DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Isi............................................................................................................iv
A. Pendahuluan...................................................................................................1
1. Deskripsi Singkat.......................................................................................1
2. Relevansi....................................................................................................3
3. Petunjuk Belajar.........................................................................................4
B. Inti..................................................................................................................4
1. Capaian Pembelajaran................................................................................4
2. Sub Capaian Pembelajaran.........................................................................4
3. Uraian Materi............................................................................................5
a. Hakikat Teks Nonfiksi..........................................................................6
b. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi....................7
c. Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar...................................34
d. Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah Dasar..........35
e. Analisis Materi Pelajaran (AMP) Teks Nonfiksi Sekolah Dasar.........36
f. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)..........37
4. Rangkuman................................................................................................39
5. Tugas Terstruktur.......................................................................................40
6. Forum Diskusi............................................................................................41
C. Penutup..........................................................................................................42
1. Tes Sumatif................................................................................................42
2. Kunci Jawaban..........................................................................................48
3. Daftar Pustaka...........................................................................................49
ii
KEGIATAN BELAJAR 3
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NONFIKSI
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Salah satu keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh siswa dari sekolah
dasar ini adalah keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan
modal terpenting bagi manusia. Dalam pembelajaran bahasa indonesia, ada empat
keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini, antara
lain: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek berbahasa
ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Bagaimana seorang anak akan
bisa menceritakan sesuatu setelah ia membaca ataupun setelah ia mendengarkan.
Begitu pun dengan menulis. Menulis tidak lepas dari kemampuan menyimak,
membaca dan berbicara anak, sehingga keempat aspek ini harus senantiasa
diperhatikan untuk meningkatkan ksemampuan siswa.
Proses pembelajaran pada semua jenjang pendidikan, akan selalu
dihadapkan pada sumber atau literatur yang dituangkan secara tertulis. Tulisan
bertujuan agar ilmu tersebut dapat terekam dan dapat dimanfaatkan oleh orang
banyak. Teks nonfiksi lebih dominan tertuang dalam literatur dibandingkan
dengan teks fiksi karena teks nonfiksi berfungsi sebagai salah satu media yang
digunakan dalam pembelajaran untuk menghubungkan antara ilmu yang
dituangkan penulis dengan pembaca. Realitas dan aktualitas yang dihadirkan teks
nonfiksi bertujuan untuk menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan
pembaca.
1
Berikut gambaran peta konsep mengenai uraian materi yang akan dijabarkan di dalam materi ajar ini:
Pengembangan budaya
membaca dan menulis
Perilaku jujur, disiplin dan tanggung Karya yang estetis
Partisipasi aktif
Pemberian umpan balik
Perbedaan individual Berpusat pada peserta didik dan tindak lanjut RPP
Menghargai ajaran agama Pengetauan faktual dan konseptual
d. Tujuan Pembelajaran
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH a. Teks Nonfiksi
Menulis Teks Nonfiksi
di
KEBAHASAAN TEKS FIKSI
Teks Nonfiksi
2. Juga secara praktis kita akan belajar menganalisis struktur, fungsi, kaidah
kebahasaan, dan kompetensi dasar bahasa Indonesia sehingga dapat
menentukan bagaimana mengaplikaskan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
dasar materi teks nonfiksi.
2. Relevansi
Materi ajar ini disusun sesuai dengan kebutuhan yang akan dihadapai para
guru profesional dalam mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
dasar. Selain sesuai dengan Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang standar isi
materi teks nonfiksi bahasa Indonesia juga sesuai dengan permendikbud no. 37
tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar materi teks nonfiksi.
Dengan dipelajarinya materi ajar ini akan menguatkan pemahaman
mengenai materi tentang teks nonfiksi (soft skill) serta mengembangkan metode
pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran (hard skill). Hal tersebut
akan menunjang peningkatan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan
kepribadian guru yang diharapkan serta sesuai dengan implementasi Kurikulum
2013.
Kompetensi yang dimiliki tersebut diharapkan memfasilitasi aktivitas
belajar siswa sekolah dasar khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia
yang secara umum anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik sudah dapat
melakukan seriasi, mengelompkan objek yang dilihatnya, memiliki minat
terhadap angka dan tulisan, perbendaharaan kata meningkat, senang berbicara dan
aktif bertanya, memahami sebab akibat, pemahaman terhadap ruang dan waktu
telah berkembang.
3
3. Petunjuk Belajar
Untuk membantu memahami uraian dalam materi ajar ini perlu
diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut:
a. Bacalah dengan cermat uraian-uraian penting yang terdapat di dalam modul ini
sampai kita memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana
mempelajari modul ini
b. Temukanlah kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan
baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang kita miliki. Alangkah
lebih baik apabila kita mencatat dan meringkas hal-hal penting tersebut.
c. Pahamilah pengertian demi pengertian modul ini melalui pemahaman dan
pengalaman diri sendiri serta diskusikanlah dengan teman sejawat, dosen
pembimbing, atau tutor.
d. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. kita dapat
menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk internet
e. Mantapkanlah pemahaman kita melalui pengerjaan tes formatif yang tersedia
dalam modul ini dengan baik. Kemudian, nilai sendiri tingkat pencapaian Saudara
dengan membandingkan jawaban yang telah Saudara buat dengan kunci jawaban
tes formatif yang terdapat diakhir modul.
f. Diskusikanlah apa yang telah dipelajari, termasuk hal-hal yang dianggap masih
sulit, dengan teman-teman. Selamat berlajar. Semoga kita berhasil!
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Sesuai dengan isi Kurikulum PPG PGSD 2019, Capaian Pembelajaran
untuk materi ajar ini adalah menguasai hakikat teks nonfiksi, struktur, fungsi, dan
kaidah kebahasan teks nonfik siserta aplikasinya dalam pembelajaran di SD.
