Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH YANG BERJUDUL

TEORI HARRY STACK SULLIVAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Kepribadian


Dosen Pengampu

: Faisaluddin, M.Psi

Disusun oleh:
1. Khoirul Muminatul Islamiyah
2. Safutri Nurhidayah
3. Virgiawan Veris M.

(1114500086)
(1114500057)
(1114500021)

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Teori Harry Stack Sullivan ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki saya. Dan juga saya berterima kasih pada Pak
Faisaluddin M.Psi selaku Dosen mata kuliah Teori Kepribadian yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan saya. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................

Kata Pengantar......................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................

BAB 1 Pendahuluan..............................................................................

1. Latar Belakang..........................................................................
2. Rumusan Masalah.....................................................................
3. Tujuan.......................................................................................

4
5
5

BAB 2 Pembahasan..............................................................................

1. Biografi Harry Stack Sullivan...................................................


2. Teori Kepribadian Menurut Harry Stack Sullivan....................

6
12

BAB 3 Penutup.....................................................................................

23

1. Kesimpulan...............................................................................
2. Saran .......................................................................................

23
23

Daftar Pustaka.......................................................................................

24

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak sebetulnya telah nengalami kecemasan sejak bulan-bulan
pertama dari kehidupan, bahkan menurut beberapa sarjana, bayi sebelum
lahir sudah mengalami kecemasan. Akan tetapi manifestasi dari kecemasan
ini sering kali tidak dimengerti oleh orang dewasa. Kecemasan dialami
oleh setiap anak dalam setiap fase perkembangannya. Oleh sebab itu
gangguan mental emosional pada anak lebih sering terdapat daripada
orang dewasa serta variasinya juga lebih banyak. Seorang anak tidak bisa
dianggap sebagai seorang dewasa kecil. Pada umumnya dalam
perkembangannya kearah kedewasaan anak melalui beberapa fase
perkembangan yang tertentu.Dalam setiap fase perkembangan terjadi
kecemasan yang tertentu dan yang bersifat spesifik untuk fase tersebut.
Menurut Sullivan, tahap perkembangan kepribadian yang paling
krusial sesungguhnya bukan pada masa kanak-kanak awal, melainkan pada
masa pra remaja. Sullivan percaya bahwa manusia dapat mencapai
perkembangan yang sehat mereka sanggup mengalami keintiman sekaligus
hawa nafsu terhadap pribadi lain yang sama. Ironisnya, hubungan Sullivan
sendiri dengan orang lain jarang yang memuaskan dirinya. Sebagai
seorang anak, dia sering merasa kesepian dan secara fisik dikucilkan.
Ketika remaja, dia menderita minimal satu episode skizofrenik. Dan ketika
dewasa, dia mengalami hanya hubungan-hubungan antarpribadi yang
dibuat-buat dan ambivalen. Meskipun begitu, bahkan mungkin karena
kesulitan-kesulitan hubungan antarpribadi ini, Sullivan memberikan
banyak kontribusi bagi kita untuk memahami kepribadian manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi Harry Stack Sullivan?
2. Bagaimana teori kepribadian menurut Harry Stack Sullivan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui biografi Harry Stack Sullivan
2. Untuk menetahui isi dari teori kepribadian menurut Harry Stack
Sullivan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi

Harry Stack Sullivan lahir di sebuah kota peternakan di Norwich,


New york pada Februari 21, 1982, satu-satunya anak yang hidup dari
sebuah keluarga Irlandia Katolik miskin. Ibunya, Ella Stack Sullivan,
berumur 32 tahun ketika menikahi Timothi Sullivan dan berumur 39 ketika
Harry lahir. Dia telah melahirkan dua putra lainnya, tidak satupun yang
hidup melampaui umur setahun. Sebagai akibatnya, dia memanjakan dan
menjaga anak satu-satunya, yang mana keselamatannya dianggap sebagai
kesempatan terakhir dari keibuannya. Ayah Harry, Timothy Sullivan,
adalah seorang pria yang pemalu, suka menyendiri, pendiam yang tidak
pernah membangun hubungan dekat dengan anaknya hingga setelah
istrinya meninggal dan Sullivan menjadi dokter terkenal. Timothy Sullivan
sudah menjadi pekerja peternakan dan pabrik yang tinggal bersama
peternakan keluarga istrinya diluar desa Smyrna, 10 mil dari Norwich
sebelum ulang tahun ketiga Harry. Pada waktu yang sama, Ella Stack
Sullivan secara misterius tidak ada di rumah, dan Sullivan dipelihara oleh
nenek dari ibunya, yang aksen Gaelicnya tidak bisa dimengerti oleh anak
tersebut. Setelah berpisah lebih dari setahun, ibunya Harry - yang
kemungkinan berada di rumah sakit jiwa - pulang ke rumah. Akibatnya,
Sullivan kemudian punya dua ibu yang merawatnya. Bahkan setelah
neneknya meninggal, dia terus memiliki dua ibu karena bibinya yang
belum menikah kemudian tinggal bersamanya untuk membantu tugas
membesarkan anak.
Walau kedua orang tuanya berasal dari keturunan Irlandia yang
miskin, ibunya menganggap keluarga Stack lebih superior secara sosial
dibandingkan keluarga Sullivan. Sullivan menerima supremasi sosial
keluarga stack di atas keluarga Sullivan hingga ia menjadi seorang
psikiater yang mengembangkan teori interpersonal yang menekankan
kesamaan diantara orang dibandingkan perbedaannya. Dia kemudian
menemukan kejelekan klaim ibunya.
Sebagai anak prasekolah, Sullivan tidak punya teman atau kenalan
seumurnya. Setelah memulai sekolah, ia tetap merasa seperti orang luar,
menjadi seorang anak Katolik Irlandia di sebuah komunitas Protestan.
6

