Anda di halaman 1dari 20

5 PERKEMBANGAN

POK MAN
OM US
EL IA
K

ERIK
ERIKSON
ANGGOTA
KELOMPOK
1. ADELIA ASSYIFA DEWI (22.E1.0265)
2. DOMINICA NYAWIJI K. A. S. (22.E1.0268)
3. FRISKA FEBRIANTI H. (22.E1.0300)
4. VANESSA STEPHANI S. S. (22.E1.0302)
BIOGRAFI ERIK
ERIKSON
Erikson lahir di Frankurt Jerman pada
tanggal 15 Juni 1902. Erikson mengikuti
Pendidikan dasar di Karl sruhe,
Jerman. Pada tahun 1939 Erikson
memulai dengan karirnya di Amerika,
sambil berpraktek mengajar.
Mulai di Harvard Medical School kemudia berpindah
ke Yale School of Medicine. Di Yale School of
Medicine Erikson banyak melakukan penyelidikan
mengenai perkembangan ego dan segi-segi sosial
pada anak terutama pada lingkungan bermain.
Erikson menjadi terkenal dengan teori-teori
yang dianggap tersendiri sekalipun dengan
dasar dari teori Freud mengenai
perkembangan ego, dalam buku
pertamanya childhood and society (1950).

H.W Maier mengatakan bahwa teori-teori


yang dikemukakan oleh Erikson merupakan
teori baru dalam perkembangan anak.
PENGERTIAN
PSIKOSOSIAL
Psikososial adalah hubungan
dinamis antara aspek psikologi
dan sosial setiap individu.
HUBUNGAN ERIK
ERIKSON DENGAN
SIGMUND FREUD
Sigmund Freud dan Erikson percaya bahwa
kepribadian berkembang dalam beberapa
tingkatan. Bersama dengan Sigmund Freud,
Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi.
Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap
perkembangan manusia mulai dari lahir hingga
lanjut usia, satu hal yang tidak dilakukan oleh
Freud.
Selain itu karena Freud lebih banyak berbicara
dalam wilayah ketidaksadaran manusia, teori
Erikson yang membawa aspek kehidupan sosial
dan fungsi budaya dianggap lebih realistis.
Erikson berpendapat bahwa pandangan-
pandangannya sesuai dengan ajaran dasar
psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud.
PENGGAMBARAN
TEORI EGO
MENURUT ERIK
ERIKSON
Ego bertujuan untuk menciptakan jati diri seseorang.
Ego yang sempurna digambarkan oleh Erik Erikson
memiliki 3 dimensi, yaitu faktualisasi, universalitas
dan aktualitas.

Menurut Erikson, ego sebagian bersifat taksadar,


mengorganisir dan mensintesa pengalaman
sekarang dengan pengalaman diri masa lalu dan
dengan diri masa yang akan datang.
NEVER HAVE I EVER

Faked a choppy
connection, then
went elsewhere.
TAHAP 1. TRUST VS MISTRUST ( 0-1 TAHUN) DALAM TAHAP INI, BAYI
BERUSAHA UNTUK MENDAPAT PENGASUHAN DAN KENHANGATAN, JIKA
ORANG DISEKITAR BERHASIL MEMENUHI KEBUTUHAN ANAK, MAKA SANG
ANAK AKAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMPERCAYAI DAN
MENGEMBANGKAN HOPE. SEBALIKNYA JIKA EGO INI TIDAK

