Anda di halaman 1dari 9

RESUME LAPORAN KASUS ASMA

diajukan untuk memenuhi salah satu laporan Praktik Klinik Keperawatan Dasar

dibimbing oleh Lisna Anisa Fitriana, S.Kep., M.Kes.

Disusun oleh:

Syifa Alfitriani Deswita

2001892

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
I. Pengkajian
Ny. C berusia 37 tahun, pada saat dikaji klien merasa cemas karena sudah 3 hari
sesak nafas, batuk (+), mengi(+), sputum (+), bersin-bersin, karena kedinginan,
respirasi 28x/menit, adanya pernapasan cuping hidung, ekspirasi memanjang, nadi
110x/menit, pasien tampak tidak nyaman dengan kondisinya. Pada saat dikaji asma
klien kambuh karena stres sedang banyak pikiran dipicu dengan musim hujan yang
dingin, memicu alergi pasien kambuh.

Data Fokus:

A. Identitas Pasien
1) Nama (Inisial Klien) : Ny. C
2) Jenis Kelamin : Perempuan
3) Diagnosa Medis : Asma

Data Subjektif Data Obejktif


1. Pasien mengeluh cemas karena sudah 1. Terdengar bunyi wheezing dan
3 hari sesak napas dan batuk terdapat penumpukan sputum
berdahak 2. Adanya pernapasan cuping
2. Pasien mengeluh tidak nyaman hidung
dengan kondisinya 3. Ekspirasi memanjang
4. Tanda Vital :
- RR : 28x/menit
- Nadi : 110x/menit
II. Masalah Keperawatan
Analisa Data

Data Penyebab/Interpretasi Masalah


DS : Pasien mengatakan Hambatan upaya napas Pola Nafas Tidak Efektif
karena sesak
asma terjadi saat musim

hujan yang dingin Resistensi jalan napas
selama ekspirasi
DO :

- Pernapasan cuping Takipnea

hidung
Sesak napas
- Ekspirasi memanjang ↓
- Suara napas Pola nafas tidak
wheezing efektif

DS : Pasien mengeluh batuk Allergen (dingin) Bersihan Jalan Nafas



berdahak dan sesak napas Tidak Efektif
Hipersensitivitas
DO : ↓
Stimulasi Ig E
- Pernapasan
(imunoglobulin alergi)
28x/menit ↓
Degranulasi (pemecahan sel
- Mengi (+)
mast)
- Sputum (+) ↓
Melepaskan histamin
- Ekspirasi memanjang

Stimulasi sel goblet

Mukosa meningkatkan
produksi mukus yang
berlebih

Merangsang batuk

Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif

DS : Pasien mengeluh tidak Gejala penyakit : rasa sesak Gangguang Rasa Nyaman

nyaman karena sesak napas
Gangguan saat ekspirasi dan
inspirasi

Batuk berdahak, sheezing,
DO :
sesak napas
- Pasien terlihat tidak ↓
Rasa tidak nyaman akibat
relaks
batuk dan sesak
- TTV : ↓
RR : 28x/menit Gangguan rasa
- Nadi : 110x/menit nyaman

III. Diagnosis Keperawatan


1) Pola napas tidak efektif b.d kecemasan d.d pernapasan cuping hidung, wheezing.
2) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d respon alergi d.d batuk tidak efektif, sputum
berlebih.
3) Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d mengeluh tidak nyaman.

