Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PEMAHAMAN MASYARAKAT

MENGENAI PENCEGAHAN COVID-19 DAN TANAMAN IMUNOMODULATOR


(The Effect of Education on Community Understanding About COVID-19 Prevention and
Plant Immunomodulators)
Ilham Alfiar*, Salma Marjani Djahrah*, Itsna Rofiidatul Khoiroh, Hildan Akhrija
Jakriyana*, Lula Darojatul Aulia*, Ajeng Dian Andari*, Febri Yana Putra*
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Email: mail@stikes-bth.ac.id

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang memiliki kasus COVID-19 yang terus meningkat, sehingga perlu
dilakukan beberapa upaya pencegahan penularan COVID-19. Diantaranya, mencuci tangan, menjaga jarak
dan meningkatkan imunitas tubuh dengan tanaman imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi yang diberikan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai
pencegahan COVID-19 dan tanaman immunomodulator dengan metode door to door menggunakan leaflet.
Pengambilan data menggunakan teknik kuisioner pre-test dan post-test. Hasil test disajikan dalam bentuk
demografi dan dianalisis menggunakan SPSS for windows versi 25. Analisis data dilakukan dengan
membandingkan rata-rata pre dan post test menggunakan uji T-dependent. Jika nilai p < 0,05, analisis
dilanjutkan dengan uji korelasi spearman. Hasil data analisis pencegahan COVID-19 dan tanaman
imunomodulator diperoleh nilai p sebesar 0,000. Nilai (p<0,05) menandakan adanya perbedaan rata-rata yang
nyata antara pre-test dan post-test. Hasil dari uji kolerasi rank spearman pencegahan COVID-19 didapatkan
koefisien kolerasi sebesar 0,512, hal tersebut menandakan adanya keterikatan yang kuat antara pemberian
edukasi dengan peningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan COVID-19. Sedangkan untuk
hasil uji kolerasi rank spearman tanaman imunomodulator didapatkan koefisien kolerasi sebesar 0,387, hal
tersebut menandakan adanya hubungan yang moderat antara pemberian edukasi dengan peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai tanaman imunomodulator. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pemberian edukasi dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat.

Kata Kunci : Pencegahan COVID-19, Tanaman Imunomodulator, Edukasi

ABSTRACT

Indonesia is a country that has COVID-19 cases that continue to increase, so it is necessary to do some
efforts to prevent COVID-19 transmission. Among them, washing hands, maintaining distance and
increasing the body's immunity with immunomodulatory plants. This research aims to find out the influence
of education provided on increasing public knowledge about the prevention of COVID-19 and
immunomodulator plants with door to door methods using leaflets. Data capture uses pre-test and post-test
questionnaire techniques. The test results are presented in demographic form and analyzed using SPSS for
windows version 25. Data analysis is done by comparing pre and post test averages using T-dependent tests.
If the p value < 0.05, the analysis continues with the spearman correlation test. The results of COVID-19
prevention analysis data and immunomodulator plants obtained a p value of 0.000. The value (p<0.05)
indicates a noticeable average difference between pre-test and post-test. The results of the cholera test rank
spearman prevention of COVID-19 obtained a cholera coefficient of 0.512, it indicates a strong attachment
between the provision of education and the increase of public knowledge about the prevention of COVID-19.
As for the results of the immunomodulatory plant spearman rank cholera test obtained a cholera coefficient
of 0.387, it indicates a moderate relationship between providing education and increasing public knowledge
about immunomodulatory plants. In this study it can be concluded that the provision of education can affect
public knowledge.

