SKRIPSI
Oleh:
M. CHAIRUDIN
0312015069/FE/EM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2010
M. CHAIRUDIN
0312015069/FE/EM
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran”
Jawa Timur
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., Rektor Universitas Pembangunan
3. Bapak Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS., Ketua Program Studi Manajemen
4. Ibu Dra. Ec. Hj, Malicha, Sebagai Dosen Pembimbing Utama yang telah
5. Ibu Dra. Ec. Nuruni Ika K. MM, Sebagai Dosen Pembimbing Pembantu yang
6. Seluruh staf Dosen Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah
memberikan ilmunya.
8. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang menbangun akan penulis terima dengan senang
Penulis
ii
ABSTRAKSI ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
2.2.1.Pemasaran ..................................................................... 8
2.2.2.Merek ............................................................................ 12
iii
3.2.1.Populasi ......................................................................... 36
3.2.2.Sampel ........................................................................... 36
3.3.2.Sumber Data.................................................................... 38
iv
5.2. Saran.......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
Analysis ...................................................................................... 65
vii
Modifikasi ............................................................................... 70
viii
Lampiran 1. Kuesioner
ix
M. Chairudin
ABSTRAKSI
Keyword : perceived brand quality, Percived Brand Value for The Cost, brand
uniqueness, minat pembelian
PENDAHULUAN
Produk menjelaskan atribut inti sebagai suatu menjadi suatu komoditi yang
dan menjadi added value dalam menjual poduknya. Merek memang bukan
sekedar nama, istilah, tanda, ataupun simbol saja, lebih dari itu, merek
lain. Lebih dari itu, merek adalah sesuatu yang dibentuk dalam pikiran
asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelangga merek, anggota saluran
merek pesaing. Seperangkat aset yang dmiliki oleh merek tersebut terdiri
dari kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek.
Seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek,
produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Agar aset
dan liabilitas mendasari ekuitas merek, maka aset dan liabilitas merek harus
perubahan terhadap nama dan simbol merek, beberapa atau semua aset dan
liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek akan berubah pula (Mahrinasari,
2006:33-34).
semua jenis vitamin ini diperlukan mutlak oleh tubuh dan dapat diperoleh
dari makanan dan suplementasi.. Penyerapan jenis vitamin ini oleh tubuh
namun bila keadaan ini sudah tidak dapat ditolerir oleh tubuh maka timbul
jenis dan dosis yang tepat, Idealnya manusai memperoleh semua nutrisi
(http://www.indonesiaontime.com/humaniora/kesehatan/19-kesehatan/840-
cara-pintar-pilih-multivitamin.html)
dan tidak sedikit dari kita yang tertarik untuk mengonsumsinya. Hal ini
nampak pada posisi setiap multivitamin yang selalu berubah, untuk lebih
Tabel 1.1.
Brand Value Produk Multivitamin
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Brand Value Fatigon
kedua dengan nilai 114. Tetapi pada tahun 2007 Fatigon mengalami
kenaikan Brand Value dengan nilai 47,4 atau berada pada peringkat pertama
namun dengan ada berita bahwa fatigon ditarik karena mengandung zat
Multivitamin/Suplemen Fatigon.
berikut :
konsumen.
TINJAUAN PUSTAKA
Loyalitas Konsumen
Up
2.2.1. Pemasaran
2.2.1.1.Manajemen Pemasaran
pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan. Logika dari
2000:87)
makin berkembang. Uraian berikut ini boleh juga disebut sebagai strategi
1. Konsep produksi
pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.
sendiri.
3. Orientasi penjualan
concept.
4. Orientasi pasar
sesuatu dari barang itu. Ini adalah hal yang disebut dengan wants,
yaitu ada sesuatu yang lain yang diharapkan setelah memberi barang
karena banyaknya kritik dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang
jawab sosial ini dalam arti luas, harus menghasilkan barang yang baik
2.2.2. Merek
kombinasi keduanya.
2000:105).
produk atau jasa yang dipercaya tidak saja untuk memenuhi kebutuhan
merek
keputusan, evaluatif)
atribut-atribut lain yang melekat pada suatu produk. Merek yang sukses
2004:57)
(Alma, 2002:106):
c. Pengingat
mereknya saja.
(Tandjung, 2004:61):
2. Merek yang kuat mendapat sejumlah pangsa pasar yang lebih besar.
lebih menjanjikan.
atau manfaat bagi kedua belah pihak, baik pembeli maupun penjual.
