Anda di halaman 1dari 5

Selasa 10 Agustus 2021 – PROMOSI KESEHATAN P.3 – Dosen : Ratifah, SST. M.

Kes (LANJUTAN)

IV. Meningkatkan Tanggung Jawab Sosial terhdp Kesehatan.

Sbg salah satu Program dlm rangka mewujudkan Indonesia Sehat, Kemenkes bekerjasama dng Dunia Usaha dlm
menggalakkan kampanye Program sehat, diantaranya ialah lewat:

1. CSR di bidang Kes.

CSR (Corporate Social Responsibility) secara harafiah adalah: Respon sosial a/ tanggung jawab sosial terhdp
lingk. sekitar yg dilakukan o/ sebuah perusahaan dlm bentuk berbagai kegiatan.

Bentuk Kegiatan tsb, misal: Menjaga lingk sekitar perusahaan, membangun fasilitas umum, meningkatkan
kesejahteraan masy. sekitar, memberikan bantuan beasiswa kpd anak yg dirasa kurang mampu, hingga
memberikan bantuan dana u/ kesejahteraan masy. sekitar.

Selama periode 2015-2019 Fokus kegiatan CSR Kes yaitu: Program prioritas di bid. Kes. yg salah satunya adalah
Kampanye program pencegahan Stunting yg dilakukan di berbagai daerah. Dan di th 2019 sendiri yaitu fokus pd
GERMAS, Stunting, & KIA.

Kemenkes juga memberikan penghargaan kpd Dunia Usaha yg tlh berhasil melaksanakan kegiatan CSR bidang
Kesehatan melalui:

Program Kemenkes CSR Awards yg dilaksanakan setiap 2 thn sekali.

Program ini merupakan Program sinergi pemerintah dng perusahaan dlm mewujudkan Indonesia Sehat, yg
diharapkan: Dpt meningkatkan partisipasi Dunia Usaha dlm mewujudkan rakyat Indonesia yg sehat, makmur&
sejahtera.

Kegiatan CSR yg baik adalah: Kegiatan yg terus berkelanjutan, & efek positifnya dpt langsung dirasakan o/ masy.

2. Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan,Kesehatan & Keselamtan Kerja

a) Praktik Ketenagakerjaan
 Perusahaan merealisasikan berbagai program pemenuhan hak & kewajiban karyawan sesuai perundang-
undangan & peraturan perusahaan sbg kebijakan ketenagakerjaan.
 Perhatian & komitmen tinggi dilaksanakan dng memperhatikan:
o Aspek kesetaraan & keadilan seluruh karyawan,
o serta berbagai program prioritas utama peningkatan kesadaran karyawan terhdp pentingnya
keselamatan & kesehatan kerja.
 Praktik pengelolaan ketenagakerjaan terbaik, ditunjukkan: Dng menciptakan lapangan kerja yg terus
bertumbuh, tkt perputaran karyawan yg rendah, & peningkatan alokasi dana pelatihan karyawan.
 Praktik ketenagakerjaan senantiasa: Selaras dng kebijakan & peraturan yg berlaku meliputi hubungan
ketenagakerjaan; kondisi kerja & jaminan sosial; dialog ketenagakerjaan; serta pengembangan SDM &
pelatihan yg lebih baik,
 Perusahaan senantiasa menyelenggarakan program pelatihan, pengembangan karyawan & manajemen.
b) Jaminan Sosial dan Kesehatan
 Seluruh pegawai hendaknya diikut sertakan sbg peserta jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) melalui
BPJS Ketenagakerjaan.
 Bbrp Program yg bs diikuti adalah:
o Program Jaminan Hari Tua (JHT),
o Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan
o Program Jaminan Kematian (JK),
 Hal ini bertujuan u/: Menjamin adanya keamanan & kepastian bagi karyawan terhadap risiko-risiko sosial
ekonomi seperti: saat terjadi peristiwa kecelakaan kerja, cacat, hari tua & meninggal dunia, yg mengakibatkan
berkurangnya a/ terputusnya penghasilan tenaga kerja.
 “Risiko sosial ekonomi yg ditanggulangi o/program tsb terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan kerja, cacat,
hari tua & meninggal dunia, yg mengakibatkan berkurangnya a/ terputusnya penghasilan tenaga kerja &/atau
membutuhkan perawatan medis.”
 Kesehatan karyawan merupakan salah satu kunci utama dari tercapainya kinerja karyawan scr individu &
Perusahaan scr keseluruhan. O/k nya, upaya menjaga kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab bersama.
 Perusahaan memfasilitasi karyawan dng bbrp kegiatan yg diharapkan dpt membangkitan kesadaran & motivasi
dlm menjaga kesehatan masing-masing.

