Anda di halaman 1dari 9

TEORI MOTOR DIESEL

MINGGU III

SIKLUS DAN PROSES PEMBAKARAN


MOTOR DIESEL

Tujuan:
• Mengidentifikasi siklus kerja motor Diesel
• Mengidentifikasi perbedaan siklus 4 & 2 tak.
• Mengidentifikasi Diagram P-V
• Menganalisis proses pembakaran motor
Diesel

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 1


• Memacu keingintahuan mahasiswa terhadap
motor Diesel.
Apa Yang Terjadi di dalam Silinder?

Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa motor Diesel


merupakan salah satu jenis dari mesin pembangkit tenaga. Motor Diesel
termasuk mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine,
artinya proses pembentukan energy panas terjadi di dalam mesin itu
sendiri. Sekarang apa yang terjadi di dalam mesin? Mesin berusaha
merubah energy kimia menjadi energy mekanik yang dimafaatkan sebagai
sumber tenaga.
Energy kimia bahan bakar yang dikenal sebagai hidrocarbon (CH),
disenyawakan dengan oksigen agar dapat dilakukan proses pembentukan
energy panas melalui proses pembakaran. Pertama-tama mesin berusaha
merubah bentuk fisik bahan bakar dari bentuk cair menjadi bentuk gas.
Bahan bakar dikabutkan, agar mudah menguap atau menjadi bentuk gas.
Kondisi ini baru memungkinkan bahan bakar bersenyawa dengan oksigen
dari udara. Konsentrasi ini akan memungkinkan terjadinya proses pem-
bakaran, setelah ketiga syarat pembakaran yaitu bakan bakar, oksigen
dan panas saling berhubungan.
Kalor hasil pembakaran tersebut selanjutnya menyebabkan ter-
jadinya pemuaian gas di dalam silinder, yang diindikasikan naiknya tekan-
an. Tekanan tersebut selanjutnya dimanfaatkan untuk menghasilkan
energy mekanik berupa putaran pada poros engkol. Dengan demikian mesin
akhirnya menghasilkan tenaga seperti yang diharapkan.

Siklus Motor Diesel


Motor Diesel untuk menghasilkan tenaga/daya seperti yang
diharapkan melalui serangkaian proses yang terus berulang-ulang, atau
dikenal dengan terjadinya siklus yang berulang-ulang. Siklus pada motor
Diesel terdiri dari empat proses, yaitu proses isap, kompresi, usaha dan
proses buang. Terdapat dua cara dalam menyelesaikan setiap siklus
tersebut, cara pertama diselesaikan dengan empat langkah piston, atau
dua putaran poros engkol. Cara pertama disebut dengan motor Diesel
empat Tak. Cara kedua siklus diselesaikan dalam dua langkah piston atau
satu putaran poros engkol, cara ini disebut dengan motor Diesel dua Tak.
Berikut ini rangkaian penyelesaian siklus pada motor Diesel 4 Tak.

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 2


Gambar 1. Siklus Motor Diesel 4 Tak

Proses pertama, adalah proses isap. Piston bergerak dari TMA


menuju ke TMB, dan proses isap dimulai saat katup isap/masuk mulai ter-
buka. Kevacuuman di dalam silinder menyebabkan terjadinya proses isap.
Pada motor Diesel yang masuk kedalam silinder hanya udara.
Proses kedua, adalah proses kompresi. Proses ini dimulai saat
katup mulai tertutup dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston
mengkompresikan udara, hingga temperatur dan tekanan udara naik.
Temperatur udara naik hingga mencapai titik nyala bahan bakar (solar).
Proses kompresi salah tugasnya, adalah menyediakan salah satu syarat
untuk terjadinya proses pembakkaran, yaitu panas untuk menyalakan.
Proses ketiga, adalah proses usaha. Pada akhir langkah kompresi
bahan bakar diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder. Dengan
demikian kini di dalam silinder terdapat tiga unsur proses pembakaran,
yaitu oksigen (dari udara), CH (dari bahan bakar), dan panas (yang
mencapai titik nyala bahan bakar). Berkumpulnya ketiga unsur tersebut
menyebabkan terjadinya proses pembakaran di dalam silinder, dan terjadi
kenaikan temperatur dan tekanan. Tekanan hasil pemabakaran dikalikan

