Anda di halaman 1dari 9

TEORI PERKEMBANGAN MENURUT

MARGARET MAHLER

I. PENDAHULUAN

Margaret Schoenberger Mahler (1897-1986) lahir di Sopron, Hungaria,


mengenyam pendidikan di Hungaria dan Jerman dan kemudian berpindah ke Amerika
Serikat, berkarya dan wafat di sana.7 Ide-idenya diperoleh dari hasil pengamatannya
tentang tingkah laku anak-anak normal yang melekat pada ibu-ibu mereka pada 3 tahun
pertama kehidupan. 2,8
Margaret Mahler meneliti hubungan objek pada amsa anak-anak awal dan
memberikan sumbangan besar dalam pengertian mengenai perkembangan kepribadian. Ia
menggambarkan proses separasi-individuasi, yang menghasilkan perasaan subjektif
terpisah dari dunia di sekelilingnya pada diri seseorang. 9
Ia menekankan kelahiran psikologis individu yang dimulai pada minggu-minggu
pertama kehidupan setelah kelahiran dan berlangsung untuk jangka waktu 3 tahun
berikutnya. Yang dimaksudkan Mahler dengan kelahiran psikologis ialah anak menjadi
seorang individu yang terpisah dari orang yang sangat memperhatikannya, dan dilihat
sebagai suatu prestasi yang pada akhirnya menimbulkan suatu perasaan-identitas yang
terjadi pada jangka waktu 3 tahun pertama kehidupan, dimana anak secara berangsur-
angsur berjuang untuk menjadi otonom dan terpisah dari ibu. Mahler berpendapat bahwa
proses terpisahnya anak dari ibu adalah sangat penting untuk perkembangan kepribadian.
Pada waktu proses menjadi seorang individu ini berjalan, sang anak mengintroyeksikan
atau menginkorporasikan ke dalam kepribadiannya elemen-elemen dari ibu sebagai tokoh
yang penting dalam kehidupannya. 2,3,8

II. BIOGRAFI

Margaret Schönberger lahir pada 10 Mei 1897 di Sopron, sebuah kota kecil di

1
Hungaria barat. Dia dan adik perempuannya memiliki masa kecil yang sulit sebagai
akibat dari perkawinan bermasalah orangtua mereka. Ayah Margaret, sangat
mendorongnya untuk unggul dalam matematika dan ilmu-ilmu lainnya. Setelah
menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah khusus bagi anak perempuan, ia
melanjutkan ke Vaci Utcai Gimnazium di Budapest, meskipun pada waktu itu tidak biasa
bagi seorang wanita untuk melanjutkan pendidikan formalnya. Budapest memberikan
pengaruh besar terhadap kehidupan dan karirnya.  Dia bertemu psikoanalis berpengaruh
Hungaria Sándor Ferenczi, kemudian menjadi terpesona oleh konsep alam bawah sadar,
dan didorong untuk membaca Sigmund Freud. 6
 Pada bulan September 1916, Schönberger mulai studi Sejarah Seni di University
of Budapest, tapi dalam Januari 1917 ia beralih ke Medical School (Sekolah Kedokteran).
Tiga semester kemudian ia mulai pelatihan medis di University of Munich, tetapi terpaksa
ditinggalkan karena ketegangan nazi pada masa itu. Pada musim semi 1920 ia
dipindahkan ke Universitas Jena dan disanalah dia mulai menyadari betapa pentingnya
bermain dan menyayangi bayi agar mereka dapat tumbuh sehat secara mental dan fisik.
Schönberger lulus dengan predikat cum laude pada tahun 1922. Dia berangkat ke Wina
untuk mendapatkan lisensi untuk praktek kedokteran. Di sana ia berpaling dari pediatri ke
psikiatri dan, pada tahun 1926, mulai analisis pelatihannya dengan Helene Deutsch. Tujuh
tahun kemudian, Margaret diterima sebagai seorang analis. Schönberger senang bekerja
dengan anak-anak, ini adalah hasratnya. Dia menyukai cara anak-anak mereka
memberikan perhatiannya dan menunjukkan kegembiraan mereka dalam bekerja sama
dengan dia. 6,7
Pada tahun 1936 ia menikah dengan Paul Mahler. Setelah Nazi berkuasa,
pasangan ini pindah ke Inggris dan kemudian, pada tahun 1938, ke Amerika Serikat.
Setelah menerima lisensi medis New York, Schönberger Mahler membuka praktek
swasta di ruang bawah tanah dan mulai membangun kembali klien-nya. Pada tahun 1939
dia bertemu Benjamin Spock, dan setelah memberikan seminar analisis anak pada tahun
1940, ia menjadi guru senior analisis anak. Dia bergabung dengan Institute of Human
Development, Lembaga Pendidikan dan Ikatan Psikoanalitik New York. Pada tahun 1948
ia bekerja pada studi klinis Kasus ringan dan berat Psikosis anak. 6,7
Pada tahun 1980, Margaret Schönberger Mahler diberikan kehormatan tertinggi,
yakni Medali Barnard dari Barnard College. Schönberger Mahler meninggal dunia pada
tanggal 2 Oktober 1985. Sampai akhir hayatnya, Mahler tetap terus menulis, mengajar

