Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR

STRUKTUR BETON II
• Material
• Beban rencana
• Sistem struktur
BETON
(propertis : desain & durabilitas)

Propertis Desain:
Nilai dari fc’ harus dispesifikasikan dalam dokumen

konstruksi dan harus sesuai dengan persyaratan:


a) Batasan pada Tabel 19.2.1.1
b) Persyaratan durabilitas pada Tabel 19.3.2.1
c) Persyaratan kekuatan struktur

Modulus elastisitas beton, Ec, diizinkan untuk dihitung


berdasarkan a) atau b):
a) Untuk nilai wc diantara 1400 dan 2560 kg/m3

𝐸𝑐 = 𝑤𝑐 1.5 0.043 𝑓𝑐′

b) Untuk beton normal

𝐸𝑐 = 4700 𝑓𝑐′
Persyaratan Durabilitas
BAJA TULANGAN
(propertis material, desain & durabilitas)

a) Properti material : Tulangan dan kawat


nonprategang harus berulir, kecuali untuk
batang atau kawat polos diperbolehkan
digunakan sebagai tulangan spiral
b) Properti yang digunakan untuk desain :
Untuk batang dan kawat nonprategang,
tegangan dibawah fy adalah Es dikalikan
dengan regangan baja. Untuk regangan
lebih besar dari regangan yang
menyebabkan fy maka tegangan harus
dianggap tidak terpengaruh dengan
regangan dan sama dengan fy. Modulus
elastisitas, Es, untuk batang dan kawat
nonprategang diizinkan untuk diambil
sebesar 200.000 MPa
c) Persyaratan durabilitas: dicapai melalui
pengaturan selimut beton minimum
Parameter desain
Sifat mekanik baja baja tulangan
tulangan (RSNI 2847:20XX)
(SNI 2052:2017)
DESAIN LOAD
Vertical Load
• Dead Load
• Super-impose load
• Live Load
Horizontal Load
• Wind Load
• Earthquake Load
Wind Load
1. GLRS ( gravity-load-resisting-system)
SISTEM STRUKTUR • Sistem ini terdiri dari elemen lantai bangunan (pelat dan balok), dan
elemen vertical (kolom)
gravity load resisting system (GLRS) &
lateral force resisting system (LFRS) • Penyaluran beban: beban gravitasi (DL dan LL) dipikul elemen struktur
dalam bentuk gaya aksial, lentur, geser dan torsi
• Peraturan gempa Indonesia (SNI : 1726-
2012) menentapkan Kategori Desain Seismik
(KDS) dalam 6 kelompok (KDS-A, B, C, D, E &
F).
• Peraturan beton bertulan Indonesia
(RSNI:2847-20XX) menetapkan 3 kategori
pendetailan bangunan yakni: biasa (SRPMB),
menengah (SRPMM) dan khusus (SRPMK)
• KDS-A & B, beban gempa umumnya rendah.
Beban angin dapat digunakan untuk
analsisis/desain struktur
• KDS-C, beban gempa mulai dominan dan
pendetailan untuk LFRS sudah perlu
diperhatikan.
• Untuk KDS-D, E, F pengaruh gempa sangat
dominan dan pendetailan elemen struktur
perlu mendapat perhatian khusus
SISTEM STRUKTUR
gravity load resisting system (GLRS) &
lateral force resisting system (LFRS)

• Lateral Load Resisting System


(tunggal)
1. Rangka Pemikul Momen
2. Dinding Geser/Brace Frame
3. Staggered Wall-Beam
4. Tube
• Dual system
• Wall – Frame system
• Outrigger system
• Tube-in-Tube
• Bundled Tube
• Mixed Concrete Steel
Structures
• Precast Structures
Sistem Struktur
Pemikul Gaya Seismik
(RSNI 1726-2018)
A. Sistem Dinding Pemikul
B. Sistem Rangka Bangunan
C. Sistem Rangka Pemikul Momen
D. Sistem ganda dengan rangka pemikul momen
khusus yang mampu menahan paling sedikit
25 % gaya seismik yang ditetapkan
E. E.Sistem ganda dengan rangka pemikul
momen menengah mampu menahan paling
sedikit 25 % gaya seismik yang ditetapkan
F. Sistem interaktif dinding geser-rangka dengan
rangka pemikul momen beton bertulang biasa
dan dinding geser beton bertulang biasag
G. Sistem kolom kantilever didetail untuk
memenuhi persyaratan untuk :
H. Sistem baja tidak didetail secara khusus untuk
ketahanan seismik, tidak termasuk sistem
kolom kantilever

Anda mungkin juga menyukai