: Faisaluddin, M.Psi
Disusun oleh:
1. Khoirul Muminatul Islamiyah
2. Safutri Nurhidayah
3. Virgiawan Veris M.
(1114500086)
(1114500057)
(1114500021)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Teori Harry Stack Sullivan ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki saya. Dan juga saya berterima kasih pada Pak
Faisaluddin M.Psi selaku Dosen mata kuliah Teori Kepribadian yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan saya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................
BAB 1 Pendahuluan..............................................................................
1. Latar Belakang..........................................................................
2. Rumusan Masalah.....................................................................
3. Tujuan.......................................................................................
4
5
5
BAB 2 Pembahasan..............................................................................
6
12
BAB 3 Penutup.....................................................................................
23
1. Kesimpulan...............................................................................
2. Saran .......................................................................................
23
23
Daftar Pustaka.......................................................................................
24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak sebetulnya telah nengalami kecemasan sejak bulan-bulan
pertama dari kehidupan, bahkan menurut beberapa sarjana, bayi sebelum
lahir sudah mengalami kecemasan. Akan tetapi manifestasi dari kecemasan
ini sering kali tidak dimengerti oleh orang dewasa. Kecemasan dialami
oleh setiap anak dalam setiap fase perkembangannya. Oleh sebab itu
gangguan mental emosional pada anak lebih sering terdapat daripada
orang dewasa serta variasinya juga lebih banyak. Seorang anak tidak bisa
dianggap sebagai seorang dewasa kecil. Pada umumnya dalam
perkembangannya kearah kedewasaan anak melalui beberapa fase
perkembangan yang tertentu.Dalam setiap fase perkembangan terjadi
kecemasan yang tertentu dan yang bersifat spesifik untuk fase tersebut.
Menurut Sullivan, tahap perkembangan kepribadian yang paling
krusial sesungguhnya bukan pada masa kanak-kanak awal, melainkan pada
masa pra remaja. Sullivan percaya bahwa manusia dapat mencapai
perkembangan yang sehat mereka sanggup mengalami keintiman sekaligus
hawa nafsu terhadap pribadi lain yang sama. Ironisnya, hubungan Sullivan
sendiri dengan orang lain jarang yang memuaskan dirinya. Sebagai
seorang anak, dia sering merasa kesepian dan secara fisik dikucilkan.
Ketika remaja, dia menderita minimal satu episode skizofrenik. Dan ketika
dewasa, dia mengalami hanya hubungan-hubungan antarpribadi yang
dibuat-buat dan ambivalen. Meskipun begitu, bahkan mungkin karena
kesulitan-kesulitan hubungan antarpribadi ini, Sullivan memberikan
banyak kontribusi bagi kita untuk memahami kepribadian manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi Harry Stack Sullivan?
2. Bagaimana teori kepribadian menurut Harry Stack Sullivan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui biografi Harry Stack Sullivan
2. Untuk menetahui isi dari teori kepribadian menurut Harry Stack
Sullivan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi
Aksen Irlandianya dan otaknya yang encer membuat dia tidak populer
diantara teman sekelasnya selama dia bersekolah di Smyrna.
Ketika Sullivan berumur 8 setengah tahun, dia membentuk
hubungan yang erat dengan seorang anak berumur 13 tahun di peternakan
tetangga. Anak ini adalah Clarence Bellinger, yang hidup satu mil dari
Harri di sebuah distrik sekolah lain, tapi kini baru mulai sekolah SMA di
Smyrna. Walau kedua anak itu tidaklah sebaya, mereka memiliki banyak
kesamaan secara sosial dan intelektual. Keduanya tidak bisa bersosialisasi
tapi sangat pandai; keduanya kemudian menjadi psikiater dan keduanya
tidak pernah menikah. Relasi antara Harry dan Clarence memiliki
pengaruh yang besar pada hidup Sullivan. Relasi tersebut membangkitkan
di dalamnya kekuatan intimasi, yaitu, kemampuan untuk mencintai orang
lain yang mirip dengan dirinya. Dalam teori kepribadian Sullivan yang
sudah rampung, dia menekankan kekuatan relasi intim yang sangat terapis
dan memiliki kekuatan yang hampir magis pada umur-umur preadolescent.
Kepercayaan ini bersama dengan hipotesis Sullivan lainnya, sepertinya
tumbuh dari pengalamannya pada masa kecil.
Sullivan tertarik dengan buku dan sains, tapi tidak dengan
peternakan. Walau dia adalah satu-satunya anak yang tumbuh di
peternakan yang membutuhkan banyak kerja keras, Harry bisa
menghindari banyak tugasnya dengan berpura-pura "lupa" untuk
melakukannya. Taktik ini sangat sukses karena ibu yang memanjakannya
kemudian menyelesaikan tugas-tugasnya sembari mengatakan bahwa
Sullivan yang melakukannya.
