Anda di halaman 1dari 15

MODUL II

COMPENSATORY REWARD

A. Pendahuluan

Modul ini menjelaskan manajemen keperawatan khususnya manajemen sumber daya manusia
(SDM) keperawatan. Fokus utama manajemen keperawatan adalah pengelolaan tenaga
keperawatan agar dapat produktif sehingga misi dan tujuan organisasi dapat tercapai.Perawat
merupakan SDM kesehatan yang mempunyai kesempatan paling banyak melakukan praktek
profesionalnya pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Seorang perawat akan mampu
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang profesional apabila perawat tersebut
sejak awal bekerja diberikan program pengembangan staf yang terstruktur. Metoda dalam
menyusun tenaga keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang digunakan untuk
menentukan jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan setting tertentu.

Fungsi manajemen SDM meliputi: analisis pekerjaan, pengembangan organisasi, staffing,


hubungan pekerja, dan evaluasi (Frank, 1998 dalam Huber, 2000). Jernigan (1998, dalam
Huber, 2000) mengidentifikasi ada delapan proses yang berhubungan dengan manajemen
SDM, yaitu: rekruitmen, seleksi, orientasi, evaluasi/penilaian kinerja, konseling dan
coaching, retensi dan produktifitas, pengembangan staf, dan hubungan pekerja (labor
relations). Fungsi dan proses manajemen sumber daya manusia secara bersama-sama akan
membentuk suatu elemen yang dibutuhkan untuk mengelola dan memaksimalkan talen/bakat
dan potensi seseorang dalam organisasi.

Kemampuan perawat melakukan praktek profesional perlu dipertahankan, dikembangkan, dan


ditingkatkan melalui manajemen SDM perawat yang konsisten dan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan SDM di rumah sakit adalah
untuk menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dan memberikan kepuasan bagi staf dan
pasien. Pengembangan SDM digambarkan sebagai suatu proses pengelolaan motivasi staf
sehingga dapat bekerja secara produktif. Hal ini juga merupakan penghargaan bagi profesi
keperawatan karena melalui manajemen SDM yang baik maka perawat mendapatkan
kompensasi berupa penghargaan (compensatory reward) sesuai dengan apa yang telah
dikerjakan.

Manajemen SDM di ruang Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berfokus pada
proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi, penilaian kinerja, dan pengembangan staf
perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada
penambahan perawat baru. Modul ini juga disertai dengan berbagai formulir yang dapat
digunakan untuk proses rekruitmen, seleksi, orientasi, dan penilaian kinerja.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara mampu:


1. Melakukan proses rekruitmen di ruang MPKP
2. Melakukan proses seleksi di ruang MPKP
3. Melakukan proses orientasi di ruang MPKP

46
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
4. Melakukan penilaian kinerja di ruang MPKP
5. Melakukan pengembangan staf perawat ruang MPKP

C. Proses Rekruitmen Tenaga Perawat di Ruang MPKP

Rekruitmen di ruang MPKP berfokus pada rekruitmen perawat yang ada di rumah sakit bukan
mencari tenaga perawat baru dari luar rumah sakit.

Dalam menentukan perawat yang diperlukan di ruang MPKP, perlu diketahui kategori Ruang
MPKP yang akan dikembangkan. Ruang MPKP dikategorikan menjadi tiga level, yaitu level
profesional I,II,III, pemula, dan transisi. Untuk level MPKP Profesional I diharapkan karu dan
katim mempunyai latar belakang pendidikan Ners, Sarjana Keperawatan dengan jenjang karir
minimal Perawat Klinik 3 (PK 3), serta seluruh perawat pelaksana minimal mempunyai latar
belakang pendidikan D III Keperawatan dengan jenjang karir minimal Perawat Klinik 2 (PK
2).

MPKP profesional II adalah MPKP yang tenaga perawatnya mayoritas Ners. Bahkan pada
tingkat ini diharapkan sudah ada tenaga perawat spesialis keperawatan jiwa yang berada di
MPKP.