Keywords : Prevention of COVID-19, Immunomodulator Plants, Education


PENDAHULUAN makan dengan rata-rata umur responden
terbanyak 18 - 25 tahun.
Pertengahan Desember lalu,
wabah Novel Coronavirus pertama kali Seiring dengan pertambahan usia,
ditemui di Wuhan, China, & lalu sistem imun pada manusia akan semakin
menyebar sangat pesat ke berbagai menurun, maka dari itu dibutuhkan
macam negara. Corona virus (COVID- asupan untuk meningkatkan sistem imun
19) adalah wabah baru yg menyerang tubuh. Akan tetapi, pengetahuan
manusia tanpa memandang jenis kelamin mengenai upaya peningkatan sistem imun
dan juga usia) (Tian et al., 2020). Kala ini tubuh belum merata, khususnya dalam
Corona Virus Disease-19 menjadi kasus penggunaan sumber daya yang ada.
dunia yg benar-benar serius & menjadi Peningkatan sistem imun tubuh dilakukan
perhatian di seluruh negara didunia sebab dengan berbagai upaya diantaranya
mengalami peningkatan jumlah kasus membiasakan hidup sehat, asupan nutrisi
setiap harinya (Pinasti, 2020). Akhir yang seimbang dan mengkonsumsi
Januari 2020 lalu, World Health suplemen kesehatan serta ramuan
Organization mengumumkan wabah herbal/obat tradisional yang terbukti
COVID-19 merupakan kasus kesehatan secara empiris meningkatkan daya tahan
Internasional dan pada tanggal 11 Maret tubuh (BPOM, 2020).
2020 WHO kemudian menetapkan bahwa
wabah Corona Virus adalah pandemi Beberapa tanaman obat yang
(WHO, 2020). dapat dijadikan peningkat sistem imun
secara empiris diantaranya adalah jeruk
Negara yang memiliki kasus nipis (Citrus aurantiifolia), bawang putih
COVID-19 yang terus meningkat adalah (Allium sativum), jahe merah (Zingiber
Indonesia. Data menurut SATGAS officinale). Menurut (Nurliani Bermawie,
COVID-19, (2021) pada Agustus 2021, 2020) jeruk nipis terbukti dapat
kasus terkonfirmasi 3.892.479 dengan meningkatkan sistem imun tubuh
kasus aktif 358,357 (9,2% dari yang manusia karena memiliki kandungan
terkonfirmasi), selain itu kasus sembuh vitamin C dan flavonoid. Kandungan
sebanyak 3.414.109 (87.,% dari biokatif dalam jahe merah diantaranya
terkonfirmasi), dan meninggal sebanyak adalah gingerol, shagaol, Ar-curcumene,
120,013 (3,1% dari terkonfirmasi). gingerenone, geraniol, zingiberenol,
zingiberene merupakan kandungan yang
Menurunnya kasus COVID-19 dijadikan ligan yang hendak
akan terjadi apabila melakukan penerapan mengintervensi ikatan antara S protein
pencegahan penularan COVID-19 oleh pada virus dengan ACE2 reseptor pada
masyarakat. Pencegahan penularan sel manusia (Dhanasekaran & Pradeep,
COVID-19 menurut Kementrian
2020). Selain itu, bawang putih memiliki
Kesehatan ialah menerapkan protokol
kandungan allicin yang mampu menjaga
kesehatan seperti menjaga jarak,
homeostatis pada sistem kekebalan tubuh.
memakai masker, mencuci tangan dan
tetap menjaga imunitas tubuh. Sebuah Berdasarkan uraian di atas,
penelitian yang dilakukan oleh (Pinasti, peneliti tertarik untuk mengetahui
2020) menunjukan bahwa masyarakat bagaimana pengetahuan masyarakat dan
belum mempraktikkan protokol pengaruh edukasi mengenai pencegahan
kesehatan dengan baik. sebanyak 56.9% COVID-19 serta tanaman
tidak membawa hand sanitizer saat imunomodulator sebagai peningkat
berpergian dan sebanyak 53.3% tidak sistem imun tubuh, karena sejauh
membiasakan mencuci tangan sebelum pengetahuan kami penelitian edukasi
mengenai COVID-19 dan tanaman
imunomodulator pada populasi
masyarakat di daerah setempat. Penelitian METODE
ini merupakan penelitan pertama yang
dilakukan. Hasil dari kegiatan ini Edukasi masyarakat dengan tema
diharapkan dapat meningkatkan pencegahan COVID-19 dan tanaman
pengetahuan masyarakat terkait imunumodulator dilakukan di beberapa
pencegahan COVID-19 dan mengetahui tempat, diantaranya Kota Tasikmalaya,
kegunaan tanaman imunomodulator Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten
sebagai peningkat imun (Moutia et al., Bekasi.
2018). Edukasi ini dilakukan secara door
to door (rumah ke rumah) dengan
menggunakan media leaflet. Pengambilan
data menggunakan teknik kuisioner pre-
test dan post-test. Soal pre-test dan post-
test terdiri dari 5 soal dan pengambilan
data menggunakan google form.
HASIL
Hasil dari penelitian ini disajikan demografi pada tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel demografi
Sampel Tanaman Pencegahan COVID-19
Imunomodulator (N%)
Demografi (N %)