Aksen Irlandianya dan otaknya yang encer membuat dia tidak populer
diantara teman sekelasnya selama dia bersekolah di Smyrna.
Ketika Sullivan berumur 8 setengah tahun, dia membentuk
hubungan yang erat dengan seorang anak berumur 13 tahun di peternakan
tetangga. Anak ini adalah Clarence Bellinger, yang hidup satu mil dari
Harri di sebuah distrik sekolah lain, tapi kini baru mulai sekolah SMA di
Smyrna. Walau kedua anak itu tidaklah sebaya, mereka memiliki banyak
kesamaan secara sosial dan intelektual. Keduanya tidak bisa bersosialisasi
tapi sangat pandai; keduanya kemudian menjadi psikiater dan keduanya
tidak pernah menikah. Relasi antara Harry dan Clarence memiliki
pengaruh yang besar pada hidup Sullivan. Relasi tersebut membangkitkan
di dalamnya kekuatan intimasi, yaitu, kemampuan untuk mencintai orang
lain yang mirip dengan dirinya. Dalam teori kepribadian Sullivan yang
sudah rampung, dia menekankan kekuatan relasi intim yang sangat terapis
dan memiliki kekuatan yang hampir magis pada umur-umur preadolescent.
Kepercayaan ini bersama dengan hipotesis Sullivan lainnya, sepertinya
tumbuh dari pengalamannya pada masa kecil.
Sullivan tertarik dengan buku dan sains, tapi tidak dengan
peternakan. Walau dia adalah satu-satunya anak yang tumbuh di
peternakan yang membutuhkan banyak kerja keras, Harry bisa
menghindari banyak tugasnya dengan berpura-pura "lupa" untuk
melakukannya. Taktik ini sangat sukses karena ibu yang memanjakannya
kemudian menyelesaikan tugas-tugasnya sembari mengatakan bahwa
Sullivan yang melakukannya.
Seorang murid yang pandai, Sullivan lulus dari SMA sebagai
pembicara pada saat kelulusannya di umur 16 tahun. Dia kemudian masuk
di Cornell University untuk menjadi seorang ahli fisika, walau dia juga
tertarik dengan psikiatri. Performa akademisnya di Cornell adalah sebuah
bencana, dan dia menerima suspensi setelah satu tahun. Suspensinya
mungkin tidak hanya karena kekurangan akademisnya. Dia mendapat
masalah dengan hukum di Cornell, mungkin karena penipuan surat. Dia
kemungkinan menjadi kambing hitam dari murid yang lebih tua, lebih

dewasa darinya yang menggunakan dia untuk mengambil beberapa bahan


kimia yang dipesan melalui surat secara ilegal. Selama dua tahun kedepan,
Sullivan menghilang dari peredaran. Perry (1982) melaporkan bahwa dia
mungkin menderita breakdown schizophrenic pada masa ini dan harus
menjalani

perawatan

di

rumah

sakit

jiwa.

Alexander

(1990)

memperkirakan bahwa Sullivan menghabiskan masa ini dibawah panduan


seorang pria yang lebih dewasa darinya yang membangunay mengatasi
kepanikan seksualnya dan yang membangkitkan ketertarikannya pada
psikiatri. Apapun jawaban dari misteri kehilangan Sullivan dari 1909
hingga 1911, pengalamannya sepertinya membuat ia lebih dewasa secara
akademis dan mungkin secara seksual.
Pada tahun 1911, Sullivan masuk di Chicago College of Medicine
and Surgery, dimana nilainya, walau hanya biasa-biasa saja, adalah
kemajuan yang besar dari yang dia dapat di Cornell. Dia menyelesaikan
studi medisnya pada tahun 1915 tapi tidak mendapat gelarnya hingga
1917. Sullivan mengatakan bahwa penundaan ini adalah karena dia belum
membayar uang kuliahnya, tapi Perry (1982) menemukan bukti bahwa dia
belum menyelesaikan syarat akademisnya pada tahun 1915 dan juga
membutuhkan sebuah internship. Bagaimanakah Sullivan bisa mendapat
gelar kedokteran kalau dia kekurangan semua prasyaratnya? Tidak ada
seorangpun biografer Sullivan yang memiliki jawaban yang memuaskan
untuk pertanyaan ini. Alexander (1990) menghipotesiskan bahwa Sullivan,
yang sudah bekerja di bidang medis selama hampir setahun, menggunakan
kemampuan persuasifnya untuk meyakinkan pihak yang berotoriter di
Chicago College of Medicine and Surgery untuk menerima pengalaman
tersebut untuk menggantikan internship. Defisiensi lainnya mungkin juga
diabaikan bila Sullivan setuju untuk mendaftar di kemiliteran. (Amerika
Serikat pada saat itu baru memasuki Perang Dunia I dan membutuhkan
perwira medis).
Setelah perang, Sullivan terus melayani sebagai perwira militer,
pertama untuk Federal Board for Vocational Education dan kemudian
untuk Public Health Service. Namun periode hidupnya pada masa itu
8