2
dan mengawasi pelatihan analis di New York dan Philadelphia. Kebanyakan dari bukunya
dijadikan sumber referensi untuk memperkaya pengetahuan bagi peneliti dan klinisi. 6,7

III. TEORI PERKEMBANGAN MENURUT MAHLER

Untuk mencapai kelahiran psikologis dan individuasi, seorang anak harus


melewati tiga tahap perkembangan penting, yakni autisme normal, simbiosis normal, dan
pemisahan-individuasi (separation-individuation). 3,11
Teori Margaret Mahler tentang perkembangan anak sebagian besar terfokus pada
hubungan Ibu – Anak. Studinya mengenai pemisahan-individuasi merupakan

3
kontribusinya yang sangat berharga yakni mengenai pentingnya perhatian yang konsisten
pada anak terutama pada 3 tahun pertama kehidupannya yang sama pentingnya dengan
tujuan akhir membesarkan anak-anak tumbuh sukses menjadi dewasa yang mudah
beradaptasi. 4,11
Orang tua, bahkan mereka yang tidak memiliki latar belakang apapun dalam studi
formal perkembangan anak mempunyai peran penting dalam memberi anak-anak awal
yang terbaik dengan menyambut mereka ke dalam lingkungan rumah baik mencintai dan
memperhatikan. Sang ibu, biasanya menjadi pengasuh utama selama bertahun-tahun awal
kehidupan seorang anak, yang menghangatkan, memelihara dan menyesuaikan diri
dengan perubahan kebutuhan anaknya pasti akan memberikan anak rasa aman yang besar
dan keyakinan dari seorang ibu yang jauh dan tidak tertarik. Prinsip sederhana ini adalah
dasar Teori Pemisahan-Individuasi Mahler, yang merupakan tahapan penting
perkembangan anak selama tiga tahun pertama kehidupan. 4,11
Dalam Teori perkembangan Mahler, seorang anak harus melewati tiga fase
perkembangan penting, yakni autisme normal, simbiosis normal, dan pemisahan-
individuasi (separation-individuation). Fase pertama, yakni autisme normal terjadi pada 2
bulan pertama kehidupan anak setelah lahir. Bayi yang baru lahir sama sekali tidak
menyadari apapun kecuali kebutuhannya sendiri. Pada tahap ini, Ibu selalu ada untuk
memberi kasih sayang kelembutan dan memenuhi kebutuhan bayi sebagai interaksi
peduli terhadap bayi. Akan tetapi bayi hanya mementingkan diri sendiri serta hal-hal
yang menyangkut kelangsungan hidupnya ketimbang keterkaitannya dengan ibunya.
Fase kedua yakni symbiosis normal, terjadi pada periode 2-6 bulan kehidupan
bayi. Margaret Mahler menggambarkan fase perkembangan simbiosis ini selama bayi
merasa menyatu dengan ibunya. Selama beberapa bulan pertama, bayi mulai belajar
tentang dunia mereka dan mengembangkan ikatan pertama mereka dengan ibunya.
Rangsangan positif (memeluk, tersenyum, berespon terhadap mata) dan lega terhadap
ketidaknyamanan (makan segera setelah lapar, popok kotor, tidur disaat lingkungan
tepat), semuanya membantu bayi untuk mengembangkan kepercayaan bahwa kebutuhan
mereka akan dipenuhi, seta membangun dasar keamanan dan keyakinan.
Fase ketiga ialah pemisahan-individuasi (separation-individuasion) yang
berlangsung dari bulan ke-5 atau ke-6 sampai bulan ke-36 kehidupan anak. Pada waktu
ini, anak terpisah secara psikologis dari ibunya, mencapai perasaan individuasi, dan mulai
mengembangkan perasaan-perasaan identitas pribadi. Karena anak tidak lagi mengalami
kesatuan dwirangkap dengan ibunya. Maka si anak akan meghadapi kemungkinan mudah