Usia
15-30 24 (31,16%) 19 (31,14%)
31-45 23 (29,87%) 20 (32,78%)
46-60 26 (33,76%) 18 (29,50%)
>60 4 (5,19%) 4 (6,55%)
Jenis Kelamin
Laki – laki 18 (23,37%) 16 (26,22%)
Perempuan 59 (76,62%) 45 (73,77%)
Pendidikan
IRT 34 (44,15%) 29 (47,54%)
ASN 8 (10,38%) 4 (6,55%)
PNS 3 (3,89%) 5 (8,19%)
Pelajar/Mahasiswa 15 (19,48%) 10 (16,39%)
Wiraswata 5 (6,49%) 6 (9,83%)
Karyawan swasta 6 (7,79%) 6 (9,83%)
Wirausaha 6 (7,79%) 1 (1,63%)
Pendidikan Terakhir
SD 8 (10,38%) 8 (13,11%)
SMP 16 (20,77%) 15 (24,59%)
SMA 39 (50,64%) 26 (42,62%)
Perguruan tinggi 14 (18,18%) 12 (19,67%)
Sedangkan untuk uji analisis statistik disajikan pada tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji T dan Spearman
Hasil N Mean
P Value Spearman
Pre Test Post Test
Sampel
Tanaman
77 79.74 98.28 0.000 0.387
Imunomodulator
Pencegahan
61 89.51 97.05 0.000 0.512
COVID-19

Tabel 3. Hasil Uji Chi-square


Sampel Tanaman
Pencegahan COVID-19
Imunomodulator

Pre-test Post-test Pre-test Post-test


Demografi

Usia 0,264 0,822 0,041 0,323


Jenis 0,018 0,027 0,099 0,600
Kelamin
Pekerjaan 0,088 0,034 0,407 0,173
Pendidikan 0,298 0,642 0,121 0,364
Terakhir

