Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu

sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai

subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa

yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar-mengajar

merupakan sebagai suatu proses. Berhasil tidaknya proses belajar-mengajar

ditentukan sebagian oleh kualitas pendidik dan peserta didik yang sedang

melakukan proses belajar-mengajar. Jadi tidak hanya peserta didik,namun

kualitas pendidik juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan beberapa usaha.

Salah satunya adalah usaha dari pendidik dalam mengemas pembelajaran,

dengan cara menggunakan pendekatan, strategi, metode atau model

pembelajaran yang tepat untuk siswa sehingga pada akhirnya akan berdampak

pada meningkatnya hasil belajar siswa. Pada kenyataannya, saat ini sebagian

besar guru kurang memperhatikan metode mengajarnya. Padahal seorang

pengajar dituntut untuk menguasai metode-metode pembelajaran yang ada

untuk dapat membawa peserta didiknya menghasilakan output yang maksimal.

Mengajar secara efektif sangat tergantung pada pemilihan metode dan

penggunaan metode yang sesuai tujuan. Dalam pembelajaran, kebanyakan

guru masih menggunakan metode konvensional yaitu pembelajaran yang

1
berpusat pada guru (teacher centered), mengakibatkan siswa cenderung pasif

dalam belajar.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru bahasa

indonesia di SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima ditemukan bahwa rata-rata

hasil belajar kelas XI MIA.1 masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang ditentukan di sekolah yaitu 75.

Adapun faktor yang menyebabkan belum tuntasnya hasil belajar siswa

berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terhadap

guru bahasa indonesia adalah (1) metode pembelajaran yang masih berpusat

pada guru, dimana selama proses pembelajaran berlangsung peran guru selalu

dominan, sedangkan siswa cenderung pasif, minimnya aktivitas yaitu hanya

mendengarkan guru berbicara dalam memberikan materi pelajaran membuat

pelajaran menjadi kurang menarik dan terasa monoton; (2) kurangnya

pemahaman siswa dalam menerima materi yang telah diajarkan oleh guru; (3)

masih adanya siswa yang kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan ketika

mengalami kesulitan; (4) dalam pengerjaan tugas hanya siswa yang pandai

saja yang mau mengerjakan tugas dengan baik, sedangkan siswa yang

memiliki kemampuan rendah kurang antus ias dalam mengerjakan tugas; (5)

sarana dan prasarana pendukung pembelajaran bahasa indonesia masih

kurang.

Melihat permasalahan yang ada, maka perlu dicari solusi untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk

membantu siswa memahami dan meningkatkan kemampuan siswa dalam

2
mengingat materi pembelajaran adalah dengan metode pembelajaran PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review). Metode pembelajaran PQ4R

merupakan metode yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa

yang mereka baca dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang

dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. P singakatan dari Preview

(membaca selintas dengan cepat), Q adalah Question (bertanya), dan 4R

singkatan dari Read (membaca), Reflect (refleksi), Recite (tanya jawab

sendiri), Review (mengulang secara menyeluruh). Dengan menerapkan metode

PQ4R, diharapkan dapat diciptakan suatu proses pembelajaran yang

mengajarkan siswanya untuk belajar dengan mengingat informasi dari suatu

bahan bacaan dan dapat membantu guru untuk mengaktifkan kemampuan

siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Berdasarkan uraian tersebut,

penerapan metode pembelajaran PQ4R diduga dapat memberikan kontribusi

terhadap hasil belajar bahasa indonesia siswa. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengkaji lebih jauh pengaruh metode pembelajaran PQ4R terhadap hasil

belajar siswa melalui sebuah penelitian dengan judul:

“Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Strategi PQ4R (

Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review ) Kelas XI MIA.1 SMAN 1

Wawo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2014/2015.”

3
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar bahasa indonesia melalui strategi

PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) kelas XI MIA.1

SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana efektivitas penerapan strategi PQ4R ( preview, question,

read, reflect, recite, review) dalam meningkatkan hasil belajar bahasa

indonesia siswa kelas XI MIA.1 SMAN 1 Wawo Kab. Bima tahun

pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Peningkatan hasil belajar bahasa indonesia melalui strategi PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review) kelas XI MIA.1 SMAN 1

Wawo Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015.

2. Efektivitas penerapan strategi PQ4R (preview, question, read, reflect,

recite, review) dalam meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia siswa

kelas XI MIA.1 SMAN 1 Wawo Kab. Bima tahun pelajaran 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

a. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan

terutama dalam mengembangkan konsep / teori tentang penerapan

strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) bagi

4
siswa dalam kemampuan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa

indonesia.

b. Penelitian yang lebih mendalami lingkup yang lebih luas tentang

strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) dalam

kaitannya dengan siswa meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa

indonesia.

c. Dapat mengembangkan terori / konsep strategi PQ4R ( preview,

question, read, reflect, recite, review ) yang sesuai diberikan pada

siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat

dijadikan masukan guna meningkatnya upaya – upaya pembinaan

terhadap siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa

Indonesia.

b. Diharapkan agar informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini

dapat berguna bagi siswa, sekolah, guru bidang studi, dan orang tua

siswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia agar dapat mencapai tingkat prestasi

yang maksimal dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

c. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi

untuk melakukan penelitian lanjutan pada aspek lainnya terutama

dalam menerapkan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ) pada siswa.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Belajar

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena “belajar

merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses

pembelajaran tersebut” (Slameto, 2003: 45).

Seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya

seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang

dialami oleh siswa tersebut.

Menurtut Logan, dkk (dalam Sujana, 1998) belajar dapat diartikan

“sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan latihan”. Senada dengan hal tersebut, Winkel (1997: 231)

berpendapat bahwa: “belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai

suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan

berbekas”.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat

dilakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan

masyarakat. Sudjana (1998) berpendapat bahwa: “belajar merupakan

proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi

dalam jangka waktu tertentu” Menurut Sardiman(2006: 56) belajar adalah:

6
“usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri

seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”.

Siswa dalam belajar mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi

tahu, karena itu menurut Cronbach (dalam Sardiman, 2006: 55). Belajar

yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu,

pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas hanya

indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain.

Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa,

namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena

perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang

khas (Sudjana, 2005: 198) antara lain :

a. Perubahan Intensional

Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau

praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa

menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan

pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.

b. Perubahan Positif dan aktif

Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan

serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru,

yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan

tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.

7
c. Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat

tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya

perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila

dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan

lagi.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara

sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta

membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Hasil belajar

Untuk mendapatkan suatu hasil tidaklah semudah yang dibayangkan,

karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai

tantangan yang harus dihadapi.

Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauhmana ia

telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai hasil belajar.

Hasil penelitian Winkel (1987: 45) bahwa: “proses belajar yang dialami

oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan

dan pemaha-man, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan”. Adanya

perubahan tersebut tampak dalam hasil belajar yang dihasilkan oleh siswa

terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru.

8
Melalui hasil belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang

telah dicapainya dalam belajar.

Marsun dan Martaniah (dalam Sudjana, 1998: 59) berpendapat bahwa:

“hasil belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta

didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh

munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik”.

Hal ini berarti hasil belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan

penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Sudjana (1998: 57) yang dimaksud dengan hasil adalah hasil

yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang. Sedangkan

hasil belajar itu sendiri diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang

siswa pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam buku rapor sekolah.

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar

merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa suatu

kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka

waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir pembelajaran.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Untuk meraih hasil belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu

diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang

mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang

kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan hasil, tapi

dalam kenyataannya hasil yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

9
Hasil belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu

diperhatikan. Nasution (2001: 344) pada penelitiannya menyimpulkan

bahwa “secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan

hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal”.

a. Faktor Internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat

mempengaruhi hasil belajar. Faktor ini dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu:

1) Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera

(a) Kesehatan badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu

memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan

fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam

menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara

kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan

pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya.

Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat

meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang

teratur.

10
(b) Pancaindera

Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu

berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini

di antara panca-indera itu yang paling memegang peranan dalam

belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian

besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui

penglihatan dan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak

yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan

menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga

pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajarnya di sekolah.

2) Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa, antara lain adalah :

(a) Intelligensi

Pada umumnya, hasil belajar yang ditampilkan siswa mempunyai

kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa.

Menurut Binet (dalam Nasution, 2001: 23): “hakikat inteligensi

adalah kemampuan untuk menetap-kan dan mempertahankan

suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka

mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis

dan objektif”. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi hasil

belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf

inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk

11
mencapai hasil belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang

memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan

memiliki hasil belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang

tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi rendah

memiliki hasil belajar yang tinggi, juga sebaliknya .

(b) Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan

hasil belajarnya. Menurut Nasution (2001: 56) sikap adalah:

“kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-

hal tertentu”. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di

sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar

mengajar di sekolah.

(c) Motivasi

Menurut Nasution (2001: 57) motivasi adalah: “penggerak

perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk

belajar”. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau

kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil

dalam belajar karena ia ingin belajar. Menurut Nasution motivasi

belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah

pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh

12
siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang

bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal

gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal lain diluar diri

yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan diraih, antara lain

adalah :

1) Faktor lingkungan keluarga

(a) Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik,

mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah

(b) Pendidikan orang tua

Orang tua yang menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung

lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi

anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang

pendidikan yang lebih rendah.

(c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota

keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan pemacu semangat berpretasi

bagi siswa. Dukungan bisa secara langsung, berupa pujian atau

13
nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga

yang harmonis.

2) Faktor lingkungan sekolah

(a) Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain

bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah

juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar

(b) Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih hasil,

kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik

dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila siswa merasa

kebutuhannya untuk berhasil dengan baik di sekolah terpenuhi,

misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang

berkualitas, yang dapat memenihi rasa ingin tahuannya, hubungan

dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka

siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan.

Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk terus-menerus

meningkatkan hasil belajarnya.

(c) Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi

tersebut kepada siswa. Metrode pembelajaran yang lebih interaktif

sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta

14
siswa dalam kegiatan pem-belajaran. Hasil penelitian Nurkencana

(1986: 45) mengatakan bahwa:

“faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika

guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki

disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa

menjadi senang akan pelajaran, maka hasil belajar

siswa akan cenderung tinggi, paling tidak siswa

tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran”.

3) Faktor lingkungan masyarakat

(a) Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik.

Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan

enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung

memandang rendah pekerjaan guru/pengajar

(b) Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan

pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan

anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih

menghargai dan berusaha memaju-kan pendidikan dan ilmu

pengetahuan.

15
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

1. Pengertian Bahasa

Manusia merupakan makhluk yang perlu berintraksi dengan manusia

lainya.Intraksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan

eksistensinya. Diakui kegiatan ini membutuhkan alat, sarana, atau media

yaitu bahasa.”Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat

berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia” (Keraf,

2004: 1 ).

2. Fungsi Bahasa

Bila kita meninjau sejarah pertumbuhan bahasa sejak awal hingga

sekarang, maka fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar dan motif

pertunbuhan bahasa itu sendiri, dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu

dalam garis besarnya dapat berupa:

a. Untuk menyatakan ekspresi diri ;

b. Sebagai alat komunikasi ;

c. Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial;

d. Sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial.(keraf, 2004: 4)

3. Tujuan Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai tujuan untuk

mengembangkan kemampuan siswa sebagai berikut:

a. Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan

fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif

16
b. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.

c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan

kematangan sosial ( Nasution, 1986: 54).

C. Strategi PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review )

Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini

digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat

membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan

kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk

mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu

ketrampilan pokok utama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para

siswa adalah membnaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya.

Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang luas,

gerbang kearifan yang dalam, serta keahlian di masa yang akan datang.

Kegiatan dan ketrampilan membaca itu tidak dapat diganti dengan metode-

metode pengajaran lainnya.

Langkah langkah yang harus dilakukan dalam strategi membaca PQ4R adalah

sebagai berikut :

1. Preview

Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa membaca selintas dengan

cepat sblum mulai membaca bahan bacaan siswa yang memuat tentang

materi eksistem peran dan interaksi.

17
Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik utama, udul

dan sub judul,kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf, atau

ringkasan pada akhir suatu bab.

2. Question

Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada diri

sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Awalai

pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa, dan

bagaimana “

Kalau ada pertanyaan yang telah dibuat oleh pengarang, hendaklah baca

terlebih dahulu.

3. Read

Baca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara aktif, yakni dengan cara

pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya.

Janganlah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan pertanyaan yang

diajukan sebelumnya.

4. Reflect

Refelct bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga (read),

tetapi merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga tersebut.

Selama membaca, siswa tidak hanya cukup memahami atau menghafal,

tetapi cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan dngan

cara menguhubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah diketahui,

mengaitkan subtopik-subtopik utama, cobalah untuk memecahkan

kontradiksi di dalam informasi yang disajikan, dan cobalah untuk

18
menggunakana materi itu untuk memecahkan masalah-maslah yang

disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran tersebut.

5. Recite

Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan ( mengingat )

kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir

penting dengan nyaring dan dengan menanyakan dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan.

6. Review

Pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan singkat

( intisari ) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi bacaan

bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

D. Hipotesis Tindakan

Dari uraian tersebut di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar bahasa indonesia dapat meningkat melalui penerapan strategi

PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) kelas XI MIA.1

SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015.

2. Strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) efektif

untuk meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia kelas XI MIA.1 SMAN

1 Wawo Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015.

19
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA.1 SMAN 1 Wawo

Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan bahwa kelas XI MIA.1 hasil

belajar siswa dalam pelajaran bahasa indonesia masih sangat rendah. Siswa

merasa kesulitan dalam belajar sehingga siswa kurang respon terhadap

pembelajaran di kelas.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan secara

bertahap-tahap sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

Jumlah dan nama siswa yang dijadikan subjek penelitian dalam penelitian ini

disajikan dalam tabel berikut ;

TABEL 3.1
JUMLAH DAN NAMA SISWA KELAS XI MIA.1
SMAN 1 WAWO KABUPATEN BIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No. Nama Siswa L/P Keterangan
1 Ardi Supratman L
2 Ayati P
3 Dayu Yunanta P
4 Denisha Widyawati P
5 Desi Arianti P
6 Dita Puspita Sari P
7 Endang Triska K P
8 Febby Febriani P
9 Firdaus P
10 Flafiani P
11 Kurniadi L
12 Wijaya L
13 M Taufik Hidayat L
14 Mala Saiba P

20
15 Meylan Putri Yulandari P
16 Muhamad Jordan L
17 Mariani P
18 Nita Wulansari P
19 Novari Eva Arnita P
20 Novi P
21 Rina Kurnia P
22 Rosmiyati P
23 Rusmiati P
24 Susi Susilawati P
25 Valencia Salindri Lay P
25
Total
Orang
Sumber data : Dokumen SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima Tahun Pelajaran
2014/2015.

