Anda di halaman 1dari 15

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Kabupaten No. Dokumen : 445/ /III.03/UKM/2017 UPT

No. Revisi :A

Tanggal Terbit : 2 Mei 2017


Kabupaten Jumlah Halaman : 2 UPT

Lampung Selatan Puskesmas Way Urang


Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM
SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian Mengambil sampel air bersih/air minum untuk pemeriksaan


bakteriologis

2. Tujuan Untuk mendapatkan air yang sesuai untuk sampel bakteriologis

3. Kebijakan 1. Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sampel air untuk
pemeriksaan bakteriologis
2. Kebijakan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan UKM di
Puskesmas
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 13 Tahun 2015 tentang pelayanan kesehatan
lingkungan di Puskesmas
5. Alat dan 1. Botol steril
bahan 2. Lampu bunsen
3. Alkohol 70%
4. Kapas steril
5. Pinset
6. Korek api
7. Kertas label dan pulpen
8. Tempat untuk botol sampel

6. Prosedur 1. Persiapan petugas


2. Persiapan alat dan bahan
3. Melaksanakan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan
bakteriologis sesuai SOP
4. Kran dibuka , biarkan air mengalir selama 2-3 menit kemudian
kran ditutup kembali
5. Panaskan kran dengan bunser sehingga uap air keluar dari mulut
kran atau bersihkan mulut kran dengan alkohol 70%
6. Kran dibuka kembali dan biarkan air mengalir beberapa saat,
ambil botol sampel dan lewatkan mulut botol pada bunser
kemudian isi dengan sampel air sebanyak 100 ml.
7. Lewatkan tutup botol pada bunser tutup kembali dan beri label
8. Botol disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari
angsung
9. Segera kirim kelaboratorium

7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang Dalam pengambilan sampel air, botol sampel air harus dalam
perlu keadaan steril dan dibawa dengan menggunakan termos sampel
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pemilik sarana
2. Petugas pengambil sample
10. Dokumen
terkait
1. Blanko hasil pemeriksaan sampel air

11. Rekaman Yang


historis No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Diubah

PEMERIKSAAN RUMAH MAKAN


Kabupaten / TPM UPT
No. Dokumen : 445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A
Tanggal Terbit : 2 Mei 2017
Kabupaten UPT
Jumlah Halaman : 2
Lampung Selatan Puskesmas Way Urang
Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian Kegiatan Pemeriksaan setempat sanitasi dirumah makan

2. Tujuan 1. Sebagai auan pemeriksaan sanitasi dirumah makan


2. Agar tercipta rumah makan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
lingkungan

3. Kebijakan 1. Permenkes No.32 tahun 2013


2. Kepmenkes No. 1098 tahun 2003

4. Referensi 1. Permenkes No. 32 tentang penyelenggaraan pekerjaan tenaga


sanitarian
2. Permenkes No. 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas
5. Alat dan 1. alat pemeriksaan sanitasi (termometer luxmeter, pH meter, senter)
bahan 2. lembar wawancara
3. formulir pemeriksaan
4. ATK
5.
6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat
tugas
2. Petugas mendatangi tempat isi ulang air minum dan meminta ijin
kepada pemilik/pengelola
3. Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai dengan isi
formulir pemeriksaan.
4. Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik
5. Petugas memberikan penyuluhan kepada pemilik (bila perlu)
6. Hasil dilaporkan kedinas kesehatan secara rutin

7. Hal=hal yang 1. Buku pedoman rumah makan sehat


perlu 2. Surat tugas
diperhatikan 3. Formulir pemeriksaan sanitasi
8. Unit terkait 1. Pemilik/pengelola TPM
2. Sanitarian
9. Dokumen Ceklist hasil inspeksi TPM
terkait
10. Rekaman
historis

INSPEKSI SANITASI TEMPAT-


Kabupaten TEMPAT UMUM/TTU UPT
No. Dokumen :445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A

