Anda di halaman 1dari 6

WulanNoventidanNovitaCarolia│PotensiEkstrakDaunSirihHijau (Piper betle L.

) sebagaiAlternatifTerapiAcne vulgaris

Potensi Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) sebagai Alternatif Terapi Acne
vulgaris

Novita Carolia1, Wulan Noventi 2


1
Bagian Farmakologi, FakultasKedokteran, Universitas Lampung
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Acne vulgaris adalah salah peradangan kronik folikel sebaseusyang selalu menjadi masalah bagi remaja dan dewasa
muda.Infeksi dapat disebabkan oleh Propionilbacterium acnes yang berperan dalam iritasi epitel folikel dan mempermudah
terjadinya Acne vulgaris. Upaya penatalaksanaan secara umum yaitu dengan menghindari pemencetan lesi dengan non
higienis, memilih kosmetik yang non komedogenik, dan melakukan perawatan kulit wajah. Pengobatan
secaramedikamentosa yang banyak dilakukan adalah dengan pemberian antibiotik topikal dan oral dengan biaya yang
relatif lebih mahal dan dapat menyebabkan efek samping. Sebagai alternatif pengobatandikalangan masyarakat dapat
digunakan daun sirih hijau (Piper betle L.) yang telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Sirih
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. Tumbuhan ini merupakan famili
Peperaceae, tumbuh subur disepanjang Asia tropis hingga Afrika Timur, menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India hingga Madagaskar. Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) mengandung senyawa fenol
dan turunannya yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionilbacterium acnes. Mekanisme antibakteri senyawa
fenol dalam membunuh mikroorganisme yaitu dengan mendenaturasi protein sel bakteri.

Kata kunci: Acne vulgaris, daunPiper betle L., fenol

The Potential of Green Sirih Leaf (Piper betle L.) for Alternative Therapy Acne
vulgaris
Abstract
Acne vulgaris is a chronic inflamation of sebaceous folicle which always be a problem for teens and young adults.Infection is
caused by Propionilbacterium acne that involves in the iritation of the folicle epitel and make an ease Acne vulgaris happen.
The general treatment is avoid lesion squeezing with non hygiene tools, choose non comedogenic cosmetic, and facial
treatment. Many people often usemed micamentosa such as topikal or oral antibiotic with the high cost and can cause side
effect. As an alternative theraphy in the society, green sirih leaf (Piper betleL.) can be used beause it has antibacterial
activity. Sirih is one of many plant species used for treatment. This plant is Peperaceae family , thrives throughout tropical
Asia to East Africa , spread almost all over Indonesia , Malaysia , Thailand , Sri Lanka , India and Madagascar. The extract of
green sirih leaf (Piper betleL.) has fenol component and derivates that can inhibit growth of Propionilbacterium acne
bacteria. Antibacterial mechanism of phenolic compounds in killing microorganisms by denature bacterial proteins.

Keywords:Acne vulgaris, Piper betle L., fenol

Korespondensi:Wulan Noventi, alamatJl. Prof. Soematri Brojonegoro Bandar Lampung, HP 085381164866, e-mail:
wulannoventi@gmail.com

Pendahuluan Meskipun tidak mengancam jiwa, Acne


Acne Vulgaris adalah kondisi inflamasi vulgaris memengaruhi kualitas hidup dan
umum pada unit pilosebaseus yang sering memberi dampak sosioekonomi pada
terjadi pada remaja dan dewasa muda.1 penderitanya.3
Setiap orang pernah mengalami Catatan kelompok studi dermatologi
penyakit ini sehingga dianggap sebagai kosmetika Indonesia menunjukkan terdapat
kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. 60% penderita Acne vulgaris pada tahun 2006
Pada seorang gadisAcne vulgaris dapat terjadi dan 80% pada tahun 2007.4
premenarke. Setelah masa remaja kelainan ini Puncak insiden pada wanita dijumpai
berangsur berkurang. Namun kadang-kadang pada usia 14-17 tahun sedangkan pada pria
pada wanita dapat menetap sampai usia 30 antara usia 16-19 tahun.5
tahun. Meskipun pada pria umumnya Acne Diketahui pula bahwa ras
vulgaris lebih cepat berkurang, namun justru Oriental(Jepang,Cina, Korea) lebih jarang
gejala Acne vulgaris yang berat terjadi pada menderitaAcne vulgaris dibanding dengan ras
pria.2 Kaukasia (Eropa, Amerika) dan lebih sering