PEMBAHASAN sehingga sampel tersebut dikeluarkan dari


Penelitian ini bertujuan untuk data dan didapatkan sampel akhir
mengetahui pengaruh edukasi yang sebanyak 77 sampel.
diberikan terhadap peningkatan Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa
pengetahuan masyarakat mengenai pada kelompok pencegahan COVID-19
pencegahan COVID-19 dan tanaman sampel yang paling banyak mengikuti
immunomodulator dengan metode door pre-test dan post-test berada pada rentang
to door menggunakan leaflet, dan usia 31-45 tahun sebesar 32,78%,
dilakukan evaluasi edukasi dengan sedangkan untuk jenis kelamin,
melakukan pre dan post test pada sampel. perempuan lebih banyak dengan
Pengisian pre-test pencegahan presentase sebesar 73,77%. Untuk
COVID-19 diikuti oleh 70 sampel. pekerjaan, diketahui bahwa ibu rumah
Namun, terdapat 9 sampel yang tidak tangga lebih banyak mengikuti pre-test
mengikuti kuisioner post-test sehingga dan post-test dengan presentase sebesar
sampel tersebut dikeluarkan dari data dan 47,54%, sedangkan untuk pendidikan,
didapatkan sampel akhir sebanyak 61 SMA lebih banyak mengikuti pre-test dan
sampel. Sedangkan untuk pre-test post-test dengan presentasi sebesar
tanaman imunomodulator diikuti oleh 90 42,62%.
sampel. Namun, sebanyak 13 sampel Sedangkan untuk kelompok
tidak mengikuti kuisioner post-test tanaman imunmodulator sampel yang
paling banyak mengikuti pre-test dan 98.28. Dari nilai rata – rata yang
post-test berada pada rentang usia 46-60 diperoleh, analisis data dilanjutkan
tahun sebesar 33,76%, sedangkan untuk dengan melakukan pengujian T-
jenis kelamin, perempuan lebih banyak dependent.
mengikuti pre-test dan post-test dengan Pada tabel 2 diketahui nilai p
persentase sebesar 76,62%. Untuk Hasil uji T-dependent sebesar 0,000.
pekerjaan, diketahui bahwa ibu rumah Nilai p < 0,05 menunjukan bahwa
tangga lebih banyak mengikuti pre-test terdapat perbedaan nilai rata-rata yang
dan post-test dengan presentase sebesar nyata antara pre test dan post test. Uji T-
44,15%, sedangkan untuk pendidikan, dependent merupakan uji statistik yang
SMA lebih banyak mengikuti pre-test dan digunakan untuk memperoleh rata-rata
post-test dengan presentasi sebesar dua kelompok yang memiliki subjek yang
50,64%. sama dengan mengalami dua kali
Pada demografi usia rentang 31- pengukuran yang berbeda, seperti pre test
45 tahun termasuk usia dewasa dan dan post (’Ulum & Hasyim, 2017).
rentang 46-60 tahun termasuk usia lanjut. Uji kolerasi rank spearman pada
Kedua sampel tersebut menjadi sampel kelompok pencegahan COVID-19
terbanyak. Hal ini dikarenakan kelompok didapatkan hasil koefisien kolerasi
usia dewasa selama masa pandemic lebih sebesar 0,512, hal ini menandakan
banyak melakukan kegiatan di dalam adanya hubungan yang kuat antara
rumah seperti WFH (Work From Home) pemberian edukasi dengan peningkatan
sedangkan untuk usia lanjut memiiki pengetahuan masyarakat mengenai
resiko mengalami gangguan kesehatan, pencegahan COVID-19. Sedangkan
sehingga lebih banyak melakukan aktifas untuk hasil uji kolerasi rank spearman
di dalam rumah (Sofiana & Khusna, pada kelompok tanaman imunomodulator
