Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Civic Education

DEMOKRASI
Dosen Pengampu: Iriyansyah, S. H., M. Si

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Ahmad Dwinata (2060206005)


2. Surya Saputra (2060206031)
3. Yudhistira Prayoga (2060206035)

PRODI EKONOMI SYARIAH (KHUSUS) 2 A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BATURAJA

Jl. Bindung Langit Lawang Kulon No. 0799, Baturaja OKU Timur
32112

PERIODE 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
kami yang berjudul “Demokrasi”.

Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis


yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami
ucapkan maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang
keliru dari kami. Kami berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah kami
ini dapat menjadi pelajaran dan menambah wawasan Anda dalam mata
kuliah Civic Education.

Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah


pengetahuan dan pemahaman kita semua tentang demokrasi di Indonesia.
Kami sadar dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan
tetapi kami yakin makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Baturaja, April 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

2.1 Konsep Dasar Demokrasi..........................................................................2

2.2 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli................................................2

2.3 Jenis-jenis Demokrasi................................................................................4

2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia....................................................5

2.5 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis...........................................................7

2.6 Perkembangan Serta Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia......................7

BAB III..................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

3.2 Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat wilayah,


masyarakat, dan pemerintah. Negara dikatakan suatu organisasi karena di
dalamnya terdapat stuktur contohnya presiden yang dibantu oleh wakil
presiden dan menteri - menterinya. Terbentuknya suatu negara harus
mempunyai tiga syarat utama yaitu wilayah, masyarakat, dan pemerintah.
Setiap negara memiliki sistem atau bentuk pemerintahan tersendiri. Bentuk-
bentuk pemerintahan itu diantaranya Oligarki,Anarki, Moboraksi, Diktator,
dan Demokrasi. Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi
demokrasi, untuk di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang paling
terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan
keadaan itu. Nah pada kesempatan ini, kami akan menyusun sebuah makalah
tentang Demokrasi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud konsep dasar demokrasi?


1.2.2 Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli?
1.2.3 Apasajakah jenis-jenis demokrasi?
1.2.4 Apa saja prinsip demokrasi di Indonesia?
1.2.5 Bagaimana ciri-ciri pemerintahan demokratis?
1.2.6 Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuannya adalah untuk mengetahui demokrasi di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2 Konsep Dasar Demokrasi

Sulit mencari kesepakatan dari semua pihak tentang pengertian


atau definisi demokrasi. Ketika ada yang mendefinisikan demokrasi secara
ideal atau juga disebut sebagai definisi populistik tentang demokrasi, yakni
sebuah sistem pemerintahan ”dari, oleh, dan untuk rakyat” maka pengertian
demokrasi demikiantidak pernah ada dalam sejarah umat manusia. Tidak
pernah ada pemerintahandijalankan secara langsung oleh semua rakyat; dan
tidak pernah ada pemerintahan sepenuhnya untuk semua rakyat (Dahl 1971;
Coppedge dan Reinicke 1993).
Dalam praktiknya, yang menjalankan pemerintahan bukan rakyat, tapi
elite yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Juga tidak pernah ada hasil dari
pemerintahan itu untuk rakyat semuanya secara merata, tapi selalu ada
perbedaan antara yang mendapat jauh lebih banyak dan yang mendapat jauh
lebih sedikit. Karena itu, ketika pengertian”demokrasi populistik” hendak
tetap dipertahankan, Dahl mengusulkan konsep ”poliarki” sebagai pengganti
dari konsep ”demokrasi populistik”tersebut. Poliarki dinilai lebih realistik
untuk menggambarkan tentang sebuah fenomena politik tertentu dalam
sejarah peradaban manusia sebab poliarki mengacu pada sebuah sistem
pemerintahan oleh ”banyak rakyat” bukan oleh ”semua rakyat”,oleh”banyak
orang” bukan oleh”semua orang.”

