Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan personal dan sosial

Pada waktu anak mengenmbangkan kecakapan kognitifnya mereka juga mengenmbangkan konsep
diri ,cara berinteraksi dengan orang lain dan sikap terhadap dunia . pemahaman perkembangna
personal dan sosial ini sangat pentinh bagi guru karena dapat digunakan untuk dasr pemberian
motivasi, mengajar dan berinteraksi dengan peserta didik.

Teori Erikson mengemuakakan delapan tahap perkembangan manusia yang akan dilalui sepanjang
rentang hidupnya. masing – masing tahap terdiri dari tugas perkembangan yang dihadapi oleh
individu yang mengalami krisis.menurut Erickson (Santrock, 2007:87) masing – masing krisis tidak
bersifat katastropik, tetapi merupakan titik balik kerawanan dan penguatan potensi .semakin sukses
seseorang mengatasi krisisnya ,semakin sehat psikologis individu tersebut . masing - masing tahap
punya misi positif dan negatif. Delapan tahap tersebut adalah : (1) kepercayaan versus
ketidakpercayaan ; (2) otonomi versus malu dan ragu ; (3) inisiatif versus rasa bersalah; (4)upaya
versus inferioritas ; (5) identitas versus kebingungan (6)imitasi versus isolasi (7)generalisasi versus
stagnasi dan (8) integristas versus putus asa

Kepercayaan versus ketidak percayaan.

Tahap pertama psikososial menurut erickson . perkembangan keercayaan membutuhkan


pengasuhan yang hangat dan bersahabat.hasil positifnya adalah rasa nyaman dan berkurangnya
ketakutan sampai titik minimal. Ketidakpercayaaan akan tumbuh jika bayi diperlakukan terlalu
negatif atau diabaikan.

otonomi versus malu dan ragu

tahap ini terjadi pada masa bayi akhir (late infancy) dan masa belajar berjalan . setelah
memperccayai pengasuhnya, sang bayi mulai menemukan bahwa tindakannya adalah tidakannya
sendiri . merka menegaskan indepensi dan menyadarikehendaknya sendiri. Jika bayi dibatasi terlalu
banyak atau dihukum keras, mereka akan mengembangkan rasa malu dan ragu.

Inisiatif versus rasa bersalah

Tahap psikologis Erikson ke tiga. Tahap ini berhubungan dengan masa kanak-kanak awal, sekitar
usia 3 - 5 tahun. Saat anak merasakan dunia sosial yang lebih luas, mereka mendapat lebih banyak
tantangan ketimbangan saat bayi. Anak harus lebih aktif dan mempunyai tujuan. Orang tua berharap
anak lebih bertanggung jawab dan menyuruh anak mengemban tanggung jawab untuk menjaga
tubuh dan milik mereka. Memunculkan tang gung jawab atau merasa cemas.

Upaya versus inferioritas.

Merupakan tahap ke empat, tahap ini dialami anak pada usia sekolah dasar (6 - 11 tahun). Inisiatif
ini berhubungan dengan banyak pengalaman baru. Saat anak masuk sekolah dasar menggunakan
energinya untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan intelektual. Masa kanak-kanak akhir
menjadikan anak bersemangat untuk belajar, saat imajinasi mereka berkembang. Bahayanya muncul
rasa rendah diri (inferioritas), ketidak produktivan, dan inkompetensi.
Identitas versus kebingungan.

Merupakan tahap yang ke lima, terjadi pada masa remaja. Remaja berusaha untuk mencari tahu jati
dirinya, apa makna dirinya, dan ke mana mereka akan menujui Mereka berhadapan dengan peran
baru dan status dewasa (seperti pekerjaan dan pacaran). Remaja perlu diberi kesempatan untuk
melakukan eskplorasi berbagai car untuk memahami identitasnya, tatkala tidak mempunyai
kesempatan eksplorasi, mereka mengalami kebingungan tentang identitas dirinya.

Intimidasi versus isolasi

Taha psikososial ke enam, terjadi pada masa dewasa awal. Tugas perkembanganya adalah
membentuk hubungan yang positif dengan orang lain. Bahaya yang mungkin muncul, kalau
mengalami kegagalan dalam tugas perkembangan ini akan terisolasi secara sosial.

Generativitas versus stagnasi

Tahap psikososial yang ke tujuh, dialami pada masa dewasa pertengahan, sekitar usia 40 - 50
tahunan. Generativitas berarti mentransmisikan sesuatu yang positif kepada generasi selanjutnya.
Melalui peran ini orang dewasa membantu generasi muda untuk mengembangkan hidup yang
berguna. Deskripsi stagnasi sebagai perasaan tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu
generasi muda.

Integritas versus putus asa

Tahap psikososial yang ke delapan tahap ini berhubungan dengan masa dewasa akhir, sekitar usia
60an sampai meninggal. Orang tua merenungi kembali hidupnya, memikirkan hal-hal yang telah
mereka lakukan. Kalau evaluasi retrospektif positif, mereka akan mengembangkan rasa integritas,
yaitu memandang hidup mereka yang utuh dan positif dan layak dijalani. Sebaliknya individu akan
putus asa tatkala renungannya negatif.

Di bawah ini disajikan dalam bentuk tabel, delapan tahap perkembangan psikososial menurut
Erikson.

Anda mungkin juga menyukai