COMPENSATORY REWARD
A. Pendahuluan
Modul ini menjelaskan manajemen keperawatan khususnya manajemen sumber daya manusia
(SDM) keperawatan. Fokus utama manajemen keperawatan adalah pengelolaan tenaga
keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan tujuan organisasi dapat tercapai.Perawat
merupakan SDM kesehatan yang mempunyai kesempatan paling banyak melakukan praktek
profesionalnya pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Seorang perawat akan mampu
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang profesional apabila perawat tersebut
sejak awal bekerja diberikan program pengembangan staf yang terstruktur. Metoda dalam
menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang digunakan untuk
menentukan jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan setting tertentu.
Manajemen SDM di ruang Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berfokus pada
proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi, penilaian kinerja, dan pengembangan staf
perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada
penambahan perawat baru. Modul ini juga disertai dengan berbagai formulir yang dapat
digunakan untuk proses rekruitmen, seleksi, orientasi, dan penilaian kinerja.
B. Tujuan Pembelajaran
46
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
4. Melakukan penilaian kinerja di ruang MPKP
5. Melakukan pengembangan staf perawat ruang MPKP
Rekruitmen di ruang MPKP berfokus pada rekruitmen perawat yang ada di rumah sakit bukan
mencari tenaga perawat baru dari luar rumah sakit.
Dalam menentukan perawat yang diperlukan di ruang MPKP, perlu diketahui kategori Ruang
MPKP yang akan dikembangkan. Ruang MPKP dikategorikan menjadi tiga level, yaitu level
profesional I,II,III, pemula, dan transisi. Untuk level MPKP Profesional I diharapkan karu dan
katim mempunyai latar belakang pendidikan Ners, Sarjana Keperawatan dengan jenjang karir
minimal Perawat Klinik 3 (PK 3), serta seluruh perawat pelaksana minimal mempunyai latar
belakang pendidikan D III Keperawatan dengan jenjang karir minimal Perawat Klinik 2 (PK
2).
MPKP profesional II adalah MPKP yang tenaga perawatnya mayoritas Ners. Bahkan pada
tingkat ini diharapkan sudah ada tenaga perawat spesialis keperawatan jiwa yang berada di
MPKP.
Di MPKP profesional III semua tenaga perawat berlatar belakang pendidikan ners, beberapa
perawat spesialis keperawatan jiwa, dan bahkan ada doktor keperawatan yang bekerja di area
MPKP ini.
Untuk level MPKP Pemula diharapkan karu dan katim mempunyai latar belakang pendidikan
minimal D III Keperawatan dengan jenjang karir minimal PK 3, serta seluruh perawat
pelaksana minimal mempunyai latar belakang pendidikan D III Keperawatan dan PK 1 (telah
lulus orientasi). Untuk level MPKP Transisi diharapkan kondisinya sama dengan level
pemula, tetapi latar belakang pendidikan perawat pelaksana dapat SPK dengan jenjang karir
minimal PK2.
47
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
karu. Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara umum perawat berlatar
belakang pendidikan minimal D III Keperawatan.
48
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat yang
memenuhi syarat menjadi kapala ruangan, perawat primer/ketua tim, dan perawat
pelaksana/asosiet.
2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil tes tulis
menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan bakal calon ketua tim dan
kepala ruangan.
3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.
4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang memenuhi
kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan.
Tes tulis dilakukan oleh orang yang independen. Materi yang dites adalah pengetahuan
perawat terkait dengan konsep MPKP (lampiran 3). Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan perawat tentang konsep MPKP. Jumlah yang lulus
disesuaikan dengan kebutuhan perawat di ruang MPKP dengan nilai yang tertinggi.
Wawancara dilakukan oleh tim rumah sakit yang terdiri dari bagian administrasi dan bidang
keperawatan dengan menggunakan panduan wawancara (lampiran 4). Tes wawancara
ditujukan pada bakal calon karu, perawat primer, dan perawat pelaksana. Tujuan wawancara
kepada calon karu dan katim untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka terhadap
konsep manajemen, asuhan keperawatan, kemampuan menyelesaikan konflik, motivasi, dan
disiplin. Wawancara kepada calon perawat pelaksana dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuannya terhadap pegelolaan asuhan keperawatan, motivasi, dan disiplin.
