Anda di halaman 1dari 2

Andra Reza Putra Syamsudin

751335120029
Kelas B
3. Contoh pemodelan spasial kejadian difteri di kabupaten blitar tahun 2015
a. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko status imunisasi
b. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko kepadatan hunian
c. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko kelembaban
d. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko pencahayaan
e. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko ventilasi
f. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko keberadaan saran pelayana
kesehatan
g. Peta kejadian difteri menurut faktor risiko dominan.
1. Analisis spasial merupakan salah satu metodologi manajemen penyakit berbasis
wilayah, merupakan suatu analsis dan uraian tentang data penyakit secara
geografi berkenaan dengan distribusi kependudukan, persebaran faktor resiko
lingkungan, ekosistem, sosial ekonomi, serta analisis hubungan antar variabel
tersebut. Kejadian penyakit adalah sebuah fenomena spasial, sebuah fenomena
yang terjadi di atas permukaan bumi. Kejadian penyakit dapat dikaitkan dengan
berbagai obyek yang memiliki keterkaitan dengan lokasi, topografi, benda-benda,
distribusi benda-benda ataupun kejadian lain dalam sebuah space atau ruangan,
atau pada titik tertentu, serta dapat pula dihubungkan dengan peta atau
ketinggian.
2. Data atribut yang ada di SIG tidak terpisahkan dengan data grafis. Data atribut
berisi keterangan yang ada dalam untuk menggambarkan suatu feature seperti
batas peta, misalnya peta berupa area genangan/tempat kumuh, Negara,
kecamatan, danau dls. keterangan yang menyatakan bahwa itu sebagai
genangan/tempat kumuh inilah yang dinamakan data Kemampuan SIG atribut.

Anda mungkin juga menyukai