3 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa yunani


“Demokratia” yang dibagi dalam dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan

2
sebagai pemerintahan rakyat atau pemerintahan yang rakyatnya memegang
peranan yang sangat menentukan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan
rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan rakyat sebagai pemegang
kedaulatannya.
Berikut ini pengertian demokrasi menurut beberapa ahli:
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles Demokrasi adalah suatu negara suatu
kebebasan karena melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa
saling berbagi kekuasaan di dalamnya.
2. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln Democracy is government of the
people, by the people, and for the people (Demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).
3. Hans Kelsen
Menurut Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh
rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaannegara ialah
wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa
segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan didalam
melaksanakan kekuasaan negara.
4. Sidney Hook
Menurut Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan
dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung
atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat dewasa.
5. Mohammad Hatta
Menurut Mohammad Hatta Demokrasi sebagai sebuah pergeseran
dan penggantian kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.

3
4 Jenis-jenis Demokrasi

A. Dilihat dari Cara Penyaluran Kehendak Rakyat


1. Demokrasi Langsung (Direct Democracy)
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan
suatu urusan politik kenegaraan.
2. Demokrasi Perwakilan atau Tidak Langsung (Representative
Democracy)
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk
di lembaga perwakilan rakyat (parlemen).
3. Demokrasi Sistem Referendum

Yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi


dalam melaksanakan tgasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui
sistem referendum.

B. Dilihat dari Dasar atau Paham Ideologi yang Dianut

1. Demokrasi Liberal
Yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi
liberalis yang cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan.
2. Demokrasi Rakyat atau Proletariat (Komunis)
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam
hal negara ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan
perseorangan kurang diperhatikan.
3. Demokrasi Pancasila
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup
bidang politik saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya,
dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

C. Dilihat dari Perkembangan Paham

1. Demokrasi Klasik

Yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian

4
politik kekuasaan atau politik pemerintahan negara
2. Demokrasi Modern
Yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik
saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan
menwujudkan kesejahteraan rakyat.

D. Dilihat dari Hubungan antara Pemerintahan dengan Rakyat

1. Demokrasi Liberal

Dalam demokrasi ini pemerintah dibatsi oleh undang-undang dan


pemilihan umum yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang
tetap.
2. Demokrasi Terpimpin
Dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa
semua tindakan mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak
persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki kekuasan.
3. Demokrasi Sosial
Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan
egalitarianisme (paham persamaan) bagi persyaratan untuk
memperoleh kepercayaan politik.
4. Demokrasi Partisipasi
Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa
atau pemimpin dengan yang dipimpin.
5. Demokrasi Konstitusional
Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-
kelompok budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara
elite yang mewakili bagian budaya umum.

5 Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia

A. Prinsip Budaya Demokrasi


1. Kebebasan

5
Adalah kekuasaan untk membuat pilihan terhadap beragam pilihan
atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama
atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dar pihak manapun.
2. Persamaan
Setiap negara terdiri atas berbagai suku, ras, dan agama. Namun
dalam negara demokrasi perbedaan tersebut tidak perlu ditonjolkan
bahkan harus ditekan agar tidak menimbulkan konflik.
3. Solidaritas
Rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi. Karena
dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan
pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan
senantiasa selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
4. Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat
menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian
sendiri.
5. Menghormati Kejujran
Kejujuran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan suatu
kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua
pihak.
6. Menghormati Penalaran
Peanalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki
pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal
serupa dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan bagi
terbangunnya solidaritas antarwarga masyarakat demokratis.
7. Keadaan
Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau
kebaikan budi pekerti. Seseorang yang berperilaku beradab berarti
memberikan penghormatan terhadap pihak lain yang dapat tercermin

6
melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara.
B. Prinsip – Prinsip Demokrasi yang Bersifat Universal
1) Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2) Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3) Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan
dipakai oleh para warga negara.
4) Pengormatan terhadap supremasi hukum.

C. Prinsip Demokrasi yang didasarkan pada Konsep di Atas (Rule of


Law)
1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
2. Kedudukan yang sama dalam hukum.
3. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.

6 Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis

Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Berikut ini


merupakan ciri-ciri pemerintahan Demokrasi:
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung
(perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di


lembaga perwakilan rakyat.

