Apa saja pola dasar dalam kalimat Bahasa Indonesia? Semua kalimat dasar yang digunakan sebenarnya berasal dari beberapa pola kalimat dasar. Kalimat dasar tersebut dikembangkan sesuasi dengan kebutuhan, dimana dalam pengembangannya harus berdasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu sendiri dapat berupa penambahan unsur seperti keterangan kalimat ataupun subjek, predikat, objek, atau pelengkap. Pola kalimat dapat dibedakan menjadi delapan tipe berikut. 1. Kalimat Dasar Berpola S+P Pola ini merupakan pola kalimat paling dasar dan sederhana. Pola ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat dalam pola ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Contoh: - Ayah dan ibu bercocok tanam. (Ayah dan ibu bertindak sebagai subjek dan bercocok tanam bertindak sebagai predikat) - Ibu memasak. (Ibu bertindak sebagai subjek dan memasak bertindak sebagai predikat) 2. Kalimat Dasar Berpola S+P+O Pola ini terdiri atas unsur subjek, predikat, dan objek. Pola ini biasanya digunakan pada contoh kalimat deklaratif aktif transitif dan kalimat aktif transitif. Subjeknya dapat berbentuk nomina atau frasa nominal, predika berbentuk verba transitif, dan objek berbentuk nomina atau frasa nominal. Contoh: - Ibu memasak sayu sup. (Ibu bertindak sebagai subjek, memasak bertindak sebagai predikat, dan sayur sup bertindak sebagai objek) - Kakak sedang memainkan seruling. (Kakak bertindak sebagai subjek, sedang memainkan bertindak sebagi predikat, seruling bertindak sebagai objek) 3. Kalimat Dasar Berpola S+P+Pelengkap Pola ini terdiri atas unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Pola ini biasanya digunakan dalam contoh kalimat deklaratif aktif intransitif, contoh kalimat deklaratif semitransitif, kalimat aktif intransitif, dan contoh kalimat aktif semitransitif. Unsur-unsur seperti Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Contoh: - Tubuhku berlumuran keringan. (Tubuhku bertindak sebagai subjek, berlumuran bertindak sebagai predikat, dan keringat bertindak sebagai pelengkap) - Langit siang ini berhamburan awan kelabu. (Langit siang ini bertindak sebagai subjek, berhamburan bertindak sebagai predikat, awan kelabu bertindak sebagai pelengkap) 4. Kalimat Dasar Berpola S+P+O+Pelengkap Pola ini terdiri atas unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Unsur-unsur seperti subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Contoh: - 5. Kalimat Dasar Berpola S+P+Ket Pola ini terdiri atas unsur subjek, predikat, dan keterangan karena diperlukan oleh predikat. Pola ini biasanya digunakan pada kalimat deklaratif aktif transitif dan kalimat aktif transitif. Unsur-unsur seperti subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh:
6. Kalimat Dasar Berpola S+P+O+Ket
Pola ini merupakan pola paling umum, terdiri atas unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Unsur-unsur seperti subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh:
7. Kalimat Dasar Berpola S+P+Pelengkap+Ket
Pola ini terdiri atas unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Unsur-unsur seperti subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh:
8. Kalimat Dasar Berpola S+P+O+Pelengkap+Ket
Pola ini merupakan pola paling kompleks dan lengkap, terdiri atas unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Unsur-unsur seperti subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Contoh: