Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama temple Grandin. Temple merupakan
seorang penderita autisme yang memiliki kemampuan akademik yang luar biasa. Temple sering
memperhatikan hal hal disekitarnya dengan cara atau sudut pandang yang berbeda dari orang lain.
Suatu hari ketika dia berkunjung untuk libur musim panas ke rumah dan peternakan bibinya, temple
melihat seekor sapi yang ditahan menggunakan alat penahan hewan ternak (headgate) untuk disuntik.
Temple merasa bingung kenapa hewan tersebut dapat merasakan ketenangan padahal sebelumnya
memberontak ketika akan dimasukkan kedalam headgate. Suatu ketika temple mengalami serangan
panik dan mencoba menenangkan diri dengan menyimpitkan dirinya kedalam headgate. Hal ini berhasil
membuat temple kembali tenang. Setelah menghabiskan liburan musim panas di rumah bibinya temple
memasuki bangku perkuliahan. Di bangku perkuliahan temple kembali membuat alat seperti headgate
untuk menenangkan dirinya saat mengalami serangan panik. Akan tetapi, pihak universitas tidak
mengizinkannya untuk menyimpan alat tersebut. Temple kembali kerumah bibinya untuk kembali
membuat alat tersebut. Pihak universitas masih tidak mengizinkan temple untuk menyimpan alat
tersebut. Untuk membuktikan bahwa alat tersebut memang bermanfaat temple melakukan penelitian
psikologis terkait efek alat tersebut terhadap ketenangan, kenyamanan, dan ketidaknyamanan pada
orang-orang. Empat tahun sebelumnya temple bersekolah di sebuah asrama siswa, disini Temple
bertemu dengan dr. carlock. Dari dr. carlock ini temple berhasil mengembangkan potensi akademiknya.
Kembali ke masa perkuliahan temple berhasil menjadi lulusan terbaik di angkatannya berkat kegigihan
dan kemampuannya.