2. Subcapaian Pembelajaran
Berdasarkan capaian pembelajaran di atas, dijabarkan subcapaian
pembelajaran berikut ini.
a. menganalisis bentuk teks nonfiksi;
b. menganalisis struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks nonfiksi;
c. menjelaskan fokus pembelajaran menulis di sekolah dasar;
d. mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran menulis teks nonfiksi
di sekolah dasar;
e. menganalisis materi pelajaran (AMP) teks nonfiksi sekolah dasar; dan
f. menjelaskan Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Uraian Materi
Dalam materi ajar ini, kita akan mempelajari materi yang mencakup
struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks nonfiksi. Selain itu, kita juga akan
mempelajari jenis-jenis teks nonfiksi dan analisis materi teks nonfiksi. Sebelum
memahami materi, bacalah teks paparan dibawah ini:
Sumber :
https://www.liputan6.com/regional/read/4529642/ampelgading-jadi-kawasan-
paling-terdampak-gempa-malang
Tabel 1. Perbedaan Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Jenis Teks Nonfiksi
Jenis
No Teks Struktur Fungsi Kaidah Kebahasaan
Nonfiksi
1. Esai Eksploratif 1. Menggunakan pernyataan-pernyataan
Persuasi persuasif.
Explain 2. Banyak menyisipkan pernyataan yang
Compare menyatakan fakta untuk mendukung
Showing dan membuktikan kebenaran
Describe argumentasi penulisnya.
3. Menggunakan ungkapan dan
pernyataan yang mengomentari atau
menilai.
4. Banyak menggunakan istilah teknis
http://leppim.ukm.upi.edu/2018/07/26/tips- yang berkaitan dengan topik yang
menulis-esai/ dibahasnya.
5. Menggunakan kata kerja mental.
2. Reviu (1) Pengenalan/ Introduction 1. Membantu pembaca untuk memahami 1. Istilah
(2) Evaluation gambaran serta penilaian umum sebuah 2. Sinonim dan Antonim
(3) Interpretation hasil karya dengan ringkas. 3. Nomina
(4) Kesimpulan 2. Memberi pemahaman serta informasi 4. Verba / Kata Kerja
dengan komprehensif pada pembaca, 5. Pronomina
mengenai karya yang direviu. 6. Konjungsi
3. Memberikan informasi kepada 7. Preposisi
pembaca kelebihan dan kelemahan karya 8. Artikel
yang direviu. 9. Kalimat Simpleks dan Komplek
4. Memahami latar belakang dari isi 10. Menggunakan ungkapan
8
sebuah karya dibuat. perbandingan
5. Memberi masukan pada pembuat (persamaan/perbedaan)
karya berupa kritik dan saran. 11. Menggunakan kata kerja
6. Mengetahui perbandingan dan material dan kata kerja relasional
memberi pertimbangan kepada pembaca
apakah sebuah karya yang direviu pantas
dijadikan referensi atau tidak.
7. Menguji kualitas karya dan
membandingkan dengan karya lain.
3. Artikel Struktur artikel ilmiah hasil penelitian Menaikkan wawasan dan pengetahuan 1. Menggunakan kata-kata denotatif
Ilmiah terdiri atas 10 bagian utama yaitu: (1) Mendistribusikan ilmu pengetahuan 2. Menggunakan kata peristilahan atau
judul (2) baris kepemilikan; (3) abstrak; Bahan rujukan kata teknis yang berkenaan dengan
(4) topik pembahasan
kata kunci; (5) pendahuluan; (6) metode; (7) 3. Banyak menggunakan konjungsi yang
hasil; (8) pembahasan; (9) simpulan; dan (10) menunjukkan hubungan argumentasi
daftar pustaka. atau kausalitas
Adapun struktur artikel ilmiah non 4. Dapat pula menggunakan konjungsi
penelitian terbagi menjadi 8 bagian utama yang menyatakan hubungan
yaitu: (1) judul; (2) baris kepemilikan; keterangan waktu atau kronologis
(3) 5. Dalam artikel pola perbandingan,
abstrak; (4) kata kunci; (5) pendahuluan; (6) banyak memuat konjungsi yang
pembahasan; (7) simpulan; dan (8) daftar menyatakan
pustaka. perbandingan/pertentangan
6. Menggunakan kata-kata kerja mental
(mental verba)
7. Banyak menggunakan kata-kata
perujukan
8. Menggunakan kata-kata persuasif
4. Teks 1) Orientasi 1. Mengisahkan suatu cerita melalui 1. Banyak menggunakan kalimat yang
Narasi 2) Urutan Peristiwa rangkaian alur cerita dan unsur-unsur bermakna lampau.
Sejarah 3) Reorientasi lainnya. 2. Cenderung banyak menggunakan kata
2. Dalam tipe teks narasi tertentu, teks yang menyatakan urutan waktu atau
berfungsi untuk memperluas biasa disebut dengan konjungsi
pengetahuan pembaca atau kronologis.
pendengarnya akan suatu hal (teks 3. Menggunakan kata kerja yang
sejarah, berita berbentuk narasi, dsb). menggambarkan suatu tindakan.
3. Penghantar amanat atau pesan sosial 4. Kaya akan kata kerja yang
melalui perwatakan tokoh dan menunjukkan kalimat tidak langsung
berbagai kejadian yang terjadi di sebagai cara menceritakan tuturan
dalamnya. seorang tokoh yang dibawakan oleh
4. Menjelaskan secara terperinci penulis.
mengenai suatu peristiwa hingga 5. Menggunakan kata kerja yang
pembahasan sebab-akibatnya pula. menyatakan sesuatu yang dipikirkan
atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja
mental).
6. Biasanya, penulis berperan langsung
sebagai orang pertama dan terlibat
dalam cerita yang bersangkutan,
sehingga akan banyak menggunakan
kata orang pertama dalam
menyampaikan ceritanya, seperti: aku,
saya dan kami.
7. Bisa juga penulis hanya menjadi
orang ketiga, sehingga berperan
sebagai pengamat. Oleh karena itu,
tulisan akan banyak menggunakan
kata ganti orang ketiga seperti: dia,
mereka,
5. Surat 1) Kepala Surat (Kop Surat) Surat berfungsi sebagai alat komunikasi Keringkasan (Conciseness).
2) Nomor Surat tertulis untuk menyampaikan pesan atau
3) Tanggal Surat informasi dari satu pihak kepada pihak Kejelasan (Clarity).