B. Setting Penelitian

1. PTK dilakukan di SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima tahun pelajaran

2014/2015.

2. SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima kelas XI MIA terdiri dari 6 kelas.

3. PTK dilakukan pada siswa kelas XI MIA.1 dengan jumlah siswa 25

orang ( P = 21 orang ; dan L = 4 orang ).

C. Rancangan Penelitian

1. Tindakan dilaksanakan dalam 3 siklus

2. Kegiatan dilaksanakan dalam semester Genap tahun pelajaran 2014/2015.

3. Lama penelitian 6 pekan efektif dilaksanakan mulai tanggal 09 Februari

2015 sampai dengan 16 Maret 2015.

Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut (Arikunto,

Suharsimi, 2007 ) adalah seperti gambar berikut ;

21
Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan
tindakan I tindakan I

Permasalahan baru
4. hasil refleksi Pengamatan/
5. Refleksi pengumpulan
data I
Apabila permasalahan
belum terselesaikan Perencanaan Pelaksanaan
tindakan II Tindakan II

Pengamatan/p
Refleksi engumpulan
data II
Dilanjutkan
ke siklus
berikutnya
Gambar : 3.1 Alur Penelitian Tindakan kelas

1. Perencanaan

a. Menyusun RPP pada KD

b. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa

c. Menyiapkan format evaluasi pretes ata pos tes

d. Menyiapkan sumber belajar berupoa materi diskusi, kertas folio, dan

alat tulis lainnya.

e. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan strategi PQ4R (

preview, question, read, reflect, recite, review ).

2. Tindakan

a. Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa

memasuki KD yang akan dibahas.

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

22
c. Guru menjelaskan mataeri pelajaran hari itu dengan menjelaskan

langkah kerja model pembelajaran yang digunakan

d. Guru membagi kelompok dalam 5 kelompok dengan anggota 3-5 siswa

masing masing kelompok.

e. Siswa diberi kesempatan membuka kembali hasil bnelajar di rumah

yang sudah disiapkan pada masing masing kelompok

f. Guru memotivasi seluruh peserta untuk berpartisipasi dalam diskusi

kelopmpok dan menuliskan hasilnya pada kertas yang disediakan

g. 25 menit kemudian guru membantu menempelkan hasil diskusi di

dinding kelas.

h. Guru memberikan kesempatan pada masing masing kelompok untuk

memamrkan hasil kerja kelompok dengan memberikan kesempatan 3

anggota kelompok bisa berkunjung pada kelompok lain dan 2

menunggu pada standa kelompok masing masing.

i. Guru sambil berkeliling memberikan penghargaan pada setiap

kelompok

j. Selesai berkunjung siswa dipersilakan kembali pada kelompoknya

untuk melihat kekurangan masing masing.

k. Guru menanyakan pada semua kelompok , kelompok mana yang

terbaik hasil diskusinya,guru memberi penghargaan.

l. Guru mendiskusikan kembali denghan seluruh siswa bila perlu

mengadakan pengembangan materi

m. Guru membagikan angket dan memerintahkan siswa mengisi.

23
3. Pengamatan

a. Observasi ( kolaborasi ) mengamati kegiatan guru pada saat

pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan

instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

b. Guru mengevaluasi respons siswa selama pembelajaran dari angket

yang diisi siswa.

c. Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket guru.

4. Refleksi

a. Pada tiap siklus siswa yang ada dalam kelompok apakah masih belum

mengerti tugas sehingga KBM belum berjalan dengan lancar.

b. Siswa yang masih belum dapat memanfaatkan waktu yang tersedia

dengan tepat

c. Siswa yang masih banyak kesulitan untuk menemukan/mencari sumber

belajar sehingga hasil yang ditulis belum sempurna.

d. Pada saat diberi kesempatan berkunjung ke kelompok lain adakah

siswa yang mau bertanya.

e. Pada saat presentasi adakah kelompok yang kurang percaya diri.

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1 dapat disimpulkan untuk mencari

alternatif pada siklus 2 dan siklus 3.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel yang diteliti adalah peningkatan

hasil belajar bahasa indonesia melalui strategi PQ4R ( preview, question,

24
read, reflect, recite, review ) kelas XI MIA.1 di SMAN 1 Wawo Kabupaten

Bima.

Variabel tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut :

Variabel Harapan : Peningkatan hasil belajar bahasa indonesia siswa

kelas XI MIA.1 SMAN 1 Wawo Kabupaten

Variabel Tindakan : Bima .

Pembelajaran dengan strategi PQ4R ( preview,

question, read, reflect, recite, review ).