4
diserang oleh ancaman-ancaman eksternal. Dengan demikian, anak-anak kecil dalam
tahap pemisahan individuasi mengalami dunia eksternal sebagai yang lebih berbahaya
mengancam dibandingkan dengan waktu mereka berada pada kedua tahap pertama.
Individuasi ditandai dengan persepsi anak mengenai dirinya sendiri sebagai orang yang
tersendiri, terpisah dari ibunya.
Mahler membagi tahap pemisahan-individuasi menjadi empat sub-fase yang bisa
saling tumpang tindih, yakni diferensiasi(differentitation), latihan(practicing),
persesuaian(rapproachement), dan konstansi objek (consolidation and object constancy).
Sub-fase diferensiasi berlangsung dari usia bulan ke-5 sampai bulan ke-10 dan ditandai
dengan pelepasan secara badaniah dari lingkaran simbiotik ibu-anak. Bayi menjadi sadar
akan perbedaan antara dirinya dan ibunya. Mereka menjadi semakin sadar dan tertarik
akan sekelilingnya serta menjadikan ibunya sebagai orientasi dan titik acuan. Dengan
demikian, sub-fase diferensiasi ini dapat dianalogikan sebagai telur yang retak (hatching).
Pada usia ini, Mahler mengamati bawa bayi-bayi tersenyum dalam memberikan respon
kepada ibu mereka sendiri, yang menunjukkan sauatu ikatan dengan orang lain yang
spesifik. Bayi-bayi yang sehat secara psikologis yang memperluas dunia mereka
melampaui ibunya akan memiliki rasa keingintahuan terhadap orang-orang yang tidak
dikenal dan akan menyelidikinya. Anak-anak yang tidak sehat akan takut terhadap orang-
orang yang tidak dikenal dan menjauhkan diri dari mereka. 1,2,3,4,5,10
Ketika anak-anak secara fisik mulai bisa bergerak seperti merangkak dan berjalan
maka mereka sudah memasuki sub-fase latihan(practicing) pemisahan-individuasi, suatu
periode yang berlangsung pada usia bulan ke-10 sampai bulan ke-16. Pada subfase ini,
anak-anak aktif mengeksplorasi dirinya dan menjadi lebih independen dari ibunya
meskipun bayi masih menganggap dirinya bagian dari ibunya. Pada periode ini mereka
tetap mengindahkan ibunya, mereka mengikuti matanya dan memperlihatkan kesedihan
bila sang ibu jauh darinya.
Kemudian pada usia 16-24 bulan, anak-anak mengalami sub-fase perkembangan
berikutnya yakni perseseuaian(rapproachment) dengan ibu mereka. Artinya mereka ingin
menyatukan kembali diri mereka dengan ibunya secara fisik dan psikologis. Mahler
memperhatikan bahwa anak-anak dalam usia ini ingin menceritakan kepada ibu mereka
setiap keterampilan dan setiap pengalaman baru yang ia dapatkan. Sekarang mereka dapat
berjalan dengan mudah, dan mereka secara fisik terpisah dari ibunya. Keterampilan
kognitifnya juga meningkat sehingga membuat mereka lebih menyadari keterpisahan
mereka menyebabkan mereka mencoba bermacam-macam cara untuk memperoleh