4) Lampiran atau Hal lain karena surat berfungsi Kesederhanaan (Simplicity).
5) Alamat Tujuan mencerminkan citra atau wibawa pihak
6) Salam Pembuka pengirim. Kesopanan (Courtesy).
7) Isi Surat
8) Salam Penutup
9) Tanda Tangan Pengirim Surat
10) Tembusan
Berikut ini akan penulis uraikan tentan struktur, fungsi, dan kaidah
kebahasaan dari masing- masing jenis teks nonfiksi.
1) Esai
Esai adalah suatu karangan atau tulisan yang membahas suatu masalah
secara sekilas dari sudut pandang pribadi penulisnya.. Pengarang esai disebut
esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal.
Marilah kita lihat contoh esai di bawah ini, agar kita menemukan struktur
dan ciri-ciri esai!
Sampah Menyebabkan Banjir di Probolinggo
Bencana banjir tidak hanya terjadi di perkotaan, daerah pedesaan yang
memiliki wilayah resapan air yang luas pun dapat mengalaminya. Tentunya banjir
di perkotaan dan pedesaan disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda dan
menimbulkan dampak kerugian yang berbeda pula.
Saat ini Indonesia sedang mengalami banjir di berbagai daerah, salah
satunya di daerah Jawa Timur khususnya Probolinggo. Gubernur Jawa Timur,
Khofifah Indar Parawansa meninjau titik-titik yang terdampak banjir akibat
luapan Sungai Kedunggaleng, Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/3/2021) sore.
Seperti diketahui, curah hujan intensitas tinggi dan merata di daerah hulu
Sungai Kedunggaleng pada Rabu (10/3/2021) sore, menyebabkan air sungai
meluap dan menggenangi sejumlah jalan dan permukiman warga. Selain itu,
banjir ini juga disebabkan sedimentasi dasar sungai dan sungai yang tidak mampu
menampung debit air sungai yang sangat deras.
Usai melakukan peninjauan, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa ke
depan Pemprov Jatim bersama Dinas PU Kabupaten Probolinggo akan segera
membuat bronjong dan dengan BBWS Brantas akan segera membuat plengsengan
permanen sebagai solusi penanganan banjir akibat luapan Sungai Kedunggaleng
ini.
Selain menyiapkan plengsengan permanen, orang nomor satu di Pemprov
Jatim ini juga meminta pada seluruh warga untuk gotong royong mengaktifkan
kembali relawan Jogo Kali serta tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini
dikarenakan seringkali banjir terjadi akibat menumpuknya sampah di bantaran
sungai.
Banjir disebabkan karena faktor alam, tetapi peran manusia juga sangat
berpengaruh dalam hal ini. Kebiasaan tidak baik yang sering dilakukan manusia
adalah membuang sampah sembarangan bahkan sampai membuang limbah
sampah ke sungai. Selain mencemari kondisi sungai, efek yang akan ditimbulkan
dari hal itu akan sangat berbahaya untuk kedepannya seperti sekarang yang
sedang terjadi banjir dimana-mana.
Tidak hanya itu, dalam mengatasi masalah banjir juga perlu dilakukan
kegiatan dengan melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, media, serta
12
masyarakat termasuk para relawan untuk saling membantu korban banjir dan ikut
menyelasaikan masalah ini.
"Untuk itu saya minta tolong teman-teman media menyampaikan pesan
bahwa memang sungai ini harus dijaga. Termasuk ikut mengajak para relawan
jogokali. Kemudian untuk sampah yang berasal dari material gunung misalnya,
akan segera dilakukan antisipasinya komprehensif," pungkasnya.
Khofifah selaku Gubernur Jawa Timur sudah berniat untuk mengantisipasi
agar banjir yang terjadi dapat diatasi. Jika pemerintah bekerja sendiri tanpa
bantuan rakyatnya, bagaimana program yang sudah direncanakan bisa terwujud.
Dalam kondisi seperti ini, Indonesia sedang terus-terusan tertimpa musibah,
bukan saatnya untuk egois menyelamatkan sendiri, tetapi ini saatnya kita bekerja
sama atau gotong royong untuk memulihkan Negara ini.
https://www.kompasiana.com/rucikagalvaniputri/604c755b8ede483dae0
37f22/teks-esai-sampah-menyebabkan-banjir-di-probolinggo?page=all
b) Fungsi Esai
Ari Kusmiatun (2010) memberikan uraian tentang fungsi esai, yaitu:
Melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap suatu peristiwa, keadaan
ataupun ide dan gagasan tertentu (personal essay). Contoh: tulisan tentang
pengalaman pribadi tentang facebook.
Mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis dan dapat juga untuk
meyakinkan pembaca agar melakukan suatu aksi tertentu (persuasive essay).
Contoh: tulisan tentang bahaya TV untuk anak-anak.
Menjelaskan tentang bagaimana melakukan sesuatu hal ataupun
menunjukkan bagaimana sesuatu bekerja (how-to essay). Contoh: tulisan
tentang bagaimana cara menggunakan Internet untuk proses belajar.
Membandingkan dan mengkontraskan dua atau lebih ide, peristiwa, literatur
atau hal lainnya (compare-and-contrast essay). Contoh: tulisan tentang
keuntungan dan kelebihan belajar dengan basis PBL.
Menunjukkan tentang bagaimana suatu sebab akan menimbulkan dampak
tertentu (cause-and-effect essay). Contoh: tulisan tentang manfaat yang akan
dirasakan jika keseimbangan alam terjaga.
Mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan solusinya (problem- and-
solution essay). Contoh: tulisan tentang masalah-masalah yang timbul di era
pasar bebas dan solusinya
c) Kaidah Kebahasaan Esai
Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 208) berikut adalah kaidah
kebahasaan kritik dan esai.
1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Contoh dalam
kritik: Mengapa terlalu buru-buru dalam mengungkap konfliknya?
bukankah banyak pula novel sukses yang dibangun melalui narasi yang
lambat? Dalam esai: Menjaga kesehatan itu tidaklah sulit, salah satu
caranya hanya dengan rutin mencuci tangan saja.
