Anda di halaman 1dari 10

TEORI PSIKODINAMIKA

(ERIK ERIKSON)
Mata kuliah : development of learnes
Oleh :Gede Sutrisna,S.Pd.M.Pd

Oleh : KRISTOFORUS MADO ( 0184040004 )

Prodi : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


Fakultas KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DWIJENDRA
2018
A.PENGERTIAN INTEGRITY VS DESPAIR
Dalam teori ini individu menoleh kembali masa lalu dan mengevakuasi apa yang telah
mereka lakukan dalam kehidupan mereka.Bisa bersifat positif (keutuhan) dan negatif (putus
asa).Tahap delapan yang dialami pada masa dewasa akhir.Pada tahun terakhir kehidupan,dan
mengevaluasi apa yang telah ia lakukan selama hidup.Jika ia melakukan sesuatu yang baik
berarti integritas tercapai.Sebaliknya,jika ia menganggap selama kehidupan di masa lalu
dengan cara negatif maka akan cenderung merasa bersalah dan kecewa.

Tahap terakhir dalam teori Erikson disebut tahap usia senja yang biasa terjadi pada
seseorang yang berusia sekitar(60/65)tahun keatas.Masa hari tua (SENESCENCE) ditandai
adanya kecenderungan ego integrity – despair. Pada masa ini individu telah memiliki
kesatuan dan integritas pribadi, semua yang telah dikaji dan dialaminya telah menjadi milik
pribadinya.Pribadi yang telah mapan di satu pihak karena usianya yang mendekati
akhir.Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang ingin dicapainya
tetapi karena faktor usia,kemungkinan hal itu sedikit sekali bisa ia capai.Dorongan untuk
terus berprestasi masih ada,tetapi pengikisan kemampuaan karena usia seringkali
mematahkan dorongan tersebut,sehingga keputusan seringka kali menghantuinya.
B.PENGERTIAN GENERATIVITY VS
STAGNATION
1.Generativity(perluasan) vs Stagnation( stagnasi )
Perkembangan teori ini dimulai pada masa pertengahan dewasa antra pertengahan(20-
50) tahun.Generavity adalah rasa peduli yang sudah lebih dewasa dan lebih luas daripada
intimacy karena rasa kasih ini telah men”generalize” ke kolompok lain terutama generasi
penerusnya.bila dengan intimasi kita terlibat dalam hubungan dimana kita mengharpkan
suatu timbal balik dari patner kita,maka dengan generativity kita tidak mengharapkan
balasan.contohnya: sebagian besar orang tua kita tidak keberatan untuk menderita atau
meninggal demi keturunannya walaupun,perkecualian pasti ada .Menurut Erikson: Kita
melakukan hal yang altruistik bukan karena kita menginginkan balasan tetapi karena
pertumbuhan psikologis kita menimbulkan kasi pada sesama.Kita mungkin melakukan hal-
hal yang altruistik karena kita mengharapkan dunia yang lebih baik di masa depan yang akan
menjadi masa depan anak-anak kita.

Stagnasi adalah: lawan dari generativity yakni terbatasnya kepeduliaan kita pada diri
kita,tidak ada rasa peduli pada orang lain.Orang- orang yang mengalami stagnasi tidak lagi
produktif untuk masyarakat karena mereka tidak bisa melihat hal lain selain apakah hal itu
menguntungkan diri mereka seketika.Contoh: ( orang yang telah berusia setengah baya
mulai menanyakan kemana impian mereka yang lalu,apa yang telah mereka lakukan dan
apakah hidup mereka ada artinya.Dan ada juga yang merasa gagal dan tidak lagi punya
harapan untuk mencapai impian mereka,pada saat-saat ini berusaha untuk merengkuh
masa-masa yang bagi mereka terlewat sia-sia).
C.INTIMACY VS ISOLATION
KEINTIMAN vs ISOLASI ( INTIMACY vc ISOLATION )

Dalam tahap perkembangan psikososial Erikson, juga muncul istilah intimacy vc


isolation atau keintiman vs isolasi. Masalah ini muncul pada tahap dewasa awal. Di mana
seseorang akan mulai mencari pasangan hidup berdasarkan pengalaman cinta yang didapat.
Mereka akan mulai membuat komitmen dengan menjalin hubungan yang lebih serius dengan
pasangan masing – masing. Mereka mempunyai hasrat untuk dicintai dan mencintai.