Presentasi dilakukan oleh calon karu dan katim. Tim penilai terdiri dari konsultan, bidang
perawatan, Bagian personalia (HRD), pimpinan rumah sakit (lampiran 5). Presentasi berisi
visi, misi, dan program kerja sesuai standar MPKP yang akan dijalankan jika terpilih sebagai
karu. Kemudian semua nilai direkapitulasi (lampiran 6) dan hasilnya dikonsulkan pada
pimpinan rumah sakit untuk menetapkan kepala ruangan. Jika nama dan jumlah perawat telah
ditetapkan sesuai dengan hasil tes maka pimpinan rumah sakit membuat Surat Keputusan
(SK) penempatan perawat yang bekerja di ruang MPKP.
Sebelum perawat bekerja di ruang MPKP, mereka diminta untuk membuat pernyataan akan
kesediaannya bekerja dan mengembangkan ruang MPKP dan menandatanganinya (lampiran
7). Perawat diberikan penjelasan tentang lingkup kerja dan pengembangan karir.
Setiap perawat yang akan bekerja di ruang MPKP harus melalui masa orientasi yang sering
disebut pelatihan awal sebelum seseorang bekerja pada unit kerja tertentu. Orientasi berupa
pelatihan tentang informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum tentang rumah sakit
(visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program mutu, kebijakan dan
peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode klasikal, praktik lapangan, dan praktik
kerja (implementasi). Metode klasikal berlangsung selama 3 hari, praktik lapangan
berlangsung selama 3 hari yang diakhiri dengan presentasi hasil praktik. Praktik kerja
(implementasi) di ruang MPKP dilakukan selama 6 bulan. Kepala Bidang Perawatan,
fasilitator lokal, dan fasilitator nasional membimbing dan mensupervisi implementasi konsep
MPKP (lampiran 8).
49
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Kegiatan orientasi dilakukan pada perawat baru yang akan bekerja di ruang MPKP. Karu dan
katim membuat rencana orientasi dengan menggunakan metoda on the job training untuk
semua kegiatan MPKP.
1. Kepala ruangan
a. Pendekatan manajemen
1) Perencanaan
a) Mengembangkan visi dan misi
b) Mempunyai filosofi
c) Menetapkan rencana jangka pendek
2) Pengorganisasian
a)Membuat struktur organisasi
b)Membuat jadual dinas bersama ketua tim
c)Membuat daftar pasien bersama ketua tim
3) Pengarahan
a) Memimpin operan
b) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre dan post conference
c) Memberi motivasi pada tim perawat di ruangan
d) Mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan jelas
e) Memfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
f) Mengawasi perawat primer dan perawat pelaksana dalam mengelola
pasien melalui komunikasi langsung
g) Memperoleh informasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
melalui supervisi dan mendengarkan laporan langsung dari perawat primer
h) Melakukan pengawasan tidak langsung:
Mengecek daftar hadir perawat primer, perawat pelaksana,
pekarya, dan petugas TU
Mengecek kedisiplinan
4) Pengendalian
a) Menetapkan indikator mutu
b) Melakukan audit dokumen
c) Melakukan survey kepuasan terhadap keluarga, perawat, dokter
d) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b. Compensatory reward
a) Melakukan rekruitmen tenaga perawat
b) Melakukan seleksi tenaga perawat
c) Melakukan orientasi
d) Melakukan penilaian kinerja
e) Melakukan pengembangan tenaga perawat
c. Hubungan profesional
a) Memimpin rapat keperawatan
b) Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus
c) Mengikuti rapat tim kesehatan
d) Mengawasi pelaksanaan visit dokter
50
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
d. Asuhan keperawatan
a) Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan ( gangguan
konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan
persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri,
defisit perawatan diri).
b. Compensatory reward
1) Melakukan orientasi kepada perawat baru
2) Melakukan penilaian kinerja
c. Hubungan profesional
1) Memimpin konferensi kasus
2) Mengikuti visit dokter
d. Asuhan keperawatan
1) Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan yaitu
gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi
sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham,
risiko bunuh diri, defisit perawatan diri.