2. Banyak menyisipkan pernyataan yang menyatakan fakta untuk
mendukung dan membuktikan kebenaran argumentasi penulisnya. Salah
satu caranya bisa dengan mengutip pendapat ahli. Selain itu, bisa juga
dengan mencantumkan data resmi dari penelitian terkait, misalnya kutipan
data yang dihimpun WHO untuk situasi pandemi.
3. Menggunakan ungkapan dan pernyataan yang mengomentari atau menilai.
Contoh dalam kritik: Narasi antarperistiwa dirangkai dengan sangat apik
oleh penulisnya. Contoh dalam esai: Tampaknya kebijakan tersebut
memang berniat untuk mensejahterakan rakyat, hanya saja fakta
lapangan berkata lain.
4. Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang
dibahasnya. Contohnya dalam kritik yang membahas novel, maka akan
banyak menggunakan istilah: diksi, konflik, majas. Jika membahas
kesehatan maka akan menggunakan istilah: virus, bakteri, COVID-19.
5. Menggunakan kata kerja mental. Karena kritik dan esai sejatinya adalah
teks eksposisi yang bersifat argumentatif. Contohnya: menegaskan,
menentukan, memendam, mengandalkan, mengidentifikasi, mengingatkan.
Selain mengikuti kaidah kebahasaan teks eksposisi secara umum, teks esai
juga memiliki karakter khas. Karakter khas yang dimaksud adalah gaya bahasa
berupa pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan unik berkaitan erat
dengan penulis esai secara pribadi.
Dapatkah kita memahami bacaan teks tersebut? Dari judul yang tertera
dapat kita ketahui bahwa teks diatas berisi tentang reviu buku In the Footsteps of
the Prophet: Lesson from the Life of Muhammad. Jika kita membaca dengan
cermat dan memahami setiap kalimat dalam setiap paragrafnya, kita akan
menemukan pola urutan penyusunan teks tersebut.
3) Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah (research articles) menurut Adnan adalah tulisan yang
berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil penelitian yang disajikan
bagi masyarakat ilmiah tertentu, yang merupakan audiens khusus dengan tujuan
menyampaikan hasil kajian dan kontribusi penulis artikel kepada mereka untuk
dipikirkan, dikaji kembali, dan didiskusikan, baik secara lisan maupun tertulis.
Yang dimaksud dengan audien khusus antara lain seperti mahasiswa, dosen,
peneliti dan ilmuwan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa artikel ilmiah merupakan
sebuah media komunikasi yang digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti dan
ilmuwan untuk menyampaikan hasil kajian ilmu atau penelitian.
Teks artikel memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan teks
lainnya. Apa sajakah itu?
Isi dari artikel dibuat berdasarkan fakta.
Artikel memiliki sifat faktual serta informatif.
Dalam artikel tidak hanya berisi opini saja, namun juga turut didukung
dengan berbagai data pendukung dan analisa dari penulis.
Artikel ditulis dengan menggunakan metode yang sistematis.
Teks artikel bisa ditulis dengan bahasa resmi atau tidak resmi.
Aartikel juga memiliki ciri teks yang singkat, padat dan jelas. Isinya
cenderung tidak bertele-tele dan menggunakan metode yang sistematis agar
pembaca dapat segera menangkap makna artikel tersebut.
Artikel memiliki banyak jenis, di antaranya adalah (1) artikel hasil
penelitian, (2) artikel non-penelitian, (3) tinjauan buku (books review), dan (4)
obituari (obituary).
a) Struktur Umum Artikel Ilmiah
Secara umum struktur artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah non
penelitian relatif sama. Pada artikel non penelitian tidak ada bagian metode.
Struktur artikel ilmiah hasil penelitian terdiri atas 10 bagian utama yaitu:
(1) judul (2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci; (5) pendahuluan; (6)
metode; (7) hasil; (8) pembahasan; (9) simpulan; dan (10) daftar pustaka.
Adapun struktur artikel ilmiah non penelitian terbagi menjadi 8 bagian
utama yaitu: (1) judul; (2) baris kepemilikan; (3) abstrak; (4) kata kunci; (5)
pendahuluan; (6) pembahasan; (7) simpulan; dan (8) daftar pustaka.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:
Artikel Ilmiah Hasil Artikel Ilmiah Non
No No
Penelitian Penelitian
1. Judul 1. Judul
2. Baris kepemilikan 2. Baris kepemilikan
3. Abstrak 3. Abstrak
4. Kata kunci 4. Kata kunci
5. Pendahuluan 5. Pendahuluan
6. Metode 6. Pembahasan
7. Hasil 7. Simpulan
8. Pembahasan 8. Daftar pustaka
9. Simpulan
10. Daftar pustaka
Tabel 3.1 Struktur Artikel Ilmiah
b) Fungsi Artikel Ilmiah
Tentunya suatu hal dibuat dengan tujuan tertentu, begitu juga dengan
artikel ilmiah. Saat disusun, tentu penulis memiliki tujuannya tersendiri. Adapun
tujuan dari artikel ilmiah tersebut yakni :
Untuk menyampaikan beberapa gagasan yang dimilik i
Memenuhi tugas dalam menyelesaikan pendidikan
Untuk mendiskusikan hasil gagasan dalam suatu forum pertemuan
Mengikuti ajang lomba
Serta untuk berbagi ilmu pengetahuan/hasil penelitian yang diperoleh
Artikel ilmiah memiliki fungsi yang berbeda dengan tujuannya. Sehingga
hal ini juga perlu dipahami dan juga diperhatikan. Untuk fungsinya sendiri secara
garis besar hanya ada tiga yang diantaranya :
Menaikkan wawasan dan pengetahuan
Mendistribusikan ilmu pengetahuan
Bahan rujukan
Kemerdekaan Indonesia
Tahap Orientasi :
Dimulai dengan pecahnya “Perang Asia Timur Raya”, dan Amerika
menyatakan perang terhadap Jepang. Karena serbuan tentara Jepang di pusat
pertahanan Amerika Serikat “Pearl Harbor” pada 8 Desember 1941. Tentara
Jepang dengan Angkatan Udara dan Angkatan Lautnya semakin agresif
mendarat di Indocina, Filipina, Malaya, dan Indonesia.