masih membingungkan dan tidak stabil, dan dia tidak begitu menjanjikan
kehidupan dengan karier gemilang yang akan kemudian dijalaninya (Perry,
1982)
Tahun 1921, tanpa pelatihan formal di psikiatri, dia bergabung
dengan St. Elizabeth di Washington, DC, dimana dia kenal dekat dengan
William Alanson White, neuropsikiater paling terkenal di Amerika. di St.
Elizabeth, Sullivan mendapat kesempatan pertamanya untuk bekerja
dengan pasien schizophrenic dalam jumlah besar. Ketika tinggal di
Washigton, dia mulai berhubungan dengan sekolah medis di University of
Maryland dan dengan Shepard and Enoch Pratt Hospital di Towson,
maryland. Pada periode Baltimore di hidupnya, dia mempelajari
Schizophrenia secara intensif, yang memberikan dugaan-dugaan awal
tentang pentingnya relasi interpersonal. Dalam mencoba mengambil
makna dari perkataan pasien schizophrenic, Sullivan menyimpulkan
bahwa penyakit mereka adlaah cara untuk menyesuaikan diri dengan
anxiety

yang

disebabkan

lingkungan

sosial

dan

interpersonal.

Pengalamannya sebagai dokter klinis secara perlahan berubah menjadi


awal mulanya teori psikiatri interpersonal.
Sullivan menghabiskan banyak waktu dan tenaga di Sheppard
memilih dan melatih perawat rumah sakit. Walau dia hanya sedikit
melakukan terapi, dia mengembangkan sebuah seistem diamana perawat
pria non profesional yang simpatis merawat pasien schizophrenic dengan
kepedulian dan rasa hormat yang manusiawi. Program inovaitif ini
memberikan dia reputasi sebagai penyihir klinis. Tapi, dia menjadi tidak
suka dengan iklim politis di Sheppard ketika dia tidak diangkat menjadi
kepala pusat resepsi yang dia advokasikan. Pada bulan Maret 1930, dia
mengundurkan diri dari sheppard.
Pada tahun itu juga, dia pindah ke New York City dan membuka
praktik swasta, berharap untuk memperluas pengertiannya akan relasi
interpersonal dengan menyelidiki kelainan non schizophrenic, terutama
yang bersifat obsesif. (Perry, 1982). Waktu itu adalah masa sulit, dan klien

kaya yang diharapkannya tidak datang dalam jumlah yang diperlukannya


untuk menutup pengeluarannya.
Walau demikian, dengan tinggal di New York, dia berhubungan
dengan beberapa psikiater dan ilmuwan sosial dengan latar belakang
Eropa. Diantaranya adalah Karen Horney, Erich Fromm, dan Frieda
Fromm Reichmann yang, bersama dengan Sullivan membentuk Zodiac
group, sebuah organisasi informal yang bertemu secara rutin secara
informal untuk membicarakan ide baru dan lama dalam psikiatri dan ilmu
sosial yang berhubungan. Sullivan, yang sudah bertemu dengan Thompson
sebelumnya, menghasutnya untuk mengunjungi Eropa untuk mendapatkan
latihan analisis dari Sandor Ferenczi, seorang murid Freud. Sullivan
belajar dari semua anggota Zodiac group, dan melalu Thompson, dan
Ferenczi, teknik terapisnya secara tidak langsung dipengaruhi oleh Freud.
Sullivan juga berterimakasih pada dua praktisi lainnya, Adolf Meyer dan
William Alanson White, untuk pengaruh mereka pada praktik terapinya.
Walau memiliki pengaruh Freudian pada teknik terapinya, teori Sullivan
tentang psikiatri interpersonal tidaklah psikoanalistis ataupun neoFreudian.
Pada saat ia tinggal di New York, Sullivan juga dipengaruhi
beberapa ilmuwan sosial dari University of Chicago, yang merupakan
pusat dari studi sosiologikal Amerika pada tahun 1920 dan 1930an. Disana
ada psikolog sosial George Herbert Mead, sosiolog Robert Ezra Park, W.I.
Thomas, antropolog Edward Sapir, dan ilmuwan politik Harold Lasswell.
Sullivan, Sapir dan Lasswell terutama bertanggung jawab untuk
mendirikan William Alanson White Psychiatric Foundation di Washington,
DC, untuk menggabungkan psikiatri dan ilmu sosial lainnya. Sullivan
kemudian menjabat sebagai presiden yayasan ini dan juga sebagai editor
jurnal yayasan tersebut, Psychiatry. Dibawah panduan Sullivan, yayasan
tersebut memulai institusi pelatihan yang dikenal sebagai Washington
School of Psychiatry. Karena aktivitas ini, Sullivan menutup aktivitas
praktik swastanya, yang lagipula tidak menguntungkan, dan pindah