Adapun indikator yang diteliti dalam variabel harapan terdiri dari:

1. Kemampuan siswa dalam pelajaran bahasa indonesia

2. Kemampuan guru dalam meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia

siswa dengan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite,

review ).

3. Keefektifan pembelajaran bahasa indonesia melalui strategi PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review ).

Sedangkan variabel tindakan memiliki indikator sebagai berikut :

1. Tingkat kualitas perencanaan

2. Kualitas perangkat observasi

3. Kualitas operasional tindakan

4. Kesesuaian perencanaan dengan tindakan kelas

5. Kesesuaian teknik yang digunakan meningkatkan hasil belajar siswa.

6. Tingkat efektifitas pelaksanaan pembelajaran dengan strategi PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review ).

25
7. Kemampuan siswa dan guru dalam menggunakan strategi PQ4R (preview,

question, read, reflect, recite, review ).

E. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data :

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu :

1 Siswa : Diperoleh data tentang peningkatan hasil


belajar siswa dalam pelajaran bahasa indonesia
2 Guru : Diperoleh data tentang penggunaan strategi
PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite,
review ).

2. Teknik Pengumpulan Data :

Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah menggunakan

observasi dan angket.

F. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah

berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa apabila 85 % siswa

( kelas yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan dengan standar ideal 80. Jika

peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus 1 dan 2, maka siklus

selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena tindakan kelas yang dilakukan

sudah dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP).

G. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah ;

1. Kuantitatif

26
Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan hasil

belajar siswa dengan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ) menggunakan persentase (%).

2. Kualitatif

Teknik analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran hasil

penelitian secara ; reduksi data, sajian deskriptif, dan penarikan simpulan.

H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut disajikan jadwal kegiatan penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal,

09 Februari 2015 – 16 Maret 2015 ( 6 Minggu efektif ) yang dibuat dalam

bentuk gambar diagram ( gant chart ) sebagai berikut :

TABEL 3.2
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Waktu ( Minggu ) ke,...
N0 Rencana Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1 Persiapan X
Menyusun Konsep X
Pelaksanaan
Menyepakati Jadwal dan X
Tugas
Menyusun Instrumen X
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan X
alat
Melakukan Tindakan X X
Siklus I
Melakukan Tindakan X X
Siklus II
Melakukan Tindakan X X
Siklus III
3 Menyusun Laporan
Menyusun Konsep X X
Laporan
Perbaikan Laporan X
Penggandaan Hasil X
Penelitian

27
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data dan Temuan Penelitian

1. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran dengan strategi PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review) dalam peningkatan hasil

belajar siswa pelajaran bahasa indonesia kelas XI MIA.1 SMAN 1 Wawo

Kabupaten Bima .

Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembelajaran

adalah siswa dapat memahami tujuan dari penerapan strategi PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review) dalam mendeskripsikan

materi pelajaran bahasa indonesia.

Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai guru

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun instrumen pembelajaran

b) Menyusun Instrumen Monitoring

c) Sosialisasi kepada siswa

d) Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran

e) Melakukan refleksi

28
f) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ke dua berdasar refleksi

siklus pertama

g) Melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua

h) Melakukan Observasi

i) Melakukan refleksi pada siklus kedua

j) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ketiga berdasar refleksi

siklus kedua

k) Melaksanakan pembelajaran pada siklus ketiga

l) Melakukan Observasi

m) Melakukan refleksi pada siklus ketiga

n) Menyusun laporan

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri dari

enam kali pertemuan.

Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 45 menit. Siklus

pertama dilaksanakan pada tanggal 09 s.d 16 Februari 2015 dan siklus

kedua pada tanggal 23 Februari 2015 s.d 02 Maret 2015, dan siklus ke tiga

pada tanggal 09 s.d 16 Maret 2015. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan

sesuai dengan prosedur rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran.

SIKLUS I

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

29
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolaan pembelajaran.

b) Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 09 s.d 16 Februari 2015 di SMAN 1 Wawo Kabupaten

Bima Tahun pelajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa 25 orang.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data

hasil penelitian pada siklus I. adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.1 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Menggunakan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review ) Pada Siklus I
Keterangan
No Nama Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Ardi Supratman 65 √
2 Ayati 80 √
3 Dayu Yunanta 80 √
4 Denisha Widyawati 65 √
5 Desi Arianti 65 √
6 Dita Puspita Sari 65 √
7 Endang Triska K 65 √
8 Febby Febriani 80 √

30
9 Firdaus 80 √
10 Flafiani 80 √
11 Kurniadi 65 √
12 Wijaya 65 √
13 M Taufik Hidayat 80 √
14 Mala Saiba 80 √
15 Meylan Putri Yulandari 65 √
16 Muhamad Jordan 65 √
17 Mariani 65 √
18 Nita Wulansari 65 √
19 Novari Eva Arnita 65 √
20 Novi 75 √
21 Rina Kurnia 60 √
22 Rosmiyati 60 √
23 Rusmiati 65 √
24 Susi Susilawati 60 √
25 Valencia Salindri Lay 75 √
Jumlah Total 1735
Skor Maksimum Individu 100
Skor Maksimum Kelas 2500