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |140


WulanNoventidanNovitaCarolia│PotensiEkstrakDaunSirihHijau (Piper betle L.) sebagaiAlternatifTerapiAcne vulgaris

terjadi nodulo-kistik pada kulit putih daripada Sirih merupakan salah satu jenis
negro.2 tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk
Penyebab Acne vulgaris sangat banyak pengobatan. Tumbuhan ini merupakan famili
(multifaktorial) antara lain faktor genetik, Peperaceae, tumbuh merambat dan menjalar
faktor bangsa ras, faktor makanan, faktor dengan tinggi mencapai 5-15 m tergantung
iklim, faktor kebersihan faktor penggunaan pertumbuhan dan tempat rambatnya. Bagian
kosmetik, faktor kejiwaan atau kelelahan. dari tumbuhan sirih (Pipper batle L.) seperti
Penderita biasanya mengeluh adanya ruam akar, biji, dan daun berpotensi untuk
kulit berupa komedo,pustula, nodus, atau pengobatan, tetapi yang paling sering
kista dan dapat disertai rasa gatal.6 dimanfaatkan adalah bagian daun.10
Infeksi dapat disebabkan oleh Daun sirih memiliki bentuk seperti
Propionilbacterium Acnes yang berperan jantung, berujung runcing, tumbuh berselang
dalam iritasi epitel folikel dan mempermudah seling, bertangkai, teksturnya kasar jika
terjadinya Acne vulgaris. 5 diraba, dan mengeluarkan bau yang sedap
Penatalasanaan Acne Vulgaris terbagi (aromatis).Panjang daun 6 – 17,5 cm dan lebar
menjadi 2 yaitu penatalaksanaan secara 3,5-10 cm.Tanaman sirih hijau (Pipper batle L.)
umum dan secara medikamentosa. Secara tumbuh subur disepanjang Asia tropis hingga
umum yaitu dengan menghindari pemencetan Afrika Timurmenyebar hampir di seluruh
lesi dengan non higienis, memilih kosmetik wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri
yang non komedogenik,dan lakukan Lanka, India hingga Madagaskar. Di Indonesia,
perawatan kulit wajah. Sedangkan secara tanaman ini dapat ditemukan di pulau Jawa,
medikamentosa dibagi menurut derajat Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan
keparahan dari Acne vulgaris itu sendiri.7 Papua.8
Pengobatan Acne vulgarisdapat Daun sirih dimanfaatkan sebagai
dilakukan dengan cara memberikan obat-obat antisariawan, antibatuk, astrigent, dan
topikal, obat sistemik, bedah kulit atau antiseptik. Kandungan kimia tanaman sirih