Adapun kegiatan yg bisa fasilitasi yaitu berupa:

 Pemerikaan kesehatan secara berkala meliputi fasilitas Medical Check Up;


 Pengobatan yaitu jaminan penggantian biaya rawat inap di RS, rawat jalan stlh keluar dari RS, biaya persalinan,
biaya perawatan gigi, penggantian kacamata, alat bantu dengar, pemeriksaan lab & pengobatan medis lainnya yg
direkomendasikan dokter pasca rawat inap.
 Selain itu perusahaan juga bisa mengikutsertakan pegawai & keluarganya dng asuransi kesehatan yg
diselenggarakan o/ BPJS Kesehatan.

Fasilitas ini bertujuan u/: Memberikan proteksi & biaya pertanggungan asuransi saat menjalani pemeriksaan kes.
a/ perawatan di RS termasuk jaminan bagi karyawati & istri karyawan yg menjalani persalinan.

Program kesehatan kerja yang diselenggarakan Perusahaan tsb termasuk promosi kesehatan, diantara meliputi:

 Penyuluhan Kesehatan Kerja


 Poster Kesehatan Kerja
 Pemasangan poster kesehatan kerja dilakukan di papan pengumuman yang tersedia di Perusahaan.

c) Kesehatan dan Keselamatan Kerja


 Setiap karyawan wajib scr aktif mencegah & menghindari terjadi kecelakaan kerja, musibah kebakaran,
pencurian & keadaan lain yg membahayakan keselamatan karyawan, kerusakan aset Perusahaan, &
lingkungan.
 Setiap karyawan wajib scr aktif menanggulangi bila terjadi kecelakaan kerja, musibah kebakaran,
kebanjiran, pencurian & kejadian lain yg membahayakan dan/ atau perusakan aset
 Perusahaan. Karyawan yg bertugas di luar kantor dng kendaraan roda 2 wajib menggunakan helm sbg
pelindung keselamatan.

Aspek Keselamatan Kerja merupakan salah satu hal yg jadi perhatian manajemen suatu Perusahaan.

Perusahaan berupaya u/:


 Menciptakan lingk kerja yg aman & nyaman
 Mendukung terciptanya kinerja Perusahaan yg optimal

Shg Perusahaan dituntut menciptakan lingk kerja yg sehat, bebas cedera & melakukan kegiatan operasional sesuai
kaidah yg berlaku.
V. Meningkatkan Investasi Kesehatan & Ketidak adilan Sosial

Indonesia adalah satu dari banyak negara yg berusaha u/ meningkatkan akses layanan kesehatannya bagi
masyarakat yg kurang beruntung, sebagai bagian dari komitmen WHO u/ “tidak mengabaikan siapapun,” dlm
mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yg berisi 17 Tujuan & 169 Target yg diharapkan dpt
dicapai pd th 2030.

Diantara nya SDGs 3: Fokus dlm memastikan kehidupan yg sehat bagi seluruh masyarakat di semua usia,
sementara SDGs 10: Fokus terhadap pengurangan ketimpangan di dlm & antar negara.

