberikan mudharat,
juga memecah belah.
11
.4 Membangun Argumen tentang Konsep dan Fungsi Masjid Kampus
dalam Membangun Budaya Islam
12
BAB III
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Dalam KBBI arti masjid adalah : rumah atau bangunan tempat
bersembahyang orang. Sementara dalam pengertian yang lebih luas masjid
adalah perlambangan atau ciri khas dari umat Islam dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari sejarah serta peradaban budaya Islam. Keberadaan
masjid dapat dikatakan sebagai salah satu perwujudan dari eksistensi dan
aspirasi umat Islam.
Terdapat dua tipe masjid yang kemudian membawa kita untuk mengenali
secara lebih dalam makna takwa dan munafik, dengan tujuan agar kita dapat
meningkatkan ketakwaan dan menghindari perbuatan munafik serta
keingkaran. Tipe Masjid Quba haruslah dapat kita contoh untuk
memakmurkan masjid kampus, yaitu masjid yang didirikan dan dibina dengan
berlandaskan ketakwaan. Selain itu kita harus menghindari masjid dhirar yaitu
perbuatan munafik atau yang didirikan oleh orang-orang munafik dengan
tujuan-tujuan yang tidak baik, memberikan mudharat, juga memecah belah.
.2 Saran
Sebagai mahasiswa dan seorang muslim yang baik, sepatutnya kitalah yang
harus meramaikan masjid kampus dengan nuansa-nuansa religius yang
berdasarkan spiritualitas dan keimanan kita dengan tujuan menambah
ketakwaan. Penjabaran di atas hendaknya menjadi catatan dan motivasi
untuk meningkatkan ketakwaan dan mengimplikasikan peran-fungsi masjid
kampus sesungguhnya dalam kehidupan yaitu sebagai pusat kegiatan
13
keagamaan dan keilmuan agar terbentuk mahasiswa yang berintegritas
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.132.
Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, 2009. Ilmu Pendidikan Islam 1.
Bandung: Pustaka Setia
Sidi Gazalba, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-
Husna, 1994), hal. 268.
Jurnal
Digital
KBBI Online
14
15