10

kembali ke Washington, DC, diana dia secara dekat berasosiasi dengan


sekolah dan jurnal tersebut.
Pada bulan Januari 1949, Sullivan menghadiri pertemuan World
Federation for Mental Health di Amsterdam. Dalam perjalanan kembali,
pada Januari 14, 1949, dia wafat karena radang otak di kamar hotelnya di
Paris, beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke 57. Sesuai
dengan karakternya, dia sedang sendiri pada saat itu.
Di sisi personalnya, Sullivan tidak nyaman dengan seksualitasnya
dan memiliki perasaan ambivalen tentang perkawinan (Perry, 1982).
Sebagai seorang dewasa, ia membawa ke rumahna seorang pria berumur
15 tahun yang mungkin adalah seorang bekas pasiennya (Alexander,
1990). Pria muda ini -James Inscoe- tinggal bersama Sullivan selama 22
tahun, mengurus keuangannya, mengetik manuskrip dan mengurus rumah
tangganya. Walau Sullivan tidak pernah mengadopsi jimmie secara resmi,
dia menganggapnya sebagai seorang anak dan bahkan merubah namanya
menjadi James I. Sullivan.
Sullivan juga memiliki sifat ambivalen tentang agamanya. Terlahir
kepada orang tua Katolik yang menghadiri gereja secara tidak rutin, dia
meninggalkan katolikisme pada awal hidupnya. Dalam kehidupan
berikutnya, kawan dan kenalannya menganggap dia tidak religius bahkan
anti katolik, tapi secara mengejutkan, Sullivan menulis di surat wasiatnya
bahwa ia ingin menerima penguburan secara katolik. Secara kebetulan,
permintaan ini dikabulkan walaupun tubuh Sullivan sudah dikremasi di
Paris. Abunya kemudian dikembalikan di Amerika Serikat, dimana abunya
diletakkan di dalam peti dan menerima penguburan secara Katolik,
lengkap dengan misa requiem.
Kontribusi utama Sullivan ke teori kepribadian adalah konsepsinya
tentang tingkat perkembangan. Sebelum berbalik ke ide Sullivan tentang
tahap-tahap perkembangan, kita akan menjelaskan beberapa terminologi
uniknya.
B. Teori Kepribadian Menurut Harry Stack Sullivan
1. Struktur Kepribadian
a. Dinamisme (The Dynamism)

11

Dinamisme adalah pola khas tingkahlaku (transformasi


energi, baik terbuka maupun tersembunyi) yang menetap dan
berulang terjadi yang menjadi ciri khusus seseorang.Dinamisme
yang melayani kebutuhan kepuasan organisme melibatkan bagian
tubuh, yakni alat reseptor, efektor dan sistem syaraf.Misalnya,
dinamisme makan melibatkan otot mulut dan leher.
b. Personifikasi (Personification)
Personifikasi adalah suatu gambaran mengenai diri atau
orang lain yang dibangun berdasarkan pengalaman yang
menimbulkan kepuasan atau kecemasan. Hubungan yang memberi
kepuasan akan membangkitkan image positif, sebaliknya jika
melibatkan kecemasan akan membangkitkan image negatif.
Misalnya, personifikasi yang dikembangkan oleh bayi mengenai
ibunya adalah gambaran ibu baik (good mother) yang diperoleh
dari pengalaman ibu menyusui dan merawatnya sehingga
menimbulkan

kepuasan

atau

gambaran

ibu

buruk (bad

mother) yang diperoleh dari pendekatan ibu yang menimbulkan


kecemasan dan takut).
Ketika bayi mulai membedakan diri dengan lingkungannya,
mulai terbentuk personifikasi diri dan orang lain. Gambaran
tentang diri sendiri yang berkembang adalah saya baik (goodme) yang dikembangkan dari pengalaman dihadiahi, dimulai
dengan hadiah kepuasan makan.Personifikasi saya buruk (badme) dikembangkan dari pengalaman kecemasan akibat perlakuan
ibu

atau

pengalaman

ditolak

atau

dihukum.Baik good-

me maupun bad-me bergabung ke dalam gambaran diri.


