EKSPERIMEN KELOMPOK
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Psikologi Eksperimen
Oleh:
KELOMPOK 1
KELAS A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2021
A. Penelitian Eksperimen
1. Identitas penelitian : Ningrum, Aida Iasha (2010) Pengaruh metode role play terhadap
motivasi belajar sejarah pada siswa SMA Negeri 8 Surabaya kelas XI-IPS (Skripsi).
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
2. Definisi Operasional
i. Variabel tergantung : Motivasi belajar sejarah
Motivasi belajar sejarah adalah dorongan yang terjadi pada siswa (baik internal
maupun eksternal) untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang menimbulkan
kegiatan belajar dan memberikan arah dalam mencapai tujuan belajar pada mata
pelajaran sejarah yang akan diungkap dengan Skala Motivasi Belajar Sejarah yang
disusun oleh peneliti dan hasil skala ini berupa skor. Semakin tinggi skor yang
didapatkan subjek maka semakin tinggi pula motivasi belajarnya dan sebaliknya
semakin rendah skor yang didapatkan subjek maka semakin rendah pula motivasi
belajarnya. Skala tersebut disusun berdasarkan definisi motivasi belajar dengan
indikator sebagai berikut: Pemaknaan diri, kemampuan dalam meraih tujuan yang
relevan, tanggung jawab pribadi, kontrol emosi, menunjukkan perilaku dalam meraih
tujuan yang ingin dicapai.
ii. Variabel bebas : Metode role play
Metode role play adalah metode pengajaran yang digunakan untuk menyajikan bahan
pelajaran dengan menggambarkan suatu peristiwa masa lampau yang dilakukan oleh
beberapa siswa untuk melakukan peran sesuai dengan tujuan cerita dalam mencapai
tujuan pengajaran tertentu yang diberikan pada kelompok eksperimen. Dalam
penelitian ini metode role play dilakukan dengan mengangkat tema sesuai dengan
materi-materi pelajaran sejarah yang diberikan untuk siswa SMA dimana melalui
drama sejarah pendidikan tersebut siswa rnernainkan peran sesuai dengan perannya
masing-masing.
D. Kesimpulan
1. Eksperimen : Variabel tergantung menjelaskan variabel psikologinya, skalanya pakai apa
berdasarkan indikator perilaku (teori); variabel bebas menjelaskan metode yang dipakai,
tujuan pakai metode itu, cara pengaplikasian metodenya
2. Uji beda : ada kemungkinan salah satu variabelnya bukan variabel psikologi jadi di
jelaskan definisinya biasa. Kalau variabel psikologi dijelasin pengertian variabel
psikologinya, alat ukurnya pakai apa, aspeknya apa, interpretasi kalau skor skalanya
tinggi/rendah.
3. Uji hubungan : baik variabel bebas dan tergantung menjelaskan pengertian variabel
psikologinya, alat ukurnya pakai apa, aspeknya apa, interpretasi kalau skor skalanya
tinggi/rendah (ada kemungkinan salah satu variabelnya bukan variabel psikologi jadi di
jelaskan definisinya biasa).
ii. Grit
Grit dioperasionalkan sebagai konstruksi tingkat tinggi dengan dua segi tingkat yang
lebih rendah: "ketekunan usaha" dan "konsistensi minat". Kedua aspek ini
(selanjutnya disebut ketekunan dan konsistensi), masing-masing mengacu pada
kecenderungan untuk bekerja keras meski menghadapi kemunduran dan
kecenderungan untuk tidak sering mengubah tujuan dan kepentingan (Credé et al.,
2016). Duckworth (2016) mendefinisikan grit sebagai gabungan antara konsistensi
dan minat (passion), dimana konsistensi memiliki tujuan yang ditetapkan dalam
jangka waktu yang lama, tetapi bukanlah intensitas dan antusiasme sesaat, melainkan
daya tahan dan ketekunan usaha (perseverance) yang memiliki kemampuan untuk
mengatasi adanya keinginan untuk menyerah, kemampuan bekerja keras dan
menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai.
3. Definisi operasional :
i. Variabel tergantung : grit pada mahasiswa yang bekerja sebagai event organizer
Grit adalah gabungan dari konsistensi dan minat (passion) yang menghasilkan daya
tahan dan ketekunan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Aspek grit terdiri dari
dua hal, yaitu konsistensi minat dan ketekunan usaha.
ii. Variabel bebas : Dukungan Sosial Keluarga
Dukungan Sosial Keluarga adalah sebuah dorongan berupa hubungan antar anggota
keluarga berupa kasih sayang, cinta, perhatian emosional, melibatkan perhatian,
empati serta tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga.
4. Hipotesis penelitian
H0 : Tidak ada pengaruh antara dukungan sosial keluarga terhadap grit pada mahasiswa
yang bekerja sebagai event organizer.
H1 : Ada pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap grit pada mahasiswa yang bekerja
sebagai event organizer.
DAFTAR PUSTAKA
Duckworth, A. L., Peterson, C., Matthews, M. D., & Kelly, D. R. (2007). Grit: Perseverance
and passion for long-term goals. Journal of personality and social psychology. 92. 1087-
101. 10.1037/0022-3514.92.6.1087.
Duckworth, A., & Duckworth, A. (2016). Grit: The power of passion and perseverance. New
York: Scribner.
Ningsi, S. N. (2021). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Self Efficacy Mahasiswa
Bimbingan Dan Konseling Iain Batusangkar (dissertation). Repository IAIN
Batusangkar. Diakses pada 05 September 2021, dari
https://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/21104/162183990
8083_SKRIPSI%20SUSI%20NOVITA%20%20PERPUSTAKAAN.pdf?sequence=1&
isAllowed=y
Wahyuningsih, Z., Mujidin, & Yuzarion. (2021). Hubungan antara dukungan sosial keluarga
dengan penerimaan diri pada santri pondok pesantren. Psyche 165 Journal, 14, 186–191.