(Swastha, 2000:137):
mereknya.
dijual.
a. Pertimbangan perusahaan
kembali tidak hanya barang yang sama tetapi juga barang lain
b. Sifat barang
barang yang secara fisik mudah rusak, busuk, atau basi. Apabila
kesan kualitas, aosisasi merek yang kuat dan aset-aset lainnya seperti
paten, dan merek dagang. Jika pelanggan tertarik pada satu merek dan
lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan kepraktisan, maka merek
dipertanggungjawabkan.
dari tingkat recogaize the brand yaitu konsumen dapat mengenal suatu
dipertanggungjawabkan.
B. Brand Association
tingkatan kekuatan. Kaitan pada merek akan lebih kuat jika dilandasi
dan citra yang dikaitkan oleh orang dengan merek tertentu. Patut
dicatat bahwa asosiasi merek dapat pula negatif dan hal ini dapat
psikologis.
d. Harga relatif.
i. Kelas produk.
j. Pesaing.
C. Brand Loyalty
merek sama. Jadi, merek hanyha memiliki pesan yang kecil dalam
atau orang yang tidak setia terhadap merek (no brand loyalty).
pesaing, tetapi harus disertai tawaran yang lebih baik. Kalau tidak ada
yang lama. Tingkat ketiga, yaitu pembeli yang puas terhadap suatu
produk dan disertai biaya untuk pindah (switching cost) yang cukup
tertentu.
D. Perceived Quality
2004:64)
(2007:147).
efektif.
2. Posisi
3. Harga Mahal
menjual produk merek global tentu memiliki nilai yang lebih tinggi
5. Perluasan merek
Salah satu isyarat adalah dasar persepsi dari suatu produk dan kualitas
layanannya.
kesan yang positif. Untuk itu maka syarat-syarat tersebut di bawah ini
a. Mudah diingat
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan
1. Rangsangan
2. Kesadaran
3. Pencarian Informasi
Informasi intern
Informasi ekstern
Pemilihan alternatif
Pembelian
1. Pengalaman sebelumnya
2. Minat (interst)
3. Risiko
Seperti risiko yang dirasakan dalam pembelian suatu produk atau jasa
4. Situasi
5. Pandangan sosial
atribut-atribut lain yang melekat pada suatu produk atau jasa. Merek yang
(Tandjung, 2004:57)
lain. Lebih dari itu, merek adalah sesuatu yang dibentuk dalam pikiran
pasar. Dengan demikian produk yang berhasil adalah produk yang dapat
perilaku konsumen, niat adalah suatu bentuk pikiran yang nyata dari
tertentu dari beberapa merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu
(Schiffman dan Kanuk, 2000: 206). Dalam proses pembelian, niat beli
konsumen ini berkaitan erat dengan motif yang dimilikinya untuk memakai
dari atribut produk tersebut, dengan demikian niat beli konsumen terhadap
tindakan seseorang adalah realisasi dari keinginan atau niat seseorang untuk
bertindak. Faktor yang mempengaruhi niat adalah sikap pada tindakan, dan
merek yang kuat dan aset-aset lainnya. Jika pelanggan tertarik pada satu
dihadapkan pada para pesaing yang menawarkan produk yang lebih unggul,
misalnya dalam hal harga dan kepraktisan, maka merek tersebut memiliki
dan Indrayani (2007:188), yang menyatakan bahwa ekuitas merek dari basis
2.4. Hipotesis
METODE PENELITIAN
penelitian ini maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
33
kutup). kala sematik dibentuk sepanjang garis kontinu secara verbal yang
berikut, misalnya :
1 7
Meleset Sesuai
3.2. Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
masyarakat di Surabaya.
3.2.2. Sampel
variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. Bila
Z
n /2
2
e
Keterangan :
n = jumlah sampel
Maka :
Z
n /2
2
e
(1,96).(0,25)
n
2
Jadi sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 100 orang
multivitamin Fatigon.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
a. Wawancara
penelitian.
b. Kuisioner
dari responden
hubungan yang relatif "rumit" secara simultan. Hubungan yang rumit itu
dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu
tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses
berikut:
sebagai berikut :
er_1 X11
er_3 X13
sebagai berikut :
er_5 X22
Kesadaran Merek
(X2)
er_6 X23
er_7 X24
sebagai berikut :
er_8 X31
er_10 X33
sebagai berikut :
er_11 Y1
er_13 Y3
signifikasi 1%, jika nilai Z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat
tingkat p < 0.001. Jarak diuji dengan Chi-Square (χ) pada df sebesar
1998)
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Construct reliability
Standardize Loading2
Standardize Loading2 εj
Standardize Loading 2
Variance Extrated
Standardize Loading 2 εj
dapat diterima adalah ≥ 0,7 dan variance extracted ≥ 0,5 (Hair et.al.,
1998). Standardize Loading dapat diperoleh dari out put AMOS 4.01,
Ratio) atau p (probability) yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung
yang digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat
data yang relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir instrumentasi
1998).
b. Menetapkan error (ε) dan lambda (λ) term, error term dapat dihitung
dengan rumus 0,1 kali σ2 dan lambda term dengan rumus 0,95 kali σ
sebelumnya dan deviasi standar (σ) dapat dihitung dengan bantuan program
aplikasi statistik SPSS. Setelah error (ε) dan lambda (λ) terms diketahui,
pengukuran SEM.
empiris. Jika model teoritis menggambarkan "good fit" dengan data, maka
tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu "poor fit" dengan data.