Pemerintah Hindia Belanda bergabung dengan Sekutu yang
mendeklarasikan perang terhadap Jepang. Tujuan Jepang untuk mendarat di
Indonesia adalah untuk melumpuhkan pasukan Belanda.
J epang pertama kali mendarat di Tarakan dan kemudian melanjutkan di
daerah Balikpapan, Manado, Ambon, Makassar, Pontianak dan Palembang.
Dan wilayah Jawa dikuasai olehnya, pada tahun 1942, Jepang mendarat di
Banten, Indramayu dan Rembang.
Wilayah di bawah kendali Batavia diperluas dengan Batavia pada 5
Maret 1942, dan semakin meluas ke Surakarta, Cikampek, Semarang dan
Surabaya. Belanda semakin ditekan oleh serangan Jepang dan berakhir
dengan Hindia Belanda menyatakan “menyerah tanpa syarat”.
Urutan Peristiwa :
Rakyat Indonesia awalnya menyambut kedatangan militer Jepang.
Dapat dilihat dari sikap kooperatif pemimpin nasional kita Ir. Soekarno dan
Moh Hatta.
Pemerintah Jepang mulai merangkul masyarakat dengan pembentukan
organisasi masyarakat, yang sebenarnya hanya untuk kepentingan Jepang
dalam Perang Dunia II.
Organisasi-organisasi ini meliputi: Pusat Kekuatan Rakyat, (PUTERA),
Jawa Hokokai, Fujinkai Keibodan, Heiho, MIAI, dan pembentukan
BPUPKI. BPUPKI (Badan Investigasi Bisnis Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dibentuk pada tahun 1943 di bawah pemerintahan Perdana
Menteri Tojo. Menteri Tojo memiliki tugas untuk mempelajari dan
menyelidiki hal-hal penting dan perlu untuk pembentukan pemerintah
Indonesia.
Perkembangan selanjutnya BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan
nama tokoh perjuangan kita. Dari BPUPKI ke PPPKI dikenal sebagai
Docoritsu Junbi Inkai, nama ini menunjukkan bahwa PPPKI tidak dibentuk
oleh Jepang. Namun hasil kesepakatan dan perjuangan para pemimpin
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa penting adalah pertemuan antara
Sukarno, M. Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi
di Dalat disampaikan bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan untuk
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, yang meliputi wilayah bekas
Hindia Belanda ketika pasukan Jepang mulai melemah. Kekalahan dan
kekalahan yang dia dapatkan dan Amerika menjadi lebih kuat dan dia
menambahkan untuk menarik pasukannya di Eropa.
Pasukan Amerika menghentikan serangan Jepang pada Mei 1942 di
Pertempuran Laut Koral dan 1942 di Pertempuran Midway. Jepang semakin
lemah karena Amerika terus mengamuk. Pada 6 Agustus 1945, AS
menjatuhkan Bom Atom pertama di daerah Hiroshima. Dan tidak puas juga
3 hari kemudian pada 9 Agustus Bom Atom kedua dijatuhkan lagi di kota
Nagasaki. Dua pusat kota Jepang akhirnya diratakan.
Hingga akhirnya Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus
1945 tanpa syarat. Dengan penyerahan itu dilakukan di kapal Missouri pada
tanggal 2 September 1945 oleh kaisar Hirito (Jepang) dan Jenderal Douglas
Mc Arthur (Sekutu).
Tahap Reorientasi :
Berita kekalahan Jepang terhadap sekutu tidak bisa disembunyikan.
Dengan perjanjian Post Dam Jepang menyerahkan kekuatannya kepada
sekutu dan secara otomatis di Indonesia kekosongan kekuasaan.
Dari 2 contoh di atas, dapat kita teliti bahwa teks narasi sejarah terdiri dari
beberapa rangkaian struktur. Untuk selanjutnya penulis akan menguraikan
struktur, fungsi, dan kaidah teks narasi sejarah.
a) Struktur Teks Narasi Sejarah
Struktur teks cerita sejarah adalah deskripsi atau deskripsi tentang
bagaimana membangun teks yang menceritakan sejarah. Dalam membuat teks
cerita sejarah, kita harus memperhatikan struktur teks, apakah itu sesuai dengan
standar untuk membuat teks cerita sejarah atau tidak.
Untuk menyederhanakan ini, dalam dunia materi pembelajaran struktur
standar teks narasi sejarah telah dibuat. Ini tentunya adalah sesuatu yang telah
dibahas oleh pihak berwenang. Bagaimana struktur pembuatan teks cerita sejarah?
Berikut uraiannya.
1) Orientasi
Orientasi adalah tahap atau struktur pertama yang disampaikan dalam
pembuatan teks narasi sejarah. Isi di bagian struktur ini adalah tahap awal dari
sebuah kisah sejarah dan sedikit berkaitan dengan tema sejarah yang akan
dibahas.
2) Urutan Peristiwa
Dalam urutan struktural ini memuat tahapan-tahapan urutan peristiwa
berdasarkan pada sumber-sumber seperti rekaman peristiwa berurutan sejak
pertama kali peristiwa historis terjadi.
Jadi pada tahap struktur ini Anda harus benar-benar berhati-hati, karena
pada tahap ini esensi sejarah diceritakan.
3) Reorientasi
Reorientasi adalah tahap yang berisi pendapat atau pilihan yang bersifat
pribadi dari penulis, biasanya komentar tentang sejarah yang telah ditulis.
Jadi dalam tatanan struktural ini penulis dapat menulis apa saja yang bersifat
komentar dan bisa juga berupa undangan atau hal-hal lain yang masih terkait
dengan kisah sejarah.
Ketiga struktur ini adalah struktur dasar dalam pembuatan teks cerita
sejarah atau yang biasa disebut struktur teks narasi sejarah. Jika memenuhi
struktur, itu berarti teks tersebut telah memenuhi teks standar dari sebuah kisah
sejarah.