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 3


dengan luas piston akan terjadi gaya (force) yang mendorong piston
melakukan proses usaha dari TMA menuju TMB.
Proses keempat, adalah proses buang. Seperti yang telah dijelas-
kan sebelumnya, agar motor Diesel dapat mengahsilkan tenaga/daya
secara terus-menerus, maka akan terjadi proses pengulangan siklus yang
terus menerus juga. Untuk bisa mengulang siklus berikutnya, maka segala
sesuatu yang ada di dalam silinder yang merupakan sisa dari siklus
sebelumnya harus dikeluarkan dari dalam silinder, atau dibuang. Oleh
karena itu, piston bergerak dari TMB ke TMA untuk mengeluarkan hasil
pembakaran yang telah di pergunakan untuk menghasilkan daya. Materi ini
sering disebut dengan gas buang, yang masih mengandung panas/kalor dan
tekanan yang cukup tinggi. Untuk itu agar tidak menjadi materi pencemar
udara, gas buang dikelola menggunakan exhaust system. Sehingga exhaust
system bertugas untuk memproses gas buang layak 1 untuk dibuang
keudara luar. Proses pembuangan ini dimulai saat katup buang muali
terbuka dan akan berakhir saat katup buang mulai tertutup.
Berikut adalah siklus yang terjadi pada motor Diesel 2 Tak.
Siklus motor tetap terdiri dari empat proses yaitu isap, kompresi, usaha,
dan buang. Keempat proses tersebut pada motor Diesel 2 Tak
diselesaikan dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol.
Untuk mendukung kerja motor Diesel 2 Tak dilengkapi dengan pompa
bilas, yang dalam gambar berikut ini digunakan sebuah blower. Pompa bilas
atau blower dipergunakan untuk memasukan udara kedalam silinder.

Gambar 2. Siklus Motor Diesel 2 Tak.


Proses isap dan buang berlangsung pada waktu bersamaan, yaitu
saat katup membuka saluran buang dan diikuti oleh terbukanya saluran

1
Layak dalam arti tekanan, temperature, dan polutannya rendah tidak membahayakan lingkungan

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 4


masuk yang dibuka oleh piston yang bergerak ke TMB. Dengan terbukanya
katup buang terlebih dahulu, maka gas buang telah mempunyai aliran
kearah ke saluran buang. Kondisi ini diikuti oleh udara baru yang masuk
kedalam silinder baik karena terbawa aliran gas buang dan karena tekanan
dari pompa bilas. Proses pemasukan ini akan berlangsung terus, hingga
saluran masuk tertutup oleh piston. Sementara proses pembuangan akan
berakhir saat katup buang tertutup. Sehingga proses isap dimulai saat
saluran masuk mulai terbuka oleh piston dan berakhir saat ditutup oleh
piston. Sedangkan proses pembuangan diawali saat katup buang terbuka,
dan diakhiri saat katup buang tertutup. Saat saluran masuk terbuka
hingga katup buang tertutup disebut dengan proses pembilasan, yaitu
penggantian isi ruang silinder dari gas buang oleh gaas baru. Lihat
prosesnya seperti pada gambar 2 sebelah kiri.
Proses Kompresi, dimulai saat saluran masuk & buang tertutup,
dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Piston memampatkan udara di
dalam silinder, hingga naik tekanan dan temperaturnya. Pada akhir
langkah kompresi temperatur udara mencapai titik nyala bahan bakar,
sebagai salah satu perrsyaratan terjadinya proses pembakaran. Proses
kompresi akan berlangsung hingga piston mencapai TMA. Lihat gambar 2
yang tengah.
Proses usaha, diawali dari TMA hingga katup buang terbuka.
Sebelum TMA bahan bakar diinjeksi/dikabutkan kedalam silinder. Dengan
demikian di dalam silinder berkumpul tiga unsur terjadinya proses
pembakaran, yaitu udara, bahan bakar, dan panas. Oleh karena itu
terjadilah proses pembakaran di dalam silinder, yang menghasilkan panas
untuk menaikan tekanan di dalam silinder. Tekanan hasil pembakaran
inilah yang dikonversikan2 menjadi gaya yang mendorong piston melakukan
langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang mulai
dibuka, dan di ikuti dengan proses pembuangan dan pemasukan seperti
dijelaskan di atas. Lihat gambar 2 yang kanan.

Diagram Katup
Apabila diperhatikan, keempat proses dalam siklus motor Diesel,
di atas dibatasi oleh tertutup atau terbukanya saluran masuk atau buang.
Kondisi ini selanjutnya disusun dalam sebuah diagram yang dikenal dengan
diagram katup atau Valve Timing Diagram . Diagram katup mengambarkan,
hasil pengaturan saat pembukaan dan penutupan katup masuk maupun
2
Forse (N) = Tekanan (N/cm2) x luas permukaan piston (π r2) (cm2)

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 5


buang, yang membatasi lamanya keempat proses dalam setiap siklus motor
Diesel.
Berikut ini (gambar 3) salah satu contoh diagram katup motor
Diesel 4 Tak dan 2 Tak. Perhatikan gambar 3 sebelah kiri, adalah diagram
katup motor Diesel 4 Tak. Katup isap/masuk terbuka 75 0 sebelum TMA
dan di tutup 450 sesudah TMB. Sehingga lama proses pemasukan udara
kedalam silinder selama 3000 derajat engkol atau hampir 2 langkah piston
kurang 600. Pada motor Diesel berani membuka katup masuk lebih awal 3,
agar diperoleh ruang pembakaran yang lebih bersih (proses pembilasan).
Di samping itu, diperoleh manfaat yang lainnya yaitu jumlah udara yang
masuk kedalam silinder akan lebih banyak, atau meningkatkan rendamen
volumetrik

Gambar 3. Diagram Katup Motor Diesel 4 Tak dan 2 Tak


Katup masuk ditutup sesudah TMB, yaitu sebesar 45 0. Saat
penutup an ini ditentukan dari, telah berhentinya aliran udara masuk
kedalam silinder. Ditutup sebelumnya atau sesudah sudut tersebut, maka
akan mengurangi jumlah udara yang ada di dalam silinder. Ditutup sebelum
sudut tersebut, berarti menghentikan aliran udara yang masuk ke dalam
silinder. Ditutup sesudah sudut tersebut, udara yang sudah di dalam
silinder akan mengalir ke luar.