Personifikasi diri yang ketiga, bukan saya (not
me) dikembangkan dari pengalaman kecemasan yang sangat,
seperti kekerasan fisik atau mental. Not me menggambarkan aspek
yang

dipisahkan

dari

self

dan

disertai

dengan

emosi

unkani (uncanny) atau emosi yang mengerikan dan berbahaya. Not


me tidak pernah diintegrasikan ke dalam kepribadian, dan tetap

12

dipertahankan sebagai sistem terpisah, yang bagi orang normal


kadang muncul dan dianggap mimpi buruk. Sedang orang yang
menderita gangguan mental yang serius, mungkin berhadapan
dengan bukan saya sebagai sesuatu yang sangat nyata.
c. Sistem Self (Self-System)
Sistem self adalah pola tingkahlaku yang konsisten yang
mempertahankan keamanan interpersonal dengan menghindari
atau mengecilkan kecemasan. Sistem ini mulai berkembang pada
usia 12-18 bulan, usia ketika anak mulai belajar tingkahlaku mana
yang berhubungan meningkatkan atau menurunkan kecemasan.
Ketika sistem self mulai berkembang, orang mulai
membentuk gambaran diri atau personifikasi diri yang konsisten.
Setiap pengalaman interpersonal yang dipandang bertentangan
dengan sistem dirinya berarti mengancam keamanan diri.
Dampaknya, orang berusaha mempertahankan diri melawan
tegangan interpersonal itu memakai operasi keamanan (security
operation); suatu proses yang bertujuan untuk mereduksi perasaan
tidak aman atau perasaan akibat dari ancaman terhadap sistem self.
Beberapa macam sistem keamanan yang dipakai sejak usia bayi
antara lain:
1) Disosiasi adalah mekanisme menolak impuls, keinginan dan
kebutuhan muncul ke kesadaran. Disosiasi tidak hilang, tapi
ditekan ke ketidaksadaran dan mempengaruhi tingkahlaku serta
2)

kepribadian dari sana.


Inatensi, yaitu memilih mana pengalaman yang akan
diperhatikan dan yang tidak perlu diperhatikan. Terhadap
pengalaman yang mengancam personifikasi diri, orang dapat

berpura-pura tidak merasakannya.


3) Apatidan pertahanan dengan tidur (somnolent detachment),
mirip dengan inatensi. Pada apatis, bayi tidak memilih objek
mana yang harus diperhatikan, semuanya diserahkan pada
pihak

luar.

Pada

pertahanan

memperhatikan stimulasi manapun.

13

tidur,

bayi

tidak

perlu

d. Proses Kognitif (Cognitive Process)


Menurut Sullivan, proses atau pengalaman kognitif dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam;
1) prototaxis (prototaksis) adalah rangkaian pengalaman yang
terpisah-pisah yang dialami pada bayi, dimana arus kesadaran
(penginderaan, bayangan, dan perasaan) mengalir ke dalam
jiwa tanpa pengertian sebelum dan sesudah. Semua
pengetahuan bayi adalah pengetahuan saat itu, di sini dan
sekarang.
2) parataxis (parataksis) Sekitar awal tahun kedua, bayi mulai
mengenali persamaan-persamaan dan perbedaan peristiwa,
disebut pengalaman parataksis atau asosiasi.
3) syntaxis (sintaksis) adalah berpikir logis dan realistis,
menggunakan lambang-lambang yang diterima bersamasama, khususnya bahasa-kata-bilangan.
Tiga model pengalaman kognitif itu terjadi sepanjang hayat.
Normalnya, sintaksis mulai mendominasi sejak usia 4-10 tahun.
2. Proses Terbentuknya Kepribadian
Sullivan mengambil teori kepribadiannya berdasarkan motif
kognitif. Hal ini di karenakan adalah satu-satunya anak yang masih
hidup dari seorang petani miskin Irlandia. Pada masa kecilnya ia
adalah anak yang sangat kesepian, dan teman bermain yang sebagian
besar terdiri dari hewan ternak. Ibunya, yang sedang sakit-sakitan,
tidak bahagia dengan situasi keluarga miskin, dan dilaporkan telah
menunjukkan kasih sayang anak kecilnya.Pengalaman pribadi ini
tampaknya memiliki efek yang ditandai pada pandangan profesional
Sullivan di kemudian hari.Hal ini terbukti dengan pendapatnya yang
mementingkan bahwa hubungan antara anak dan orang tua itu yang
baik harus nyaman.Maka, pengalaman masa kecilnya itu membuka
cakrawala Sulivan untuk lebih memahami kejadian-kejadian di dunia.
3. Dinamika Kepribadian