Pengetahuan tentang struktur teks dari suatu cerita sejarah tentu berguna
jika kita akan membuat teks yang berisi cerita sejarah. Selain struktur teks narasi
sejarah, ada hal lain yang perlu diketahui dalam teks narasi sejarah, yaitu aturan
linguistik yang digunakan dalam teks narasi sejarah.
b) Fungsi Surat
Surat berfungsi sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan
pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain karena surat berfungsi
mencerminkan citra atau wibawa pihak pengirim.
Fungsi surat resmi diantaranya yaitu:
Sebagai sarana informasi atau pemberitahuan mengenai hal-hal tertentu
yang disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, seperti
penyampaian gagasan atau pemikiran.
Sebagai bukti tertulis (otentik) dalam bentuk dokumen dimana isinya
dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Sebagai pedoman kerja dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas
dimana surat resmi tersebut berisi tentang langkah-langkah kerja untuk
pekerjaan tertentu.
Sebagai alat untuk pengingat bagi si penerima surat baik itu perorangan,
organisasi, atau lembaga. Itu sebabnya surat resmi perlu didokumentasikan
agar dapat digunakan sebagai data di kemudian hari.
Sebagai bukti historis dan bukti kronologis.
Meski saat ini sudah ada email (surat elektronik) dan lain sebagainya,
peran surat resmi dalam bentuk print out masih tetap dibutuhkan untuk keperluan
tertentu, baik untuk keperluan bisnis, niaga, pemberitahuan dan keperluan lainnya.
4. Rangkuman
Teks nonfiksi atau cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan yang
memuat kejadian-kejadian fakta dan bersifat informatif. Ada lima jenis teks
nonfiksi yang penulis urai yakni esai, reviu, artikel ilmiah, teks narasi sejarah, dan
surat.
Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar
1. Anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif
2. Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan dalam kehidupan sosial
3. Anak-anak pada dasaranya sudah mempunyai pengetahuan
Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah Dasar
1. Di kelas tinggi lebih menekankan pada pembuatan tulisan menggunakan
bahasa yang komunikatif
2. di kelas rendah lebih menekankan pada hal-hal yang sangat dekat dengan
kehidupan siswa
Analisis Materi Pelajaran (AMP) Teks Nonfiksi Sekolah Dasar
1. Menghargai ajaran agama
2. Perilaku jujur, disiplin dan tanggung jawab
3. Pengetauan faktual dan konseptual
4. Karya yang estetis
Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Perbedaan individual
2. Partisipasi aktif
3. Berpusat pada peserta didik
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP
5. Tugas Terstruktur
Untuk memastikan penguasaan Saudara terhadap materi yang telah
dipelajari, silahkan selesaikan tugas terstruktur berikut.
1. Bacalah teks di bawah ini!
Bandung Lautan Api
Bandung Lautan Api adalah sejarah milik rakyat Bandung yang akan
selalu dikenang sebagai aksi patriotik warga Bandung dalam
mempertahankan tanah airnya. Tanggal 24 Maret 1946 adalah momentum
saat rakyat bersatu mencegah sekutu dan NICA (Netherlands-Indies Civil
Administration) menduduki Bandung. Pembumihangusan itu merupakan
strategi agar sekutu tidak bisa menguasai Bandung. Sementara itu, perintah
pengosongan wilayah juga merupakan perintah langsung dari Perdana
Menteri Sutan Sjahrir. Hal itu merupakan bagian dari upaya diplomasinya
dengan sekutu demi keselamatan republik. Peristiwa ini seolah-olah orang
Bandung menyerah kepada sekutu (Inggris) yang juga ada BelSaudara. Tapi
sebetulnya ini taktik saja. Pada saat itu Kolonel A.H. Nasution juga
mendapat telegram dari Jenderal Sudirman untuk mempertahankan Bandung
sampai titik darah penghabisan. Di tengah situasi yang sulit itu, A.H.
Nasution harus mengambil keputusan yang berat. Dalam perundingan yang
dilakukan oleh pihak militer Indonesia, diambillah keputusan agar rakyat
dan tentara meninggalkan Bandung bersama-sama dengan lebih dulu
membumihanguskannya. Setelah ada keputusan tersebut, 100.000 penduduk
Bandung (sumber lain menulis 200.000 dan 300.000) mengosongkan
Bandung 11 km dari pusat kota. Mereka mengungsi ke Bandung Selatan,
seperti Ciparay, Majalaya, Banjaran, dan Soreang; Bandung Barat yaitu ke
Cililin dan Gununghalu; dan Bandung Timur yaitu ke Rancaekek,
Cicalengka, dan Sumedang. Sambil meninggalkan Kota Bandung, rakyat
dan Tentara Nasional Indonesia sejak pukul 20.00 melakukan
pembakaran pembakaran seperti di Ciroyom, Tegalega Utara,
Cikudapateuh, Cicadas, sepanjang Jalan Otto IskSaudarardinata, Jalan Asia
Afrika, Cibadak, Kopo, dan Babakan Ciamis. Itulah peristiwa yang dikenal
sebagai "Bandung Lautan Api." Bandung Lautan Api tidak hanya menjadi
peristiwa lokal yang terjadi di Bandung, tetapi juga menjadi perhatian
nasional karena dampak luas yang ditimbulkannya. Kejadian ini sangat
berdampak pada aktivitas NICA dan tentara Republik Indonesia.
(Pikiran Rakyat, 2018)
6. Forum Diskusi
Dari uraian materi yang telah dipelajari sebelumnya kita telah mempelajari
beberapa contoh jenis teks nonfiksi. Beberapa kasus yang pernah terjadi
menunjukan banyaknya buku bacaan untuk siswa usia Sekolah Dasar yang tidak
layak beredar dan dikonsumsi oleh anak-anak. Hal tersebut membuat resah para
orang tua dan guru karena sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran dan
imajinasi anak. Berdasarkan kasus tersebut diskusikanlah bersama temannu
beberapa hal berikut ini:
1) Apa langkah preventif Saudara dalam melaksanakan pembelajaran
materi teks nonfiksi agar teks yang dipelajari sesuai dan layak untuk anak usia
Sekolah Dasar?