kombinasi cara-cara tersebut. Antibiotika adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan
topikal maupun sistemik dapat mengurangi minyak astari. Senyawa saponin dapat bekerja
jumlah mikroba dalam folikel yang berperan sebagai antimikroba. Senyawa ini akan mersak
dalam etiopatogenesis akne vulgaris.2 membran sitoplasma dan membunuh sel.
Pemanfaatan bahan alam sebagai obat Senyawa flavonoid diduga memiliki
tradisional di Indonesia akhir-akhir ini mekanisme kerja mendenaturasi protein sel
meningkat, bahkan beberapa bahan alam bakteri dan merusak membran sel tanpa
telah diproduksi secara fabrikasi dalam skala dapat diperbaiki lagi. 11
besar. Penggunaan obat tradisional dinilai Daun sirih mempunyai aroma yang khas
memiliki efek samping lebih kecil karena mengandung minyak astari 1-4,2%, air,
dibandingkan dengan obat yang berasal dari protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor,
bahan kimia, disamping itu harganya lebih vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati. Fenol
terjangkau. Delapan puluh persen penduduk alam yang terkandung dalam minyak astari
Indonesia hidup di pedesaan dan kadang sulit memiliki daya antiseptik 5 kali lebih kuat
dijangkau oleh tim medis dan obat-obat dibandingkan fenol biasa (Bakterisid dan
modern. Mahalnya biaya pengobatan modern Fungisid) tetapi tidak sporasid.8
menyebabkan masyarakat kebanyakan Mekanisme fenol sebagai agen
berpaling ke obat tradisional yang berasal dari antibakteri berperan sebagai toksin dalam
alam 8 . protoplasma, merusak dan menembus dinding
Obat tradisional sebagian besar berasal serta mengendapkan protein sel bakteri.12
dari tumbuhan. Daun sirih hijau (Piper betle L.) Komponen utama minyak astari terdiri
merupakan tanaman yang telah terbukti dari betle phenol dan beberapa
secara ilmiah memilikiaktivitas derivatnyadiantaranya euganol
sebagai antibakteri. Berdasarkan penelitian allypyrocatechine 26,8-
ekstrak terpurifikasi pada konsentrasi 20 42,5%, cineol 2,4-4,8%, mehyl euganol 4,2-
mg/mL memiliki aktivitas antibakteri terhadap 15,8%, caryophyllen 3-9,8%, hidroksi kavikol,
bakteri Propionilbacterium acnes yang sangat kavikol 7,2-16,7%, kabivetol 2,7-6,2%,
kuat.9 estragol, ilypryrokatekol 9,6%, karvakol 2,2-

