Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vika Sarastya Prastiwi

NIM : 1311010057
Prodi : Ekonomi Pembangunan

MANIPULASI ANGGARAN DI TUBUH LEMBAGA PEMERINTAHAN


DANA SILUMAN BERTEBARAN DIMANA-MANA?

Belakangan waktu terakhir, kasus dana siluman menghangat ke ruang publik. Salah satu
kasus ialah kasus yang berkaitan dengan saling tuding antara Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama ( Ahok ) dan sebagian anggota DPRD DKI Jakarta. Berbagai diskusi,
talkshow dan berita di media massa bertebaran mengangkat topik tersebut.

Anggaran sebagai Alat Pengendalian ?


Salah satu fungsi anggaran sektor publik adalah sebagai alat pengendalian. Anggaran
digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran atau
misappropriation ( Mardiasmo ; 2009 ).

Anggaran di sektor publik berkaitan dengan dana masyarakat maka dalam penggunaannya
seharusnya juga melihat kepentingan masyarakat sebagai stake holder dari pemerintah, serta
anggaran tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Namun pada
kenyataannya anggaran yang pada dasarnya digunkan sebagai alat pengendalian malah
disalahgunakan oleh sebagian oknum di tubuh lembaga pemerintahan.

Penyalahgunaan anggaran ini ironisnya telah menjadi tradisi, mendarah daging di tubuh
lembaga pemerintahan yang semakin hari semakin tak terkendalikan.

Lalu apa sebenarnya dana siluman itu?


Siluman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) berarti akhluk halus yang sering
menampakkan diri sebagai manusia atau binatang atau tersembunyi dan tidak kelihatan, juga
bisa berarti biaya yang sulit dipertanggungjawabkan (seperti uang suap dan sebagainnya).
Pendapat Direktur CBA ( Center For Budget Analysis ), Uchok Sky Khadafi seperti yang di
kutip dalam salah satu media massa kompas.com (6/3/2015) Anggaran siluman adalah
anggaran yang diselipkan dalam APBD setelah selesainya pembahasan antara eksekutif dan
legislatif. Sedangkan Program siluman sendiri ialah program yang ada dalam APBD namun
tidak dibahas dalam pembahasan legislatif dengan eksekutif.

Peristiwa Ahok versus DPRD DKI Jakarta hanyalah seklumit bagian dari persoalan dana
siluman yang sudah menguat dan mengakar di lembaga pemerintah.

Perusahaan- perusahaan swasta maupun pribadi yang berhubungan dengan proyek-proyek


pemerintah tentunya tak asing dengan permainan dana siluman. Permainan menaikan angka
hingga 100 persen yang kerap dilakukan di lembaga pemerintahan beralasan agar tidak tekor
atau kurang dalam anggaran belanja setelah nanti dipotong oleh sebagian pejabat pemerintah.

Bagaikan hantu, dana-dana siluman bisa menyusupi semua lini dan bidang di lembaga
pemerintahan mulai dari pucuk pimpinan hingga bawahan. Jika di tingkat pimpinan mereka
bermain melalui angka-angka anggaran, di level bawah biasanya mereka bermain angka di
kuitansi hotel, sewa mobil, dan pembelian barang.

Bagaimana sikap kita sebagai intelektual muda?


Status sebagai mahasaiswa acap kali merupakan salah satu status yang dianggap keren oleh
sebagian kalangan. Terlepas dari itu peran mahasiswa sangatlah penting dalam pembangunan
dan mempertahankan kedaulatan Negara ini. Mahasiswa sering disebut sebagai agent of
change , namun wakil perubahan yang seperti apa yang patut disematkan untuk dapat
merubah tatanan tradisi negatif yang telah mendarah daging di tubuh lembaga pemerintahn
Negara ini ?

Demonstrasi membawa solusi?


Demonstrasi merupakan jalan yang sering diambil oleh sebagian kalangan pemuda dan
mahasiswa. Demonstrasi merupakan salah satu proses dalam demokrasi dengan menyatakan
protes yang dikemukakan secara massal. Pada keadaan saat ini demonstrasi yang sering
dikemukakan oleh kalangan pemuda dan mahasiswa justru tidak membuahkan hasil. Malah
seringkali mereka disebut sebagai pembuat kerusuhan dan kerusakan.
Mari Kita mulai dari diri kita sendiri!!
Pertama, “ Ing Ngarso Sung Tuladha “ atau dapat diartikan “ ketika menjadi seorang
pemimpin haruslah mencerminkan perbuatan yang bisa menjadi teladan “ dalam konteks ini
seorang pemuda atau mahasiswa haruslah memiliki sifat sifat kepemimpinan yang baik dan
bias memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang dapat diteladani oleh bawahnya. Sehingga
ketika duduk sebagai pimpinan perusahaan, instansi pemerintahan, DPR maka dapat
mengambil keputusan yang efektif tanpa mengkesampingakn nilai-nilai kejujuran. Karena
kejujuran adalah pondasi tindakan anti korupsi.

Kedua, Mari kita manfaatkan salah satu fungsi anggaran dimana anggaran sebagai alat untuk
menciptakan ruang publik. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai orgainsasi
kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik ( Mardiasmo; 2009 ), maka
sebagai intelektual muda, mahasiswa janganlah apatis terhadap pemerintah mari kita awasi
kinerja pemerintah, untuk menupas tradisi negatif di tubuh lembaga pemerintahan.

Semoga ditangan generasi muda peristiwa Ahok versus DPRD DKI Jakarta dan kasus- kasus
serupa tidak terulang kembali.

Daftar Pustaka :
Mardiasmo, Prof. Dr. MBA, Ak. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka, Jakarta
Kompas .2015. Di Negeri Sulapan Anggaran Siluman Bertebaran. Diakses pada 4 Juni
2015.<http://www.nasional.kompas.com.>.

Anda mungkin juga menyukai