2) Apa langkah kuratif yang akan Saudara lakukan jika teks nonfiksi yang
tidak layak telah beredar ditangan siswa?
3) Uraikanlah jenis-jenis teks nonfiksi di Sekolah Dasar berdasarkan
Permendikbud tentang Standar Isi.
C. Penutup
1. Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat!
1. Anies Baswedan lahir dengan dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan.
Ia dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, provinsi Jawa Barat. Ia
merupakan anak pertama dari Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Anies
Baswedan memulai pendidikan formalnya menjelang usia lima tahun. Ia masuk ke
sekolah TK Masjid Syuhada di Kota Baru, Yogyakarta. Kemudian, memasuki
usia enam tahun Anies bersekolah di SD Laboratori Yogyakarta. Tamat dari sana,
Anies melanjutkan pendidikannya di di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Anies
melanjutkan masa SMA-nya di SMAN 2 Yogya. Anies kemudian melanjutkan
kuliahnya di Universitas Gajah Mada di Fakultas Ekonomi. Sewaktu menjadi
mahasiswa UGM, Anies mendapatkan beasiswa Japan Airlines Foundation untuk
mengikuti kuliah musim panas bidang Asian Studies di Universitas Sophia di
Tokyo, Jepang. Penggalan teks di atas yang paling tepat termasuk kedalam jenis
teks...
A. Fiksi
B. Nonfiksi
C. Faksi
D. Hybrid
E. Biografi fiksi
2. Jika dikaitkan pada proses pembelajaran siswa sekolah dasar teks esai dapat
digunakan sebagai upaya dan bentuk langkah nyata dalam memberikan
pemahaman siswa terkait dengan berbagai isu yang terjadi. Berdasarkan hal
tersebut hal apa lagi yang dapat didapatkan dari penggunaan teks esai, kecuali…
A. Teks esai dapat menggambarkan atau menjelasakan tentang suatu hal atau
objek seperti seseorang ataupun suatu benda yang menarik perhatian penulis
B. Teks esai dapat menyebutkan tentang tipe atau watak seseorang dalam suatu
pembahasan atau sebuah isu kepada pembaca
C. Teks esai dapat membahas suatu topik isu atau topik dengan penjelasan yang
dalam yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
D. Teks esai dapat menjelaskan tentang proses atau tahapan “mengapa” dan
“bagaimana” terjadinya suatu peristiwa atau fenomena
E. Teks esai dapat menjelaskan tentang peristiwa dan kejadian “mengapa” dan
“bagaimana” hal itu dapat dilakukan.
3. Saudara adalah guru profesional yang ditugaskan menjadi guru kelas I (satu)
Sekolah Dasar. Dalam Kompetensi Dasar pembelajaran selanjutnya Saudara
dituntut untuk memberikan materi tentang teks nonfiksi. Teks nonfiksi seperti
apakah yang akan Saudara sampaikan dalam pembelajaran...
A. Teks nonfiksi berupa autobiografi sederhana supaya siswa lebih mengenali
dirinya
B. Teks nonfiksi berupa autobiografi tentang diri sendiri sementara materi
pengembangannya menggunakan materi teks biografi
C. Teks nonfiksi yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan tema
pembelajaran pada saat itu, agar relevan dengan tujuan pembelajaran yang
dirumuskan
D. Teks nonfiksi sejarah karena anak kelas rendah menyukai materi bercerita
E. Teks nonfiksi berupa dongeng karena selain cerita sejarah siswa kelas rendah
juga menyukai dongeng
4. Dalam kaidah kebahasaan penulisan teks nonfiksi haruslah menggunakan
kalimat efektif. Diantara salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam kalimat
efektif ialah kesepadanan. Dibawah ini manakah kalimat yang menunjukan
kesepadanan...
A. Usualan penelitian ini sudah lama diajukan, tetapi kepala proyek belum
menyetujuinya.
B. Usualan penelitian ini sudah lama diajukan, tetapi kepala proyek belum juga
menyetujuinya hingga saat ini.
C. Hingga saat ini kepala proyak belum menyetujui usulan penelitian yang
diajukan, padahal itu sudah diajukan sejak sebulan lalu
D. Kami sudah lama mengajukan usulan penelitian ini, tetapi kepala proyek
belum menyetujuinya
E. Kami sudah lama mengajukan usulan penelitian ini, tetapi belum juga disetuji
oleh kepala proyek
5. Selain harus memenuhi unsur kesepadanan, dalam penggunaan kalimatnya teks
nonfiksi haruslah logis yang bermakna...
A. Kalimat yang disusun haruslah masuk akal dan dapat dicerna logika tanpa
menimbulkan kesulitan untuk memahaminya meskipun tidak koheren
B. Predikat-predikat yang digunakan dalam kalimat harus sepadan jika predikat
pertama menggunakan predikat aktif maka predikat kedua juga harus
menggunakan predikat aktif, tidak boleh berlawanan
C. Gagasan yang disusun dalam esai tidak boleh bertumpuk dalam satu kalimat
karena dapat mengaburkan kejelasan informasi yang diungkapkan.
D. Menggunakan kata-kata yang hemat hendaknya menghilangkan bagian yang
tidak diperlukan, menjauhkan penggunakan kata depa dari dengan
daripada,menghundarkan pemakanaian kata yang tidak perlu, menghilangkan
pleonase, serta menghindari penggunaan hipernim dan hiponim secara bersama-
sama
E. Adanya kohesi dan koherensi antara struktur pembentuk kalimat,
memperhatikan ejaan bahasa Indoenesia (EBI), tepat struktur fungsinya,
sistematis, dan tidak ada pemborosan kata.
6. Cermati penggalan paragraf berikut! ...Selain itu, kebakaran hutan dan lahan ini
juga sangat berdampak pada emisi gas rumah kaca, jelas Ruandha. Kebakaran
pada tahun ini diperkirakan membuat penurunan emisi hanya sekitar 16%.
Diharapkan mencegah terjadinya kebakaran di gambut, karena di situlah
kuncinya. Kebakaran tahun ini juga tidak dipertanyakan pada waktu KTT, sebab
tertutup oleh kebakaran di Amazone dan Australia.Penggalan kalimat diatas
merupakan struktur teks nonfiksi yakni pada bagian...