Di MPKP profesional III semua tenaga perawat berlatar belakang pendidikan ners, beberapa
perawat spesialis keperawatan jiwa, dan bahkan ada doktor keperawatan yang bekerja di area
MPKP ini.

Untuk level MPKP Pemula diharapkan karu dan katim mempunyai latar belakang pendidikan
minimal D III Keperawatan dengan jenjang karir minimal PK 3, serta seluruh perawat
pelaksana minimal mempunyai latar belakang pendidikan D III Keperawatan dan PK 1 (telah
lulus orientasi). Untuk level MPKP Transisi diharapkan kondisinya sama dengan level
pemula, tetapi latar belakang pendidikan perawat pelaksana dapat SPK dengan jenjang karir
minimal PK2.

Proses rekruitmen perawat di ruang MPKP:


1. Seluruh perawat di rumah sakit harus menyepakati level MPKP yang akan dipilih,
disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di rumah sakit tersebut,
diharapkan minimal memilih MPKP level pemula.
2. Setelah level disepakati, maka kepala bidang perawatan melakukan sosialisasi
pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para pejabat struktural yang ada di
rumah sakit untuk mendapatkan komitmen dan dukungan.
3. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada di ruangan
tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat yang dibutuhkan dengan
tujuan merekrut perawat yang memenuhi kriteria. Kepala ruangan memotivasi perawat
di ruangannya yang memenuhi kriteria untuk mendaftarkan diri dengan mengisi
formulir pendaftaran (lampiran 1) dan biodata (lampiran 2).

Sebelum menetapkan proses rekruitmen perlu ditetapkan jumlah perawat yang


dibutuhkan. Jenis tenaga perawat terdiri dari kepala ruangan (karu), perawat primer (PP)
sebagai ketua tim, dan perawat pelaksana. Pengalaman pada pengembangan MPKP di
RSMM Bogor maka perbandingan pasien dengan perawat adalah 1:1 atau 1,7:1, ditambah

47
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
karu. Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara umum perawat berlatar
belakang pendidikan minimal D III Keperawatan.

Adapun kriteria perawat yang akan bekerja di ruang MPKP adalah :


1. Kepala ruangan, kriterianya adalah :
a. Pendidikan minimal S1 Keperawatan, jika belum ada pada masa transisi boleh
D III Keperawatan
b. Pengalaman menjadi kepala ruangan minimal 2 tahun, dan bekerja pada area
keperawatan jiwa minimal 2 tahun.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)
 Asuhan keperawatan jiwa
 Standar asuhan keperawatan jiwa/audit keperawatan
 Terapi modalitas keperawatan jiwa/Terapi Aktivitas Kelompok
 Komunikasi keperawatan
 Manajemen keperawatan
 Bimbingan Klinik (untuk RS Pendidikan)
e. Lulus test tulis
f. Lulus wawancara
g. Lulus test presentasi
2. Perawat primer, kriterianya adalah:
a. Pendidikan minimal S1 Keperawatan (perawat primer), jika belum ada pada
masa transisi boleh D III keperawatan (perawat primer pemula)
b. Pengalaman kerja di area keperawatan jiwa untuk D III keperawatan minimal 2
tahun dan S1 keperawatan magang 3 bulan
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)
 Asuhan keperawatan jiwa
 Standar asuhan keperawatan jiwa/ Audit keperawatan
 Terapi modalitas keperawatan jiwa/ Terapi Aktivitas Kelompok
 Komunikasi keperawatan
 Manajemen keperawatan
e. Lulus test tulis
f. Lulus test wawancara

3. Perawat perawat pelaksana/asosiet, kriterianya dalah :


a. Pendidikan minimal D III Keperawatan
b. Pengalaman kerja di bagian kesehatan jiwa minimal 1 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat) : asuhan keperawatan jiwa
e. Lulus test tulis
f. Lulus test wawancara

D. Proses seleksi tenaga perawat di ruang MPKP

Proses seleksi perawat di ruang MPKP:

48
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat yang
memenuhi syarat menjadi kapala ruangan, perawat primer/ketua tim, dan perawat
pelaksana/asosiet.
2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil tes tulis
menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan bakal calon ketua tim dan
kepala ruangan.
3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.
4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang memenuhi
kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan.