14

Sullivan, sama seperti banyak teoretikus kepribadian lainnya,


memandang kepribadian sebagai suatu sistem energi yang fungsi
utamanya

adalah

melakukan

aktivitas-aktivitas

yang

akan

mereduksikan tegangan. Sullivan berkata bahwa tidak perlu


menambah istilah jiwa baik pada kata energi maupun tegangan
karena ia menggunakan kedua istilah tersebut dengan arti yang persis
sama seperti yang digunakan dalam ilmu fisika.
Tegangan. Sullivan mulai dengan konsepsi umum tentang
organisme, yakni suatu sistem tegangan yang secara teoritis dapat
bervariasi antara batas pengendoran mutlak (absolute relaxation) atau
euphoria (perasaan sangat bahagia dan gembira) sebagaimana Sullivan
lebih suka menyebutnya, dan tegangan mutlak seperti halnya yang
terjadi dalam perasaan takut yang luar biasa. Ada dua sumber
tegangan, yaitu:
a. Tegangan-tegangan yang disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan
organisme;
b. Tegangan-tegangan sebagai akibat dari kecemasan.
Kebutuhan-kebutuhan berkaitan dengan dengan syarat-syarat
kehidupan yang sifatnya fisiokimiawi, seperti misalnya keadaan
kekurangan makanan atau air, atau oksigen yang akan menimbulkan
ketidakseimbangan dalam tata organisme. Kebutuhan-kebutuhan
dapat bersifat umum, seperti lapar, atau juga dapa secara lebih khusus
berhubungan dengan suatu bagian tubuh seperti kebutuhan bayi untuk
mengisap. Kebutuhan-kebutuhan itu tersusun secara hierarkis.
Kebutuhan-kebutuhan yang berada ditingkat lebih rendah harus
dipuaskan sebelum sampai kepada kebutuhan-kebutuhan yang berada
pada tingkat yang lebih tinggi. Salah satu akibat dari reduksi
kebutuhan adalah pengalama kepuasan. tegangan-tegangan dapat
dianggap sebagai kebutuhan untuk mentransformasikan energi khusus
yang akan menghilangkan tegangan, seringkali disertai dengan
perubahan keadaan jiwa, yakni perubahan kesadaran, yang dapat
kita sebut dengan menggunakan istilah umum, yakni kepuasan.

15

Akibat

khas

karena

kegagalan

yang

berkepanjangan

dalam

memuaskan kebutuhan-kebutuhan adalah suatu perasaan apati yang


menimbulkan peredaan tegangan-tegangan secara umum.
Kecemasan adalah penghayatan tegangan akibat adanya ancamanancaman nyata atau luarnya dibayangkan terhadap keamanan
seseorang. Kecemasan yang hebat mereduksikan efisiensi individuindividu dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhannya, mengganggu
hubungan-hubungan antarpribadi, mengacaukan pikiran. Perbedaan
intensitas kecemasan tergantung pada keseriusan ancaman dan
efektivitas dari operasi-operasi keamanan yang dimiliki seseorang.
Kecemasan berat sama seperti hantaman pada kepala; tidak
menyampaikan informasi apa-apa pada orang yang bersangkutan,
sebaliknya menimbulkan kekacauan luarbiasa dan bahkan amnesia.
Bentuk-bentuk kecemasan yang lebih ringan dapat bersifat informatif.
Pada kenyataannya, Sullivan yakin bahwa kecemasan merupakan
kekuatan edukatif pertama yang luarbiasa dalam kehidupan.
Kecemasan ditransmisikan kepada bayi oleh ibunya dimana sang
ibu sendiri menyatakan kecemasan itu lewat pandangan, nada suara,
dan tingkah lakunya secara keseluruhan. Sullivan mengakui bahwa ia
tidak mengetahui bagaimana terjadinya transmisi ini, mungkin oleh
semacam proses empati yang tak diketahui sifatnya. Sebagai akibat
dari kecemasan yang ditransmisikan oleh ibu ini, benda-benda lain
yang ada disekitarnya juga menjadi mencemaskan beroperasinya cara
parataksik yang menghubungkan pengalaman-pengalaman yang
berdekatan. Puting susu ibu, misalnya, berubah menjadi puting susu
yang buruk yang menyebabkan bayi melakukan reaksi-reaksi
menghindar.
Bayi belajar menghindari aktivitas-aktivitas atau benda-benda
yang menambah kecemasan. Apabila bayi tidak dapat melepaskan diri
dari kecemasan, maka ia selalu ingin tidur. Dinamisme melepaskan
diri dengan cara mengantuk ini, seperti dikatakan sullivan,

16

merupakan pasangan apati, yakni dinamisme yang disebabkan karena


kebutuhan-kebutuhan

tidak

dipuaskan.

Sesungguhnya,

kedua

dinamisme ini tidak dapat dibedakan dengan jelas. Sullivan


mengatakan bahwa salah satu tugas utama psikologi adalah
menemukan kerawanan-kerawanan dasar bagi kecemasan dalam
hubungan-hubungan antarpribadi dan bukan berusaha menangani
simtom-simtom yang disebabkan oleh kecemasan.
Adapula penjelasan 2 sumber tegangan menurut buku Alwisol,
Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM Press (UPT. Penerbitan
Universitas Muhamadiyah Malang, 2006) :
a. Kebutuhan (needs). Kebutuhan yang pertama muncul adalah
tegangan yang timbul akibat ketidak seimbangan biologis dalam
diri individu. Kebutuhan ini dipuaskan dengan mengembalikan
keseimbangan.