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |141


WulanNoventidanNovitaCarolia│PotensiEkstrakDaunSirihHijau (Piper betle L.) sebagaiAlternatifTerapiAcne vulgaris

5,6%, alkaloid, flavonoid, triterpenoid atau peningkatan produksi sebum dan


5
steroid, saponin, terpen, fenilpropan, memudahkan timbulnya acne vulgaris.
terpinen, diastase 0,8-1,8%, dan tannin 1- Kosmetika dapat menyebabkan Acne
1,3%.10 Pada konsentrasi 0,1-1% phenol vulgarisjika mengandung bahan-bahan
bersifat bakteriostatik, sedangkan pada komedogenik. Bahan-bahan komedogenik
konsentrasi 1-2% phenol bersifat seperti lanolin, petrolatum, minyak atsiri dan
bakteriosida.9 bahan kimia murni (asam oleik, butil
Flavonoid bekerja menghambat stearat,dan lauril alcohol) yang biasanya
fasepenting dalam biosintesis prostaglandin, terdapat pada krim-krim wajah. Untuk jenis
yaitu pada lintasan siklooksigenase. Flavonoid bedak yang sering menyebabkan Acne
juga menghambat fosfodiesterase, vulgarisadalah bedak padat.15
aldoreduktase, monoamine oksidase, protein Makanan yang dapat memperberat
kinase, DNApolymerase dan lipooksigenase. Acne vulgaris antara lain adalah makanan
Tanin diketahui mempunyai aktifitas tinggi lemak (gorengan, kacang, susu, keju,
antiinflamasi, astringen, antidiare, diuretik dll), makanan tinggi karbohidrat (makanan
dan antiseptik. Sedangkan aktivitas manis, coklat, dll), alkohol, makanan pedas,
farmakologi saponin yang telah dilaporkan dan makanan tinggi yodium (garam). Lemak
antara lain sebagai antiinflamasi, antibiotik, dalam makanan dapat mempertinggi kadar
antifungi, antivirus, hepatoprotektor serta komposisi sebum. 5
antiulcer.13 Terdapat empat patogenesis yang
paling berpengaruh terhadap timbulnya Acne
Isi vulgaris, yaitu:
Acne vulgaris (AV) adalah suatukondisi 1. Produksi sebum yang meningkat
inflamasi umum pada unit pilosebaseusdi Pada individu Acne vulgaris, secara
muka, bahu, leher, dada, punggung bagian umum ukuran folikel sebasea serta
atas dan lengan bagian atas.7 jumlah lobul tiap kelenjar bertambah.
Acne vulgaris dapat disebabkan oleh Ekskresi sebum dikontrol oleh hormon
bakteri Propionibacterium acnes dan androgen. Hormon ini berperan dalam
Staphylococcus epidermidis. Bakteri ini tidak perubahan sel-sel keratinosit folikular
patogen pada kondisi normal, tetapi bila sehingga menyebabkan terjadinya
terjadi perubahan kondisi kulitmaka bakteri mikrokomedo dan komedo yang akan
tersebut berubah menjadi invasif. Sekresi berkembang menjadi lesi inflamasi. Sel-
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea yang sel sebosit dan keratinosit folikel
menghasilkan air, asam amino, urea, garam pilosebasea memiliki mekanisme seluler
dan asam lemak merupakan sumber nutrisi yang digunakan untuk mencerna
bagi bakteri. Bakteri ini berperan pada proses hormon androgen, yaitu enzim-enzim 5-
kemotaktik inflamasi serta pembentukan α-reduktase (tipe 1) serta 3β dan 7β
enzim lipolitik pengubah fraksi sebummenjadi hidroksisteroid dehidroge yang terdapat
massa padat, yang menyebabkan terjadinya pada sel basal yang belum diferensiasi
penyumbatan pada saluran kelenjar sebasea. 14 kemudian ruptur dengan melepaskan
Penyebab timbulnya Acne vulgaris sebum ke dalam ductus pilosebasea.
belum diketahui secara pasti. Tetapi sudah Proses diferensiasi sel-sel sebosit
diketahui secara pasti bahwa penyakit ini tersebut dipicu oleh hormon androgen
timbul karena multifaktor antara lain genetik, yang akan berkaitan dengan
faktor hormonal makanan, faktor kosmetik, reseptornya pada inti sel sebosit,
faktor infeksi dan trauma, kondisi kulit, dan kemudian terjadi stimulasi transkripsi
faktor pekerjaan. Secara genetik, pada gen dan diferensiasi sebosit.2
penderita Acne vulgaris terdapat peningkatan 2. Hiperproliferasi folikel pilosebasea
respon unit pilosebaseus terhadap kadar Penelitianimunohistokimiawimenunjukk
normal androgen dalam darah. Pada saat an adanya peningkatan proliferasi
menjelang haid, wanita lebih sering timbul keratinosit sel basal dan diferensiasi
Acne vulgaris. Hal ini disebabkan oleh kadar abnormal dari sel-sel keratinosit
estrogen yang rendah sehingga menyebabkan folikular karena berkurangnya kadar
asam linoleat sebasea. Lapisan