7 Perkembangan Serta Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Dalam perkembangan-nya demokrasi di Indonesia, demokrasi dibagi


dalam beberapa periode berikut:
1. Pelakasanaaan Demokrasi pada Masa Revolusioner (1945-1950)

7
Tahun 1945-1950 Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum
berjalan dengan baik karena masih adanya revolusi fisik. Pada awalnya
kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan. Hal itu terlihat pada pasal
4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa sebelum MPR, DPR
dan DPA dibentuk menurut UU ini, segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden
dengan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari bahwa negara Indonesia adalah
negara yang absolute pemerintah mengeluarkan:
1. Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 oktober 1945, KNIP
berubah menjadi lembaga legislatif;
2. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang
Pembentuksn Partai Politik;
3. Maklumat Pemmerintah tangaal 14 november 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi parlementer.
2. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Lama
a. Masa Demokrasi Liberal 1950-1959

Pada masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik


sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik. Akan tetapi,
praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan:
1) Dominannya partai politik;

2) Lanadasan social ekonomi yang masih lemah;

3) Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS


1945.

Atas dasar kegagalan itu,Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5


juli 1959 yanag isinya:

1) Bubarkan konstituante

2) Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950

3) Pembentukan MPRS dan DPAS.

b. Masa Demokrasi Terpimpin

8
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS
No.VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di antara semua
kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom.Ciri-cirinya adalah:
1) Tingginya dominasi presiden

2) Terbatasnya peran partai politik

3) Berkembangya pengaruh PKI


Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:
1) Sistem kepartaian menjadi tidak jelas, dan para pemimpin partai
banyak yang dipenjarakan;
2) Peranan parlemen lemah,bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRGR;
3) Jaminan HAM lemah;

4) Terbatasnya peran pers;

5) Kebijakan politik luar negeri memihak ke RRC (blok timur) yang


memicu terjadinya peristiwa pemberontakan G 30 S PKI.
3. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Baru 1966-1998

Pelaksanaan demokrasi Orde Baru ditandai dengan keluarnya Surat


Perintah 11 maret 1996. Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Awal Orde Baru member
harapan baru kepada rakyat pemnbangunan di segala bidang melalui Pelita
I, II, III, IV, V dan masa Orde Baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan
Umun tahun 1971, 1977, 1782, 1987, 1992, dan 1997. Meskipun demikian
pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru ini dianggap gagal dengan
alsan:
1) Tidak addanya rotasi kekuaan eksekutif;

2) Rekrutmen politik yang tertutup;

9
3) Pemilu yang jauh dari semangat demokrasi ;

4) Pengakuan HAM yang terbatas;

5) Tumbuhnya KKN yang merajalela.

4. Pelaksaan Demokrasi Orde Reformasi 1998- Sekarang

Demokrasi pada masa reformasi pada dasanrnya merupakan


demokrasi dengan pernbaikan peraturan yang tidak demokratis, dengan
meningkatkan peran lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan
menegaskan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang mengacu pada
prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara
lembaga-lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif.
Masa reformasi berusaha membangun kehidupan yang demokratis
antara lain dengan:
1) Keluarnya Ketetapan MPR RI No.X/MPR/1998 tentang pokok-
pokok reformasi;
2) Ketetapan No.VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang
Referendum;
3) Tap MPR RI No.XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara
yang bebas dari KKN;

4) Tap MPR RI No.XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan


Presiden dan Wakil Presiden RI;
5) Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV.

10
BAB III

PENUTUP

4. Kesimpulan

Setelah menyusun makalah ini, perkembangan demokrasi di indonesia


dimulai dari Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy) pada masa
revolusi (1945–1950). Setelah itu Demokrasi Liberal pada masa Orde Lama
(1950–1959). Kemudian beralih ke Demokrasi Terpimpin yang juga pada masa
Orde Lama (1959–1966). Setelah demokrasi termpimpin beralih lagi
Demokrasi Pancasila pada Orde Baru (1966–1998). Pada Orde Reformasi
(1998– sekarang), demokrasi yang digunakan adalah Demokrasi Reformasi.

5. Saran

Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini
yang dapat saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan
pihak-pihak tertentu saya meminta kritik dan sarannya, kritik maupun
sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah
ini. Terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://taufiqabd.blogspot.co.id/2017/05/makalah-demokrasi-di-indonesia.html

https://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-
demokrasi-indonesia/

http://robihartopurba.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tentang-demokrasi-di-
indonesia.html

http://penulisbima.blogspot.co.id/2016/01/makalah-demokrasi-indonesia.html

12

Anda mungkin juga menyukai