2019). Sedangkan, pada demografi jenis didapatkan hasil koefisien kolerasi
kelamin, diketahui bahwa perempuan sebesar 0,387, hal ini menandakan
menjadi sampel terbanyak. Hal ini adanya ikatan yang moderat atau
dikarenakan di Indonesia sendiri jumlah menengah antara pemberian edukasi
perempuan jauh lebih banyak dengan peningkatan pengetahuan
dibandingkan dengan laki – laki (Putu masyarakat mengenai tanaman
Sekarwangi Saraswati & I Nengah imunomodulator. Uji korelasi rank
Susrama, 2020). Pada demografi spearman merupakan suatu pengujian jika
pekerjaan, diketahui ibu rumah tangga variabel-variabel yang dihubungkan
menjadi sampel terbanyak karena ibu merupakan ordinal dan sumber yang
rumah tangga memiliki peran penting digunakan untuk mencari hubungan atau
dalam peningkatan suatu kesadaran dan menguji signifikansi hipotesis asosiasi
dapat berpartisipasi dalam pencegahan data antar variabel yang tidak harus sama
penyakit kepada keluarga (Siregar et al., (Suharto, 2012).
2020). Pada tabel 3 diketahui hasil dari
Berdasarkan hasil perhitungan uji chi square antara pre test dan post test
diketahui bahwa rata – rata post test pencegahan COVID-19 dan tanaman
pencegahan COVID-19 dan tanaman imunomodulator dengan demografi umur,
imunomodulator lebih besar jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan
dibandingkan dengan rata – rata pre test. adalah sebagai berikut :
nilai rata – rata pre-test pencegahan 1) Usia
COVID-19 sebesar 89.51 dan nilai post- a. Pencegahan COVID-19
test sebesar 97.05. Sedangkan, nilai rata – Berdasarkan uji yang telah
rata pre-test tanaman imunomodulator dilakukan diperoleh nilai asymp
sebesar 79.74 dan nilai post-test sebesar signifikan usia dengan pre test
sebesar 0,041 < 0,05 dan nilai signifikan usia dengan pre test
asymp signifikan usia dengan post sebesar 0,099 > 0,05 dan nilai
test sebesar 0,323 > 0,05. asymp signifikan usia dengan post
Berdasarkan hasil tersebut test sebesar 0,600 > 0,05.
diketahui usia dengan pre test Berdasarkan hasil yang diperoleh
memiliki hubungan yang bahwa jenis kelamin tidak
signifikan, sedangkan usia dengan memiliki hubungan yang
post test diketahui tidak terdapat signifikan dengan pre test dan
hubungan yang signifikan. post tets.
b. Tanaman Imunomodulator b. Tanaman Imunomodulator
Berdasarkan uji yang telah Berdasarkan uji yang telah
dilakukan diperoleh nilai asymp dilakukan diperoleh nilai asymp
signifikan usia dengan pre test signifikan jenis kelamin dengan
sebesar 0,264 > 0,05 dan nilai pre test sebesar 0,018 > 0,05 dan
asymp signifikan usia dengan post nilai asymp signifikan jenis
test sebesar 0,822 > 0,05. kelamin dengan post test sebesar
Berdasarkan hasil yang diperoleh 0,027 > 0,05. Berdasarkan hasil
diketahui bahwa umur tidak yang diperoleh, jenis kelamin
mempunyai hubungan yang dengan pre test diketahui tidak
signifikan dengan pre test dan mempunyai hubungan yang
post test. signifikan, sedangkan jenis
Hal ini diketahui karena kelamin dengan post test
seseorang yang mempunyai usia diketahui bahwa memiliki
yang matang, memiliki daya hubungan yang signifikan
tangkap dan fikiran yang lebih Hal ini disebabkan jenis
baik sehingga memiliki kelamin perempuan ataupun laki –