TERSELESAIKAN, MAKA ANAK TERSEBUT AKAN SULIT MEMBENTUK RASA


PERCAYA DENGAN ORANG LAIN SEPAJANG HIDUPNYA. CONTOH : JIKA
SEORANG BAYI DIBERI SUSU OLEH IBUNYA/PENGASUHNYA MAKA BAYI
TESEBUT AKAN MERASA AMAN DAN MEMBENTUK KEPERCAYAAN
Tahap 2 autonomy vs shame and doubt (1-3 tahun) Dalam
tahap ini anak belajar bahwa dirinya memiliki kontrol atas
tubuhnya, mereka melatih kehendak atau tepatnya
otonomi. Dalam tahap ini, jika anak berhasil maka anak
akan memiliki kuasa atas dirinya, sedangkan jika gagal,
anak akan merasa malu dan ragu. Contoh : memilih baju
yang ia kenakan
tahap 3 inisiative vs guilt (3-6 tahun) pada tahap ini anak
merencanakan dan melaksanakan tindakannya. jika anak
berhasil maka ia akan merasa mampu memimpin
oranglain, sedangkan jika gagal mereka akan merasa
bersalah, meragukan kemampuan dirinya, dan kurang
inisiatif dalam menjalankan segala hal. Contoh : saat anak
berinisiatif untuk menyiram tanaman
TAHAP 4 INDUSTRY VS INFERIORITY (6-12 TAHUN) DALAM TAHAP INI ANAK AKAN
MEMPEROLEH KESENANGAN DAN KEPUASAN DARI MENYELESAIKAN SUATU HAL. TAHAP
INI MENCIPTAKAN ANAK YANG DAPAT MEMECAHKAN MASALAH DAN BANGGA APABILA

MEREKA BERHASIL SEHINGGA MERAS KOMPETEN. SEDANGKAN JIKA MEREKA GAGAL,


MEREKA AKAN MERASA RENDAH DIRI. CONTOH : DALAM HAL AKADEMI ANAK AKAN
BELAJAR AGAR DAPAT NILAI YANG BAGUS, JIKA MEREKA MENDAPAT NILAI BAGUS MAKA
MEREKA AKAN BANGGA SEDANGKAN JIKA GAGAL, MEREKA MERASA INFERIOR / RENDAH
DIRI DENGAN TEMAN"NYA
tahap 5 identity vs identity confusion (12-20) Pada tahap ini terjadi
perubahan fisik dan jiwa di masa biologis, tahap anak mencari
identitas dalam bidang umur, seksual, dan kegiatan.Peran orang
tua sebagai sumber perlindungan dan nilai utama mulai menurun.
Adapun peran kelompok atau teman sebaya tinggi. Contoh : anak
memilih teman, ketika anak mendapat teman yang baik dan
mendukung maka anak akan berkembang dan perlahan
menemukan identitasnya. sedangkan jika gagal, maka anak akan
mengalami krisis identitas
tahap 6 intimacy vs isolation (masa dewasa muda 20-30 tahun)
orang dewasa mempelajari cara berinteraksi dengan orang lain.
tahap ini berkaitan dengan identitas, orang yang tidak yakin
tentang identitas dirinya cenderung lebih mudah merasa
kesepian hingga depresi. Hasil akhir dari tahapan ini adalah
love. Contoh : dalam dunia kerja, jika individu berhasil untuk
berinteraksi dengn oranglain maka mereka akan menjalin
hubungan yang kuat, sedangkan gagal mereka cenderung
menarik diri dari lingkungan tersebut atau menutup diri
tahap 7 generativity vs stagnation ( masa dewasa menengah
30-65 tahun) Pada tahap ini, individu memberikan sesuatu
kepada dunia sebagai balasan dari apa yang telah dunia
berikan untuk dirinya, juga melakukan sesuatu yang dapat
memastikan kelangsungan generasi penerus di masa depan.
Contoh : laki" yang merawat keluarganya, jika keluarganya
hidup dengan makmur maka ia akan merasa berharga dalam
keluarga itu, sedangkan jika gagal maka laki" tersebut akan
merasa dirinya tidak berguna dan hidup yang tidak berharga
tahap 8 ego integrity vs despair ( masa dewasa akhir 65
tahun ke atas) Pada tahap usia lanjut ini, mereka juga
dapat mengingat kembali masa lalu dan melihat makna, .
Apabila individu sukses melewati faase ini maka akan
timbul perasaan puas akan diri, sedangkan apabila
mengalami kegagalan dalam melewati tahapan ini akan
menyebabkan munculnya rasa putus asa.

Anda mungkin juga menyukai