Kepuasannya

bersifat

episodik,

sesudah

memperoleh kepuasan tegangan akan menurun/hilang, namun


setelah lewat beberapa waktu akan muncul kembali. Kebutuhan
yang

muncul

kemudian

berhubungan

dari

hubungan

interpersonal. Kebutuhan interpersonal yang terpenting adalah


Kelembutan kasih sayang (tenderness). Kelembutan kasih
sayang adalah kebutuhan yang umum bagi setiap orang seperti
halnya kebutuhan oksigen, makan, dan air. Kebalikannya adalah
kebutuhan khusus yang muncul dari bagian tubuh tertentu (oleh
Freud disebut erogenic zone). Kebutuhan biologis juga dapat
dipuaskan melalui transformasi energi yakni; kegiatan fisiktingkahlaku, atau kegiatan mental mengamati, mengingat dan
berpikir. Memuaskan kebutuhan dapat menghilangkan tension,
sedangkan kegagalan memuaskan need yang berkepanjangan
bisa menimbulkan keadaan apathy (kelesuan), yaitu bentuk
penundaan kebutuhan untuk meredakan ketegangan secara
umum.

17

b. Kecemasan (anxiety). Menurut Sullivan, kecemasan merupakan


pengaruh pendidikan terbesar sepanjang hayat, disalurkan mulamula oleh pelaku keibuan kepada bayinya. Jika ibu mengalami
kecemasan, akan dinyatakan pada wajah, irama kata, dan
tingkahlakunya. Proses ini oleh Sullivan dinamakan empati.
Biasanya bayi menangani kecemasannya dengan operasi
keamanan, bisa pertahanan tidur atau somnolent detachment
(bayi menolak berhubungan dengan pemicu kecemasan dengan
cara tidur), menyesuaikan tingkahlakunya dengan kemauan dan
tuntutan orang tua, dan atau dengan memilih mana yang harus
tidak diperhatikan (selective inattention)menolak menyadari
stimulus yang mengganggu. Tension karena kecemasan ini unik,
berbeda dengan tension lain dalam hal kecenderungannya untuk
bertahan tetap dalam kecemasan dengan segala kerusakan yang
diakibatkannya. Kalau tegangan lain menghasilkan tingkahlaku
untuk

mengatasinya,

kecemasan

justru

menghasilkan

tingkahlaku yang menghambat agar orang tidak belajar dari


kesalahannya, terus-menerus menginginkan rasa aman yang
kekanak-kanakan, dan membuat orang tidak belajar dari
pengalamannya sendiri
c. Transformasi Energi.

Energi

ditransformasikan

dengan

melakukan pekerjaan. Pekerja bisa berupa kegiatan-kegiatan


yang melibatkan otot-otot badan atau berupa kegiatan-kegiatan
mental, seperti persepsi, ingatan, berpikir. Kegiatan-kegiatan
yang terbuka ataupun yang sembunyi ini bertujuan untuk
mengurangi tegangan. Kegiatan-kegiatan ini pada umumnya
ditentukan oleh masyarakat dimana orang dibesarkan. apa yang
dapat ditemukan oleh setiap ornag dari meneliti masa
lampaunya adalah bahwa pola-pola tegangan dan transformasitransformasi energi yang membentuk kehidupannya merupakan

18

bahan-bahan pendidikan yang sungguh-sungguh mengagumkan


untuk mempersiapkan hidup dalam suatu masyarakat tertentu.
4. Perkembangan Kepribadian
Harry Stack Sullivan Memandang kepribadian sebagai suatu sistem
yang fungsi utamanya adalah melakukan aktivitas-aktivitas yang akan
mereduksi ketegangan.
Sullivan memandang kepribadian sebagai perkembangan meliputi
enam (6) tahap yang sangat jelas perbedaannya : bayi, kanak-kanak,
masa remaja, pra-dewasa, dewasa awal, dan dewasa akhir.
a. Infancy (bayi)
Mulai dari kelahiran hingga belajar bicara (0 hingga 18
bulan).Keinginan utama si bayi adalah memperoleh makanan.
Dan pada usia 9 bulan kehidupannya si bayi mulai belajar
melakukan hal-hal yang memberi kenikmatan baginya, contohnya
menghisap ibu jari.
b. Childhood (kanak-kanak)
Pada periode ini si anak belajar berbicara dan mulai membentuk
hubungan dengan teman sebaya (18 bulan - 4 tahun).
Anak mulai belajar menghindari tindakan-tindakan yang menurut
mereka dapat membawa kecemasan atau hukuman.Mereka belajar
menjadi rasionalis dan mulai memberi alasan-alasan yang masuk
akal untuk hal-hal yang telah mereka lakukan.
c. The Juvenile Era (masa remaja)
Anak mulai membutuhkan hubungan dengan teman sebaya yang
lebih dekat (4 8/10 tahun). Anak juga belajar bekerja sama dan
bersaing dengan yang lain. Pada masa ini anak-anak mulai
membandingkan segala sesuatu yang diterima di rumahnya
dengan yang dia temui di luar.Norma moral yang tadinya absolut
di rumah, kini menjadi relatif.
1) Pre-Adolescence (pra-dewasa)
Belajar untuk mencintai orang lain (8/10 12 tahun).
Ini merupakan periode yang sangat singkat, berlangsung
hingga awal pubertas.Ditandai dengan masaknya organ-organ
reproduksi, sehingga secara fisik-biologis remaja siap untuk
bereproduksi.
2) Early Adolescence (dewasa awal)
19