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |142


WulanNoventidanNovitaCarolia│PotensiEkstrakDaunSirihHijau (Piper betle L.) sebagaiAlternatifTerapiAcne vulgaris

granulosum menjadi menebal, adalah berbentuk batang tidak teratur


tonofilamen dan butir-butir keratohialin yangterlihat pada pewarnaan Gram positif.
meningkat, kandungan lipid bertambah Bakteri ini dapat hidup di udara dan
sehingga akan semakin menebal dan menghasilkan endospora.12
membentuk sumbatan pada Dari beberapa penelitian yang telah
orifisiumfolikel.2 dilakukan membuktikan bahwa daun sirih
3. Kolonisasi Propionibacterium acnes (PA) hijau memiliki efek sebagai antibakteri baik
Mikroorganisme yang mungkin yang bersifat bakteriostatik dan
berperan pada penyakit Acne vulgaris bakterisidal.9,10,11,13
adalah Propionilbacterium acnes, Penelitian Widyaningtyas menjelaskan
Staphylococcus epidermidis dan bahwaekstrak daun sirih hijau yang
Pityrosporum ovale.5PA akan meningkat terpurifikasi dikatakan memiliki kemampuan
jumlahnya seiring dengan meningkatnya menghambat pertumbuhan bakteri
jumlah trigliserida dalam sebum yang Propionibacteriumacne karena menghasilkan
merupakan nutrisi bagi bakteri zona bening disekitar kertas cakram.
2
tersebut. Bakteri ini dapat Penentuan aktivitas antibakteri yaitu dengan
berkontribusi pada pengembangan lesi metode difusi disk berdasarkan pada nilai
inflamasi dengan melepaskan faktor diameter zona hambatan yang dihasilkan.
kemotaktik, dengan menginduksi Ekstrak terpurifikasi merupakan ekstrak yang
sekresi IL-6 dan IL -8 oleh keratinosit telah terbebas dari komponen zat ballast yang
folikel, dan dengan menginduksi IL-1β, dapat mengganggu suatu matriks bahan alam
TNF-α, IL-8, dan IL-12 dalam menghasilkan aktivitas biologi. Sampel
.Propionibacterium acne dapat secara uji adalah empat variasi konsentrasi
kuat menginduksi sekresi IL - 1β dari sel ekstrakterpurifikasidaunsirih (2,5 mg/mL; 5
monosit.16Propionibacterium acnes mg/mL; 10 mg/mL; 20 mg/mL), kontrol negatif
menghasilkan komponen aktif seperti (CMC-Na 0,5% b/v), kontrol positif(Doksisiklin
lipase, protease, hialuronidase, dan 30 μg/disk). Masing-masing variasi konsentrasi
faktor kemotaktik yang menyebabkan dari ekstrakterpurifikasidaunsirih
inflamasi. Lipase berperan dalam menghasilkan diameter zona hambatan
menghidrolisis trigliserida sebum sebesar 7,01; 8,92;13,28; dan 21,08
menjadi asam lemak bebas yang mm.Kontrol positif menghasilkan zona
berperan dalam menimbulkan hambat,sedangkan kontrol negatif tidak
hiperkeratosis, retensi, dan menghasilkan zona
pembentukan mikrokomedo.5 hambat.9Berikutiniadalahkategorikekuatanakti
4. Proses inflamasi vitasantibakteri yang dapatdilihatpadaTabel 1.
Faktor kemotaktik yang dihasilkan oleh
Propionibacterium acne dapat menarik Tabel 1. Kategori kekuatan aktivitas antibakteri
leukosit polimorfonuklear kedalam Kode Diameter zona
lumen komedo. Jika leukosit hambat
polimorfonuklear memfagosit (-) ≤10
Propionibacterium acnes dan (+) 11-15
mengeluarkan enzim hidrolisis, maka (++) 16-20
akan menimbulkan kerusakan dinding (+++) >20
folikuler dan menyebabkan ruptur Keterangan: (-) tidak beraktivitas, (+) aktivitas ringan, (++)
aktivitas sedang, (+++) aktivitas berat.
sehingga isi folikel (lipid dan komponen
keratin) masuk dalam dermis sehingga
Berdasarkan tabel tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya proses
diamati bahwa EPS dengan konsentrasi 20
inflamasi.5
mg/ml memiliki daya hambat paling kuat. Hal
Propionibacterium acne termasuk
ini berarti konsentrasi tersebut mempunyai
bakteri yang tumbuh relatif lambat dan
kemampuan kuat sebagai antibakteri
bersifat anaerob Gram positif. Bakteri ini juga
Propioniobacterium acne.
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan
Penelitian lain terhadap efektivitas daun
katalase beserta indol, nitrat, atau keduanya.
sirih sebagai antibakteri dalam bentuk
Ciri penting dari Propionibacterium acne

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |143


WulanNoventidanNovitaCarolia│PotensiEkstrakDaunSirihHijau (Piper betle L.) sebagaiAlternatifTerapiAcne vulgaris