Sementara itu, di lain pihak ada individu yang merasa terisolasi karena kecenderungan
mereka yang takut terlibat dalam keintiman dengan pasangan. Mereka takut ditolak, merasa
kurang percaya diri untuk menyatakan cinta pada pasangan. Akibatnya mereka akan
menghindar dan menutup diri dari pergaulan yang ada. Biasanya hal ini terjadi karena
pengalaman cinta yang buruk di masa lalu.
D.IDENTITY VS IDENTITY CONFUSION
Tahap Identitas dan Kekacauan Identitas (Identity vs Identity Confusion)

Tahap kelima merupakan tahapan Adolsen ( remaja ), yang dimulai pada saat masa puber
dari usia 12- 20tahun, menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan
penting, karena melalui tahapini seseorang dituntut harus mencapai tingkat identitas ego.
Dalam pengertiannya identitas pribadi berartimengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara
seseorang terjun ke tengah masyarakat. Lingkungan dalam tahap ini semakin luas, tidak
hanya area keluarga atau sekolah, namun dengan masyarakat yang ada dalam lingkungannya.

Hal Positif :Sadar akan diri sendiri, bermaksud untuk mengaktualisasi kemampuan diri.
Contoh :Seseorang anak (teman)baru yang ikut bergabung dengan teman yang lain disekolah
barunya.Seorang mahasiswa yang berprestasi mendapat beasiswa S2 di luar negeri.

Hal Negatif :Bagi mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya,
akan muncul rasa tidakaman dan bingung terhaap diri dan masa depanya, tidak mampu
membuat keputusan sendiri, dan mungkin terdapat perilaku antisosial.
E. INDUSTRY VS INFERIORITY
*. INDUSTRY(TEKUN) VS INFERIORITY(

1.Terjadi pada usia 6 s/d pubertas.Melalui interaksi sosial, anak mulai mengembangkan
perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka.

2.Anak yang didukung dan diarahkan oleh orang tua dan guru membangun peasaan
kompeten dan percaya dengan ketrampilan yang dimilikinya. Anak yang menerima sedikit
atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan merasa ragu
akan kemampuannya untuk berhasil.

3.Prakarsa yang dicapai sebelumnya memotivasi mereka untuk terlibat dengan pengalaman-
pengalaman baru.

4.Ketika beralih ke masa pertengahan dan akhir kanak-kanak, mereka mengarahkan energi
mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

5.Permasalahan yang dapat timbul pada tahun sekolah dasar adalah berkembangnya rasa
rendah diri, perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif.

6.Erikson yakin bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan
ketekunan anak-anak.
F.INITIATIVE VS GUILT

*.INITIATIVE(INISIATIF) VS GUILT( RASA BERSALAH)

Periode perkembangan pada masa awal anak-anak (tahun pertama pra-sekolah 3-6 tahun).
Tahap ini menumbuhkan inisiatif anak pada masa awal anak masuk sekolah atau taman
kanak-kanak(play group), suatu masa untuk mengembangkan perilaku yang bertujuan untuk
mengatasi tantangan-tantangan dan tanggung jawab. Anak akan lebih kreatif dan secara fisik
akan lebih seimbang maupun kejiwaannya. Ditambah lagi jika orang tua mampu memberikan
dorongan dan mengasah kemampuan dalam berkreativitas atau membantu anak untuk
melaksanakan tugasnya, dan jika orang tua tidak memberikan dorongan atau tidak membantu
anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya ataupun orang tua terlalu keras mendidik dengan
banyak hukuman saat anak sedang berusaha menunjukkan dirinya bahwa ia bisa atau pun ia
ingin, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah dan tidak ingin
mencoba sesuatu yang baru.

