Bersaudara di Sidoarjo
Tim detikcom - detikNews
Pembunuh kakak adik di Sidoarjo ditangkap (Foto: Suparno)
Sidoarjo -
Dua bersaudara, kakak adik, tewas dibunuh mantan pegawai orang tuanya. Mayat
dua bersaudara tersebut dibuang ke sumur usai dibunuh. Pembunuhan di Wedoro,
Waru, Sidoarjo, itu akhirnya dapat diungkap. Pelaku ditangkap tak lama setelah
kejadian.
korban adalah Dira (20) dan Dea (12). Dira adalah seorang mahasiswi di sebuah
perguruan tinggi di Surabaya. Sementara Dea masih duduk di Madrasah Ibtidaiyah.
Mereka adalah anak dari pasangan Ismanto dan Riyanti.
Sementara tersangka adalah Heru Erwanto (26), warga Ploso Klaten, Kediri.
Tersangka bekerja sebagai sopir rental. Sebelumnya ia pernah bekerja di warung
kopi milik orang tua korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku kenal dengan korban," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu
Bintoro kepada wartawan, Selasa (7/9/2021).
Baca juga:Detik-detik Perampok Bunuh Dua Gadis Lalu Buang Mayatnya ke Sumur
Wahyu mengatakan kasus ini bermotif sakit hati. Cinta tersangka ke korban Dira
bertepuk sebelah tangan. Pada Senin (6/9) malam, tersangka datang ke rumah
korban untuk bertemu. Dia ditemui korban Dea sebelum akhirnya bertemu Dira.
Namun pertemuan itu berakhir cekcok hingga tersangka membekap mulut korban
dengan tangan dan menarik korban masuk ke dalam rumah. Dea berusaha
membela kakaknya dengan mengacungkan pisau.
"Namun usaha korban Dea. Bahkan oleh pelaku pisau dapur itu disayatkan ke leher
korban Dea," jelas Kusumo.
Baca juga:Pembunuhan Dua Gadis di Sidoarjo Gegara Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Tersangka lalu membawa lari HP dan laptop korban. Tersangka juga membawa lari
mobil Daihatsu Sigra milik orang tua korban. Mobil itu lalu ditinggalkan di pinggir
jalan di Tabakrejo, Waru, yang berjarak sekitar 7 km dari rumah korban.
"Tersangka akan dijerat pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 Ayat 3 KUHP dan atau
Pasal 351 Ayat 3 KUHP dan atau Pasal 80 Ayat 3 UURI No.35 Tahun 2014 tentang
perubahan atas UURI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Dengan
ancaman masing-masing pasal 15 tahun penjara," tandas Kusumo.