isolasi, identifikasi dan pengujian daya membran sitoplasma sebab keduanya


antibakteri dilakukan di Laboratorium tersusun atas protein. Permeabilitas dinding
Bakteriologi, Balitvet, sedangkan pembuatan sel dan membran sitoplasma yang terganggu
esktrak daun sirih dilakukan di Laboratorium dapat menyebabkan ketidakseimbangan
Balitro, Bogor, Jawa Barat. Tahapan pertama makromolekul dan ion dalam selsehingga sel
yang dilakukan yaituisolasi dan seleksi koloni menjadi lisis.Mekanisme kerja antibakteri
bakteri dari sapiperah yang menderita mastitis tanin mempunyai daya antibakteri dengan
subklinis. Pada tahap ini didapatkan cara memprepitasi protein. Efek antibakteri
bakteriStaphylococcus aureus dan tanin melalui reaksi dengan membran sel,
Staphylococcus epidermidis, inaktivasi enzim dan inaktivasi fungsi materi
danStreptococcusagalactiae. Kemudian genetik. Mekanisme kerja tanin sebagai
dilakukan ujiaktivitas antibakteri. Hasil dari uji antibakteri adalah menghambat enzim reverse
tersebut didapatkan bahwa minyak atsiri daun transkriptase dan DNA topoisomerase
sirih pada konsentrasi 50%,25% dan 12,5% sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk.18
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus Ringkasan
epidermidis, tetapi pada konsentrasi 50% dan Acne Vulgaris adalah peradangan kronis
25% hanya menghambat bakteri yang terjadi pada kelenjar pilosebasea.
Staphylococcus aureus. Ekstrak etanol pada Etiologi dari penyakit ini belum diketahui
konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% dapat secara pasti, namun telah dipastikan bahwa
menghambat pertumbuhan bakteri penyebabnya multifaktoryaitu genetik, faktor
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus makanan, penggunaan kosmetik yang bersifat
epidermidis, sedangkan Streptococcus komedogenik, hormonal, kondisi kulit dan
agalactiae hanya dapat dihambat pekerjaan. Patogenesis Acne vulgaris diawali
padakonsentrasi 50%, 25% dan 12,5%. dengan peningkatan produksi sebum,
Semakinbesar konsentrasi dari ekstrak etanol hiperproliferasi folikel pilosebasea, koloni
danminyak atsiri daun sirih, maka semakin bakteri Propionibacterium acne, dan timbul
besarjuga daya hambatnya.17 proses inflamasi yang akhirnya menimbulkan
Senyawa aktif yang berkhasiat sebagai gejala Acne vulgaris. Sumber lain mengatakan
antibakteri pada ekstrak daun sirih hijau (Piper bahwa Staphylococcus epidermidis dan
betle L.) adalah fenol dan derivatnya, Pityrosporum ovale juga mungkin berperan
terutama saponin, tanin dan flavonoid. 11,1.2. dalam timbulnya Acne Vulgaris. Daun sirih
Mekanisme kerja flavonoid sebagai memiliki manfaat sebagai antisariawan,
antimikroba dapat dibagi menjadi 3 yaitu antibatuk, antiinflamasi, astrigent, antiseptik,
menghambat sintesis asam nukleat, dan antibakteri. Beberapa penelitian telah
menghambat fungsi membran sel dan membuktikan bahwa ekstrak daun sirih
menghambat metabolisme energi. Mekanisme memiliki manfaat sebagai antibakteri karena
antibakteri flavonoid menghambat sintesis didalamnya terdapat kandungan fenol dan
asam nukleat adalah cincin A dan B yang turunannya, terutama tanin, flavonoid, dan
memegang peran penting dalam proses saponin yang diketahui sebagai antibakteri.
interkelasi atau ikatan hidrogen dengan
menumpuk basa asam nukleat yang Simpulan
menghambat pembentukan DNA dan RNA. Disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih
Flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan hijau () memiliki efek antibakteri terhadap
permeabilitas dinding sel bakteri, bakteri Propionibacterium acne sehingga bisa
mikrosom,dan lisosom sebagai hasil interaksi digunakan sebagai alternatif terapi Acne
antara flavonoid dengan DNA bakteri.18 Vulgaris.
Mekanisme antibakteri senyawa fenol
dalam membunuh mikroorganisme yaitu Daftar Pustaka
dengan mendenaturasi protein sel. Ikatan 1. Simon C. Acne vulgaris. Oxford: Oxford
hidrogen yang terbentuk antara fenol dan University Press; 2012.
protein mengakibatkan struktur protein 2. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor.
menjadi rusak. Ikatan hidrogen tersebut akan Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisike-
mempengaruhi permeabilitas dinding sel dan

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |144


WulanNoventidanNovitaCarolia│PotensiEkstrakDaunSirihHijau (Piper betle L.) sebagaiAlternatifTerapiAcne vulgaris