Tes tulis dilakukan oleh orang yang independen. Materi yang dites adalah pengetahuan
perawat terkait dengan konsep MPKP (lampiran 3). Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan perawat tentang konsep MPKP. Jumlah yang lulus
disesuaikan dengan kebutuhan perawat di ruang MPKP dengan nilai yang tertinggi.

Wawancara dilakukan oleh tim rumah sakit yang terdiri dari bagian administrasi dan bidang
keperawatan dengan menggunakan panduan wawancara (lampiran 4). Tes wawancara
ditujukan pada bakal calon karu, perawat primer, dan perawat pelaksana. Tujuan wawancara
kepada calon karu dan katim untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka terhadap
konsep manajemen, asuhan keperawatan, kemampuan menyelesaikan konflik, motivasi, dan
disiplin. Wawancara kepada calon perawat pelaksana dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuannya terhadap pegelolaan asuhan keperawatan, motivasi, dan disiplin.

Presentasi dilakukan oleh calon karu dan katim. Tim penilai terdiri dari konsultan, bidang
perawatan, Bagian personalia (HRD), pimpinan rumah sakit (lampiran 5). Presentasi berisi
visi, misi, dan program kerja sesuai standar MPKP yang akan dijalankan jika terpilih sebagai
karu. Kemudian semua nilai direkapitulasi (lampiran 6) dan hasilnya dikonsulkan pada
pimpinan rumah sakit untuk menetapkan kepala ruangan. Jika nama dan jumlah perawat telah
ditetapkan sesuai dengan hasil tes maka pimpinan rumah sakit membuat Surat Keputusan
(SK) penempatan perawat yang bekerja di ruang MPKP.

Sebelum perawat bekerja di ruang MPKP, mereka diminta untuk membuat pernyataan akan
kesediaannya bekerja dan mengembangkan ruang MPKP dan menandatanganinya (lampiran
7). Perawat diberikan penjelasan tentang lingkup kerja dan pengembangan karir.

F. Proses orientasi tenaga perawat di ruang MPKP

Setiap perawat yang akan bekerja di ruang MPKP harus melalui masa orientasi yang sering
disebut pelatihan awal sebelum seseorang bekerja pada unit kerja tertentu. Orientasi berupa
pelatihan tentang informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum tentang rumah sakit
(visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program mutu, kebijakan dan
peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode klasikal, praktik lapangan, dan praktik
kerja (implementasi). Metode klasikal berlangsung selama 3 hari, praktik lapangan
berlangsung selama 3 hari yang diakhiri dengan presentasi hasil praktik. Praktik kerja
(implementasi) di ruang MPKP dilakukan selama 6 bulan. Kepala Bidang Perawatan,
fasilitator lokal, dan fasilitator nasional membimbing dan mensupervisi implementasi konsep
MPKP (lampiran 8).

49
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Kegiatan orientasi dilakukan pada perawat baru yang akan bekerja di ruang MPKP. Karu dan
katim membuat rencana orientasi dengan menggunakan metoda on the job training untuk
semua kegiatan MPKP.

Kegiatan MPKP yang akan diorientasikan pada program orientasi adalah:

1. Kepala ruangan

a. Pendekatan manajemen
1) Perencanaan
a) Mengembangkan visi dan misi
b) Mempunyai filosofi
c) Menetapkan rencana jangka pendek
2) Pengorganisasian
a)Membuat struktur organisasi
b)Membuat jadual dinas bersama ketua tim
c)Membuat daftar pasien bersama ketua tim
3) Pengarahan
a) Memimpin operan
b) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre dan post conference
c) Memberi motivasi pada tim perawat di ruangan
d) Mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan jelas
e) Memfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
f) Mengawasi perawat primer dan perawat pelaksana dalam mengelola
pasien melalui komunikasi langsung
g) Memperoleh informasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
melalui supervisi dan mendengarkan laporan langsung dari perawat primer
h) Melakukan pengawasan tidak langsung:
 Mengecek daftar hadir perawat primer, perawat pelaksana,
pekarya, dan petugas TU
 Mengecek kedisiplinan
4) Pengendalian
a) Menetapkan indikator mutu
b) Melakukan audit dokumen
c) Melakukan survey kepuasan terhadap keluarga, perawat, dokter
d) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b. Compensatory reward
a) Melakukan rekruitmen tenaga perawat
b) Melakukan seleksi tenaga perawat
c) Melakukan orientasi
d) Melakukan penilaian kinerja
e) Melakukan pengembangan tenaga perawat
c. Hubungan profesional
a) Memimpin rapat keperawatan
b) Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus
c) Mengikuti rapat tim kesehatan
d) Mengawasi pelaksanaan visit dokter