Keterangan :

Jumlah Siswa yang tuntas : 9 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : 16 Orang

Kelas : belum tuntas.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite,

review ) diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 69.40 %

dan ada 9 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum

tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar

36.00 %, lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu

31
sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan

belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan

menggunakan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite,

review ).

c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

(1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

(2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

(3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d) Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi

catatan

32
3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

SIKLUS II

a) Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b) Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tanggal 23 Februari 2015 s.d 02 Maret 2015 di SMAN 1 Wawo

Kabupaten Bima tahun pelajaran 2014/2015. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu

pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I,

sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi

pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan

adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II

adalah sebagai berikut.

33
Tabel 4. 2 :
Tabel Distribusi Nilai Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Strategi PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review )
Pada Siklus II
Keterangan
No Nama Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Ardi Supratman 80 √
2 Ayati 80 √
3 Dayu Yunanta 80 √
4 Denisha Widyawati 70 √
5 Desi Arianti 70 √
6 Dita Puspita Sari 70 √
7 Endang Triska K 70 √
8 Febby Febriani 80 √
9 Firdaus 80 √
10 Flafiani 85 √
11 Kurniadi 80 √
12 Wijaya 80 √
13 M Taufik Hidayat 80 √
14 Mala Saiba 80 √
15 Meylan Putri Yulandari 80 √
16 Muhamad Jordan 80 √
17 Mariani 80 √
18 Nita Wulansari 80 √
19 Novari Eva Arnita 80 √
20 Novi 85 √
21 Rina Kurnia 80 √
22 Rosmiyati 80 √
23 Rusmiati 80 √
24 Susi Susilawati 80 √
25 Valencia Salindri Lay 80 √
Jumlah Total 1970
Skor Maksimum Individu 100
Skor Maksimum Kelas 2500
Keterangan :
Jumlah Siswa yang tuntas : 21 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : 4 Orang

Kelas : belum tuntas.

34
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah

78.80 % dan ketuntasan belajar mencapai 84.00 % atau ada 21 siswa

dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada

siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami

peningkatan cukup lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil

belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap

akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan

berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga

sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru

dalam pembelajaran menggunakan strategi PQ4R ( preview, question,

read, reflect, recite, review ).

c) Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut :

1) Memotivasi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3) Pengelolaan waktu

d) Revisi Pelaksanaaan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan

pada siklus III antara lain:

35
1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa

lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan

takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau

bertanya.

3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi

soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan

belajar mengajar.

SIKLUS III

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b) Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan

pada tanggal 09 s.d 16 Maret 2015 di SMAN 1 Wawo Kabupaten

Bima tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 25 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan

36
revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus

II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang

digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada

siklus III adalah sebagai berikut ;

Tabel 4.3 :
Tabel Distribusi Nilai tes Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui
Strategi PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review )
Pada Siklus III
Keterangan
No Nama Skor Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Ardi Supratman 80 √
2 Ayati 85 √
3 Dayu Yunanta 85 √
4 Denisha Widyawati 80 √
5 Desi Arianti 80 √
6 Dita Puspita Sari 85 √
7 Endang Triska K 85 √
8 Febby Febriani 85 √
9 Firdaus 85 √
10 Flafiani 95 √
11 Kurniadi 85 √
12 Wijaya 85 √
13 M Taufik Hidayat 85 √
14 Mala Saiba 85 √
15 Meylan Putri Yulandari 90 √
16 Muhamad Jordan 90 √
17 Mariani 80 √
18 Nita Wulansari 80 √
19 Novari Eva Arnita 80 √
20 Novi 85 √
21 Rina Kurnia 90 √

37
22 Rosmiyati 90 √
23 Rusmiati 80 √
24 Susi Susilawati 85 √
25 Valencia Salindri Lay 85 √
Jumlah Total 2120
Skor Maksimum Individu 100
Skor Maksimum Kelas 2500

Keterangan :
Jumlah Siswa yang tuntas : 25 Orang

Jumlah Siswa yang belum tuntas : - Orang

Kelas : sudah tuntas.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar

84.80 % dari 25 siswa telah tuntas secara keseluruhan. Maka secara

klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100 %

( termasuk kategori tuntas ). Hasil pada siklus III ini mengalami

peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan haisl belajar

pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan

guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi

PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite, review ) pada pelajaran

bahasa Indonesia, sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan

pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang telah diberikan. Di samping itu ketuntasan ini

juga dipengaruhi oleh kerja sama dari siswa yang telah menguasai

materi pelajaran untuk mengajari temannya yang belum menguasai.

c) Refleksi

Pada tahap ini dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun

yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan

38
penerapan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite,

review ).

Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

(1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar.

(2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.