4) Perawat Pelaksana
a. Pendekatan manajemen:
1) membuat rencana jangka pendek yaitu rencana harian asuhan keperawatan
b. Asuhan keperawatan yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko
perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi,
gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan diri.
51
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Selama masa orientasi, dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja perawat dalam
melaksanakan budaya kerja MPKP. Selanjutnya bagi perawat yang telah menjalani masa
orientasi dilakukan penentuan apakah perawat tersebut diterima atau tidak di ruang MPKP.
Penentuan dilakukan oleh pimpinan keperawatan dan fasilitator nasional (konsultan).
G. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja di ruang MPKP ditujukan pada kepala ruangan, perawat primer dan perawat
asosiet (lampiran 9). Kemampuan tiap SDM dievaluasi dengan menggunakan supervisi baik
secara langsung (observasi) maupun tidak langsung (melalui dokumentasi). Kinerja kepala
ruangan disupervisi/dievaluasi oleh Kepala Bidang Perawatan dan fasilitator nasional; kinerja
perawat primer disupervisi/dievaluasi oleh Kepala Bidang Perawatan, fasilitator nasional, dan
kepala ruangan; kinerja perawat pelaksana disupervisi/dievaluasi oleh kepala ruangan dan
perawat primer. Kepala Bidang Perawatan bertanggung jawab mengobservasi dan menilai
keberlangsungan seluruh aktivitas di ruang MPKP. Selama melakukan supervisi di ruang
MPKP Kepala Bidang Perawatan didampingi oleh dua orang fasilitator lokal, yaitu satu orang
dari bidang perawatan dan satu orang fasilitator NAD CMHN.
Pengembangan tenaga perawat merupakan salah satu proses yang berhubungan dengan
manajemen SDM. Tujuan pengembangan tenaga perawat adalah membantu masing-masing
perawat mencapai kinerja sesuai dengan posisinya dan untuk pengakuan/penghargaan
terhadap kemampuan profesional tenaga perawat yang akan memaksimalkan pencapaian
jenjang karir. Bentuk pengembangan tenaga perawat di ruang MPKP adalah Pendidikan
Keperawatan Berkelanjutan (PKB) dan program pengembangan jenjang karir.
Pada tahap awal bekerja di ruang MPKP, perawat mendapat penjelasan tentang proses
pengembangan yang dapat diikuti. Berikut uraian tentang lingkup kerja perawat di ruang
MPKP, yaitu:
1. Kepala ruangan
a. Masa percobaan 3 bulan
b. Setiap tahun dilakukan evaluasi
c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil maka akan diusulkan hal-hal berikut sesuai
dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir
Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP
d. Masa kerja karu 2 tahun dan maksimal menjadi karu 2 kali
2. Perawat primer/ketua tim
a. Masa percobaan selama 3 bulan
b. Setiap tahun di evaluasi
c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil dan memenuhi kriteria maka akan diusulkan
hal-hal berikut sesuai dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Magang persiapan menjadi kepala ruangan
52
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir
Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP
d. Menduduki jabatan sebagai perawat primer selama 2 tahun untuk 1 kali kurun
waktu. Jika tidak ada kesempatan promosi maka kembali menjadi perawat pelaksana
tetapi kemampuan yang baik.
3. Perawat pelaksana
a. Masa percobaan selama 3 bulan
b. Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi
c. Jika kompetensi tidak tercapai diberikan kesempatan perbaikan selama 2 bulan
d. Bila lebih dari 8 bulan yang bersangkutan tidak berhasil akan dikembalikan ke
bidang keperawatan
e. Bila dalam 1 tahun berhasil dan memenuhi kriteria diusulkan untuk pelatihan
f. Bila telah menguasai keterampilan merawat 7 macam kasus dipersiapkan
magang untuk persiapan perawat primer/Ketua Tim.