Seorang murid yang pandai, Sullivan lulus dari SMA sebagai
pembicara pada saat kelulusannya di umur 16 tahun. Dia kemudian masuk
di Cornell University untuk menjadi seorang ahli fisika, walau dia juga
tertarik dengan psikiatri. Performa akademisnya di Cornell adalah sebuah
bencana, dan dia menerima suspensi setelah satu tahun. Suspensinya
mungkin tidak hanya karena kekurangan akademisnya. Dia mendapat
masalah dengan hukum di Cornell, mungkin karena penipuan surat. Dia
kemungkinan menjadi kambing hitam dari murid yang lebih tua, lebih
perawatan
di
rumah
sakit
jiwa.
Alexander
(1990)
masih membingungkan dan tidak stabil, dan dia tidak begitu menjanjikan
kehidupan dengan karier gemilang yang akan kemudian dijalaninya (Perry,
1982)
Tahun 1921, tanpa pelatihan formal di psikiatri, dia bergabung
dengan St. Elizabeth di Washington, DC, dimana dia kenal dekat dengan
William Alanson White, neuropsikiater paling terkenal di Amerika. di St.
Elizabeth, Sullivan mendapat kesempatan pertamanya untuk bekerja
dengan pasien schizophrenic dalam jumlah besar. Ketika tinggal di
Washigton, dia mulai berhubungan dengan sekolah medis di University of
Maryland dan dengan Shepard and Enoch Pratt Hospital di Towson,
maryland. Pada periode Baltimore di hidupnya, dia mempelajari
Schizophrenia secara intensif, yang memberikan dugaan-dugaan awal
tentang pentingnya relasi interpersonal. Dalam mencoba mengambil
makna dari perkataan pasien schizophrenic, Sullivan menyimpulkan
bahwa penyakit mereka adlaah cara untuk menyesuaikan diri dengan
anxiety
yang
disebabkan
lingkungan
sosial
dan
interpersonal.
10
11
kepuasan
atau
gambaran
ibu
buruk (bad
atau
pengalaman
ditolak
atau
dihukum.Baik good-
dipisahkan
dari
self
dan
disertai
dengan
emosi
12
luar.
Pada
pertahanan
13
tidur,
bayi
tidak
perlu
14
adalah
melakukan
aktivitas-aktivitas
yang
akan
15
Akibat
khas
karena
kegagalan
yang
berkepanjangan
dalam
16
tidak
dipuaskan.
Sesungguhnya,
kedua
Kepuasannya
bersifat
episodik,
sesudah
muncul
kemudian
berhubungan
dari
hubungan
17
mengatasinya,
kecemasan
justru
menghasilkan
Energi
ditransformasikan
dengan
18
kematangan
dan
tanggung
jawab
yang
oleh
orang
lain.
Bahan-bahan
biografis
yang
banyak
sengaja
menyembunyikan
atau
tidak,
oaring
kelemahan-kelemahannya
akan
dalam
berusaha
tulisan
tersebut.
c. Buku harian, biasanya berisikan ha-hal yang bersifat pribadi dan
biasanya yang dianggap rahasia oleh yang bersangkutan.
20
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Sullivan, tahap perkembangan kepribadian yang paling
krusial sesungguhnya bukan pada masa kanak-kanak awal, melainkan pada
masa pra remaja. Sullivan percaya bahwa manusia dapat mencapai
perkembangan yang sehat mereka sanggup mengalami keintiman sekaligus
hawa nafsu terhadap pribadi lain yang sama. Dan ketika dewasa, dia
mengalami hanya hubungan-hubungan antarpribadi yang dibuat-buat dan
ambivalen. Meskipun begitu, bahkan mungkin karena kesulitan-kesulitan
hubungan antarpribadi ini, Sullivan memberikan banyak kontribusi bagi
kita untuk memahami kepribadian manusia.
C. SARAN
Sebagai seorang konselor sebaiknya, kita harus mengetahui
perkembangan kecemasan yang di alami anak. Karena dari bayi sampai
anak-anak sudah memiliki kecemasan dan gangguan emosional yang
bervariasi dari pada orang tua. Maka dari konselor harus bisa mengetahui
permassalan atau gangguan emosiaonal yang sedang di alami anak
tersebut.
22
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Nastha R. 2013. Teori Kepribadian Sulivian. Di unduh tanggal 09 Februari
2015. Di http://abdulhadifamily.blogspot.com
Alwisol. 2010. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM PRESS
Maman. 2009. Psikiatri Interpersolan Harry Stack Sullivian. Di akses tanggal 09
Februari 2015. Di https://unikunik.wordpress.com
Sidiq, Achmad A. 2013. Harry Stack Sullivian. Di akses tanggal 24 Februai 2015.
Di http://soponyonogroup.blogspot.com
23