(3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

(4) Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d) Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan strategi PQ4R ( preview,

question, read, reflect, recite, review ), dengan baik dan dilihat dari

aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar

mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi

terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan

selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang

telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar

mengajar selanjutnya penerapan strategi PQ4R ( preview, question,

read, reflect, recite, review ), dapat meningkatkan proses belajar

mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

39
B. Analisis Hasil Kegiatan

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan

hasil sebagai berikut.

Tabel 4.4 :
Analisis Hasil Tes Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi PQ4R (
Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review ) Sebelum Dan Sesudah
Diberi Tindakan
Skor sebelum Skor setelah Skor setelah
No Nama Tindakan Tindakan 1 Tindakan 2
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1 Ardi Supratman 65 80 80
2 Ayati 80 80 85
3 Dayu Yunanta 80 80 85
4 Denisha Widyawati 65 70 80
5 Desi Arianti 65 70 80
6 Dita Puspita Sari 65 70 85
7 Endang Triska K 65 70 85
8 Febby Febriani 80 80 85
9 Firdaus 80 80 85
10 Flafiani 80 85 95
11 Kurniadi 65 80 85
12 Wijaya 65 80 85
13 M Taufik Hidayat 80 80 85
14 Mala Saiba 80 80 85
15 Meylan Putri Yulandari 65 80 90
16 Muhamad Jordan 65 80 90
17 Mariani 65 80 80
18 Nita Wulansari 65 80 80
19 Novari Eva Arnita 65 80 80
20 Novi 75 85 85
21 Rina Kurnia 60 80 90
22 Rosmiyati 60 80 90
23 Rusmiati 65 80 80
24 Susi Susilawati 60 80 85
25 Valencia Salindri Lay 75 80 85
Jumlah Total 1735 1970 2120
Skor Maksimum Individu 100 100 100
Skor Maksimum Kelas 2500 2500 2500

40
Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

1. Pencapaian hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan ;

= 1735x 100 % = 69.40 %

2500

2. Pencapaian hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pengelompokan

siswa berdasarkan nomor panggilan (acak berdasarkan tempat duduk )

= 1970x 100 % = 78.80 %

2500

3. Pencapaian hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pengelompokan

siswa berdasarkan kemampuan akademik

= 2120x 100 % = 84.80 %

2500

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

1. Terjadi peningkatan hasil setelah diberi tindakan yaitu 69.40 % menjadi

78.80 % ada kenaikan sebesar = 9.40 %.

2. Dari sebelum tindakan (siklus 1 ) dan setelah tindakan sampai dengan

(siklus 2 ) 69.40 % menjadi 78.80 %, dan dari ( siklus 2) ke (siklus 3 )

juga ada peningkatan sebanyak 84.80 % - 78.80 % = 6.00 %.

3. Rata – rata siswa sebelum diberi tindakan dari 33.33 % ( siklus I ) naik

84.00 % siklus II, dan siklus III meningkat menjadi 100 %.

Refleksi dan Temuan

Berdasarkan pelaksanaan tindakan maka hasil observasi nilai, hasil dapat

dikatakan sebagai berikut :

41
a. Siklus pertama kegiatan belajar-mengajar menerapkan strategi PQ4R

preview, question, read, reflect, recite, review ) belum berhasil karena

dalam pembelajaran masih terlihat siswa yang bermain, bercerita, dan

mengganggu siswa lain;

b. Model pembelajaran strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ), dalam hal peningkatan hasil belum tampak, sehingga hasil

yang dicapai tidak tuntas.

c. Mungkin karena proses belajar mengajar yang dilakukan adalah

Pembelajaran dengan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ) yang baru mereka laksanakan sehingga siswa merasa kaku

dalam menerapkannya.

d. Akan tetapi setelah dijelaskan, mereka bisa mengerti dan buktinya pada

siklus kedua dan ketiga proses kegiatan belajar - mengajar berjalan baik,

semua siswa aktif dan lebih-lebih setelah ada rubrik penilaian proses,

seluruh siswa langsung aktif belajar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Ketuntasan hasil belajar siswa;

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

Pembelajaran dengan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ) memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan guru ( hasil belajar meningkat dari

42
siklus I, II, dan III ) yaitu; 69.40 % ; 78.80 % ; 84.80 %. Pada siklus III

ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran;

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

Pembelajaran dengan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ) dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini

berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan

dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus

mengalami peningkatan.

3. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran;

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dengan strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect,

recite, review ) yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan

alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi

antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas

siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah strategi PQ4R ( preview, question, read, reflect, recite,

review ) dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul

diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam

mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan

balik/evaluasi/tanya jawab di mana persentase untuk aktivitas di atas

cukup besar.

43
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hasil belajar siswa untuk

pelajaran Bahasa Indonesia dengan strategi PQ4R ( preview, question,

read, reflect, recite, review ) hasilnya sangat baik. Hal itu tampak pada

siklus pertama dari 25 orang siswa yang hadir pada saat penelitian ini

dilakukan nilai rata rata mencapai ; 69.40 %; 78.80 % ; 84.80 %.

Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan strategi PQ4R

(preview, question, read, reflect, recite, review ) pada pelajaran bahasa

indonesia kelas XI, lebih berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya pada siswa kelas XI MIA.1 di SMAN 1 Wawo

Kabupaten Bima , oleh karena itu diharapkan kepada para guru SMA

dapat melaksanakan pembelajaran dengan strategi PQ4R ( preview,

question, read, reflect, recite, review ) di kelas XI.

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) siswa dikatakan

tuntas apabila siswa telah mencapai nilai standar ideal 75 mencapai ≥ 85

%. Sedangkan pada penelitian ini, pencapai nilai ≥ 75 pada ( siklus 3 )

mencapai melebihi target yang ditetapkan dalam KTSP yaitu mencapai

100 %. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.

44
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan

berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar bahasa indonesia dapat meningkat melalui penerapan strategi

PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) pada siswa kelas XI

MIA.1 di SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima yang ditandai dengan

peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu ; 69.40 %

(siklus I ) ; 78.80 % (siklus II ) ; 84.80 % ( siklus III).

2. Penerapan pembelajaran dengan strategi PQ4R (preview, question, read,

reflect, recite, review) efektif dalam meningkatkan kembali materi ajar

yang telah diterima siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap untuk

menghadapi pelajaran berikutnya.

3. Penerapan pembelajaran strategi PQ4R (preview, question, read, reflect,

recite, review) pada pelajaran bahasa indonesia mempunyai pengaruh

positif, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran-Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi

siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :

45
1. Untuk melaksanakan pembelajaran memerlukan persiapan yang cukup

matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik

yang benar-benar bisa diterapkan dengan strategi PQ4R (preview,

question, read, reflect, recite, review) sehingga diperoleh hasil yang

optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang

sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,

memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau

mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di SMAN 1 Wawo Kabupaten Bima tahun pelajaran

2014/2015.

46
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

A.M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT


Raja Grafindo Persada

Keraf, G. (2004). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Nana Sudjana. 2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.


Remaja Rosdikarya

Nasution S., 2001. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bina
Aksara. Jakarta.

Nurkencana, W. dan Sumartana, (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya; Usaha


Nasional.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sudjana, Nana, 1998, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar


Baru Algesindo.

S. Nasution, (1986) Didaktik Asas Mengajar, Bandung : Jemmars

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.(Edisi


Revisi). Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.

W. S. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.

47
48
Lampiran : 1

DAFTAR HADIR SISWA


DALAM KEGIATAN PENELITIAN
KEHADIRAN
I II III IV V VI
No NAMA L/P Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl.
09-02 16-02 23-02 02-03 09-03 16-03
2015 2015 2015 2015 2015 2015
1 Ardi Supratman L

2 Ayati P

3 Dayu Yunanta P

4 Denisha Widyawati P

5 Desi Arianti P

6 Dita Puspita Sari P

7 Endang Triska K P

8 Febby Febriani P

9 Firdaus P

10 Flafiani P

11 Kurniadi L

12 Wijaya L

13 M Taufik Hidayat L

49
14 Mala Saiba P

15 Meylan Putri Yulandari P

16 Muhamad Jordan L

17 Mariani P

18 Nita Wulansari P

19 Novari Eva Arnita P

20 Novi P

21 Rina Kurnia P

22 Rosmiyati P

23 Rusmiati P

24 Susi Susilawati P

25 Valencia Salindri Lay P

Bima, 09 Februari 2015


Peneliti

_____________________________

Lampiran : 2

50
LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI
PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)
Sekolah :______________________ Nama Guru :_______________
Kelas/Semester :______________________ Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________
Berikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
Melatih siswa dalam Belajar
mengajar
1. Secara klasikal menjelaskan materi
dalam belajar mengajar yang akan
digunakan
2. Memodelkan pembelajaran dengan
strategi PQ4R ( preview, question,
read, reflect, recite, review ) dalam
proses belajar mengajar

3. Membimbing siswa tentang materi


bahasa indonesia melalui strategi

51
PQ4R ( preview, question, read,
reflect, recite, review ) dalam
proses belajar mengajar
4. Memeriksa pemahaman siswa
terhadap materi bahasa Indonesia
dalam belajar mengajar
5. Memberikan latihan mandiri
6. Menyampaikan tujuan dan motivasi
7. Mendemonstrasikan pengetahuan
dan keterampilan
8. Memberikan latihan terbimbing
9. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
10. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode
IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
materi pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias

Raba, 16 Maret 2015


Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ___________________
Lampiran : 3

LEMBAR PENGAMATAN

52
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI
PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)

Sekolah :______________________ Nama Guru :_______________


Kelas/Semester :______________________ Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________

Berikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.

Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
1. Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
2. Memberikan latihan terbimbing
3. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
4. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode
IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
materi pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana Kelas

53
1. Siswa antusias
2. Guru antusias

Bima, 16 Maret 2015


Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ___________________

54

Anda mungkin juga menyukai