pengetahuan yang dimilikinya laki memiliki kesempatan yang
pun akan semakin baik (Maulana, sama dalam memperoleh
2017). Namun terdapat beberapa pengetahuan, namun hal tersebut
faktor fisik yang dapat bergantung kembali pada rasa
mempengaruhi proses pembelajar keingintahuan dalam memperoleh
atau penerimaan informasi pada informasi (Pratiwi, 2020).
orang dewasa bahkan lanjut usia, 3) Pekerjaan
diantaranya adalah gangguan a. Pencegahan COVID-19
pendengaran dan penglihatan Berdasarkan uji yang telah
(Maulana, 2017). Sedangkan dilakukan diperoleh nilai asymp
berdasarkan penelitian Nurmala signifikan usia dengan pre test
et al (2018) tidak ada hubungan sebesar 0,407 > 0,05 dan nilai
antara umur dengan pengetahuan asymp signifikan usia dengan post
dan usia bukanlah hambat untuk test sebesar 0,173 > 0,05.
memperoleh sumber informasi Berdasarkan hasil yang diperoleh
atau pengetahuan, hal ini bahwa pekerjaan tidak memiliki
dikarenakan masyarakat dengan hubungan yang signifikan dengan
jenis umur yang berbeda tetap pre test dan post tets. Hal ini
memungkinkan untuk memiliki disebabkan karena pekerjaan tidak
keaktifan yang sama. membatasi pengetahuan seseorang
2) Jenis Kelamin (Ekadipta et al., 2021).
a. Pencegahan COVID-19 b. Tanaman Imunomodulator
Berdasarkan uji yang telah Berdasarkan uji yang telah
dilakukan diperoleh nilai asymp dilakukan diperoleh nilai asymp
signifikan pekerjaan dengan pre dengan post test sebesar 0,642 >
test sebesar 0,088 > 0,05 dan nilai 0,05. Berdasarkan hasil yang
asymp signifikan pekerjaan diperoleh bahwa pendidikan
dengan post test sebesar 0,034 > terakhir sampel tidak memiliki
0,05. Berdasarkan hasil tersebut hubungan yang signifikan dengan
diketahui pekerjaan dengan pre pre test dan post test.
test dan post test diketahui tidak Hal ini terjadi karena
memiliki hubungan yang informasi atau pengetahuan dapat
signifikan, sedangkan pekerjaan didapatkan darimana saja, tidak
dengan post test diketahui hanya dapat diperoleh dari
memiliki hubungan yang pendidikan formal saja, akan
signifikan. tetapi dapat juga berasal dari
4) Pendidikan pengalaman hidupnya sendiri
a. Pencegahan COVID-19 maupun lingkungan kehidupannya
Berdasarkan uji yang telah (Muslim, T.K., Ernawaty, J.,
dilakukan diperoleh nilai asymp &Wofers, R., 2012). Selain
signifikan usia dengan pre test pendidikan yang dapat
sebesar 0,121 > 0,05 dan nilai mempengaruhi pengetahuan
asymp signifikan usia dengan post seseorang diantaranya adalah
test sebesar 00,364 > 0,05. adanya informasi baik dari
Berdasarkan hasil tersebut keluarga, membaca koran maupun
diketahui bahwa pendidikan sumber informasi lainnya
terakhir sampel tidak memiliki (Pratiwi, 2020).
hubungan yang signifikan dengan Uji chi square dapat digunakan
pre test dan post tets. untuk menguji ada tidaknya hubungan
b. Tanaman Imunomodulator atau pengaruh antara variabel yang satu
Berdasarkan uji yang telah dengan variabel yang lainnya, dan hasil
dilakukan diperoleh nilai asymp pengujian tersebut akan disimpulkan
signifikan pendidikan dengan pre apakah semua proporsi sama atau
test sebesar 0,298 > 0,05 dan nilai berbeda. (Wibowo, 2017).
asymp signifikan pendidikan

