ANEMIA
Disusun Oleh:
NIM : 202102040056
Kelas :B
2021
A. Pengertian
sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia
darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml
darah (Price, 2006 : 256). Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi
penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga
kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah
eritrosit kurang dari 41% pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia.
kurang dari 12 g/dl dan eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu
B. Etiologi
2. Perdarahan
C. Patofisiologi
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan
normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit kurang dari
41% pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada
wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl dan
eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia. Anemia bukan
penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi
2011).
bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala
tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
D. Manifestasi klinis
lain : pucat, lemah, cepat lelah, keringat dingin, takikardi, hypotensi, palpitasi.
(Barbara C. Long, 1996). Takipnea (saat latihan fisik), perubahan kulit dan
mukosa (pada anemia defisiensi Fe). Anorexia, diare, ikterik sering dijumpai
E. Pemeriksaan Penunjang
sebagai berikut :
a. Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap
kasus anemia. Dengan pemeriksaan ini, dapat dipastikan
tulang.
berikut ini:
vitamin B12.
3) Anemia hemolitik: hitung retikulosit, tes coombs, dan
elektroforesis Hb.
pemeriksaansitokimia.
a. Faal ginjal
b. Faal endokrin
c. Asam urat
d. Faal hati
e. Biakan kuman
4. Pemeriksaan sitogenetik.
F. Penatalaksanaan
1. Medis
parenteral
karena itu pemberian besi bisa saat makan atau segera setelah
2,5
c. Terapi Transfusi Transfusi sel-sel darah merah atau darah
2. Keperawatan
merah.
membutuhkan oksigen
G. Komplikasi
flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi
gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu
1. Anamnesa
a) Identitas klien
1) Nama
2) Umur
3) Jenis kelamin
4) Pekerjaan
5) Status perkawinan
b) Keluhan utama
c) Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik
c) Sistem integument
d) Sistem pernafasan
kardiovaskuler
e) Sistem urinary
f) Sistem muskuloskeletal
J. Fokus intervensi
mudah, tidak ada (pursed teknik chin lift atau jaw thrust
Brunner & Suddart, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3,
Edisi 8, Penerbit RGC, Jakarta.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8
vol 3.Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis,
edisi 6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC)
Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Mansjoer, dkk, 2001, kapita selekta kedokteran jilid I, media aesculapius
fakultas universitas
Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS
Rahmadewi & Wahyuni,2011.,Ilmu bedah , Edisi Ketiga.Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Ramakrishnan, 2001, Price & wilso , 2006., WHO., 2008., Keperawatan
Medikal Bedah.
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta:Prima Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7.
EGC: Jakarta.