Amos dapat menguji apakah model "good fit"atau "poor fit". Jadi "good fit"
model.
CFI, AGFI, CMIN/ DF. Apabila model awal tidak good fit dengan data
jumlah sampel cukup besar (lebih dari 200), statistik Chi-Square ini
harus didampingi oleh alat uji lain. Model yang diuji akan dipandang
atau yang fit terhadap data, maka yang dibutuhkan justru sebuah nilai X²
sampel yang telalu kecil maupun yang terlalu besar. Penggunaan Chi-
Square hanya sesuai bila ukuran sampel antara 100 dan 200. Bila
ukuran sampel ada diluar rentang itu, uji signifikan akan menjadi kurang
reliabel. Oleh karena itu pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji
yang lain.
diestimasi dalam populasi nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama
Freedom.
GFI adalah analog dari R² dalam regresi berganda. Indeks kesesuaian ini
rentan nilai antara 0 (Poor Fit) sampai dengan 1,0 ( Perfect Fit). Nilai
AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. GFI
Overal Model Fit) sedangkan besaran nilai antara 0,90 sampai 0,95
sebuah model. Dalam hal ini CMIN/ DF tidak lain adalah statistik Chi-
kurang dari 2,0 atau bahkan kadang kurang dari 3,0 adalah indikasi dari
acceptable fit antara model dan data. Nilai X² relatif yang tinggi
Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0,1 dan semakin
Index (RNI).
Nama besar Kalbe tak bisa dipisahkan dari nama besar lain
September 1933. Dokter lulusan FKUI tahun 1958 meraih gelar doktor
(S3) tiga tahun kemudian (1961) bidang farmasi dari California University,
asing ketika itu. Walau demikian, produk obat asing sudah banyak beredar
Sebagai dokter dan farmasis, beliau tahu betul obat-obat apa yang
50
juta outlet untuk mendistribusikan produk Kalbe dan 115 produsen obat
Cel, Cerebrofit Active, Star Muni, Kalysmon Prima, New Komix, New
Extra Joss, Cerebrofort dan Caxon Enace dan Mextril Syrup. Diperkenlkan
juga sari buah merah Wonder Red (PWR) dan Saka Herbamed 2 in 1
(PWR plus madu). Jmlah produk OTC Kalbe yang beredar saat ini sekitar
30 item.
kesehatan yang prima. Anak – anak adalah masa depan bangsa dan negara,
nutrisi yang baik perlu diberikan sejak dini agar anak-anak sehat dan
cerdas. Makanya, Kalbe membuat paket produk untuk bayi, ibu hamil, dan
perusahaan yang memegang paten atas suatu bahan aktif yang diperlukan
yang unik berbentuk kaplet yang sangat praktis yang diproduksi oleh PT.
Kalbe, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, aman dikonsumsi baik oleh
nyeri lambung seperti yang biasa terjadi pada minuman energi karena
tinggi namun percayakan kesehatan tubuh anda pada Fatigon Spirit karena
dengan berpedoman pada CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dan
kuesioner maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang
sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase (%)
1 19 – 24 tahun 60 60
2 25 – 29 tahun 20 20
4 Diatas 29 tahun 20 20
Total 100 100
Sumber : Hasil penyebaran kuesioner
orang atau 20% dan yang berumur diatas 29 berjumlah 20 orang atau
20%.
sebagai berikut :
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Usia Jumlah Prosentase (%)
1 Laki-laki 80 80
2 Perempuan 20 20
Total 100 100
Sumber : Hasil penyebaran kuesioner
berikut :
jawaban cukup bagus, hal ini dapat dilihat pada skor 6 dengan nilai 44,
baik, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 50, hal ini menurut
membutuhkan Multivitamin.
responden kebanyakan berada pada jawaban sama, hal ini dapat dilihat
pada skor 5 dengan nilai 48, hal ini menurut responden kualitas yang
berikut :
pada jawaban cukup sesuai, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan
nilai 45, hal ini menurut responden memang mereka tidak memerlukan
biaya yang besar untuk dapat membeli multivitamin Fatigon ini dan
responden kebanyakan berada pada jawaban cukup baik, hal ini dapat
dilihat pada skor 5 dengan nilai 52, hal ini menurut responden
cukup sesuai, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 43, hal ini
menurut responden harga dari Fatigon memang tidak begitu murah akan
tetapi kualitas yang diberikan tidak kalah dari multivitamin yang lebih
dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 50, hal ini menurut responden
membelinya.