Dari hasil data didapatkan bahwa


adanya peningkatan pengetahuan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat disebabkan oleh edukasi yang Buku Pedoman Perubahan Perilaku
diberikan dengan tanggapan yang baik. dalam 107 Bahasa Daerah-
Kegiatan edukasi perlu dikembangkan 20210815T051922Z-001. (n.d.).
secara teratur dan terus menerus sebagai
salah satu pendukung keberhasilan upaya ’Ulum, W. M., & Hasyim, M. (2017).
pengendalian edukasi kepada masyarakat Eksperimentasi Metode Jarimatika
agar dapat mendorong peningkatan Modern €Œtontalkog” Berbasis
kesehatan dalam mencegah penyebaran Multimedia” Pada Siswa Sekolah
COVID-19 (Pratiwi, 2020). Dasar. JP2M (Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Matematika),
KESIMPULAN 2(2), 79.
Berdasarkan hasil pada penelitian https://doi.org/10.29100/jp2m.v2i2.2
ini, dapat disimpulkan bahwa edukasi 09
dapat meningkatkan pengetahuan Dhanasekaran & Pradeep. (2020).
masyarakat. Corresponding Author E-mail
Telephone Corresponding Address.
Ekadipta, E., Hidayat, F., Komarudin, D., Homepage:
Artaji, P., Isngunaenah, I., & Www.Elsevier.Com/Locate/Ybrbi A,
Sukamdiyah, M. (2021). Pengaruh 88(January), 559–565.
Antara Pendidikan, Pekerjaan, dan Pratiwi, Y. (2020). Hubungan Edukasi
Pengetahuan mengenai COVID-19 Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Terhadap Kepatuhan Penerapan Masyarakat Pada Penggunaan
PSBB dengan Menggunakan Antibiotik Di Kecamatan Jekulo
Metode Path Analysis di Wilayah Kabupaten Kudus. Cendekia
JaBoDeTaBek. Jurnal Kesehatan Journal of Pharmacy, 4(2), 149–
Masyarakat, 8(1), 26–33. 155.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3 Putu Sekarwangi Saraswati, & I Nengah
1602/ann.v8i1.4390 Susrama. (2020). Peran Perempuan
Makanan, B. P. O. dan. (2020). Pedoman Dalam Keluarga Untuk Melindungdi
Penggunaan Herbal dan Suplemen Serta Pemenuhan Hak Anak di Masa
Kesehatan dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Prosiding
COVID-19 di Indonesia. Webinar Nasional Universitas
Maulana, H. (2017). Promosi Kesehatan. Mahasaraswati 2020, 131–138.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Siregar, C. T., Lufthiani, Tanjung, D., &
Moutia, M., Habti, N., & Badou, A. Harahap, I. A. (2020). Pendidikan
(2018). In Vitro and In Vivo Kesehatan Pada Ibu Rumah Tangga
Immunomodulator Activities of Dalam Mencegah Penyebaran
Allium sativum L. Evidence-Based Covid-19 Dikeluarga. LWSA
Complementary and Alternative Conference, 4(2), 69–75.
Medicine, 2018. https://doi.org/10.32734/lwsa.v4i1.1
https://doi.org/10.1155/2018/498465 168
9 Sofiana, L., & Khusna, A. N. (2019).
Muslim, T.K., Ernawaty, J., &Wofers, R. Peningkatan Edukasi bagi Lansia
(2012). Faktor –faktor yang Sehat dan Produktif. BERDIKARI :
mempengaruhi tingkat Pengetahuan Jurnal Inovasi Dan Penerapan
Orang Tua terhadap Dampak Ipteks, 7(2), 148–153.
Televisi pada Perkembangan Anak https://doi.org/10.18196/bdr.7267
Usia Sekolah. Artikel Suharto. (2012). HUBUNGAN DAYA
PenelitianUniversitas Riau. TANGGAP TERHADAP
Nurliani Bermawie. (2020). Potensi LOYALITAS PELANGGAN (Studi
Tanaman Rempah, Obat, dan Atsiri Kasus Pada Nasabah Tabungan
Menghadapi Masa Pandemi Covid- Supa PT. BPR Sumber Pangasean
19. Bandar Jaya). 51–63.
Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Tian, F., Li, H., Tian, S., Yang, J., Shao,
Erliyani, N., & Anhar, V. (2018). J., & Tian, C. (2020). Since January
Promosi Kesehatan. Airlangga 2020 Elsevier has created a
University Press. COVID-19 resource centre with free
Pinasti. (2020). Since January 2020 information in English and
Elsevier has created a COVID-19 Mandarin on the novel coronavirus
resource centre with free COVID- 19 . The COVID-19
information in English and resource centre is hosted on
Mandarin on the novel coronavirus Elsevier Connect , the company ’ s
COVID- 19 . The COVID-19 public news and information .
resource centre is hosted on Elsevier January.
Connect , the company ’ s public Wibowo, A. (2017). Uji Chi-Square pada
news and information. Journal Statistika dan SPSS. Jurnal Ilmiah
SINUS, 4(2), 38.

Anda mungkin juga menyukai