Banyak negara yg tlh membuat kemajuan dlm meningkatkan kesehatan masyarakat mereka secara keseluruhan
dlm berbagai bentuk, rata-rata kesehatan nasional tidak dpt menunjukkan semuanya.

Sekelompok masyarakat dpt kekurangan layanan kesehatan krn beberapa alasan, spt: Jenis kelamin mereka, di
mana mereka tinggal, berapa penghasilan mereka, pendidikan mereka, serta alasan sosial & budaya lainnya.

Negara berkembang masih kesulitan melakukan pemerataan kesehatan khususnya di lokasi-lokasi terpencil.

WHO mengambil contoh Indonesia, yg masih sulit memberi akses kesehatan yg baik kpd warganya di Papua
Barat. Perangkat kesehatan WHO yg disebut HEAT Plus diujicoba di Indonesia, membuat negara tsb mampu
mengembangkan laporan kesehatan nasional pertamanya terkait ketimpangan kesehatan negara

Kelahiran dpt menjadi hal yg berbahaya, krn kondisi yg tidak higienis dpt menambah ancaman kematian terhadap
ibu & bayinya, dng risiko terpapar tetanus.

Tetanus dpt dicegah dng vaksin yg tdk mahal, namun para wanita yg miskin a/ yg tinggal di wilayah terpencil
kerap kekurangan akses u/ mendptkan pelayanan penting spt imunisasi, shg memiliki risiko terserang tetanus yg
lebih besar.

Hal tsb terjadi di Indonesia pd th 2012. Program imunisasi tlh berhasil memberantas tetanus di 3 dari 4 wilayah
kepulauan terbesar di Indonesia. Namun rendahnya tkt vaksinasi di wilayah termiskin Papua Barat, menunjukkan
bahwa penyakit ini masih menjadi ancaman di Indonesia.

Stlh dilakukan berbagai usaha o/ pemerintah Indonesia u/ meningkatkan akses terhdp layanan kesehatan di
wilayah terpencil, & u/meningkatkan tkt vaksinasi di wilayah-wilayah kurang beruntung, Indonesia
mengumumkan th lalu bhw Indonesia sdh bebas tetanus, yg berarti kurang dari 1 kasus tetanus terjadi pd bayi yg
baru lahir dari 1000 kelahiran di setiap wilayah.

Berhasil memberantas tetanus adalah: “Pencapaian besar bagi Indonesia”

 Tetanus yang dialami bayi yang baru lahir menunjukkan ketimpangan kesehatan.
 Hal ini terjadi pada masyarakat miskin dan yang tinggal di wilayah yang tidak ter edukasi.”

VI. Meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerja sama bidang Kes. serta membangun Infrastruktur
yg kuat berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter)

5 butir rumusan strategi promosi kesehatan yg dihasilkan pd saat Konferensi Internasional Promkes di Ottawa
Canada th 1986, yaitu:

1) Kebijakan berwawasan Kesehatan (Health Publik Policy)

Hal ini ditujukan kpd para pembuat keputusan a/ penentu kebijakan, shg kebijakan-kebijakan yg dikeluarkan/
dikembangkannya berwawasan kesehatan.
Kebijakan pembangunan di bidang apa saja selalu mempertimbangkan dampak kesehatan bagi masyarakat,
misal: sblm mendirikan pabrik/ industri sblmnya dilakukan analisis dampak lingk, sejauh mana lingk akan
tercemar o/ limbah pabrik tsb.

2) Lingkungan yg mendukung (Supportive Environment)

Yaitu kegiatan u/ mengembangkan jaringan kemitraan & membangun suasana yg mendukung promosi kesehatan.
Kegiatan ini ditujukan kpd para pemimpin Ormas serta pengelola tempat-tempat umum (public places).

