Anda di halaman 1dari 5

22 Juni 2021

RESUME HAZHURA
SYIRA
TAFAQI

Kepribadian
20000133
13

Tipo-
Psikodinamik
HARRY STUCK
SULLIVAN (1892-1949)
BIOGRAFI :

Lahir di New York 1892, keluarganya adalah petani miskin, ibunya sakit-sakitan. Dia melihat
kepribadian sebagai pola yang selalu tetap dari interaksi sosial. Parahnya hubungan sosialnya tidak
bagus. Sewaktu dewasa hubungan sosialnya bersifat dangkal, karena ibunya terlalu memanjakan
dan melindunginya secara berlebihan karena sebelumnya sudah kehilangan 2 orang anak. Pada saat
usia 3-5 th ibunya masuk RSJ. Pada masa pra sekolah temannya hanya binatang-binatang ternak
dan dia tidak pernah menikah dan meninggal dalam kesendirian di Paris tahun 1949, pada usia 57.
Kepribadian didefinisikan sebagai: pola hubungan interpersonal dan situasi interpersonal yang
tiapkali kembali dan relatif bertahan, dan memberikan ciri pada kehidupan manusia.
INTERPERSONAL
THEORY
Harry Stack Sullivan adalah orang Amerika pertama yang membangun teori kepribadian secara menyeluruh.
Sullivan meyakini bahwa manusia mengembangkan kepribadian dalam konteks sosial, karena tanpa orang lain,
manusia tidak akan memiliki kepribadian. Sullivan menyatakan bahwa jika ingin mengenali pribadi manusia,
maka dapat mengetahuinya melalui studi ilmiah mengenai hubungan interpersonal. Teori Interpersonal dari
Sullivan menekankan pentingnya setiap tahap perkembangan manusia, mulai dari bayi, kanak-kanak, remaja,
dan dewasa. Perkembangan manusia yang sehat ditentukan dari kemampuan manusia untuk memiliki hubungan
intim dengan orang lain. Intim yang dimaksud disini bukan mengacu kepada seksual, tetapi merujuk kepada
hubungan yang karib atau akrab. Namun, sayangnya hubungan interpersonal yang intim pada tahap
perkembangan manapun, dapat mengalami kegagalan karena kecemasan. Hal ini khususnya terjadi pada masa
remaja, dimana pada masa ini seorang anak memiliki potensi untuk membina hubungan yang karib dengan
temannya, tanpa disertai nafsu seksual.
Teori Kepribadian Sullivan
Sullivan memandang kepribadian sebagai sistem energi, dimana energi itu berupa :

1. Ketegangan, yaitu potensi tindakan yang dialami dalam kondisi sadar dan tidak sadar. Sullivan
menyatakan dua jenis ketegangan, yaitu kebutuhan dan kecemasan. Kebutuhan, merupakan
ketegangan yang dibawa oleh ketidakseimbangan biologis dan psikis.
2. Transformasi Energi, yaitu usaha mengubah ketegangan menjadi tingkah laku tersembunyi
atau terbuka, untuk memuaskan kebutuhan dan mengurangi kecemasan. Tingkah laku
tersembunyi dapat berupa emosi, pikiran, atau tingkah laku yang tersembunyi. Dalam
transformasi energi, tingkah laku yang konsisten akan disebut dengan dinamisme, atau sifat,
atau pola kebiasaan. Dinamisme memiliki dua kelas, yaitu dinamisme yang berhubungan
dengan zona khusus pada tubuh dan dinamisme yang berkaitan dengan ketegangan.
3. Dinamisme yaitu hal yang berkaitan dengan ketegangan terdiri dari tiga kategori, yaitu
disjungtif, mengasingkan, dan konjungtif.
4. Tingkat Kognisi, terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Prototaksis, Parataksis, Sintaksis.
Tahap Perkembangan
Tujuh tahap perkembangan itu adalah :

1. Masa Bayi. Masa ini terjadi pada usia 18 – 24 bulan. Sullivan meyakini bahwa pada masa ini, seorang bayi
menjadi manusia melalui kelembutan seorang ibu.
2. Masa Kanak-kanak. Masa ini terjadi pada usia sekitar 2 – 6 tahun. Pada masa ini, ibu tetaplah menjadi
orang lain yang paling signifikan bagi anak.
3. Masa Juvenil. Masa ini terjadi pada usia 6 – 8,5 tahun. Masa ini ditandai dengan adanya kebutuhan akan
kelompok teman bermain yang memiliki status sama.
4. Masa Praremaja. Pada masa ini, anak memulai menjalin hubungan intim dengan orang tertentu, biasanya
dengan jenis kelamin, usia, dan status yang sama. Hubungan yang terjalin pada masa ini tidak terpusat
pada diri sendiri, melainkan sudah didasari oleh ketulusan dalam berteman
5. Masa Remaja Awal. Masa ini ditandai oleh pubertas dan munculnya ketertarikan dengan lawan jenis. Ini
yang kita sebut sebagai hubungan intim yang disertai dengan nafsu seksual.
6. Masa Remaja Akhir. Masa ini ditandai ketika remaja mampu merasakan keintiman dengan orang yang
sama dan menjalin hubungan cinta di dalamnya. Selain itu, remaja ini akan mulai membina hubungan di
perguruan tinggi, tempat bekerja, dengan cara bertukar pikiran atau ide
7. Masa Dewasa. Pada masa ini, manusia akan mencapai hubungan cinta dengan orang yang signifikan.
Sullivan tidak terlalu banyak mengemukakan pendapat mengenai masa dewasa ini.

Anda mungkin juga menyukai