berikut :
hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 51, hal ini menurut
kualitas yang berbeda dengan merek lainnya, serta harga yang siap
cukup sesuai, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 55, hal ini
produk terdahulu.
baik, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 54, hal ini menurut
berikut :
berada pada jawaban cukup tertarik, hal ini dapat dilihat pada skor 6
dengan nilai 37, hal ini menurut responden dengan adanya iklan yang
bagus serta kreatif hal itu akan dapat menarik minat dari konsumen
untuk selalu melihat iklan tersebut dan akan membelinya ketika mereka
membutuhkannya.
jawaban berminat, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 52, hal
jawaban cukup tertarik, hal ini dapat dilihat pada skor 5 dengan nilai 46,
statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih
besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi -observasi lainnya dan
muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau
tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square (2) pada df sebesar
Sumber : lampiran 4
nilai MD maksimum adalah 23,601 lebih kecil dari 40,790. Oleh karena itu
Case).
1998).
terpenuhi.
indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
variabel /construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari
Faktor Loading
Konstrak Indikator
1 2 3 4
x11 0,519
Perceived Brand
x12 0,799
Quality
x13 0,462
x21 0,808
Perceived Brand
x22 0,835
Value For The
x23 0,790
Cost
x24 0,793
x31 0,706
Brand
x32 0,855
Uniqueness
x33 0,871
y1 0,715
Minat Pembelian y2 0,874
y3 0,764
Sumber : Lampiran 5
diterima.
[ Standardize Loading]
[Standardize Loading2]
[Standardize Loading2] + j
Variance Extracted =
adalah 0,5 (Hair at, 1998). Standardize loading dapat diperoleh dari
j = 1 – (Standardize Loading)2
diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas & reliabilitas data
Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan
er_x1
1
er_1 x11 1
1
er_2 x12 X1
1
1
er_3 x13
1 er_y
er_4 x21 er_x2
1 1
1 1 y1 er_11
1
er_5 x22 Ekuitas Minat 1
1 X2 Merek Pembelian y2 er_12
1 (Y)
er_6 x23 (X)
1
y3 er_13
1
er_7 x24
1
er_x3
1
er_8 x31 1
1
er_9 x32 X3
1
1
er_10 x33
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base modeli ternyata
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai
er_x1
1
er_1 x11 1
1
er_2 x12 X1
1
1
er_3 x13
1 er_y
er_4 x21 er_x2
1 1
1 1 y1 er_11
1
er_5 x22 Ekuitas Minat 1
1 X2 Merek Pembelian y2 er_12
1 (Y)
er_6 x23 (X)
1
y3 er_13
1
er_7 x24
1
er_x3
1
er_8 x31 1
1
er_9 x32 X3
1
1
er_10 x33
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model
ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel
4.5.Pembahasan
dan jasa tertentu memberikan jaminan mutu. Pelangan paling mudah untuk
kelompok lain karena kesamaan visi dan daya tarik. Untuk mengawali
dan membedakannya dari produk sejenis dari penyaji lain. Lebih dari itu,
merek yang memiliki ekuitas merek. Hasil ini sesuai dengan teori yang
demikian niat beli konsumen terhadap suatu produk secara tidak langsung
5.1. Kesimpulan
diterima”.
5.2. Saran
yang dikenal, kesan kualitas, aosisasi merek yang kuat dan aset-aset
lainnya.
73
Astuti Sri Wahjuni dan Cahyadi I Gede, 2007, Pengaruh Elemen Ekuitas
Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda, Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No.
Agustus 2007.
Hair, J.F. et. Al, 1998, Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall
International, Inc., New Jersey.
Murwanto Sigit, 2006, Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli
Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up,
JSB Vol.11, No.1 April 2006
http://www.swa.co.id/cetak.php?cid=1&id=1432&url=http%3A%2F%2Fwww.sw
a.co.id%2Fswamajalah%2Fartikellain%2Fdetails.php%3Fcid%3D1%2
6id%3D1432
http://www.thetempogroup.net/pt_tsp.asp?pt=p3
Jurnal
Fauzan, Gunarsih, 2006, Pengaruh Atribut Produk dan Minat Konsumen
Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Produk AJB
Bumiputera 1912), Studi Kasus Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Murwanto Sigit, 2006, Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli
Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up,
Jurnal Siasat Bisnis,Vol 11, No. 1, Hal 81-91
Epy Ponco Istiyono dkk, 2007, Pengaruh Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan
Telkomnet Instan Terhadap Minat Pembelian Telkomnet Speedy,
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007