3
Tanpa ada kekawatiran terjadi pembakaran, karena yang dimasukan hanya udara. Sementara pada motor
bensin yang dimasukan campuran udara dan bahan bakar (bensin).

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 6


Saat katup masuk ditutup 450 sesudah TMB, dilanjutkan dengan
proses kompresi sampai dengan TMA. Beberapa derajat sebelum TMA
bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder. Terjadilah proses pembakaran,
yang menaikan tekanan dan dihasilkan gaya yang mendorong piston
melakukan langkah usaha. Langkah usaha akan berakhir saat katup buang
terbuka, yaitu 550 sebelum TMB. Pembukaan katup buang ini ditentukan
saat gaya dorong hasil pembakaran sudah tidak dapat menambah
kecepatan putar poros engkol. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan untuk
proses pembuangan. Sebab semakin baik proses pembuangan, maka siklus
selanjutnya akan menghasil-kan tenaga yang lebih baik.
Proses pembuangan, dimulai saat katup buang dibuka 55 0 sebelum
TMB dan diakhiri saat katup buang ditutup yaitu 85 0 sesudah TMA.
Sehingga lama proses pembuangan adalah 55 0 + 1800 + 850 = 3200, atau
hampir 1 putaran poros engkol kurang 40 0. Bila diperhatikan berarti
terjadi overlep pembukaan katup masuk dan buang sebesar 75 0 + 850 =
1600. Overlap pembukaan katup ini, terjadi proses pembilasan.

Proses Pembakaran
Berikut ini diagram proses injeksi dan pembakaran motor Diesel

Gambar 4. Proses Injeksi & Proses Pembakaran Motor Diesel


Tujuan proses pembakaran adalah menghasilkan energi panas dan
menaikkan tekanan yang tinggi di dalam silinder, tekanan tersebut untuk
dirubah menjadi energi mekanik pada poros engkol.

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 7


Bahan bakar Diesel adalah hidrocarbon. Bila bahan bakar dibakar
dengan udara yang cukup, maka akan dihasilkan sebagai berikut:
CxHy + O2  H2O + CO2
Namun bila tidak tersedia udara yang cukup, baik karena jumlah
atau karena kondisi campuran yang heterogen, maka akan dihasilkan
kondisi sebagai berikut:
CxHy + O2  H2O + CO2 + CO + HC + dst
CO menjadi gas beracun, HC dan Carbon yang tidak mendapatkan
oksigen akan menjadi asap tebal pada gas buang.
Bahan bakar dinjeksikan ke dalam silinder dlm periode waktu (A –
D) Sementara proses pembakaran terjadi antara B – E. Periode A – B
disebut sebagai periode delay, dimana terjadi persiapan awal penyalaan
bahan bakar. Pada periode delay tersebut terjadi proses atomisasi dan
penetrasi. Atomisasi merupakan persiapan proses penguapan bahan bakar.
Seperti diketahui bahan bakar akan terbakar bila dapat berekasi dengan
oksigen (udara). Untuk dapat bereaksi, maka harus dalam bentuk fisik
yang sama yaitu dalam bentuk gas. Sementara penetrasi adalah proses
penyebaran bahan bakar keseluruh ruangan di dalam silinder, yaitu untuk
mencapai campuran yang homogen.
Ignition Delay merupakan proses untuk mempersiapkan reaksi
antara bahan bakar dengan udara tersebut. Panjang dan pendeknya DP
akan seperti pada gambar berikut. Ignition Delay yang baik adalah yang
pendek, hingga tidak perlu terjadi penumpukan jumlah bahan bakar yang
di injeksikan ke dalam silinder. Semakin panjang ignition delay maka akan
semakin terasa terjadinya detonasi di dalam silinder. Detonasi merupakan
fenomena meningkatnya tekanan secara mendadak di dalam silnder. Pada
motor Diesel tekanan mendadak akan terjadi saat terjadi pembakaran
bahan bakar dalam jumlah yang banyak sekaligus. Hal ini terjadi bila igni-
tion delay panjang (lihat gambar 5). Beberapa Faktor yang mempengaruhi
ignition delay, Perbandingan kompresi, Temperatur udara yang masuk,
Temperatur air pendingin, dan Kecepatan mesin

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 8


Gambar 5. Ignition Delay Periode

Siklus & Proses Pembakaran MG 3 9

Anda mungkin juga menyukai