IV. Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Perencanaan


Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Kolaborasi 1. Pemberian
b.d kecemasan d.d: perawatan selama dengan oksigen
DS : 2x24 jam diharapkan dokter bertujuan untuk
- Pasien masalah pola napas pemberian memenuhi
mengatakan tidak efektif dapat oksigen kebutuhan
merasa cemas teratasi dengan melalui oksigen
karena sudah 3 kriteria hasil: nasal kanul
hari sesak 1. Pola napas 2. Berikan 2. Posisi semi
napas pasien posisi semi fowler dapat
DO : membaik fowler memudahkan
- Pernapasan 2. Pernapasan jalan napas dan
28x/menit cuping hidung memberikan
menurun kenyamanan
- Pernapasan 3. Pernapasan 3. Monitor 3. Bunyi napas
cuping hidung pasien normal bunyi napas tambahan seperti
- Ekspirasi dalam rentang tambahan wheezing
memanjang 16-24x/menit (wheezing) disebabkan
- Suara napas karena adanya
wheezing penyempitan
suara napas
4. Pertahankan 4. Kepatenan jalan
kepatenan napas dapat
jalan napas mempertahankan
status oksigen
yang adekuat
5. Manajemen 5. Dilakukan agar
hipotermia mencegah pasien
dari cuaca dingin
2. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan 1. Berikan 1. Posisi fowler
tidak efektif b.d respon perawatan selama posisi dapat
alergi d.d: 2x24 jam diharapkan fowler memudahkan
DS : masalah bersihan jalan napas dan
- Pasien jalan napas tidak memberikan
mengeluh sesak efektif dapat teratasi kenyamanan
napas, batuk dengan kriteria hasil: 2. Kolaborasi 2. Pemberian obat
berdahak. 1. Jalan napas dengan ambroxol dapat
DO : pasien yang dokter membantu
- Pernapasan paten pemberian mengencerkan
28x/menit 2. Mengeluarkan obat: dahak
- Pasien batuk sputum secara ambroxol 2
berdahak dan efektif x 1 tablet
sesak napas 3. Pernapasan (oral)
- Terdengar pasien normal 3. Ajarkan 3. Teknik batuk
bunyi wheezing dalam rentang tehnik batuk efektif dapat
dan terdapat 16-24x/menit efektif melatih otot
pernapasan dan
penumpukan 4. Tidak membantu
sputum terdengar mengeluarkan
- Ekspirasi suara dahak
memanjang wheezing 4. Monitor 4. Bunyi napas
bunyi napas tambahan seperti
tambahan wheezing
(wheezing) disebabkan
karena adanya
penyempitan
suara napas
5. Monitor 5. Sputum yang
keluaran berlebihan dan
sputum menumpuk dapat
menghambat
jalannya napas
3. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan 1. Ciptakan 1. Lingkungan
b.d gejala penyakit d.d: perawatan selama lingkungan yang nyaman,
DS : 2x24 jam diharapkan yang bersih, bersih, dan
- Pasien masalah gangguan tenang, dan tenang dapat
mengeluh tidak rasa nyaman dapat nyaman meningkatkan
nyaman karena teratasi dengan status
sesak kriteria hasil : kenyamanan
DO : 1. Pasien pasien
- Pasien terlihat mampu rileks 2. Berikan 2. Posisi fowler
tidak relaks 2. Status posisi dapat
- TTV : kenyamanan fowler memudahkan
RR : 28x/menit pasien jalan napas dan
Nadi : meningkat memberikan
110x/menit 3. Kelemahan kenyamanan
pasien 3. Ajarkan 3. Tehnik relaksasi
menurun tehnik dilakukan untuk
relaksasi meredakan dan
merileksasikan
keadaan pasien
4. Observasi 4. Pemantauan
TTV tanda vital yang
teratur dapat
menentukan
perkembangan
keperawatan
selanjutnya
5. Edukasi 5. Ajarkan cara
pengukuran menghitung
respirasi respirasi dengan
mengamati naik
turunnya dada
saat bernapas

V. Catatan Perkembangan

Tanggal dan Dx Perkembangan Tanda


Jam tangan/paraf
3 Agustus 2021 1 S : Pasien mengatakan masih merasa sesak saat bernapas
13.30 O:
- Pasien belum mampu bernapas dengan nyaman tanpa
menggunakan terapi oksigen Syifa
- Masih terdaoat pernapasan cuping hidung
- Frekuensi napas 15x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I:
- Kolaborasi dengan dokter pemberian oksigen melalui
nasal kanul
- Berikan posisi semi fowler
- Monior bunyi napas tambahan (wheezing)
- Pertahankan kepatenan jalan napas
E : Pasien mengatakan terbantu dengan posisi duduk
(fowler) saat bernapas, pasien mengatakan rasa sesak mulai
berkurang, masih terdengar bunyi napas tambahan
(wheezing)
3 Agustus 2021 2 S : Pasien mengatakan masih sulit untuk mengeluarkan dahak
13.40 dan masih terasa sesak
O:
- Pasien belum mampu bernapas dengan nyaman
- Keluarkan secret belum maksimal Syifa
- Frekuensi napas 14x/menit
- Terdengar suara wheezing
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
I:
- Berikan posisi fowler
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat : ambroxol
2 x 1 tablek (oral)
- Ajarkan tehnik batuk efektif
- Monitor bunyi napas tambahan (wheezing)
- Monitor keluaran sputum
E : Pasien mengatakan pernapasannya sedikit terbantu
dengan posisi duduk (fowler), pasien mengatakan mulai bisa
mengeluarkan dahak, masih terdengar wheezing
3 Agustus 2021 3 S : Pasien mengatakan sedikit nyaman
13.50 O : Pasien terlihat belum rileks dan sedikit mulai nyaman
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi Syifa
I:
- Ciptakan lingkungan yang bersih, tenang, dan
nyaman
- Berikan posisi fowler
- Ajarkan tehnik relaksasi
E : Pasien mengatakan nyaman dengan lingkungan yang
tenang dan mulai bisa rileks saat diajarkan tehnik relaksasi
4 Agustus 2021 1 S : Pasien mengatakan sudah merasa nyaman, rasa sesak
08.00 sudah hilang
O:
- Pasien mampu bernapas dengan nyaman tanpa Syifa
menggunakan terapi oksigen
- Tidak ada pernapasan cuping hidung
- Frekuensi napas 16x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 Agustus 2021 2 S : Pasien mengatakan bisa mengeluarkan dahak
08.10 O:
- Pasien mampu bernapas dengan nyaman
- Keluarkan secret sudah maksimal Syifa
- Frekuensi napas 16x/menit
- Tidak terdengar wheezing
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 Agustus 2021 3 S : pasien mengatakan nyaman dengan keadaannya
08.20 O : Pasien terlihat rileks dan nyaman
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan Syifa

Anda mungkin juga menyukai