A. Bagian pendahuluan
B. Bagian thesis statemnet
C. Bagian urutan pristiwa
D. Bagian inti
E. Bagian penutup
7. Struktur esai secara umum terdiri dari pendahuluan, bagian inti, dan simpulan.
Dalam pemaparan bagian pendahuluan hendaknya menakankan agar menarik
perhatian pembaca dan pentingnya topik tersebut untuk dikaji. Pendahuluan esai
yang disusun secara tepat, ialah...
A. Menggambarkan latar belakang yeng berisi keadaan ideal, faktual, dan solusi
atas permasalahan yang akan dipaparkan
B. Menggambarkan latar belakang dan situasi terkini terkait topik yang disajikan
dari penjelasan khusus ke penjelasan umum yang berisi keadaan faktual dan
permasalahan yang diangkat
C. Berisiskan bagaian pengembangkan ide yang dimuat dalam thesis statement
yang dikupas dan dikembangkan sesuai dengan jenis esai yang ditulis
D. Menggambarkan latar belakang dan situasi terkini terkait topik tersebut yang
disajikan dari penjelasana umum kearah yang lebih sempit menggambarkan
keadaan faktual dan permasalahan yang diangkat
E. Berisiskan latar belakang yang merupakan pemetaan logis dari topik yang
hendak dibahasa sesuai tujuan jenis esainya
8. Cermati penggalan paragraf berikut in! Pembangunan pabrik tekstil yang tidak
sesuai aturan bisa berdampak buruk pada lingkungan di sekitarnya. Efek samping
yang ditimbulkan dapat berupa banjir, kekeringan, polusi udara, dan penyakit.
Adanya pabrik industri dapat juga menimbulkan kebisingan sehinggan kehidupan
warga terganggu. Selain itu juga asap pembuangan menyebabkan polusi udara
juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan. Keadaan
tersebut tentu membuat masyarakat cemas karena kehidupan mereka menjadi
lebih baik. Kalimat yang tidak koheren dari paragraf diatas ialah...
A. Kalimat kesatu
B. Kalimat kedua
C. Kalimat ketiga
D. Kalimat keempat
E. Kalimat kelima
9. Cermati teks di bawah ini!
1) Bandung Lautan Api adalah sejarah milik rakyat Bandung yang akan selalu
dikenang sebagai aksi patriotik warga Bandung dalam mempertahankan tanah
airnya.
2) Agar tidak dikuasai NICA rakyat dan tentara meninggalkan Bandung bersama-
sama dengan lebih dulu membumihanguskannya.
3) Pembumihangusan itu merupakan strategi agar sekutu tidak bisa menguasai
Bandung
4) Penduduk Bandungmengosongkan Bandung 11 km dari pusat kota.
5) Bandung Lautan Api tidak hanya menjadi peristiwa lokal yang terjadi di
Bandung, tetapi juga menjadi perhatian nasional karena dampak luas yang
ditimbulkannya.
Cerita tersebut menunjukan struktur teks narasi sejarah. Di bawah ini struktur teks
narasi sejarah yang paling tepat adalah...
A. Orentasi, urutan peristiwa, reorientasi
B. Orientasi, urutan peristiwa, reorietnasi, klimaks
C. Koda, orientasi, statemnet, simpulan
D. Pendahuluan, orientasi, isi, penutup
E. Orientasi, isi, simpulan, saran
10. Cermati penggalan biografi berikut.Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2
Mei 1889. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat Ia berasal
dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakartaa. Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat, saat genap berusia empat puluh tahun menurut hitungan tahun
Caka, berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi
menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan
supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalana hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi
kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar
BelSaudara), kemudian sempat lanjut ke STOVIA (Seklah Dokter Bumiputera),
tetapi tidak samaai tamat karena sakit. Setelah itu, ia bekerja sebagai wartawan di
beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo,Midden Java, De Express, Oetoesan
Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya ia tergolong
penulis yang Saudaral. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik
sehinga mampu membangkitkn semangat antikolonial bagi pembacanya.
Keteladanan Ki Hajar Dewantara dalam kutipan tersebut adalah...
A. Ia berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta yang sangat disegani
dan dihormati karena rendah hati.
B. Ia berprestasi di Seklah Dasar di ELS (Seklah Dasar BelSaudara), kemudian
bisa lanjut ke STOVIA
C. Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi
kepentingan bangsa
D. Dia tidak sedih sewaktu harus rela menanggalkan gelar kebangsawanan karena
jika ingin dekat dengan rakyat
E. Dia mampu bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar dengan modal
keterampilannya dalam menulis.
2. Kunci Jawaban Tes Formatif
Kunci Jawaban Tes Formatif
Esti, S. & Seni, A. 2020. Modul Suplemen PPG PGSD Kegiatan Belajar 1
Bahasa Indonesia. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Mudikawati, Mety. 2018. Super Complete Kelas SD/MI. Depok: Magenta Media.
Gunawan, S. DKK. (2012). Menulis Rtikel untuk Jurnal Ilmiah. Jakarta Selatan.
Uhamka Press.
Thabroni, Gamal. (2020). Teks Narasi – Pengertian, Struktur, Unsur, Ciri, Jenis
& Fungsi https://serupa.id/teks-narasi/
Manis, Si. (2019). Pengertian Surat Resmi : Ciri, Fungsi, Struktur Bagian, Jenis
dan Contohnya. https://www.pelajaran.co.id/2019/30/pengertian-
surat-resmi-ciri-fungsi-struktur-bagian-jenis-dan-
contohnya.html#:~:text=Fungsi%20Surat%20Resmi&text=Sebagai%20sa
rana%20informasi%20atau%20pemberitahuan,isinya%20dapat%20diper
caya%20dan%20dipertanggungjawabkan.
Riadi, Muchlisin. (2019). Pengertian, Fungsi, Syarat dan Jenis-jenis Surat.
https://www.kajianpustaka.com/2019/10/pengertian-fungsi-syarat-dan-
jenis-surat.html