Semua kegiatan yg dilakukan hrs memperhatikan dampak nya terhadap lingkungan baik lingk fisik maupun
non fisik yg mendukung / membuat kondusif terhdp kesehatan masyarakat

3) Reorientasi pelayanan kesehatan ( Reorient Health Service)

Kesehatan masyarakat bukanlah hanya masalah pihak pemberi pelayanan ( provider) baik pemerintah maupun
swasta saja, tetapi hal ini merupakan masalah masyarakat itu sendiri ( konsumer).

O/ sbb itu berdsrkan hal tsb maka penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat jg merupakan
tanggung jawab bersama antara provider dan konsumer.

Melibatkan manyarakat dlm pelayanan kesehatan berarti memberdayakan masyarakat dlm memelihatra &
meningkatkan kesehatannya sendiri.

Bentuknya sangat bervariasi, misal: Membentuk lembaga Swadaya masyarakat (LSM) yg peduli terhdp
kesehatan, Posyandu, Forum Masyarakat Madani (FMM) yg konsen peduli KIA, Warga Peduli HIV/AIDS
(WPA), Komunitas Manyarakat Peduli TBC (KMP).

4) Ketrampilan Individu (Personal Skill)

Ketrampilan/ Kemampuan Skill Individu ini sangatlah penting. Tiap-tiap invidu yg berada di tengah masyarakat
mempunyai pengetahuan & ketrampilan yg baik dlm memelihara kesehatannya, mengenal penyebab
penyakit,mencegah,meningkatkan kesehatannya, mampu mencari pertolongan/ pengobatan yg layak bila mana
mereka a/ setiap anggotanya ada yg sakit.

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yg terdiri dari: Individu, kelompok & masyarakat. Kesehatan
masyarakat akan terwujud jika kesehatan individu a/ kelomp terwujud terlbh dahulu.

5) Gerakan Masyarakat (Community Action)

Perwujudan Derajat Kesehatan masyarakat akan menjadi lbh efektif jika unsur-unsur yg ada di masyarakat
melakukan kegiatan bersama-sama. Dengan perkataan lain: bhw meningkatan kegiatan-kegiatan masyarakat dlm
mengupayakan peningkatkan kesehatan masyarakat sendiri adalah: Wujud dari Gerakan Masyarakat.

VII. Sentralisasi & Desentralisasi Kebijakan Nasional


1. Promosi Kesehatan diselenggarakan dlm rangka Desentralisasi kearah otonomi daerah bid.Kes u/ menuju
Indonesia Sehat 2030
2. Promosi Kesehatan tdk berdiri sendiri ttp terpadu dng Program-Program Kes sejak dari garis depan Tkt
Kab/ Kota, Propinsi, Nasional, yg tercermin dlm koordinasi penyusunan anggaran
3. Promosi Kesehatan hrs berlandaskan: Paradigma Sehat
4. Promosi Kesehatan hrs didukung o/ kebijakan & per UU an, Keterjangkauan & Mutu pelayanan Kes,
JPKM, Subsidi, DLL.
5. Strategi Dasar hrs mengandung kemitraan
6. Dinkes Kab/ Kota: Melakukan koordinasi, Tingkatkan & bina Pemberdayaan Masy o/ Puskesmas, RS,
Sarana kesehatan lain, bina suasana & Advokasi tkt Kab/ Kota.
7. Pusat Promkes: Kembangkan Kebijakan Nas, Pedoman & Standar, Fasilitas & Koordinasi Promkes Daerah,
Bina suasana &Advokasi Tkt Nasional
8. Kemitraan adalah dlm rangka Good Governance
9. Promkes hrs berdasar fakta yg berdasarkan pendayagunaan data dlm perencanaan & Desain
10. Profil Promkes merupakan sarana penyedia data & Benchmarking
11. Peningkatan kemampuan promkes dilakukan scr bertahap
12. Peningkatan Promkes: dng kembangkan SDM & infrastruktur, krn tenaga ujung tombak hrs ditingkatkan
baik jmlh maupun mutunya
13. Pengembangan SDM Promkes scr profesionalisme

Anda mungkin juga menyukai