5
kembali kesatuan yang pernah mereka miliki dengan ibunya. Pada fase ini anak dapat
menjadi tentative, ingin ibunya memperhatikannya baik melalui tindakan maupun
2,3
pandangan sehingga kadang menimbulkan kecemasan akan pemisahan di fase ini.
Mahler membagi sub-fase ini menjadi 3 bagian yakni: 5,6
- Awal = termotivasi oleh keinginan untuk berbagi penemuan dengan ibu
- Krisis = antara tinggal dengan ibu atau pergi, secara emosional dekat dan
menjadi lebih mandiri
- Solusi = solusi individu dari krisis diatas yang dimungkinkan oleh
perkembangan saat keterampilan anak meningkat dan mendapatkan pemuasan
dari hasil melakukan sesuatu
Gangguan dalam proses internalisasi dapat menyebabkan gangguan dalam pembentukan
identitas individu di masa dewasa. 10
Sub-fase terakhir dari proses pemisahan-individuasi ialah konstansi objek
(consolidation and object constancy) yang berlangsung kira-kira pada usia 24bulan
hingga 36bulan kehidupan. Pada masa ini, anak-anak harus mengembangkan suatu
representasi batin ibu mereka yang konstan sehingga mereka dapat bertahan jika secara
fisik trpisah dari ibunya. Apabila konstansi ini tidak berkembang, anak-anak akan tetap
tergantung pada kehadiran ibu mereka agar mereka merasa aman. Disamping
memperoleh suatu kadar konstansi objek, anak-anak harus mengkonsolidasikan
individualitas mereka. Artinya mereka harus belajar untuk berfungsi tanpa ibu mereka
mengembangkan hubungan-hubungan objek lain. 1,2,3,4

6
IV. KESIMPULAN
Mahler menjelaskan proses pemisahan-individuasi yang terjadi antara Ibu dan
anak. Teori ini berdasarkan observasi tingkah laku anak. Mahler menjelaskan fase
pertama autism dan fase kedua simbiosis, bayi (anak) tidak dapat dipisahkan oleh ibunya.
Ini teradi pada awal kehidupan hingga bulan ke-5 atau ke-6 kehidupan. Proses
pemisahan-individuasi yakni fase ketiga dalam teori perkembangan ini dimulai pada
bulan ke-5 atau ke6 kehidupan dan terbagi 4 subfase yang terjadi hingga anak berusia 3
tahun. Keempat fase tersebut yaitu :
1. Differentiation (usia 5-10 bulan)
Yakni bayi mulai mengeksplorasi bagian-bagian tubuhnya, pergerakan fisik untuk
menjauhi ibunya juga mulai nampak
2. Practicing (usia 10-16 bulan)
Bayi mulai berjalan dan merangkak, eksplorasi terhadap sekitarnya lebih luas
3. Rapproachment (usia 16-24 bulan)
Bayi tetap ingin dekat dengan ibu tapi disisi lain ingin mengksplorasi
lingkungannya sehingga kadang terjadi kecemasan dan rasa takut pada anak.
4. Consolidation and object constancy (usia 24-36 bulan)

7
Anak bisa memelihara diri sendiri dan menginternalisasi nilai-nilai yang
didaptkan dari ibunya serta bayi akhirnya menerima pemisahan dengan ibunya
dan mengerti bahwa mereka bisa menyatu kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Theodore A. Stern, John B. Herman : Psychiatry Update & Board Preparation


Massachusetts General Hospital, McGraw-Hill 2004, pp 28 .
Jerald Kay, Allan Tasman : Psychiatry Behavioral Science and Clinical Essential,
Lieberman, 2000, pp 59-63 .
Gabbard, Glen O : Psychodynamic Psychiatry in Clinical Practice, American Psychiatry
Publishing Inc, 2005, pp 56-57 .
http://www.kidsdevelopment.co.uk/mahlersdevelopmenttheory.html (cited on 30
November 2011)
http://www.childdevelopmentmedia.com/margaret-mahler-and-the-separation-
individuation-theory.html (cited on 2 Desember 2011)
http://en.wikipedia.org/wiki/Margaret_Mahler (cited on 3 Desember 2011)
http://www.margaretmahler.org/foundation/mahler/bio.html (cited on 3 Desember 2011)
Coates, Susan W : John Bowlby and Margaret S. Mahler: Their Lives and Theories, japa,
pp 581-587
Harold I. Kaplan, Benjamin J. Saddock, Jack A. Grebb, 1991, Synopsis Psychiatry,
volume I, pp 46-48

8
http://www.margaretmahler.org/therapists/resources/papers/briefetazady.html (cited on 3
Desember 2011)
http://family.jrank.org/pages/1496/Separation-Individuation.html (cited on 3 Desember
2011)

Anda mungkin juga menyukai