Contoh:

Saat anak melihat pensil warna tergeletak ia akan mengambilnya dan mencoret-coret
tembok. Orang tua yang melihatnya langsung memberikan buku gambar agar ia tidak
mencoret-coret tembok dan agar anak terbiasa menggambar di buku gambar.

Anak senang menuru gaya penyanyi diatas panggung, dan anak senang menirunya denngan
naik keatas meja. Tetapi anak tidak sadar telah mengganggu ibunya beristirahat, dan ibunnya
memarahinya karena mengganggunya dengan suaranya yang dianggap ibunya kebisingan,
tanpa penjelasan ibunya memarahinya. Anak akan diam dan tidak ingin mencobanya lagi
dikarenakan ibunya menganggap bernyanyi adalah hal yang mengganggu ibunya
G.AUTONOMY VS SHAME/ DOUBT

Autonomy vs Shame and Doubt (Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu-ragu) di range usia 18
bulan - 3 tahun. Karakteristik : Setelah memperoleh kepercayaan diri dari orangtua/pengasuh,
anak mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah milik mereka sendiri, menyadari
kemauan mereka. Otonomi dibangun atas perkembangan kemampuan mental & motorik
(otonomi = kemandirian). Penting bagi orangtua untuk mengenal motivasi anak untuk
melakukan apa yang dapat mereka lakukan sesuai dengan kemampuan mereka. Selanjutnya
mereka dapat belajar mengendalikan kemampuan psikomotorik dan dorongan keinginan
mereka sendiri.

Bila tahap ini terlalu banyak dibatasi / dihukum terlalu keras, maka cenderung
mengembangkan rasa malu dan ragu-ragu. Pada usia ini, anak mencoba untuk mandiri yg
secara fisik dimungkinkan oleh kemampuan mereka untuk berjalan, lari dan berkelana tanpa
dibantu orang dewasa lagi. Dengan kebebasan ini, anak masuk dalam periode menjelajah/
eksplorasi.

Beberapa hal dapat dicapai dalam periode ini, seperti keberanian untuk menjelajah, insting
untuk menentukan arah sendiri.Pokoknya pada periode inilah kemampuan anak untuk
percaya diri dikembangkan. Problem yang dapat terjadi, menurut Erikson, adalah rasa malu
karena mereka merasa tidak mampu "be on their own". Ini akan terjadi bila orang tua terlalu
banyak ikut campur misalnya membantu atau mengkoreksi kekeliruan mereka. Karena pada
usia ini anak mulai belajar bahasa, maka orangtua yang terus berusaha memperbaiki anak
yang sedang belajar ngomong, akan mengakibatkan anak menjadi penakut/pemalu dalam
berkomunikasi
H. BASIC TRUST VS MISTRUST

Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)

Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).

Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa
percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang
merawat) bayi tersebut. Apabila bayi telah berhasil membangun rasa percaya terhadap si
penjaga, dia akan merasa nyaman & terlindungi di dalam kehidupannya. Akan tetapi, jika
penjagaannya tidak stabil & emosi terganggu dapat menyebabkan bayi tersebut merasa tidak
nyaman dan tidak percaya pada lingkungan sekitar.

Kegagalan mengembangkan rasa percaya menyababkan bayi akan merasa takut dan yakin
bahwa lingkungan tidak akan memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi
tersebut akan selalu curiga pada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA:
 Arnikhilafa53.blogSpot.com/2013/01/perkembangan-anak-menurut-Erik-
Erikson.hmtl

 http://bulansabitku.blogspot.com/2009/11/keintiman-vs-isolasi-intimacy-vc.html

 https://kongkoh.blogspot.com/2010/01/teori-perkembangan-psikososial-erik.html

 http://ncanmucan.blogspot.com/2009/10/tahap-perkembangan-erikson-dan-
freud.html

Anda mungkin juga menyukai