Tanggal Terbit : 2 Mei 2017


Kabupaten UPT
Jumlah Halaman : 2
Lampung Selatan Puskesmas Way Urang
Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian Kegiatan pemeriksaan setempat sanitasi tempat-tempat umum

2. Tujuan 1. Sebagai acuan pemeriksaan sanitasi ditempat-tempat umum


2. Agar tercipta tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
lingkungan

3. Kebijakan 1. Kebijakan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan UKM diPuskesmas


2. Permenkes Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
4. Referensi 1. Permenkes No. 32 tentang penyelenggaraan pekerjaan tenaga
sanitarian
2. Permenkes No. 13 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan di Puskesmas
5. Alat dan 1. alat pemeriksaan sanitasi
bahan 2. lembar wawancara
3. formulir isian
4. ATK
6. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan termasuk surat tugas
2. Petugas mendatangi tempat-temapat umum dan meminta ijin
kepada pemilik/pengelola
3. Petugas melakukan wawancara untuk mencari penyebab
penyakit pasien
4. Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai dengan
formulit isian
5. Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik
6. Petugas memberikan penyuluhan kepada pemilik (bila perlu)
7. Hasil dilaporkan kedinas kesehatan secara rutin
8. TTU meliputi pasar, stasiun, sekolah, terminal dan tempat
ibadah
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait -
9. Dokumen A. Buku pedoman pemeriksaan tempa-tempat umum yang memenuhi
terkait syarat kesehatan lingkungan
B. Surat tugas
C. Formulir pemeriksaan sanitasi

10. Rekam
historis -

PEMERIKSAAN RUMAH DAN


Kabupaten SANITASI UPT
No. Dokumen :445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A

Tanggal Terbit : 2 Mei 2017


Kabupaten UPT
Jumlah Halaman :
Lampung Selatan Puskesmas Way Urang
Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian Pemeriksaan rumah dan sanitasi adalah rangkaian kegiatan dalam


melakukan penilaian lingkungan terhadap rumah dan sarana sanitasi
yang dimiliki tiap keluarga guna mendapatkan kesimpulan memenuhi
syarat atau tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Tujuan Sebagai acuan untuk petugas dalam memantau dan membina keadaan
rumah dan sanitasi secara berkala dalam usaha meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan dimasyarakat.
3. Kebijakan Surat keputusan Ka. UPT Puskesmas Way Urang Tentang pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
4. Referensi 1. UU NO.36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. PP RI No. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan.
3. Kepmenkes no.829 tahun 1999 tentang persyaratan kesehatan
perumahan
4. Alat dan 1. alat tulis
bahan 2. formulir isian rumah sehat
3. daftar nama sasaran

5. Prosedur 1. Sanitarian membina keder tentang cara pengisian formulir rumah


sehat
2. Sanitarian melakukan koordinasi dengan kader da PWS tentang
rencana kegiatan pemeriksaan rumah dan sanitasi diwilayahnya
3. Kader kesehatan lingkungan mendapatkan surat tugas dari
desa/kelurahan untuk melaksanakan pemeriksaan rumah dan
sanitasi
4. Kader kesehatan lingkungan mengisi formulir rumah sehat
berdasarkan wawancara dan observasi
5. Kader mengumpulkan formulir tumsh sehat kepada sanitarian
6. Sanitarian membuat kesimpulan data hasil rekapan formulir rumah
sehat, untuk selanjutnya dilaporkan kedinas kesehatan dan unit-unit
yang membutuhkan
6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7. Unit terkait 1. Pemilik Rumah
2. sanitarian
8. Dokumen 1. Buku pedoman rumah sehat dan sanitasi
terkait 2. Surat tugas
3. Formulir pemeriksaan sanitasi

9. Rekaman
historis

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kabupaten MELALUI PEMICUAN SANITASI TOTAL UPT
BERBASIS SANITASI (STBM)
No. Dokumen :445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A
Kabupaten UPT
Tanggal Terbit : 2 Mei 2017
Lampung Selatan Puskesmas Way Urang
Jumlah Halaman : 2

Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk


mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat
dengan pemicuan.
Mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri
2. Tujuan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya melalui 5 pilar STBM.
Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Way Urang Nomor: 445/
3. Kebijakan /III.03/UKM/2017 Tentang Penyelenggaraan Upaya Kesehatan UPT.
Puskesmas Way Urang
- Undang-undang NO. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Referensi - Peremenkes Nomor 03 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
Alat: - Alat Peraga Pemicuan (karton, spidol, semen warna,kertas warna )
5. Alat dan - ATK
bahan Bahan:
- Data Sanitasi
1. Analisis Data Sanitasi Jamban
2. Penyusunan Jadwal kegiatan STBM
3. Koordinasi dengan Tim STBM tingkat Puskesmas/Lintas Program
4. Koordinasi dengan Kepala Desa, Kepala Dusun dan Ketua RT
5. Membuat Surat Tugas STBM
6. Prosedur
6. Pemicuan ke dusun /RT
7. Pemicuan Tim Kerja Desa/Dusun
8. Pendampingan Rencana Tindak Lanjut Tim kerja Desa/Dusun
9. Monitoring evaluasi
10. Pelaporan
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab POKJA
8. Unit terkait
3. Pelaksana Kegiatan

9. Dokumen
Laporan hasil kegiatan
terkait
10. Rekaman
historis
PELAYANAN KONSELING KLINIK
Kabupaten SANITASI UPT
No. Dokumen :445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A

Kabupaten Tanggal Terbit : 2 Mei 2017 UPT

Lampung Selatan Jumlah Halaman : 2 Puskesmas Way Urang


Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian Klinik sanitasi merupakan wahana masyarakat dalam mengatasi masalah


kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan dan bantuan tehnis dari petugas Puskesmas
2. Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
preventif, kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah
dan terus-menerus
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Way Urang Nomor : 445/ /III.03//2017 tentang
Pelayanan Klinik Sanitasi
4. Referensi Dirjen PPM dan PL tentang Pedoman Pelaksanaan Klinik Sanitasi
5.alat dan bahan 1. Alat pelayanan klinik sanitasi dalam gedung :
2. Bahan : - ATK
- Kuisioner pertanyaan tentang penyakit yang berbasis
lingkungan.
6.prosedur a. Pengelola Program Kesehatan lingkungan membuat kerangka acuan
b. Pengelola program kesehatan lingkungan mengajukan kerangka
acuan kepada Kepala Puskesmas untuk disetujui.
c. Jika kerangka acuan disetujui, kepala Puskesmas mendisposisikan
kepala TU membuat surat tugas
d. Pengelola Program Kesehatan Lingkungan melakukan wawancara
dan konseling pasien rujukan penyakit berbasis lingkungan atau
klien dari poli dan loket
e. Pengelola program kesehatan lingkungan mencatat hasil wawancara
dan konseling
f. Pengelola program kesehatan lingkungan melakukan kesepakatan
dengan pasien maupun klien untuk jadwal kunjungan lapangan
g. Pengelola program menyusun dan melaporkan hasil kegiatan
Kepada Kepala Puskesmas
7. Hal-hal yang
Perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a. Kepala UPT Puskesmas Way Urang
b. Pengelola Program Kesehatan Lingkungan
c. Pasien/klien klinik sanitasi
d. Poli dan loket selaku pihak yang merujuk pasien

9. Dokumen terkait Hasil konseling dengan pasien


10. Rekaman
Historis
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Kabupaten PUSKESMAS UPT
No. Dokumen :445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A

Kabupaten Tanggal Terbit : 2 Mei 2017 UPT

Lampung Selatan Jumlah Halaman : 2 Puskesmas Way Urang


Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1.Pengertian Yang dimaksudkan pengelolaan sampah dan limbah medis ini adalah
Bagi sampah dan limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan
laboratorium.
2, Tujuan Agar sampah dan limbah medis tidak menjadi sumber penularan
penyakit dilingkungan puskesmas Way Urang.