6.Jakarta: Fakultas Kedokteran manual. USA: Merck Sharp & Dohme


Universitas Indonesia; 2010. Corp; 2012.
3. Yenni, Amin Safrudin, Djawad Khairuddin. 12. Harman DA.Efektivitas anti bakteri
Perbandingan efektivitas dapelene 0.1% ekstrak daun sirih (Piper betle L.)
gel dan isotretinoin 0.05% gel yang dinilai terhadap bakteri Enterococcus faecalis
dengan gambaran klinis serta (penelitian in vitro) [skripsi]. Makasar:
profilInterleukin 1 (IL-1) pada Acne Universitas Hasanudin; 2013.
vulgaris. JST Kesehatan. 2011; 1(1). 13. Linarti R, Muslihah S, Nuri. Uji
4. Kabau S. Hubungan antara pemakaian antiinflamasi ekstrak metanol daun sirih
jenis kosmetik dengan kejadian Acne merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) pada
vulgaris. Jurnal Media Medika tikus putih. ISJD. 2011; 16(1): 34-42.
Muda.2012; 43:32-6. 14. Purwanti V. Uji aktivitas antibakteri
5. Afriyanti RN. Acne vulgaris pada remaja. penyebab jerawat dari daun dewa
Medical Jurnal of Lampung University (gynura pseudochina (lour.) Dc.) [skripsi].
[internet]. 2015 [diakses tanggal 24 Padang: Universitas Andalas; 2010.
Oktober 2015]; 4(5):1-3. Tersedia dari: 15. Andriana R, Effendi A, Berawi KN. The
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index. correlation of cosmetic usage to acne
php/majority/article/viewFile/616/620 vulgaris case in female student in medical
6. Astuti DW. Hubungan antara menstruasi faculty of lampung university. Medical
dengan angka kejadian Acne vulgaris Jurnal of Lampung University. 2015; 3(1):
pada remaja. Doctoral Dissertation 1-8.
[internet].2011 [diakses tanggal 30 16. Contassot E, French LE. New insights into
Oktober 2015]; 1(1)15-23. Tersedia dari: acne pathogenesis: Propionibacterium
http://eprints.undip.ac.id/37785/1/Sehat acnes activates the inflammasome. Jurnal
_Kabau_G2A008173_Lap.KTI.pdf of Investigative Dermatology [internet].
7. Ramadhani R, Sibero HT. Treatment of 2014 [diakses tanggal 30 Oktober 2015].
acne vulgaris. Medical Jurnal of Lampung 134(2):310-13. Tersediadari:
University [internet]. 2015 [diakses http://www.nature.com/jid/journal/v134
tanggal 30 Oktober 2015]; 4(2): 1-9. /n2/full/jid2013505a.html
Tersedia dari: 17. Poeloengan M, Komala I, Noor SM,
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index. Andriani, Riyanti SRP. Aktivitas air
php/majority/article/view/531 perasan, minyak atsiri dan ekstrak etanol
8. Putri ZF. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih terhadap bakteri
etanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap yang diisolasi dari sapi mastitis subklinis.
Propionibacterium acne dan National Seminar on Animal Husbandry
Staphylococcus aureus multiresisten and Veterinary Technology
[skripsi]. Surakarta: Universitas [internet].2006 [diakses tanggal 30
Muhammadiyah Surakarta; 2010. Oktober 2015]; 45(2) 46-58. Tersedia
9. Fuadi S. Efektivitas ekstrak daun sirih dari:
hijau (Piper betle L.) terhadap http://bbalitvet.litbang.pertanian.go.id/e
pertumbuhan bakteri Streptococcus ng/attachments/247_80.pdf
pyogenes in vitro [skripsi]. Jakarta: 18. Rijayanti RP. Uji aktivitas antibakteri
Universitas Islam Negeri Syarif ekstrak etanol daun mangga bacang
Hidayatullah; 2014. (Mangifera foetida L.) terhadap
10. Damayanti R, Mulyono. Khasiat & Staphylococcus aureus secara in vitro
manfaat daun sirih: obat mujarab dari [internet]. 2014; 1(1):1-19.
masa ke masa. Jakarta: Agromedia
Pustaka; 2003.
11. Aiello, Susan E. The Merck etinary

Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |145

Anda mungkin juga menyukai