Integrasi kebutuhan akan intimasi dan kepuasan seksual (12


16 tahun). Memandang dunia seperti apa yang dia inginkan
bukan sebagaimana adanya. Masa ini juga dikenal dengan
periode pemantapan identitas diri.
3) Late Adolescence (dewasa akhir)
Mulai serius belajar demi karir di masa yang akan datang,
mulai memilih-milih pasangan yang lebih serius dan citacitanya menjadi lebih realistis (16 20 tahun)
4) Maturity
Menggambarkan kematangan seseorang.Seseorang dapat saja
dewasa secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku
dewasa, tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika
berada di bawah umur dewasa secara hukum.Sebaliknya,
seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tetapi tidak
memiliki

kematangan

dan

tanggung

jawab

yang

mencerminkan karakter dewasa.


5. Penelitian Dalam Psikologi Kepribadian
Secara etimologis life record adalah metode yang menggunakan
bahan-bahan yang berwujud tulisan mengenai kehidupan subjek yang
diselidiki, baik tulisan itu di buat oleh si subjek sendiri, maupun di
buat

oleh

orang

lain.

Bahan-bahan

biografis

yang

banyak

dipergunakan dalam penyelidikan adalah:


a. Biografi, yaitu tulisan mengenai peri kehidupan yang di buat (di
tulis) oleh orang lain sering bermanfaat dalam pengungkapan
kepribadian seseorang. Hanya saja kiranya mudah dimengerti
bahwa tulisan ini sangat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian
penulis terhadap orang yang ditulis biografisnya.
b. Otobiografi adalah biografi yang ditulis sendiri oleh subjek yang
bersangkutan. Kiranya mudah sekali di mengerti, bahwa entah
dengan

sengaja

menyembunyikan

atau

tidak,

oaring

kelemahan-kelemahannya

akan
dalam

berusaha
tulisan

tersebut.
c. Buku harian, biasanya berisikan ha-hal yang bersifat pribadi dan
biasanya yang dianggap rahasia oleh yang bersangkutan.

20

d. Kenang-kenangan masa muda, ini kebanyakan dibuat oleh mereka


yang telah melewati setengah umur. Orang-orang yang telah
merasa tua, yang menyadari bahwa akhir hidupnya pada suatu
ketika akan tiba juga, sering kali menoleh ke masa lampau (masa
mudanya). Kenang-kanangan yang demikian itu tentu dapat
merupakan sumber data penyelidikan psikologis yang sangat
berharga.
e. Case history, merupakan penggunaan berbagai sumber biografis
dan masa lampau untuk keperluan analisa sesuatu gejala.
Berbagai sumber yang mungkin dapat ikut menerangi sesuatu
didalam yang sedang dihadapi (ditackle) itu dipergunakan.
Bahan-bahan biografis biasanya merupakan pelengkap
dan penyempurna. Bagi data yang dipelengkap sampai dengan
metode-metode lain. Secara routine, sebenarnya bahan-bahan
biografis itu selalu dibutuhkan, hanya saja sering kali pencarian
data tersebut tidak sejauh yang telah dibicarakan di atas. Malah
terkadang bisa hanya terbatas pada : tanggal lahir, tempat asal,
pendidikan. Dalam keadaan-keadaan dimana terdapat kelainan
hampir selalu diperlukan bahan-bahan biografis itu untuk lebih
menerangi persoalannya.

21

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Sullivan, tahap perkembangan kepribadian yang paling
krusial sesungguhnya bukan pada masa kanak-kanak awal, melainkan pada
masa pra remaja. Sullivan percaya bahwa manusia dapat mencapai
perkembangan yang sehat mereka sanggup mengalami keintiman sekaligus
hawa nafsu terhadap pribadi lain yang sama. Dan ketika dewasa, dia
mengalami hanya hubungan-hubungan antarpribadi yang dibuat-buat dan
ambivalen. Meskipun begitu, bahkan mungkin karena kesulitan-kesulitan
hubungan antarpribadi ini, Sullivan memberikan banyak kontribusi bagi
kita untuk memahami kepribadian manusia.
C. SARAN
Sebagai seorang konselor sebaiknya, kita harus mengetahui
perkembangan kecemasan yang di alami anak. Karena dari bayi sampai
anak-anak sudah memiliki kecemasan dan gangguan emosional yang
bervariasi dari pada orang tua. Maka dari konselor harus bisa mengetahui
permassalan atau gangguan emosiaonal yang sedang di alami anak
tersebut.

22

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Nastha R. 2013. Teori Kepribadian Sulivian. Di unduh tanggal 09 Februari
2015. Di http://abdulhadifamily.blogspot.com
Alwisol. 2010. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM PRESS
Maman. 2009. Psikiatri Interpersolan Harry Stack Sullivian. Di akses tanggal 09
Februari 2015. Di https://unikunik.wordpress.com
Sidiq, Achmad A. 2013. Harry Stack Sullivian. Di akses tanggal 24 Februai 2015.
Di http://soponyonogroup.blogspot.com

23

Anda mungkin juga menyukai