50
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
d. Asuhan keperawatan
a) Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan ( gangguan
konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan
persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri,
defisit perawatan diri).

2. Perawat Primer/Ketua Tim


a. Pendekatan manajemen
1) Perencanaan
a) Membuat rencana jangka pendek (rencana harian timnya)
2) Pengorganisasian
a) Membuat jadual dinas bersama kepala ruangan
b) Membuat daftar pasien bersama kepala ruangan
c) Membagi tugas pada perawat pelaksana sesuai dengan kemampuan perawat
pelaksana
d) Bekerja sama dengan tim kesehatan jiwa yang lain untuk mengintegrasikan
pelayanan keperawatan dengan pelayanan kesehatan lain
3) Pengarahan
a) Memimpin kegiatan ronde keperawatan, konferensi kasus, pre dan posst
conference
b) Memberikan pengarahan pada perawat pelaksana masing-masing secara
individual
c) Memberi motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat dalam timnya)
d) Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas
e) Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan
oleh perawat pelaksana
f) Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana

b. Compensatory reward
1) Melakukan orientasi kepada perawat baru
2) Melakukan penilaian kinerja
c. Hubungan profesional
1) Memimpin konferensi kasus
2) Mengikuti visit dokter
d. Asuhan keperawatan
1) Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan yaitu
gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan, isolasi
sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses pikir: waham,
risiko bunuh diri, defisit perawatan diri.

4) Perawat Pelaksana
a. Pendekatan manajemen:
1) membuat rencana jangka pendek yaitu rencana harian asuhan keperawatan
b. Asuhan keperawatan yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko
perilaku kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi,
gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan diri.

51
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Selama masa orientasi, dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja perawat dalam
melaksanakan budaya kerja MPKP. Selanjutnya bagi perawat yang telah menjalani masa
orientasi dilakukan penentuan apakah perawat tersebut diterima atau tidak di ruang MPKP.
Penentuan dilakukan oleh pimpinan keperawatan dan fasilitator nasional (konsultan).

G. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja di ruang MPKP ditujukan pada kepala ruangan, perawat primer dan perawat
asosiet (lampiran 9). Kemampuan tiap SDM dievaluasi dengan menggunakan supervisi baik
secara langsung (observasi) maupun tidak langsung (melalui dokumentasi). Kinerja kepala
ruangan disupervisi/dievaluasi oleh Kepala Bidang Perawatan dan fasilitator nasional; kinerja
perawat primer disupervisi/dievaluasi oleh Kepala Bidang Perawatan, fasilitator nasional, dan
kepala ruangan; kinerja perawat pelaksana disupervisi/dievaluasi oleh kepala ruangan dan
perawat primer. Kepala Bidang Perawatan bertanggung jawab mengobservasi dan menilai
keberlangsungan seluruh aktivitas di ruang MPKP. Selama melakukan supervisi di ruang
MPKP Kepala Bidang Perawatan didampingi oleh dua orang fasilitator lokal, yaitu satu orang
dari bidang perawatan dan satu orang fasilitator NAD CMHN.

H. Pengembangan tenaga perawat

Pengembangan tenaga perawat merupakan salah satu proses yang berhubungan dengan
manajemen SDM. Tujuan pengembangan tenaga perawat adalah membantu masing-masing
perawat mencapai kinerja sesuai dengan posisinya dan untuk pengakuan/penghargaan
terhadap kemampuan profesional tenaga perawat yang akan memaksimalkan pencapaian
jenjang karir. Bentuk pengembangan tenaga perawat di ruang MPKP adalah Pendidikan
Keperawatan Berkelanjutan (PKB) dan program pengembangan jenjang karir.