Pengembangan jenjang karir adalah pengembangan peran dan tanggung jawab. Seorang karu
yang telah sukses mengembangkan ruang MPKP merupakan aset keperawatan untuk
pengembangan MPKP di ruang rawat lain, artinya menjadi pembaharu. Ia dapat pula berperan
sebagai nara sumber bagi rumah sakit lain yang ingin mengembangkan MPKP. Perawat
primer/katim dapat berkembang menjadi kepala ruangan, dan perawat pelaksana dapat
berkembang menjadi perawat primer/katim.
Sesuai dengan jenjang karir yang dikembangkan oleh PPNI dan Direktorat Keperawatan
Depkes RI maka di RS program pengembangan karir di rumah sakit direncanakan sebagai
berikut:
1. Perawat lulusan DIII keperawatan hanya dapat berkembang mencapai jenjang perawat
klinis 2 (PK 2) dan perawat manajer 1 (PM 1)
2. Perawat lulusan S1 Ners keperawatan dapat berkembang sampai jenjang perawat
klinis 3 (PK 3), perawat manajer 2 (PM 2), dan perawat pendidik 1 (PP 1)
3. Perawat lulusan S2/Spesialis keperawatan dapat berkembang sampai jenjang PK 5,
PM 5, PP 4, dan perawat riset 3 (PR 3)
4. Perawat lulusan S3 keperawatan/kesehatan dapat berkembang sampai jenjang PK 5,
PM 5, PP 5, PR 5 dengan syarat pendidikan sebelumnya adalah bidang keperawatan
Seiring dengan jenjang karir maka ditetapkan pula kriteria perawat yang dapat menduduki
struktur keperawatan, sebagai berikut:
53
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
1. Perawat pelaksana dapat dari PK 1 – PK 5
2. Katim dapat dari PK 2 –PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal PM 1
dan PP 1. Katim diharapkan mempunyai kemampuan PM 1 karena katim akan berperan
sebagai pembimbing klinik bagi mahasiswa yang ditempatkan pada timnya
3. Karu dapat dari PK 3 –PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal PM 2
dan PP 2
4. Kepala seksi keperawatan dapat dari PK 4 –PK 5 dan diharapkan mempunyai
kemampuan minimal PM 4, PP 4, dan PR 2
5. Kepala Bidang Perawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharapkan mempunyai
kemampuan minimal PM 4, PP 4, dan PR 2
6. Direktur keperawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan
minimal PM 5, PP 4, dan PR 2
Daftar Lampiran
54
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 1
BIODATA PERAWAT
I. Nama : ......................................................................
II. Tempat/tanggal lahir : ......................................................................
III. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki ( ) 2. Perempuan ( )
III. Pendidikan terakhir :
SPK ( )
D III Keperawatan ( )
S 1 Ners Keperawatan ( )
S 2/Spesialis Keperawatan ( )
55
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA RUANGAN DAN KETUA TIM
b. Kemampuan klinis/tehnikal
1) Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!
2) Apa tindakan keperawatan yang pernah dilakukan untuk merawat pasien tersebut?
................, ...................................
Pewawancara
( ........................................)
56
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
PEDOMAN WAWANCARA
PERAWAT PELAKSANA
b. Kemampuan klinis/tehnikal
1. Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!
2. Apa tindakan keperawatan yang pernah dilakukan untuk merawat pasien tersebut?
III.Disiplin (20%)
a. Uraikan pendapat/pandangan saudara tentang waktu kerja!
b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa yang
saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?
................, ...................................
Pewawancara
( ........................................)
57
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 5
PENILAIAN PRESENTASI
58
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 6
REKAPITULASI PENILAIAN
Penilaian
Biodata Tes tulis Tes Presentasi Total
No. Nama Perawat
wawancara Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
…………, …………………200..
Penilai,
………………………………….
Lampiran 7
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENGEMBANGKAN RUANG MPKP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia bekerja dan mengembangkan
ruang MPKP. Saya telah mendapatkan penjelasan tentang kontrak kerja di ruang MPKP dan
59
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
uraian tugas perawat di ruang MPKP. Saya berjanji akan menjalankan tugas dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuan saya dan saya berjanji untuk mematuhi peraturan yang
diterapkan di ruang MPKP.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.
............, ..............................
60
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021