3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Way Urang Nomor 445/


/III.03/UKP/I/2017 tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi Good laboratory Practice
5. Alat dan 1. Safety box
bahan 2. Plastik infeksius
3. Maskes
4. Hand scun
6. prosedur 1. Petugas menempatkan sampah pada satu tempat sampah khusus
untuk sampah medis yang diambil dari setiap ruang tindakan
2. Setelah itu sampah akan disimpan ditempat penampungan
sementara yang kedap dan tertutup rapat.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Laboratorium,Cleaning service
9. Dokumen Cheklist serah terima limbah
terkait
10. Rekaman Tanggal Mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
historis Diberlakukan

Kabupaten PENGAWASAN DEPOT AIR MINUM


ISI ULANG ( DAMIU ) UPT
No. Dokumen :445/ /III.03/UKM/2017

No. Revisi :A
Kabupaten
Tanggal Terbit : 2 Mei 2017 UPT
Lampung Selatan
Jumlah Halaman : 3 Puskesmas Way Urang
Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Way Urang

SOP
UKM SUCIPTO,SKM,M.Kes
NIP. 19680110 198703 1 002

1. Pengertian  Depot air minum adalah usaha industry yang melakukan proses
pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung
kepada konsumen.
 Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung di minum.
 Air baku adalah air yang sudah diproses atau belum diproses menjadi
air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum.
 Sampel air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan
untuk keperluan pemeriksaan laboratorium.
 Pengelolaan air minum adalah badan usaha yang mengelola air
minum untuk keperluan masyarakat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pengusaha pengolah air
minum dapat lebih memahami dan menerapkan cara produksi yang
baik, sehingga masyarakat tidak dirugikan oleh beredarnya air minum
dari Depot Air Minum yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Way Urang Nomor : 445/ /II.03/2017
tentang Jenis-jenis pelayanan, penanggung jawab dan pelaksana
pelayanan.
4. Referensi Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor :
651/MPP/Kep/10/2004 tentang persyaratan teknis depot air minum dan
perdagangannya
5. Alat dan 3. Blanko ceklist
bahan 4. ATK
6. Prosedur 1. Petugas melakukan pemeriksaan lokasi Depot Air Minum, apakah
terbebas dari:
a. Pencemaran yang berasal dari debu di sekitar Depot,
b. Daerah tempat pembuangan kotoran/ sampah,
c. Tempat penumpukkan barang bekas,
d. Tempat bersembunyi/ berkembangbiak serangga, binatan kecil
dan binatang pengerat lainnya
e. Tempat yang kurang baik sistem saluran pembuangan air, dan
f. Tempat-tempat lain yang diduga dapat mengakibatkan
pencemaran.
2. Petugas memeriksa ruang proses produksi, apakah menyediakan
tempat yang cukup untuk penempatan peralatan proses produksi,
karena area produksi harus dapat dicapai untuk inspeksi dan
pembersihan setiap waktu.
3. Petugas memeriksa dan mengamati konstruksi lantai, dinding dan
plafon area produksi harus baik dan selalu bersih.
4. Petugas memeriksa penerangan di area proses produksi, tempat
pencucian, pembilasan sterilisasi, pengisian gallon harus cukup
terang untuk mengetahui adanya kontaminasi produk.
5. Petugas memeriksa keadaan ventilasi harus cukup untuk
meminimalkan bau, gas atau uap berbahaya dalam ruang proses
produksi.
6. Petugas memberikan masukan bahwa semua bagian luar yang
terbuka harus dilindungi dengan layar/ screen, atau pelindung lain
guna untuk menghindari dan mencegah serangga, burung, dan
binatang kecil lainnya masuk ke dalam Depot.
7. Petugas mencatat dan melaporkan kepada pimpinan Puskesmas.
7. Diagram alir
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Seluruh Depot di wilayah Puskesmas Semanggang
10. Dokumen Blanko hasil ceklist
terkait
11. Rekaman
Historis No Hal Yang Isi Perubahan Mulai BerlakuTanggal
dirubah

Anda mungkin juga menyukai