Pada tahap awal bekerja di ruang MPKP, perawat mendapat penjelasan tentang proses
pengembangan yang dapat diikuti. Berikut uraian tentang lingkup kerja perawat di ruang
MPKP, yaitu:
1. Kepala ruangan
a. Masa percobaan 3 bulan
b. Setiap tahun dilakukan evaluasi
c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil maka akan diusulkan hal-hal berikut sesuai
dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
 Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
 Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir
 Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP
d. Masa kerja karu 2 tahun dan maksimal menjadi karu 2 kali
2. Perawat primer/ketua tim
a. Masa percobaan selama 3 bulan
b. Setiap tahun di evaluasi
c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil dan memenuhi kriteria maka akan diusulkan
hal-hal berikut sesuai dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
 Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
 Magang persiapan menjadi kepala ruangan

52
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
 Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir
 Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP
d. Menduduki jabatan sebagai perawat primer selama 2 tahun untuk 1 kali kurun
waktu. Jika tidak ada kesempatan promosi maka kembali menjadi perawat pelaksana
tetapi kemampuan yang baik.
3. Perawat pelaksana
a. Masa percobaan selama 3 bulan
b. Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi
c. Jika kompetensi tidak tercapai diberikan kesempatan perbaikan selama 2 bulan
d. Bila lebih dari 8 bulan yang bersangkutan tidak berhasil akan dikembalikan ke
bidang keperawatan
e. Bila dalam 1 tahun berhasil dan memenuhi kriteria diusulkan untuk pelatihan
f. Bila telah menguasai keterampilan merawat 7 macam kasus dipersiapkan
magang untuk persiapan perawat primer/Ketua Tim.

Pendidikan Keperawatan berkelanjutan dapat berupa pendidikan formal, yaitu peningkatan


pendidikan dari D3 keperawatan ke S1 Ners keperawatan, atau S1 Ners keperawatan ke
S2/spesialis keperawatan, dan seterusnya. Selain itu PKB dapat berupa pendidikan informal
melalui on the job training dan out the job training. On the job training yaitu
pelatihan/bimbingan secara terus-menerus sambil bekerja, misal: perawat pelaksana dapat
meningkatkan kompetensinya dengan bimbingan Katim dan Karu. Karu dan Katim dapat
meningkatkan kompetensinya dengan bimbingan Kepala Bidang Keperawatan/fasilitator
nasional. Out the job training yaitu pelatihan yang diselenggarakan dalam kurun waktu
tertentu (misalnya pelatihan 4 hari/lebih), perawat harus meninggalkan pekerjaannya
sementara. Pelatihan yang diikuti oleh perawat akan dirancang sesuai dengan pengembangan
kemampuan yang terkait.

Pengembangan jenjang karir adalah pengembangan peran dan tanggung jawab. Seorang karu
yang telah sukses mengembangkan ruang MPKP merupakan aset keperawatan untuk
pengembangan MPKP di ruang rawat lain, artinya menjadi pembaharu. Ia dapat pula berperan
sebagai nara sumber bagi rumah sakit lain yang ingin mengembangkan MPKP. Perawat
primer/katim dapat berkembang menjadi kepala ruangan, dan perawat pelaksana dapat
berkembang menjadi perawat primer/katim.

Sesuai dengan jenjang karir yang dikembangkan oleh PPNI dan Direktorat Keperawatan
Depkes RI maka di RS program pengembangan karir di rumah sakit direncanakan sebagai
berikut:
1. Perawat lulusan DIII keperawatan hanya dapat berkembang mencapai jenjang perawat
klinis 2 (PK 2) dan perawat manajer 1 (PM 1)
2. Perawat lulusan S1 Ners keperawatan dapat berkembang sampai jenjang perawat
klinis 3 (PK 3), perawat manajer 2 (PM 2), dan perawat pendidik 1 (PP 1)
3. Perawat lulusan S2/Spesialis keperawatan dapat berkembang sampai jenjang PK 5,
PM 5, PP 4, dan perawat riset 3 (PR 3)
4. Perawat lulusan S3 keperawatan/kesehatan dapat berkembang sampai jenjang PK 5,
PM 5, PP 5, PR 5 dengan syarat pendidikan sebelumnya adalah bidang keperawatan

Seiring dengan jenjang karir maka ditetapkan pula kriteria perawat yang dapat menduduki
struktur keperawatan, sebagai berikut:

53
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
1. Perawat pelaksana dapat dari PK 1 – PK 5
2. Katim dapat dari PK 2 –PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal PM 1
dan PP 1. Katim diharapkan mempunyai kemampuan PM 1 karena katim akan berperan
sebagai pembimbing klinik bagi mahasiswa yang ditempatkan pada timnya
3. Karu dapat dari PK 3 –PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal PM 2
dan PP 2
4. Kepala seksi keperawatan dapat dari PK 4 –PK 5 dan diharapkan mempunyai
kemampuan minimal PM 4, PP 4, dan PR 2
5. Kepala Bidang Perawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharapkan mempunyai
kemampuan minimal PM 4, PP 4, dan PR 2
6. Direktur keperawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan
minimal PM 5, PP 4, dan PR 2

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Formulir pendaftaran


Lampiran 2 : Surat pernyataan
Lampiran 3 : Test tulis (pre-post test)
Lampiran 4 : Test wawancara
Lampiran 5 : Penilaian presentasi
Lampiran 6 : Rekapitulasi penilaian
Lampiran 7 : Penilaian kinerja kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana

54
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 1

BIODATA PERAWAT

I. Nama : ......................................................................
II. Tempat/tanggal lahir : ......................................................................
III. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki ( ) 2. Perempuan ( )
III. Pendidikan terakhir :
 SPK ( )
 D III Keperawatan ( )
 S 1 Ners Keperawatan ( )
 S 2/Spesialis Keperawatan ( )

IV. Jenis kelamin : 1. Laki-laki ( ) 2. Perempuan ( )


V. Status pernikahan : 1. Menikah ( ) 2. Belum menikah ( )
3. Janda ( ) 4. Duda ( )
VI. Riwayat pekerjaan:
1. ................................. dari tahun .............. s/d .............
2. ................................. dari tahun .............. s/d .............
3. ................................. dari tahun .............. s/d .............
4. ................................. dari tahun .............. s/d .............
VII. Pelatihan yang pernah diikuti:
1. ........................................................................Tahun ……..
2. ………………………………………………Tahun ……..
3. ………………………………………………Tahun ……..
4. ………………………………………………Tahun ……..

VIII. Tempat bekerja saat ini:


………………………………………………………………..

55
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA RUANGAN DAN KETUA TIM

Nama calon perawat ruang MPKP: .......................................................................


Tingkat pendidikan : .......................................................................

I. Kemampuan perawat (30%)


a. Kemampuan manajerial
1) Jelaskan program kerja jika mengelola suatu ruangan atau tim!
2) Apa target yang ingin dicapai dalam mengelola suatu ruangan atau tim?

b. Kemampuan klinis/tehnikal
1) Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!
2) Apa tindakan keperawatan yang pernah dilakukan untuk merawat pasien tersebut?

II. Motivasi (20%)


a. Ceritakan hal yang menimbulkan keinginan/minat melamar bekerja di ruang MPKP!
b. Jelaskan tujuan bekerja di ruang MPKP!

III.Kemampuan menyelesaikan masalah (30%)


a. Ceritakan konflik/masalah yang pernah dihadapi selama bekerja
b. Jelaskan cara menyelesaikan konflik/masalah!

IV. Disiplin (10%)


a. Uraikan pendapat/pandangan saudara tentang waktu kerja!
b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa yang
saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?

V. Sikap saat wawancara (10%)


a. Apakah perawat menjawab pertanyaan dengan penuh percaya diri?
b. Bagaimana gaya bicara perawat?
c. Bagaimana kontak mata perawat saat wawancara?
d. Bagaimana sikap tubuh saat wawancara?
e. Bagaimana penampilan dan kerapihan?

................, ...................................
Pewawancara

( ........................................)

56
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
PEDOMAN WAWANCARA
PERAWAT PELAKSANA

Nama calon perawat ruang MPKP: .......................................................................


Tingkat pendidikan : .......................................................................

I. Kemampuan perawat (30%)


a. Kemampuan manajerial
1) Jelaskan rencana harian yang saudara buat jika mengelola beberapa pasien!

2) Apa target yang ingin saudara capai dalam mengelola pasien?

b. Kemampuan klinis/tehnikal
1. Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!

2. Apa tindakan keperawatan yang pernah dilakukan untuk merawat pasien tersebut?

II. Motivasi (30%)


a. Ceritakan hal yang menimbulkan keinginan/minat melamar bekerja di ruang MPKP!
b. Jelaskan tujuan bekerja di ruang MPKP!
c. Ceritakan kemampuan yang saudara miliki!

III.Disiplin (20%)
a. Uraikan pendapat/pandangan saudara tentang waktu kerja!
b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa yang
saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?

IV. Sikap saat wawancara (20%)


a. Apakah perawat menjawab pertanyaan dengan penuh percaya diri?
b. Bagaimana gaya bicara perawat?
c. Bagaimana kontak mata perawat saat wawancara?
d. Bagaimana sikap tubuh saat wawancara?
e. Bagaimana penampilan dan kerapihan?

................, ...................................
Pewawancara

( ........................................)

57
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 5
PENILAIAN PRESENTASI

Nama perawat : …………………………. Tgl penilaian : ………….. 20 …


Petunjuk pengisian:
Berilah tanda () pada kolom skor untuk setiap aspek yang dinilai:
4: bila baik sekali
3: bila baik
2: bila kurang
1: bila kurang sekali
Skor
No Aspek yang Dinilai 4 3 2 1
A Persiapan
1 Mempersiapkan bahan presentasi
2 Mempersiapkan mental
B Pelaksanaan
1 Memberikan salam pembuka
2 Menjelaskan tujuan presentasi
3 Menjelaskan sistematika presentasi
4 Menjelaskan visi, misi, tujuan, kegiatan dan evaluasi
5 Memberikan kesempatan bertanya
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan konteks presentasi
7 Menutup presentasi dan memberikan rangkuman
C Isi Presentasi
1 Visi sesuai visi rumah sakit
2 Visi bersifat futuristik untuk kemajuan pelayanan
keperawatan
3 Misi sesuai dengan misi rumah sakit berisi langkah upaya
mencapai visi
4 Tujuan diuraikan secara spesifik, jelas terukur
pencapaiannya
5 Kegiatan untuk mencapai tujuan diuraikan secara spesifik
6 Kegiatan memungkinkan untuk dilaksanakan dengan
keterbatasan seumber daya yang dimiliki
7 Kegiatan evaluasi dan monitoring menggambarkan
penilaian mutu pelayanan keperawatan
D Sikap saat Presentasi
1 Kerapian penampilan
2 Kepercayaan diri
3 Bahasa yang digunakan sesuai tata bahasa yang baik dan
benar
4 Mau menerima saran orang lain
Nilai: total nilai x 100 = …….
80
Penilai
(……………………)

58
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
Lampiran 6

REKAPITULASI PENILAIAN

Penilaian
Biodata Tes tulis Tes Presentasi Total
No. Nama Perawat
wawancara Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

…………, …………………200..
Penilai,

………………………………….
Lampiran 7

SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN MENGEMBANGKAN RUANG MPKP

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia bekerja dan mengembangkan
ruang MPKP. Saya telah mendapatkan penjelasan tentang kontrak kerja di ruang MPKP dan

59
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021
uraian tugas perawat di ruang MPKP. Saya berjanji akan menjalankan tugas dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuan saya dan saya berjanji untuk mematuhi peraturan yang
diterapkan di ruang MPKP.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.

............, ..............................

(Nama dan tanda tangan)

60
Kelompok Budi Anna Keliat
Stase Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Stikes Baiturrahim Jambi 2021

Anda mungkin juga menyukai